SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016
2
1. Pendahuluan
Laporan keuangan menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan SAK 2015: 3. Informasi ini berguna bagi pihak-pihak
yang berkepentingan sebagai salah satu in put dalam pengambilan keputusan bisnis Dogan et al. 2007. Informasi laporan keuangan akan lebih berguna bila di sajikan tepat waktu Fujianti, 2016.
Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan unsur penting
demi berfungsinya mekanisme pasar modal. Untuk itu badan pengawas pasar modal di berbagai negara mengeluarkan
peraturan mengenai batas akhir penyampaian laporan keuangan. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI menurut Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK Nomor : Kep-
346BL2011, Tanggal : 5 Juli 2011 adalah tiga bulan setelah tanggal laporan keuangan. Data BEI menunjukkan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI yang tidak tepat waktu dalam penyajian
laporan keuangan selama tiga tahun terakhir jumlahnya bervariasi yaitu pada tahun 2013 terdapat 52 perusahaan, tahun 2014 ada 49 perusahaan, pada tahun 2015 ada 52 perusahaan.
Lamanya waktu penyajian laporan keuangan sampai tanggal diterbitkannya laporan keuangan yang telah audit disebut Audit Report LagARL Habib and Bhuiyan 2011; Reheul et al. 2013. ARL
telah menjadi objek penelitian oleh banyak peneliti di berbagai negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Beberapa peneliti yang telah meneliti ARL di negara maju seperti di Amerika
Serikat Lee et al. 2008; Ames, 2013, New Zealand Gilling, 1977; Walker Hay, 2007, Australia Whittred Zimmer, 1984; Wah Lai Cheuk 2005, Perancis
Soltani, 2002, Korea Bae dan Woo, 2015, Yunani Owusu-Ansah Leventis, 2006, di Hong Kong Ng Tai, 1994; Jaggi
Tsui, 1999, Canada Ashton Newton, 1989. Beberapa peneliti yang meneliti ARL di negara berkembang seperti Bangladesh Imam et al. 2001; Ahmed, 2009, Jordan Al-Hazaimeh, 2011,
Iran Pourali et al. 2013; Abdollahi, 2012 Zimbabwe Owusu-Ansah, 2000, Malaysia Ahmad Kamarudin, 2003; Che-Ahmad Abidin, 2008, Bahrain Abdulla, 1996; Pakistan Hossain
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016
3
Taylor1998; Mesir Khlif dan Samaha, 2014, Aklee, 2011, Nigeria Modugu et al. 2012, Palestina Hasan, 2016.
Variabel yang banyak dikaji dalam hubungannya dengan ARL terungkap dari penelitian
sebelumnya yaitu variabel berkaitan audit Lee dan Jahng, 2008 seperti audit risk, audit complexity and auditor expertise Chan et al, 2016, tipe auditor, pergantian auditor, jenis opini audit Ahmad dan
Hossain, 2010. Hal disebabkan karena laporan keuangan yang disajikan untuk publik harus telah melalui proses audit oleh auditor eksternal. Auditor eksternal membutuhkan waktu untuk
menyelesaikan proses audit sehingga akan mempengaruhi ARL. Disamping variabel audit, mekanisme Good Corporate Governance GCG sebagai variabel
yang mempengaruhi ARL juga banyak dikaji pada penelitian sebelumnya, karena mekanisme GCG meliputi struktur kepemilikan, dewan komisaris, dewan direksi, komite audit yang berfungsi sebagai
pengawas dan pengendali tindakan manajemen dalam pengambilan keputusan operasi perusahaan. GCG juga menfasilitasi penyajian laporan keuangan tepat waktu Ilaboya dan Christian, 2014. Akan
tetapi hasil penelitian menujukkan adanya kontradiksi pengaruh mekanisme GCG terhadap ARL. Azubike dan Anggreh 2014 menunjukkan adanya pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap ARL
sedangkan Nor et al. 2010 menunjukkan sebaliknya tidak ada pengaruh. Apadore dan Noor 2013 mendukumentasikan dewan komisaris independen signifikan berpengaruh terhadap ARL sedangkan
Li et al. 2014 menunjukkan sebaliknya. Voku dan Cular 2014 menunjukkan komite audit independen signifikan berpengaruh terhadap ARL sedangkan Aljaaidi et al 2015 menunjukkan
sebaliknya. Salah satu variabel yang belum banyak diteliti dalam kaitannya ARL adalah tekanan ketaatan
hukum. Tekanan ketaatan hukum ini memaksa seseorang atau organisasi untuk metaatinya, sebab bila tidak, resiko berupa saksi yang harus ditanggung oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Lord dan
Dezoort 2001 menyatakan bahwa seorang auditor yang mendapat tekanan ketaatan baik dari
hukumperaturan maupun dari sosial akan berpengaruh terhadap kualitas auditnya. Tekanan ketaatan hukum ini diprediksi sangat memegang peranan penting terhadap ARL, karena GCG perusahaan
adalah meliputi orang yang
bersifat rasional. Orang yang bersifat rasional tentu akan bertidak menghindari resiko atau saksi.
Variabel tekanan ketataan hukum merupakan variabel yang layak
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016
4
dikaji dalam hubungannya GCG terhadap ARL. Untuk itu penelitian ini akan mengkaji kembali pengaruh variabel audit dan GCG terhadap ARL dan menguji kemampuan moderasi variabel tekanan
ketaatan hukum dalam hubungan variabel GCG terhadap ARL. Variabel ini tekanan ketaatan hukum selanjutnya disebut ketaatan hukum merupakan variabel baru yang ditambahkan dalam penelitian ini.
2. Kajian Pustaka dan Pengembangan Hipotesis