Definisi Konseptual Definisi Operasional

75 Suka mencari pengakuan dan tepuk tangan orang, dan menunjukan perilaku aneh untuk menarik perhatian orang.

D. Definisi Konseptual

a. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan intraksi paedagogis antara guru dan siswa, materi dan lingkungannya, proses pembelajaran juaga mengandung komponen-komponen yang terlibat di dalamnya terdidi dari: Raw input siswa, Instrmental input guru, Enviromental input lingkungan dan Expected out put hasil yang diharapkan. b. Perilaku Sosial adalah memilki komponen-komponen antara lain kecendrungan perileku peran, kecendrungan dalam perilaku dalam hubungan sosial, dan kecendrungan perilaku ekspresif. Perilaku sosial juga memiliki 12 sifat respon antar pribadi yang diklasifikasikan ke dalam 3 katagori yaitu: a. Rule dispositions kecendrungan perilaku peran, b. Sosiometric dispositions kecendrungan perilaku dalam hubungan sosial dan c. Expresve dispositions kecendrungan perilaku ekpresif.

E. Definisi Operasional

Skor yang diperolah merupakan proses pembelajaran yang terlibat di dalamnya komponen-komponen raw input siswa, intrumental input guru, enviromental input lingkungan dan ekpected out put hasil belajar yang diharapkan. 76 Sedangkan skor yang diperoleh merupakan ruang lingkup dari: Rule dispositions kecenderungan perilaku peran, Sociometric dispositions kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial dan expresive dispositions kecenderungan perilaku ekspresif. Perilaku sosial yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu perilaku sosial siswa yang dihasilkan dari kegiatan proses pembelajaran pendidkan jasmani di sekolah. Dengan demikian untuk memperoleh data mengenai proses pembelajaran dan perilaku sosial, maka peneliti menggunakan alat ukur berupa angket yang terdiri dari pernyataan-pernyataan baik yang positif maupun negatif. Dengan demikian maka peneliti akan lebih memperinci tentang kisi-kisi intrumen pembelajan pendidikan jasmani dan perilku sosial dalm tabel 3.1. Alternatif jawaban yang disediakan pada angket pembelajaran pendidikan jasmani dan perilaku sosial siswa terdiri dari lima alternatif, yaitu SS sangat setuju, S setuju, R ragu- ragu, TS tidak setuju dan STS sangat tidak setuju. Skala alternatif jawaban ini merupakan skala sikap, dengan merujuk pada konsep pengukuran sikap yang dikemukakan Likert 1984. Pembuatan alat ukur untuk masing-masing variabel penelitian agar alat pengumpul data yang dipergunakan valid dan reliabel, maka peneliti mengembangkan berdasarkan batasan dari variabel penelitian, selanjutnya ditentukan ciri umum dan indikator dari setiap variabel tersebut. Kriteria masing-masing variabel penelitian dijabarkan sebagai berikut: 77 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument Proses Pembelajaran No Komponen Sub Komponen Indicator 1. Proses pembelajaran Makmun, 1981 1. Siswa 2.Intrumental input sarana 3.Enviromental input lingkungan 4. Expected out put hasil yang diharapkan a. Kapasitas Dasar b. Bakat Khusu c. Motivasi d. Minat e.Kematangan atau kesiapan a. Guru b, Metode c.Tehnik,media, sarana d.Materi d. Programtugas a. Sosial b. Fisik c. Kebudayaan a. Perilaku kognitif b. Perilaku afektif c.Perilaku psikomotor 78 A. Pernyataan Berdasarkan Indikator Pembelajaran Penjas Sub komponen Indicator Pernyataan No Soal + - 1. Siswa raw input Kapasitas Dasar IQ Bakat Khusus Motivasi Minat Kematangan atau kesiapan Sikap atau kebiasaan a. Kemampuan menerima pelajaran b. Nilai Penjas tinggi a. mudah menerima pelajaran b. cepat menanggapi masalah a. kebutuhan rasa aman b. kebutuhan rasa kasih sayang a. kesungguhan dalam menerima pelajaran b. perhatian pada saat menerima pelajaran a. disiplin terhadap aturan a. mengakui kesalahan b. memberikan kesempatan yang sama c. peduli terhadap orang lain 33 34 24 26 28 32 35 7 23 48 20 4 79 2. Instrumental Input 3.Environmental Input Lingkungan Guru Metode Tehnik dan Media Materi atau Bahan ajar Program atau Tugas Sosial a. cara menjelaskan materi b. penguasaan materi c. suara cukup jelas d. perhatian yang menyeluruh e. kreativitas dalam penyampaian a. mudah diikuti b. cara memberikan dari yang mudah ke yang sukar c. demontrasi a. alat-alat cukup lengkap b. lapangan sangat memadai a. kesesuaian dengan siswa b. modifikasi c. sesuai dengan kurikulum d. banyak variasi a. memimpin pemanasan penjas b. contoh gerakan a. hubungan masyarakat sekolah 38 25 2 3 28 39 5 6 41 43 31 33 29 1 42 45 27 80 4. Expected output hasil yang diharapkan Fisik Kebudayaan Perilaku kognitif Perilaku affektif Perilaku Psikomotor b. hubungan masyarakat sekitar a. sarana dan prasarana b. iklim a. cara berpakaian b. kebiasaan berbicara c. tingkah laku a. dapat menunjukan b. dapat menyebutkan c. dapat menjelaskan d. dapat memberikan contoh e. dapat menguraikan f. dapat menilai a. bersikap menerima b. dapat berpartisipasi c. memandang penting d. dapat meyakinkan a. gerakan sangat terampil b. gerakan sangat cepat 9 51 8 21 30 10 44 61 50 36 54 49 19 14 18 15 22 72 81 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Perilaku Sosial No Komponen Sub Komponen Indikator 1. Perilaku Sosial Krech, Crutchfield, Ballachey, 1982 1. Perilaku peran 2. Perilaku dalam hubungan Sosial 3. Perilaku Ekspresif a. Pemberani b. Berkuasa c. Inisiatif d. Mandiri atau tergantung a. Sikap diterima atau tida diterima b. Sikap bisa bergaul atau tidak bisa bergaul c. Sikap ramah atau tidak ramah d. Sikap simpati atau tidak simpati a. Kooprasi atau tidak kerjasama b. Agresivitas atau tidak agresif c. Sifat kalem atau tidak kalem d. Sikap pamer atau tidak pamer 82 B. Pernyataan Berdasarkan Indikator Pembelajaran Penjas Sub komponen Indicator Pernyataan No Soal + - 1.Perilaku peran Pemberani Berkuasa Inisiatif a.mempertahankan haknya b. tidak menghiraukan masalah mencolok mata c. tidak malu melakukan suatu perbuatan d. percaya diri mengedepankan kepentingan sendiri a. sikap tegas b. percaya diri c.berorientasi pada kekuatan sendiri d. berkemauan keras e. memimpin langsung a. senang mengorganisasi kelompok b. tidak mempersoalkan latar belakang c. suka memberi saran dalam pertemuan d. mengambil alih kepemimpinan 16 75 40 46 52 55 56 17 11 12 53 57 59 83 2. Perilaku dalam hubungan sosial 3.Perilaku ekspresif Mandiri atau tergantung Sikap diterima atau tidak diterima Sikap bisa bergaul atau tidak bisa bergaul Sikap ramah atau tidak ramah Sikap simpati atau tidak simpati Kooperasi atau tidak kerjasama a. membuat rencana sendiri b. tidak perlu bantuan orang lain c. emosional cukup stabil a. tidak berprasangka buruk b. memiliki sikap loyal c. dapat dipercaya d. menerima kesalahan orang lain e. menghargai kelebihan orang lain a. terlibat dalam kegiatan sosial b. senang bersama orang lain c. senang bepergian d. sikap periang a. penampilan hangat b. sikap terbuka c. mudah didekati orang a. sangat peduli pada orang lain b. murah hati c. suka membela a. hubungan sosial sebagai perlombaan b. sifat persaingan c. memperkaya diri sendiri 60 64 65 66 68 71 62 73 83 63 67 69 70 74 76 79 78 81 82 84 88 84 Sumber: Ujang Sudrajat, 2010 1. Uji Coba Instrumen Pelaksanaan uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tesebut jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Hal ini seperti dijelaskan oleh Sugiyono1997:253, yaitu : Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau dalam objek warna merah, maka data yang terkumpul juga memberikan data merah, apabila data yang terkumpul memberikan data berwarna putih, maka Agresivitas atau tidak agresif Sifat kalem atau tidak kalem Sikap pamer dan tidak pamer d. tidak kooperatif a. menyerang orang lain b. sifat pendendam c. tidak patuh d. sering menyangkal a. sifat pemalu b. perasaan gugup c. merasa ragu-ragu d. terganggu dilihat orang lain e. tidak nyaman berada dengan orang lain a. perilaku berlebihan b. mencari pengakuan c. berperilaku aneh 80 83 87 89 92 93 47 58 86 91 90 94 95 85 hasil penelitian tidak valid. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok pun tetap berwarna merah. Pelaksanaan uji instrumen penelitian dilakukan penulis, sebelum melaksanakan penelitian sesungguhnya. Kegiatan uji coba dilakukan terhadap 60 orang siswa kelas VI di SDN Raya Barat III, yang memiliki karakteristik yang sama dengan yang dijadikan sampel penelitian ini.

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Arikunto, 1999:160. Uji validitas item dalam penelitian dimaksudkan agar item-item tes sesuai dengan indikator setiap variabel. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir item dengan skor total. Seperti yang dikemukakan Arikunto 1999:67, “ koefisien korelasi product moment yang dikembangkan Pearson adalah prosedur yang umum digunakan untuk mengetahui validitas item.” Sesuai dengan pernyataan di atas rumus korelasi product moment r dengan taraf signifikansi 5 artinya butir pertanyaan dinyatakan signifikan jika koefisien korelasi dari r hitung koefisien korelasi r tabel. Rumus untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi Pearson product moment, sebagai berikut : 2 2 2 2 . ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y N x Nx y x N rxy xy Arikunto,1999:75 86 Keterangan : N= banyaknya sampel X= skor item Y= skor total Untuk menguji signifikansi hasil perhitungan di atas digunakan rumus t-student sebagai berikut : 2 1 2 r n r t − − = Sudjana, 1988:380 Suatu item dinyatakan signifikan apabila t hitung t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan derajat bebas dk = n-2 Dari hasil perhitungan uji validitas terhadap item-item pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh data tentang variabel pembelajaran penjas X diperoleh keterangan yaitu dari 42 pertanyaan yang diajukan 30 pertanyaan valid dan 12 pertanyaan tidak valid, yaitu nomor, 8, 12, 15, 20, 23, 27, 29, 30, 33, 38, 40, dan nomor 42. Untuk variabel perilaku social siswa Y, diperoleh keterangan bahwa terdapat 53 pertanyaan yang diajukan 29 pertanyaan valid dan 24 pertanyaan tidak valid, yaitu nomor 43, 44, 47, 48, 49, 50, 52, 53, 55, 57, 60, 62, 64, 66, 69, 71, 73, 74, 78, 80, 83, 84, 87, dan nomor 94. Dari item-item yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam pengambilan data. Hasil uji coba validitas item instrumen secara rinci dapat dilihat dalam lampiran. 87

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Mengukur reliabilitas instrument penelitian ini digunakan metode test-re test Adapun yang dimaksud dengan test-re test adalah penghitungan skor test awal dan test akhir. Setelah skor awal dikorelasikan dengan skor akhir lalu dihitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus sebagai berikut : r 11= 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 r r + Arikunto, 1999:90 Keterangan : r 11 = reliabilitas instrument r ½ ½ = rb korelasi product moment antara dua belahan instrumen. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi tersebut, digunakan rumus t- student sebagai berikut : 2 1 2 r n r t − − = Sudjana, 1998:380 Koefisien reliabilitas dinyatakan signifikan bila t hitung t tabel pada taraf nyata 0,05 dengan db= n-2. Hasil uji reliabilitas untuk variabel X dan Y diperoleh keterangan bahwa harga t hitung yang diperoleh sebesar 13,59. Harga ini berada di luar daerah 88 penerimaan H atau harga t hitung tersebut lebih besar dari harga t tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk 58 sebesar 2,00 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel X danY adalah reliabel pada tingkat kepercayaan 95.

D. Langkah-Langkah Penelitian