BEBAN POKOK PENJUALAN Lanjutan

PT MITRA INVESTINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2014 DAN 2013 36

29. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. 31 Maret 2014 31 Maret 2013 Rp Rp Laba Bersih Periode Berjalan 2.283.698.319 8.052.358.207 Rata-Rata Tertimbang Saham yang Beredar Lembar 2.566.456.000 2.566.456.000 Laba Bersih per Saham Dasar 0,89 3,14

30. LITIGASI

Pada tanggal 31 Agustus 1995, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Sejahtera Bank Umum SBU Bank Likuidasi dalam bentuk back-to-back dengan tagihan piutang sewa pembiayaan PT Intinusa Abadi Manufacturing IAM. Pada tanggal 30 Agustus 1995, Perusahaan memperoleh surat pernyataan dari Dewan Direksi SBU yang menyatakan bahwa fasilitas pinjaman tersebut diberikan dengan dasar without recourse, dan oleh karenanya SBU tidak akan melakukan penagihan kepada Perusahaan atas kewajiban yang timbul dari fasilitas kredit yang diberikan oleh SBU kepada Perusahaan apabila IAM cidera janji untuk melunasi seluruh kewajibannya kepada Perusahaan yang telah jatuh tempo. Selain itu, Perusahaan juga diberikan hak untuk melakukan saling hapus antara kewajiban Perusahaan kepada SBU dengan kewajiban IAM kepada Perusahaan. Melalui surat teguran dari pengacara tim likuidasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN No. 2269ALNAIX99 tanggal 23 September 1999 untuk Bank SBU, Perusahaan diwajibkan melunasi kewajibannya. Menindaklanjuti hal tersebut, Perusahaan telah memberikan beberapa kali somasi kepada Dewan Direksi SBU untuk memenuhi komitmennya kepada Perusahaan Pada tanggal 23 Agustus 2000, melalui pengacara Simon and Simon Law Firm, Perusahaan mengajukan permohonan gugatan wanprestasi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap IAM, Tuan Lesmana Basuki dan Tuan Tony Suherman Direksi SBUbank penjamin. Dalam gugatan tersebut, Perusahaan meminta pengadilan mengesahkan surat pernyataan jaminan bank di atas, meminta SBU menghapusbukukan kewajiban Perusahaan, meminta SBU menagih langsung kepada IAM dan meminta ganti rugi atas kerugian baik materiil maupun imateriil yang diderita Perusahaan sebesar Rp 16.833.333.333. Berdasarkan Putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 351PDT.G2000PN.JKT.PST tanggal 29 Maret 2001, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan sebagian gugatan Perusahaan dan mewajibkan Perusahaan bersama-sama dengan IAM, Tuan Lesmana Basuki, Tuan Tony Suherman dan SBU untuk secara tanggung renteng membayar kewajiban sebesar Rp 10.000.000.000 kepada negara melalui tim likuidasi SBU termasuk bunga yang dihitung oleh tim likuidasi SBU. Atas Putusan Pengadilan Negeri di atas, pada tanggal 7 Juni 2001, Perusahaan dan SBU mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang pada dasarnya menolak seluruh putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut. Berdasarkan Putusan dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 379PDT2002PT.DKI. tanggal 14 Februari 2003, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 351PDT.G2000PN.JKT.PST tanggal 29 Maret 2001. Berdasarkan Relaas Penyerahan Memori Kasasi No. 25SRT.PDT.KAS2004PN.JKT.PST.Jo. No.351PDT.G2000PN.JKT.PST tanggal 30 September 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberitahukan bahwa SBU telah mengajukan Memori Kasasi terhadap Perusahaan.