32
20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Lanjutan
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut :
30 JU NI 2014 30 JUN I 2013
Rp Rp
Laba sebelum manfaat beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
1,783,090,099 2,977,585,009
Laba Rugi Entitas Anak sebelum Taksira n Pajak -
62,840,321 Laba Perusahaan sebelum taksiran Pajak Penghasilan
1,783,090,099 3,040,425,330
Beda Waktu Imbalan paska - kerja
- -
Pemulihan penyisihan penurunan nilai piutang -
- Penyusutan Aset Tetap
77,859,988 65,443,656
Beda Tetap Representasi
145,628,692 44,226,230
Beban Pajak -
- Penghasilan yang telah dikenakan pajak final
101,153,512 108,160,640
Laba fiskal 1,905,425,267
3,041,934,576 Akumulasi Kerugian Fiskal, Awal Tahun
- -
Penyesuaian rugi fiskal yang tidak dapat digunakan -
- Penghasilan kena pajak
1,905,425,267 3,041,934,576
Penghitungan taksiran Pajak Penghasilan dan utang tagihan Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut :
30 JUNI 2014 30 JUNI 2013
Penghasilan kena pajak dibulatkan 1,905,425,000
Rp 3,041,934,576
Rp Taksiran Pajak Penghasilan
476,356,250 760,483,644
Pajak Penghasilan dibayar di muka Pasal 22
709,761,000 825,429,000
Pasal 25 6,229,500
32,640,000 Utang tagihan Pajak Penghasilan
239,634,250 97,585,356
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang.diretorat Jendral Pajak DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak
dalam batas waktu maksimal 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak atau sampai dengan tahun 2014,
mana yang lebih dahulu berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku sejak 2008, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak .
33
20. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Lanjutan