SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016
12
3.3 3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dengan uji t yaitu apakah variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Kriteria Pengujian α = 5
a H
o
diterima jika p value ˃ 0,05 .Ini berarti tidak ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
b H
o
ditolak jika p ≤ 0,05 t
tabel
. Ini berarti ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam kompas 100 tahun 2013. Jumlah
populasi ada 100 perusahaan dikurangi 5 perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data dan 1 data outlier,
maka jumlah sampel penelitian ada 94. Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif dari masing-masing variabel.
Variabel ARL bernilai minimum adalah 16 hari, maksimum 90 hari, rata-rata 67,362 hari dan standar deviasi 17,495. Variabel DK bernilai minimum adalah 0,364, maksimum 2,167, rata-rata
0,915 dan standar deviasi 0,363. Variabel DKI bernilai minimum adalah 0,167, maksimum 0,800, rata-rata 0,436 dan standar deviasi 0,118. KAI bernilai minimum adalah 0,00, artinya ada perusahaan
yang tidak memiliki komite audit independen, maksimum 1,000, artinya
perusahaan memiliki maksimum satu orang komite audit. Variabel AE bernilai minimum 0,00 dan maksimum 0,100. Nilai
0,00 berarti diaudit oleh non big four dan 1 diaudit oleh big four. Perusahaan yang diaudit oleh non big four berjumlah 22 perusahaan dan big for 72. Variabel KH bernilai minimum adalah 1,00. Nilai
1,00 artinya perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyajian laporan keuangan. Perusahaan yang tidak memenuhi tepat waktu berjumlah 25 perusahaan. Variabel KH bernilai maksimum 2,00. Nilai
2,00 artinya tepat waktu penyajian laporan keuangan tahun sebelumnya yaitu berjumlah 69
Y = a + b
1
DK + b
2
DKI + b
3
KAI+ b
4 +
b
5
AE + b
6
TA + b
7
PROFIT +b
8
KHDK + b
9
KHDKI + b
10
KHKAI + e
SimposiumNasionalAkuntansi XIX, Lampung, 2016
13
ARL DK
DKI KAI
AE KH
TA PROFIT
ARL 1
DK ,019
1 DKI
-,041 -,052
1 KAI
,016 ,197
-,020 1
AE -,145
-,209 -,018
,084 1
KH -,237
-,067 ,158
-,177 ,126
1 TA
-,431 -,047
,097 ,006
,260 ,081
1 PROFIT
-,274 -,084
,193 -,117
-,077 ,090
,196 1
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation ARL
16,000 90,000
67,362 17,495
DK 0,364
2,167 0,915
0,363 DKI
0,167 0,800
0,436 0,118
KAI 0,000
1,000 0,676
0,197 AE
0,000 1,000
0,660 0,476
KH 1,000
2,000 1,734
0,444 TA
5,209 8,865
7,201 0,656
PROFIT -33,240
62,900 12,579
17,010
perusahaan. Variabel TA diukur dengan logaritma natural terhadap total assets sedangkan Variabel PROFIT diukur dengan Net Profit Margin. Nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi
dapat dilihat lebih lanjut pada tabel 4.1 Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Tabel 4.2 menunjukkan korelasi matrik dari masing-masing variabel. DK berhubungan positif tidak signifikan dengan ARL 0,019, p 0,05. DKI berhubungan negatif tidak signifikan dengan ARL
-0,041, p0,05, KAI berhubungan positif tidak signifikan ARL 0,016, p0,05. Auditor ekternal berhubungan negatif tidak signifikan dengan ARL -0.145, p0,05. KH berhubungan negatif
signifikan dengan ARL - 0,237, p0,01. Dua variabel kontrol yaitu TA berhubungan negatif signifikan dengan ARL 0,431, p0,01 dan profit negatif signifikan dengan ARL 0,274, p0,01.
Tabel 4.2 Pearson Correlation
4.2 Hasil Penelitian