Pengaruh pembelajaran direct instruction dengan suplemen rumah belajar (situs elearning kemdikbud) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem saraf manusia (kuasi eksperimen di MA Negeri 11 Jakarta)

PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION
DENGAN SUPLEMEN RUMAH BELAJAR (SITUS ELEARNING KEMDIKBUD) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI SISTEM SARAF MANUSIA
(Kuasi Eksperimen di MA Negeri 11 Jakarta)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
NUR ALFY ILMY
NIM: 109016100037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ABSTRAK


Nur Alfy Ilmy. 109016100037. Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction
dengan Suplemen Rumah Belajar (Situs E-Learning Kemdikbud) Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran direct
instruction dengan suplemen rumah belajar (situs e-learning Kemdikbud)
terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem saraf manusia. E-learning yang
digunakan sebagai suplemen adalah e-learning yang berasal dari situs e-learning
Kemdikbud yakni Rumah Belajar yang dipantau menggunakan group diskusi
facebook untuk mengontrol pembelajaran siswa. Penelitian ini dilakukan di MAN
11 Jakarta Selatan tahun ajaran 2013/2014 dengan metode kuasi eksperimen yang
menggunakan desain pretest-posttest control group design. Sampel penelitian ini
adalah siswa kelas XI-IPA 1 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelompok
eksperimen yang menggunakan rumah belajar sebagai suplemen dan siswa XIIPA 2 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelompok kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional media power point dikelas. Analisis data posttest
diperoleh thitung sebesar 8,26 dan ttabel pada taraf signifikan 5% yaitu sebesar 1,99
maka thitung>ttabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

pembelajaran direct instruction dengan suplemen rumah belajar (situs e-learning
kemdikbud) terhadap hasil belajar pada materi sistem saraf manusia.

Kata kunci : Direct Instruction, Rumah Belajar, E-Learning, Hasil Belajar, Sistem
Saraf Manusia.

i

ABSTRACT

Nur Alfy Ilmy., 109016100037. The influence of Direct Instruction Learning
by using Rumah Belajar supplement (E-Learning site of Education and
Cultural Ministry) toward students’ Learning Outcomes in Human Neural
System Material. BA Thesis, Biology Education Study Program, Departement of
Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This research was aimed to know the influence of Direct Instruction
Learning by using Rumah Belajar supplement (E-Learning site of Education and
Cultural Ministry) toward students’ learning outcomes in human neural system

material. In this research, e-learning that was used as supplement is e-learning
which came from E-Learning of The Ministry Education and Cultural site namely
Rumah Belajar which was monitored by facebook group discussion in order to
control the students’ way of study. This research was done in MAN 11 Jakarta
Selatan year 2013/2014 by using Quasy Experiment with the pretest-posttest
control group design. The research sample is the students of XI-IPA 1 which
contained 36 students as experiment group which utilized Rumah Belajar as
supplement and the students of XI-IPA 2 which contained 36 students as control
group which used conventional study such as the using of power point media in
class. From the posttest data analysis, it is known that thitung was gained 8.26.
With the ttabel in the 5% significance level which means 1.99 as number, it means
that thitung>ttable. It is shown that there is an influence in the utilization Direct
Instruction Learning by using Rumah Belajar supplement (E-Learning sites of
Education and Cultural Ministry) toward students’ learning outcomes in human
neural system material.

Key words: Direct Instruction, Rumah Belajar, E-Learning, Learning Outcomes,
Human Neural System

ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan ridho-Nya yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi
dengan judul Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction dengan suplemen
Rumah Belajar (Situs E-Learning Kemdikbud) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Saraf Manusia.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukunan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Nurlena Rifai, MA., Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Zulfiani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan pembimbing I dalam penyusunan
skripsi serta memberikan bimbingan dan motivasi


selama penyusunan

skripsi.
4. Yanti Herlanti, M.Pd, pembimbing II dalam penyusunan skripsi dan dosen
pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
selama penyusunan skripsi.
5. Sulistiyowati, S.Pd, guru bidang studi IPA-Biologi kelas XII IPA1 Madrasah
Alawiyah Negeri 11 Jakarta yang telah memberikan arahan selama
terlaksananya penelitian skripsi.
6. Amir Qodir, M.Si, guru bidang studi IPA-Biologi kelas XII IPA2 Madrasah
Alawiyah Negeri 11 Jakarta yang telah memberikan arahan selama
terlaksananya penelitian skripsi.

iii

7. Dewi Rosidah, MM dan Ido Muhammad Ridho, SE, kedua orang tua yang tak
henti-hentinya memberikan dukungan moril maupun materi serta kasih
sayangnya selama ananda menjalankan pendidikan hingga saat ini.
8. Sahabat-sahabat pendidikan biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2009 khusunya Putriyani, Indah Pratiwi, dan Ika Eliza Cholistyana
terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
9. Rian Triarno, S.Kom, terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama
pembuatan skripsi.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung,
dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

Jakarta,

Penulis

iv

Januari 2014

DAFTAR ISI


ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT ...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................4
C. Batasan Masalah ...........................................................................................5
D. Rumusan Masalah .........................................................................................5
E. Tujuan Penelitian ..........................................................................................5
F. Kegunaan Penelitian .....................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik .........................................................................................7
1. Kajian Teoritis Hasil Belajar...................................................................7
a. Konsep Belajar .................................................................................7

b. Beberapa Teori Belajar ....................................................................8
c. Prinsip-Prinsip Belajar .....................................................................9
d. Konsep Hasil Belajar .......................................................................10
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...........................12
2. Kajian Teoritis Direct Instruction ...........................................................13
a. Pengertian Direct Instruction ............................................................13
b. Ciri-ciri Direct Instruction ................................................................14
c. Tahap-tahap Pembelajaran Direct Instruction ..................................15
3. Kajian Teoritis E-Learning .....................................................................17

v

a. Pengertian E-learning .......................................................................17
b. Karakteristik e-learning ....................................................................19
c. Model Pembelajaran E-learning ......................................................20
d. Fungsi Pembelajaran E-Learning......................................................23
e. Manfaat Pembelajaran E-Learning ...................................................23
f. Kelebihan dan Kekurangan E-learning.............................................24
4. Kajian Teoritis Rumah Belajar ...............................................................28
a. Pengertian Rumah Belajar................................................................28

b. Konsep Rumah Belajar ....................................................................30
c. Manfaat Rumah Belajar ...................................................................30
d. Tujuan Rumah Belajar .....................................................................32
e. Fasilitas Rumah Belajar ...................................................................32
f. Solusi yang Ditawarkan Oleh Teknologi Rumah Belajar ................35
5. Materi Sistem Saraf Manusia ..................................................................31
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .....................................................................37
C. Kerangka Berpikir .........................................................................................39
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................................40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................41
B. Metode dan Desain Penelitian.......................................................................41
C. Populasi dan Sampel .....................................................................................44
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................45
1. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................45
a. Tes Tertulis ......................................................................................45
b. Kisi-kisi kuisioner literasi ICT Se- MAN Jakarta Selatan ...............46
c. Lembar Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Situs
Rumah Belajar..................................................................................48

2. Kalibrasi Instrumen .................................................................................49
a. Validitas Instrumen ..........................................................................49
b. Reliabilitas Instrumen ......................................................................49

vi

c. Tingkat Kesukaran ...........................................................................50
d. Daya Pembeda..................................................................................50

E. Teknik Analisis Data.....................................................................................51
1. Pengolahan Data Kuantitatif ...................................................................51
a. Uji Normalitas ..................................................................................51
b. Uji Homogenitas ..............................................................................53
c. Normal Gain .....................................................................................53
d. Uji Hipotesis ....................................................................................54
2. Pengolahan Data Kualitatif ...................................................................55
F. Hipotesis Statistik .........................................................................................55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Data Deskripsi Nilai ............................................................................57

1. Deskripsi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ..............................................................................................57
2. Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol.................60
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................61
1. Uji Persyaratan Analisis Data .................................................................61
a. Uji Normalitas ..................................................................................61
b. Uji Homogenitas ..............................................................................62
2. Pengujian Hipotesis .................................................................................63
C. Hasil Data Proses Pembelajaran ...................................................................64
1. Partisipasi Siswa Proses Pembelajaran E-Learning ................................64
2. Hasil Lembar Observasi Terhadap Guru Kelas Eksperimen ..................65
3. Hasil Lembar Observasi Terhadap Siswa Kelas Eksperimen .................66
4. Hasil Angket Antusias Siswa ..................................................................66
D. Pembahasan...................................................................................................68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................73
B. Saran..............................................................................................................73

vii

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................75
LAMPIRAN ..............................................................................................................79

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Kegiatan Direct Instruction ............................................................16
Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ..............................................36
Tabel 3.1 Desain Penelitian .......................................................................................42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian dan Distribusi Soal Valid .........................46
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner pemanfaatan literasi ICT Se- MAN JakSel .................47
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................................48
Tabel 4.1 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol........................58
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Pretest dan Postest Per Indikator ..................................59
Tabel 4.3 Perhitungan Normal Gain ..........................................................................60
Tabel 4.4 Jumlah tiap kategori n-gain ........................................................................60
Tabel 4.5 Uji Normalitas Prestes dan Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen ................................................................................................61
Tabel 4.6 Perhitungan Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol Dan
Kelas Eksperimen ......................................................................................62
Tabel 4.7. Uji Hipotesis Hasil Pretest dan Posstest dengan Uji-t..............................63
Tabel 4.8 Hubungan Partisipasi siswa dengan hasil belajar ......................................64
Tabel 4.9 Hasil Angket Antusias Siswa terhadap pembelajaran dengan
memanfaatkan situs rumah belajar .............................................................................67

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen .................................................................................80
Lampiran 2 Uji Instrumen Penelitian .........................................................................103
Lampiran 3 Hasil Analisis Instrumen Penelitian .......................................................113
Lampiran 4 Instrumen Penelitian ...............................................................................125
Lampiran 5 RPP Kelas Eksperimen ...........................................................................132
Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol..................................................................................153
Lampiran 7 Rekapitulasi Nilai Proses Pembelajaran .................................................165
Lampiran 8 Data Nilai................................................................................................168
Lampiran 9 Data Nilai Per Indikator ..........................................................................172
Lampiran 10 Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Distribusi Frekuensi
untuk Skor Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol ...........................................................176
Lampiran 11 Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Distribusi Frekuensi
untuk Skor Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol .........................................................178
Lampiran 12 Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Distribusi Frekuensi
untuk Skor Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen ....................................................180
Lampiran 13 Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Distribusi Frekuensi
untuk Skor Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen ..................................................183
Lampiran 14 Hasil Uji Normal Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen .......................185
Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Kontrol ..............................................................187
Lampiran 16 Uji Normalitas Kelas Eksperimen ........................................................190
Lampiran 17 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest...................................................192
Lampiran 18 Uji Hipotesis .........................................................................................194
Lampiran 19 Hasil Observasi Kelas Eksperimen.......................................................197
Lampiran 20 Hasil Observasi Kelas Kontrol .............................................................209
Lampiran 21 Hasil Observasi dan Kuisioner Pemanfaatan ICT ................................220
Lampiran 22Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Situs Rumah Belajar ................223
Lampiran 23 Kontrak Pembelajaran Situs E-Learning Rumah Belajar .....................227
Lampiran 24 Materi Sistem Saraf Manusia Rumah Belajar dan facebook ................230

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menu bar ........................................................................................... 33
Gambar 2.2 Logo Rumah Belajar ......................................................................... 33
Gambar 2.3 Menu satuan pendidikan ................................................................... 33
Gambar 2.4 Menu fasilitas Rumah Belajar ........................................................... 34
Gambar 2.5 Menu login dan pendaftaran.............................................................. 34
Gambar 2.6 Menu Cermin Kita............................................................................. 34
Gambar 2.7 Live streaming TV Edukasi ............................................................... 35
Gambar 2.8 Statistik Pengunjung Rumah Belajar ................................................ 30
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 43
Gambar 3.2 Desain Observasi .............................................................................. 44

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan sejak mereka lahir sampai akhir
hayat. Pernyataan tersebut menjadi ungkapan bahwa manusia tidak dapat
lepas dari proses belajar itu sendiri sampai kapanpun dan dimanapun manusia
berada dan belajar juga menjadi kebutuhan yang terus meningkat sesuai
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan
pesatnya karena selalu berkaitan dengan perkembangan teknologi yang
memberikan wahana yang memungkinkan perkembangan tersebut. Pada saat
ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat
pesat ada pada internet. Internet memanfaatkan komputer sebagai perangkat
untuk melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi
yang diinginkan. Informasi dan pengetahuan semakin beragam dan mudah
penyebarannya.

Hal

ini

menuntut

guru

dan

siswa

untuk

dapat

mempergunakan sebaik-baiknya.
Informasi dan pengetahuan yang beragam melalui internet dapat
membantu guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Guru dapat
memanfaatkan TIK untuk menampilkan pengajaran yang mudah untuk
diserap peserta didik. Media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan materi ajar dan mempermudah peserta didik dalam menyerap
materi pelajaran. Salah satu pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis
internet yaitu e-learning.
E-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan bantuan
perangkat elektronik.1 E-learning merupakan salah satu bentuk dari belajar
Soekartawi, “E-Learning Untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh dan
Aplikasinya di Indonesia” dalam Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik
Teknologi Pendidikan (Jakarta: Kencana Penada Media Group, 2008), h. 197.
1

1

2

jarak jauh dengan sistem modul melalui internet, tv dan radio. Pemanfaatan elearning melalui internet lebih efektif pada saat ini karena pembelajaran
melalui e-learning akan mengubah peran seorang guru, the era of teacher
menjadi the era of teacher, book and technology.2 Saat ini sudah banyak
lembaga pendidikan di Indonesia yang memanfaatkan e-learning sebagai
alternatif pembelajaran, karena e-learning dapat menghemat finansial dengan
jangkauan siswa yang lebih banyak.3
E-Learning berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih, apakah siswa akan memanfaatkan
materi pembelajaran elektronik atau menggunakan pembelajaran model
konvensional. Tidak ada kewajiban/keharusan bagi siswa untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya operasional, peserta didik
yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau
wawasan. Sehingga, siswa yang merasa perlu memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik akan lebih baik. Namun yang sulit menggunakannya
cukup menggunakan model konvensional.4
Model pengajaran yang sesuai dengan media e-learning adalah
pengajaran langsung (direct instruction). Model pengajaran langsung (direct
instruction) adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar mengajar peserta didik yang berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur
dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap,
selangkah demi selangkah.5
Proses belajar mengajar model direct instruction dapat berbentuk
ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek dan kerja kelompok. Dalam
menggunakan direct instruction ini guru dapat mengajarkan materi atau

2

Ibid., h. 199.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, e-Education: Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet
Pendidikan (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2002), h. 3.
4
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), h.212-213.
5
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2010), h. 29.
3

3

keterampilan baru dengan diskusi kelompok. Hal tersebut bertujuan untuk
melatih siswa berpikir, menerapkan keterampilan yang baru diperolehnya,
serta membangun pemahamannya sendiri tentang materi pembelajaran.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki Undang-Undang No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK Mendiknas No.
107/U/2001 tentang Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ). UU ini
mengijinkan penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan
pendidikan melalui cara PTJJ dengan memanfaatkan Teknologi Informasi,
yang mengakomodasi e-learning. Kebijakan e-learning tersebut akan
terangkum dalam Cetak Biru Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Tatanan Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah.6
Pemerintah sudah menyediakan sebuah fasilitas e-learning yang
disebut Rumah Belajar untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, yang dapat diakses
dengan mudah oleh semua siswa dan guru dari seluruh Indonesia melalui
jejaringan yang terhubung melalui internet. Portal Rumah Belajar merupakan
portal pembelajaran resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan
alamat url http://belajar.kemdikbud.go.id, portal Rumah Belajar menyediakan
berbagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi dan interaksi antar
komunitas pendidikan. Portal ini berisi bahan belajar untuk guru, bahan
belajar siswa, wahana aktivitas komunitas/forum, bank soal dan katalog
media pembelajaran. Rumah Belajar ditujukan untuk siswa, guru, dan
masyarakat luas, siapapun yang mau belajar. Portal belajar diharapkan
menjadi milik komunitas, dengan pengisian konten dan aktivitas dari dan
untuk

komunitas

belajar.

Sedangkan

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan yang dalam hal ini Pustekkom sebagai inisiator, fasilitator dan
regulator.7
Rumah belajar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran.
Rumah Belajar memfasilitasi peserta didik secara menyenangkan, tidak hanya
mendengarkan ceramah guru di kelas tapi juga dapat belajar mandiri dengan
6

Darmawan, op.cit., h. 13.
Ai Sri Nurhayati, Pedoman
(http://belajar.kemdikbud.go.id).
7

Pemanfaatan

Rumah

Belajar,

2012,

h.

2,

4

materi-materi pelajaran yang sama diberikan guru di sekolah. Pembelajaran
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran e-learning
melalui situs Rumah Belajar. Rumah belajar menyediakan materi biologi
kelas XI SMA/MA, diantaranya sistem saraf manusia, sistem indera manusia,
sistem pencernaan manusia, dan pembuahan ganda.8
Materi sistem saraf terdiri dari konsep-konsep yang sulit untuk
dipahami oleh siswa.Berdasarkan penelitian dilakukan oleh Meily di SMAN
“X” di Bandung, memperoleh hasil belajar materi sistem saraf pada tahun
2009/2010 adalah 63 dan dua tahun kebelakang perolehan ulangan harian di
setiap kelasnya berkisar 63-66. Hal tersebut menandakan hasil belajar siswa
yang rendah pada materi sistem saraf.9
Diharapkan melalui pembelajaran direct instruction dengan suplemen
Rumah Belajar, dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran biologi pada umumnya dan pada materi sistem saraf manusia pada
khususnya. Hasil dari penelitian ini dapat dipertimbangkansebagai alternatif
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem
saraf manusia maupun untuk materi lainnya.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi di antaranya yaitu:
1. Implementasi guru dalam pembelajaran e-learning masih rendah.
2. Pemanfaatan situs e-learning yang telah disediakan Kemdikbud yakni
portal Rumah Belajar (http://belajar.kemdikbud.go.id masih kurang.
3. Materi pokok sistem saraf manusia terdapat banyak materi yang bersifat
abstrak bagi siswa.

8

Kemdikbud,
Materi
Pokok
SMA
Kelas
11
Biologi,
2013,
(http://sumberbelajar.kemdikbud.go.id).
9
Meily Nurwulan Herdiany,. “Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Motivasi Ssiwa Kelas
XI Melalui E-learning Pada Sub Konsep Sistem saraf manusia di SMA”(Penelitian Tindakan
Kelas)” SkripsiFMIPA UPI Bandung, Bandung, 2011, h. 6, tidak dipublikasikan.

5

4. Hasil belajar siswa untuk materi sistem saraf manusia pada umumnya
rendah.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah ada, agar penelitian ini dapat
terarah, perlu adanya ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada halhal sebagai berikut:
1. E-learning yang digunakan dalam penelitian ini sebagai suplemen
(tambahan) dan e-learning berasal dari situs e-learning Kemdikbud yakni
Rumah Belajar. Rumah Belajar merupakan situs pembelajaran resmi
Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan,

dengan

alamat

url

http://belajar.kemdikbud.go.id. Portal ini berisi bahan belajar untuk guru,
bahan belajar siswa, wahana aktivitas komunitas/forum, bank soal dan
katalog media pembelajaran.
2. Hasil belajar siswa dijaring melalui hasil belajar pada aspek kognitif
berdasarkan taksonomi Bloom yang meliputi jenjang C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis).
3. Siswa yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas XI
IPA MA Negeri 11 Jakarta yang terdaftar pada semester ganjil tahun
ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dijelaskan, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah pembelajaran direct instruction dengan suplemen rumah belajar
(situs e-learning Kemdikbud) dalam pembelajaran sistem saraf manusia
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran direct instruction dengan suplemen

6

rumah belajar (situs e-learning Kemdikbud) terhadap hasil belajar siswa pada
materi sistem saraf manusia.

F. Kegunaan Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan alternatif
pengajaran dengan menggunakan media rumah belajar disekolah,
sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar Biologi dengan
menggunakan e-learning.
2. Pembelajaran e-learning diharapkan juga dapat memotivasi guru untuk
lebih

menguasai

fasilitas

teknologi

dan

menerapkannya

dalam

pembelajaran di kelas. Agar lebih bisa memanfaatkan lagi fasilitas di
sekolah yang sudah tersedia.
3. Model pembelajaran direct instruction dengan suplemen situs Rumah
Belajar e-learning diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Kajian Teoritis Hasil Belajar
a. Konsep Belajar
Definisi umum dari belajar adalah proses kognitif yang dialami
selama tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan.1 Gagne menyatakan bahwa belajar
merupakan sebuah proses perubahan perilakuorganisasi sebagai akibat dari
pengalaman yang telah dihadapinya.2
Witherington dalam bukunya Nana Syaodih Sukmadinata, belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai polapola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan dan kecapakan.3
Suryabrata mengemukakan indikasi dari belajar dalam tiga hal pokok
yaitu belajar itu membawa perubahan (changes, aktual dan potensial), belajar
mendapatkan kecakapan baru, dan belajar terjadi karena usaha (dengan
sengaja).4
Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan,
kematangan, dan keadaan-keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai
hasil latihan dalam interaksi dengan lingkungan.

1

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 201), Cet.15, h. 90.
2
Ratna Wilis Dahar, Teori Teori Belajar & Pembelajarannya, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 2
3
Nana SyaodihSukmadinata, LandasanPsikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
RemajaRosdakarya, 2009), h. 155-156.
4
SumadiSuryabrata, PsikologiPendidikan, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1987), h. 249.

7

8

b. Beberapa Teori Belajar
Sukmadinata mengemukakan teori-teori belajar bersumber dari teori
atau aliran-aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga teori psikologi
yaitu: (1) teori Disiplin Mental,jika anak dilatih banyak mengulang-ulang,
menghafal sesuatu, maka ia akan terus ingat akan hal itu, (2)
Behaviorisme,tingkah laku manusia berasal dari suatu hubungan antara
perangsang jawaban atau stimulus-respons, (3) Cognitivisme-GestaltField,proses individu mendapatkan suatu pengetahuan berawal dari suatu hal
yang kompleks menjadi hal yang sederhana.5
Tokoh teori disiplin mental adalah Rousseau, ia mengatakanpendidik
cukupmenciptakan situasi belajar yang permisif (rileks), menarik dan bersifat
ilmiah dan membiarkan anak belajar sendiri. Tokoh teori behaviorisme adalah
Thorndike, menurutnyabelajar pada binatang yang juga berlaku bagi manusia
adalah Triad and eror.Tokoh teori Cognitivisme-Gestalt-Field adalah Gestalt,
yang mengatakan individu dalam melakukan proses pembelajaran akan
mendapatkan kekhasan dalam berfikir, menganalisis permasalahan, dan
memecahkan suatu persoalan dengan mengandalkan kemampuannya sendiri.6
Dalam bukunya Zulfiani, dkk mengemukakan tiga teori belajar sains
diantaranya: (1) teori behavioristik, teori belajar yang mengobservasi perilaku
eksternal dan internal individu,(2) teori kognitif, setiap manusia memiliki
kemampuan

mental

untuk

mengelola,

menyusun,

menyimpan

dan

menggunakan seluruh pengalaman yang tersimpan untuk menghubungkaitkan pengalaman dengan masalah yang dihadapi, (3) teori konstruktivisme,
siswa dapat mengkontruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan
aktivitas aktif dalam pembelajarannya.7
Tokoh yang berpendapat teori behaviorisme adalah Edward L
Thorndike dan Burhus Frederic Skinner, menurut mereka belajar ialah
hubungan stimulus dan respon atau disebut pula “S-R Bond Teory” serta
5

Sukmadinata, op. cit., h. 167.
Ibid., h. 168 - 170.
7
Zulfani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini,Strategi Pembvelajaran Sains (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009) h. 118-119.
6

9

lebih menekankan timbulnya perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur.
Tokoh yang mempelopori teori kognitif adalah Gestalt, Pieget, Vygotsky,
Gagne, Bruner dan Ausubel, menurut mereka proses pembelajaran siswa
membentuk struktur kognitif dalam ingatannya. Tokoh yang mempelopori
teori konstruktivisme adalah J. Piaget dan Vygotsky, menurut mereka siswa
mengkonstruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif
dalam pembelajarannya. 8
Dahar mengemukakan teori belajar abad ke-20 dikembangkan secara
ilmiah. Teori belajar abad ke-20 dibagi menjadi dua teori yaitu teori perilaku
dan teori kognitif. Teori kognitif ini dibahas menjadi tiga teori belajar,
diantaranya (1) teori Classical Conditioning oleh Pavlov, ia mengatakan
belajar dapat mempengaruhi perilaku yang selama ini disangka refleksif dan
tidak dapat dikendalikan, (2) teori Operant Conditioningdari Skinner,
eksperimen skinner dipusatkan pada penempatan subjek dalam situasi yang
terkontrol dan mengamati perubahan perilaku subjek dengan mengubah
konsekuensi perilaku subjek secara sistematis, (3) teori belajar sosial oleh
Albert Bandura, teori ini menekankan lingkungan kerap kali dipilih dan
diubah oleh seseorang melalui perilakunya.9

c. Prinsip-Prinsip Belajar
Banyak teori yang membahas masalah belajar. Tiap teori bertolak dari
asumsi atau anggapan dasar tertentu tentang belajar. Meskipun demikian ada
beberapa pandangan umum yang sama atau relatif sama diantara konsepkonsep tersebut. Beberapa kesamaan ini dipandang sebagai prinsip belajar.
Beberapa prinsip umum belajar sebagai berikut:10
1) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
2) Belajar berlangsung seumur hidup.
3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
faktor lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri.
8

Ibid.
Dahar, op.cit., h.18-22.
10
Sukmadinata, op. cit., h. 165-167.

9

10

4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan.
5) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.
6) Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.
7) Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang
tinggi.
8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai
dengan yang sangat kompleks.
9) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.
10) Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau
bimbingan dari orang lain.

d. Konsep Hasil Belajar
Menurut Gagne hasil belajar dibagi menjadi lima kategori, yakni (a)
informasi, dimana siswa dapat memahami teori dan konsep sebagai
penghafalan, (b) keterampilan intelektual, peserta didik mampu menguasai
materi tidak hanya secara verbalistis, (c) strategi kognitif,peserta didik
mampu memahami keseluruhan kognitif yang hendak dicapai, (d) sikap,
peserta didik mampu mengatur sikap sesuai nilai yang berlaku dan (e)
keterampilan motoris, peserta didik mampu menguasai proses dengan
dinamis.11Tujuan pembelajaran menurut Benyamin S. Bloom dapat
dikelompokkan menjadi tiga ranah. Yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik,
dan ranah afektif. Pada ranah kognitif berhubungan dengan hal-hal yang yang
menyangkut daya pikir, pengetahuan, dan penalaran.12
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi dari kecakapankecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil
belajar dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir
maupun keterampilan motorik. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari
penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat
penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di
11

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 22.
12
Zulfiani, dkk. op.cit., h. 64.

11

sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-10
pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan
tinggi.13
Anderson dan Krathwohl telah merevisi taksonomi bloom yang sudah
tidak relevan dengan tuntutan jaman menjadi enam tingkat kognitif, yakni:14
1) Mengingat (C1), yaitu kemampuan menyebutkan kembali
informasi/pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan. Kata kerja
operasional tahap ini adalah mendefinisikan, menyusun daftar,
menjelaskan, mengingat, menyatakan, menyebutkan, mengenali.
2) Memahami (C2), yaitu kemampuan memahami instruksi dan
menegaskan konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,
tertulis, maupun grafik/diagram. Kata kerja operasionalnya
meliputi:

menerangkan,

menterjemahkan,

menguraikan,

mengartikan, mengelompokkan, merangkum, memberi contoh.
3) Menerapkan

(C3), yaitu kemampuan melakukan sesuatu dan

mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu. Kata kerja
operasional meliputi: memilih, menerapkan, melaksanakan,
mengubah, mendemonstrasikan, menunjukkan, menggambarkan,
mempraktekkan.
4) Menganalisis (C4), yaitu kemampuan memisahkan konsep
kedalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain
untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh.
Kata kerja operasionalnya meliputi: membedakan, mengkaji
ulang,

membandingkan,

memisahkan,

menghubungkan,

mengintegrasikan.
5) Mengevaluasi (C5), yaitu kemampuan menetapkan derajat
sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau patokan tertentu. Kata

13

Sukmadinata, op.cit., h. 102-103.
Retno Utari, Taksonomi Bloom: Apa dan Bagaimana Menggunakannya, 2013,h. 11,
(http://bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/article/766/1-Taksonomi%20Bloom%20%20Retno-ok-mima+abstract.pdf).
14

12

kerja

operasionalnya

meliputi:

menyeleksi,

mengevaluasi,

menilai, menjustifikasi, mengecek, mengkritik, memprediksi.
6) Menciptakan (C6), yaitu kemampuan membuat sesuatu yang
orisinil. Kata kerja operasionalnya meliputi: merakit, merancang,
menciptakan, mengembangkan, memformulasikan, membangun,
membentuk, mendisain.

e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor.
Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor internal siswa, faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Dan
faktor eksternal siswa, terdiri atas dua macam yakni: lingkungan sosial dan
lingkungan nonsosial.
Faktor Internal siswa meliputi dua aspek yakni: Aspek Fisiologis
merupakan kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat memengaruhi
semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.15Aspek Psikologis,
di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya diipandang lebih
esensial itu adalah intelegensi siswa, sikap dan sifat pribadi siswa, bakat,
minat dan motivasi sosial.16
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni: lingkungan
sosial, lingkungan sekolah seperti para guru, para tenaga kependidikan dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa.Dan yang termasuk faktor-faktor lingkungan nonsosial adalah gedung
sekolah, dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya.17

15

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. 17, h. 130.
16
Ibid., h. 131-134.
17
Ibid., h. 135.

13

2. KajianTeoritisDirect Instruction
a. PengertianDirect Instruction
Model pembelajaranDirect Instruction atau yang dikenaldengan
model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses belajar mengajar peserta didik
yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural
yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah.18
Model

pembelajaran

Direct

Instruction

dilakukan

dengan

membangkitkan akal dan kemampuan anak didik secaralogis. Model
pembelajaran ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa
yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural
yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah. Direct Instruction merupakan salah satu
aplikasi model pembelajaran kontekstual, dimana pembelajaran dikatakan
pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang mengkaitkan materi
pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari.19
Neal Shambaugh menyatakan pengajaran langsung adalah model
perilaku yang cocok untuk pengajaran pengetahuan dasar dan keterampilan.
Sebuah dasar belajar yang cukup perlu diajarkan sebelum mengajarkan ideide yang lebih kompleks, proses, atau keterampilan.20
Prinsip dari model pembelajaran direct instruction yaitu guru
mengkomunikasikan suatu kemampuan kepada siswa berdasarkan langkahlangkah tertentu, memberikan suatu model, memberikan instruki terbimbing
kepada siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan

18

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
PrestasiPustaka, 2010), h. 29.
19
Subarno, Penggunaan Direct Instruction Berbasis Lingkungan Untuk Peningkatan Domain
Afektif IPA Fisika Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 PurworejoTahun Pelajaran 2012/2013,
JurnalRadiasi,Vol.2 No.1.2013, h.24-25.
20
Neal Shambaugh and Susan G. Magliaro, Instructional Design: A Systematic Approach
for Reflective Practice (United Stated of America: Pearson Education, 2006), h. 148.

14

respon.21 Anderson dkk, mengatakan bahwa model pembelajaran direct
instruction merupakan model yang tepat untuk suatu prosedur yang dirasa
sulit oleh siswa seperti dalam geometri, aljabar, dan program komputer.
Fungsi dari model pembelajaran ini adalah untuk mengajarkan siswa suatu
materi secara bertahap, membimbing siswa selama proses latihan, dan
memastikan apakah siswa sudah menguasai materi tersebut dengan baik.22
Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
model direct instruction adalah model pembelajaran yang menekankan
kepada hasil belajar siswa berupa pengetahuan prosedural, pengetahuan
deklaratif sederhana, serta ketrampilan belajar. Dengan model pembelajaran
ini diharapkan siswa dapat menguasai materi atau keterampilan tertentu
dengan baik.

b. Ciri-ciri Direct Instruction
Arends menjalaskan bahwa direct instruction memiliki ciri-ciri (1) Adanya
tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada peserta didik termasuk prosedur
penilaian belajar. (2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan
pembelajaran(3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang
diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan
berhasil.23 Ciri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran belajar mengajar
dengan model ini ada dua, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural. Pengetahuan deklaratifa dalah pengetahuan tentang sesuatus
edangkan pengetahuan procedural adalah pengetahuan bagaimana
melakukan sesuatu.

H.P Parette, C. Blum, and E.H. Watts, “Use of Microsoft Powerpoint and Direct
Instrucion to Support Emmergent Literacy Skill Development among Young at Risk Children”,
(Illinois, USA: Departement of Special Education, Illinois State University, 2009), p. 864.
http://www.formatex.org/micte2009/book/864-868.pdf [diaksestanggal 10 Februari 2014]
22
Marck C. Schug, et.al., Direct Instruction and The Teaching Early Reading,
(Wisconsin:2011), p.3 http://www.wpri.org/Reports/Volume14/Vol14no2.pdf [diaksestanggal 10
Februari 2014]
23
Trianto, op.cit.,h. 29-30.
21

15

2) Menurut Neal Sheambug model pembelajaran direct instruction memiliki
Sembilan fase yang sangat penting, yaitu gaining attention, informing the
learner of the objective, stimulating recall, presenting the new content,
providing learning guidance, eliciting the performance, providing
feedbackabout performance, assessing the perfomence, enchancing
retention.24
3) Direct instruction perlu perencanaan dan pelaksanaan berhati-hati di pihak
guru yang. Meskipun model pembelajaran ini lebih berpusat pada system
pemgelolaan pembelajaran dilakukan oleh guru sehingga guru harus
menjamin terjadinya proses belajar mengajar yang efektif pada siswa,
terutama providing learning guidance. Lingkungan belajar model direct
instruction lebih berorientasi pada tugas dan memungkinkan siswa
mencapai hasil belajar yang baik.

c. Tahap-tahapPembelajaranDirect Instruction
Model pembelajaran langsung (direct instruction) dapat digabungkan
dengan strategi lain. Penyelenggaraan grafis dapat digunakan dalam langkah
2 yakni Informing the learner of the objective, untuk menginformasikan
siswa konseptual pengetahuan baru. Guru menyediakan poin referensi
konseptual dalam isi pelajaran. Pada langkah 3 yakni present new material
umumnya menggunakan presentasi.
Menyajikan materi baru juga melibatkan organisir konten dalam
mengatur materi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, fokus pada poinpoin penting, menyajikan konten dari umum ke khusus, dan dengan
mempertimbangkan usia siswa, gaya, dan kemampuan. Penyajian materi
sebenarnya dapat menggabungkan banyak model atau strategi pengajaran
lainnya, dari kuliah untuk demonstrasi, dan kemudian mengamati reaksi dan
perilaku siswa mengenai apa yang dikatakan, disajikan, ditampilkan, atau
ditunjukkan.

24

Neal Shambaugh, op.cit.,h. 148.

16

Langkah-langkah model pembelajaran langsung sangat mirip dengan
kegiatan instruksi.Instruksi langsung cocok untuk mengajarkan keterampilan
dasar, dimakaketerampilan dapat diajarkan secara langsung. Catatan dalam
model

pembelajaran

ini

bahwa

tinjauan

dilakukan

sebelum

mengkomunikasikan tujuan pelajaran baru. Kegiatan instruksional terakhir,
enhancing retention tidak ditentukan langsung oleh model pembelajaran
langsung.
Instruksi langsung memberikan banyak kesempatan untuk penilaian
dan media digunakan. Assessing the performance pada kegiatan 8, dapat
mencakup informal serta penilaian formal, ketika nilai diperlukan. Media
biasanya

diperkenalkan

padabeberapa

bentuk

untuk
media,

menyajikan
seperti

bahan

teknologi

stimulasi,

tetapi

interaktif,

dapat

menggabungkan semua kegiatan tersebut. Kesembilan langkah kegiatan
instruksional tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.25

Tabel2.1 TahapKegiatanDirect Instruction
KegiatanInstruksional
1. Gaining Attention

Tindakan yang mungkindilakukan
Demonstrasi

2. Informing the learner of Menulis di papan tulis, lisan atau
the objective
3. Stimulating

handout
recall

of Ringkasan pertanyaan guru

prerequisite learning
4. Presenting

the

stimulus Guru, siswa, dan media

material
5. Providing

learning Guru memberikan contoh di papan

guidance

tulis, siswa memcoba memberikan
contoh; guru berjalan keliling

6. Eliciting the performance

Saran

kelas;

melakukan kinerja

25

Ibid.,h. 147-148.

Mendorong

siswa

17

7. Providing feedback about Contoh kelas; aktivitas lab; pekerjaan
performance correctness
8. Assessing the performance

rumah; tugas lisan
Ujian

lisan

atau

tertulis;

nilai,

peringkat
9. Enhancing retention

Mengulang

pelajaran

berikutnya;

menyediakan beragam contoh

3. Kajian Teoritis E-learning
a. Pengertian E-learning
Kata e-learning terdiri dari dua bagian, yaitu „e‟ yang merupakan
singkatan dari „electronic’ dan ’learning’ yang berarti

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem gerak manusia: kuasi eksperimen di MTS Negeri 3 Jakarta

0 8 320

Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction dengan Suplemen Rumah Belajar (Situs E-Learning Kemdikbud) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia

0 21 0

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Akuntansi.

0 0 44

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEWARISAN SIFAT MELALUI PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DI SMP

0 0 10