Hipotesis ke-3 yang diuji adalah:

Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sebelum dilakukannya pengolahan data dengan menggunakan SPSS18.0 for windows, maka terlebih dahulu perlu ditetapkan taraf signifikannya, yaitu . Selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas distribusi data dan homogenitas variansi. Penjelasan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai berikut : a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data untuk menentukan uji yang digunakan selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau statistik non-parametrik. Hipotesis yang akan diuji adalah : H o : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian adalah terima H apabila Sig. dengan pada taraf signifikansi b Uji Homogenitas Varians Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika data mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dinyatakan homogen. Hipotesis yang diajukan adalah : H o : data populasi memiliki varians yang sama H 1 : data populasi tidak memiliki varians yang sama Sedangkan kriteria pengujian hipotesis tersebut adalah :  Jika nilai signifikansi 0,05; maka terima Ho  Jika nilai signifikansi  0,05 ; maka tolak Ho

d. Teknik Uji perbedaan dua rata-rata N gain

Uji homogenitas ini diuji dengan menggunakan statistik uji Levene pada SPSS 19.0 for windows dengan criteria jika nilai Sig , maka dapat disimpulkan Varians kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika sebaran data normal dan homogen, dilakukan dengan Independent Samples t- Test uji-t dengan kriteria pengujian terima H jika Sig. Equal Variances Assumed dari taraf signifikan = 0,05, jika sebaran data normal dan tidak homogen dilakukan uji- t’ dengan kriteria pengujian terima H jika Sig. Equal Variances Not Assumed dari taraf signifikan =0,05 dan jika sebaran data tidak normal dan tidak homogen, dilakukan dengan uji uji non-parametrik U. Mann Whitney 2-independent Samples.

e. Teknik Uji korelasi pemahaman konsep dan sikap matematis

Untuk melihat koefisien korelasi antara sikap matematis dan kemampuan conceptual understanding maka kedua jenis data harus sama. Karena data kemampuan conceptual understanding matematik merupakan data interval, sedangkan sikap matematis merupakan data ordinal, maka data sikap matematis harus ditransformasi terlebih dahulu menjadi data interval. Data yang awalnya merupakan data ordinal di konversi menjadi data interval.Menurut Al-Rasyid 1994, menaikkan data dari skala ordinal menjadi skala interval dinamakan transformasi data. Transformasi data ini, dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan Metode Successive Interval. Pada umumnya jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala likert Likert scale diadakan scoring yakni pemberian nilai numerikal 1, 2, 3, dan 4, setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerikal tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi ditempatkan ke dalam interval. Setelah data sikap matematis ditransformasi menjadi data interval, maka untuk melihat korelasi antara pemahaman konsep matematis dan sikap matematis siswa digunakan uji korelasi Pearson product moment dengan rumus: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Accelerated Learning terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

3 26 0

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI Analisis Kompetensi Profesional Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Di Kelas II Dan IV SD Negeri 1 Simo.

0 5 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KREATIVITAS MATEMATIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENCAPAIAN KONSEP PADA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN.

1 5 46

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP.

1 5 64

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC KELAS IV DI SD NEGERI JLABAN SENTOLO, KULON PROGO.

0 3 310

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL SCIENTIFIC DALAM PENDEKATAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS IV SD - repository UPI T PD 1201054 Title

0 0 3

PEMAHAMAN KONSEPTUAL MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SMK

0 6 12

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI KALISARI 1 HALAMANJUDUL - PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI

0 0 15