F. Asumsi Dasar
Beberapa asumsi dasar yang di gunakan sebagai titik tolak atau dasar berpikir dalam penelitian ini adalah :
1. Perubahan adalah merupakan hal yang penting bagi perguruan tinggi, apapun
perubahan yang terjadi baik sebagai hasil pembaharuan atau perbaikan yang terus- menerus maupun penyesuaian terhadap situasi dan kondisi lingkungan.
2. Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara PT-BHMN telah mengalami
perubahan sistem penatakelolaan ke arah pengelolaan yang otonom. 3.
Good governance pada saat ini menjadi mainstream dalam penyelenggaraan lembaga publik termasuk PT-BHMN.
4. Nilai-nilai yang diterima dan tumbuh dalam organisasi akan melekat dan
berkembang menjadi budaya organisasi. 5.
Setiap nilai, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang ada dalam suatu organisasi akan menentukan bagaimana organisasi itu dikelola.
6. Setiap individu di perguruan tinggi memiliki prakarsa, dimana prakarsa antar
individu tersebut bervariasi. 7.
Prakarsa akan tumbuh dan berkembang, jika setiap individu diberi ruang yang cukup untuk mengembangkan potensi dirinya.
8. PT-BHMN memiliki komitmen untuk menerapkan penatakelolaan yang baik
good governance .
9. PT-BHMN berupaya untuk meningkatkan kinerja individu-individu anggotanya.
10. Kinerja perguruan tinggi sangat tergantung pada kinerja individu-individu
anggotanya. 11.
Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan akademik.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana yang dipaparkan di atas, maka dapat disusun beberapa hipotesis penelitian, sebagai berikut :
1. H
1
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara simultan berkontribusi
signifikan terhadap budaya akademik. Ho
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara simultan tidak
berkontribusi signifikan terhadap budaya akademik. 2.
H
1
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara simultan berkontribusi
signifikan terhadap prakarsa. Ho
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara simultan tidak
berkontribusi signifikan terhadap prakarsa. 3.
H
1
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara simultan berkontribusi
signifikan terhadap mutu layanan akademik. Ho
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara simultan tidak
berkontribusi signifikan terhadap mutu layanan akademik. 4.
H
1
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara parsial berkontribusi
signifikan terhadap budaya akademik. Ho
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara parsial tidak
berkontribusi signifikan terhadap budaya akademik. 5.
H
1
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara parsial berkontribusi
signifikan terhadap prakarsa. Ho
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara parsial tidak
berkontribusi signifikan terhadap prakarsa. 6.
H
1
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara parsial berkontribusi
signifikan terhadap mutu layanan akademik. Ho
: Transparansi, akuntabilitas, dan responsiveness secara parsial tidak
berkontribusi signifikan terhadap mutu layanan akademik. 7.
H
1
: Budaya akademik berkontribusi secara signifikan terhadap prakarsa.
Ho :
Budaya akademik tidak berkontribusi secara signifikan terhadap prakarsa. 8.
H
1
: Budaya akademik berkontribusi secara signifikan terhadap mutu layanan
akademik. Ho
: Budaya akademik tidak berkontribusi secara signifikan terhadap mutu layanan
akademik.
9. H
1
: Prakarsa berkontribusi secara signifikan terhadap mutu layanan akademik.
Ho :
Prakarsa tidak berkontribusi secara signifikan terhadap mutu layanan akademik.
H. Kerangka Pemikiran