Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Publik Pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat Menggunakan Visual Basic 2008 Dan MYSQL Server
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Asty Astuty Permana Nim : 11012012
Kelas : 01-KA 12 Status : Mahasiswi
TTL : Bandung,22 Juli 1993
Alamat : Kp.Sinarmukti Rt.02 Rw.04 Desa Selacau Kec.Batujajar Kab.Bandung Barat
Agama : Islam Kebangsaan : Indonesia Jenis Kelamin : Perempuan
(2)
Data Pendidikan Formal
No Keterangan Nama Sekolah Tahun Lulus
1 SD SDN SELACAU 2006
2 SMP SMPN 1 BATUJAJAR 2009
3 SMA SMK KES BHAKTI KENCAN 2012
4 Perguruan Tinggi UNIKOM Masih Kuliah
Data Pengalaman Berorganisasi
No Nama Organisasi Jabatan Tahun Lulus
1. Himpunan Mahasiswa Komputerisasi Akuntansi FTIK UNIKOM Bandung
Kerohanian 2013-sekarang
2. Asisten Laboratorium Komputerisasi Akuntansi Terpadu
Business 2013-sekarang
3. Himpunan Mahasiswa Komputerisasi Akuntansi FTIK UNIKOM Bandung
Kerohanian 2012-2013
4. Asisten Laboratorium Komputerisasi Akuntansi Terpadu
Public Relation
2012-2013
5. Paduan Suara SMP 1 Batujajar Anggota 2006-2008
Data Pengalaman Bekerja
No Nama Perusahaan Bagian Tahun
1 Rumah Sakit PINDAD Apotek 2010
2 Kantor ketahanan pangan PEMDA Bandung Barat
Tata Usaha 2013
(3)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini semua instansi baik pemerintah atau swasta dituntut dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ini dimaksudkan untuk memperoleh dan mempermudah proses input atau pun output data-data guna menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Terutama pada instansi pemerintah dalam mencatat atau melaporkan belanja daerah terkadang masih belum tersusun atau tercatat dengan baik.
Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan, belanja daerah diproyeksikan berdasarkan kebutuhan daerah yakni kegiatan yang diselenggarakan lebih dari setahun dan telah memperoleh persetujuan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) untuk membiayai kegiatan Sesuai tupoksi dan urusan pemerintah. Secara umum belanja daerah dalam APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dikelompokan ke dalam 5 kelompok yaitu : belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, belanja transfer, belanja tak tersangka dan belanja modal.
Belanja oprasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik merupakan semua pengeluaran pemerintah daerah yang berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik terdiri atas: belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan, dan belanja pemeliharaan.
(4)
Sistem informasi akuntansi dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperoleh dari pemprosesan data dan dikelola oleh instasi Sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Sebuah instansi membutuhkan sistem informasi akuntansi karena sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang memproses data guna menghasilkan suatu informasi keuangan yang tepat. Adanya sistem informasi akuntansi pada suatu instansi akan menghasilkan informasi keuangan yang cepat dan akurat. Cepat berarti akan menghasilkan informasi tepat waktu dan akurat berarti informasi keuangan yang dihasilkan dapat mengurangi kesalahan. Salah satu informasi keuangan yaitu sistem informasi akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik.
Sistem informasi akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik merupakan faktor yang menentukan tas pengurangan nilai kekataan bersih dan merupakan batasan tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana public yang terdapat dalam suatu instansi pemerintah sangat berperan penting dalam pengolahan informasi pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah yang dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh instansi pemeritah tersebut sebagai acuan pengambilan keputusan dalam membangun suatu daerah. Penulis melakukan penelitian di Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat pada bangian tata usaha, pada bagian inilah yang berhubungaan langsung dengan kegiatan belanja yang dilakukan dari anggaran pemerintah adapun belanja operasinal dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik yang dilakukan bagian keuangan berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).
(5)
Proses pencatatan akuntasi belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana publik pada suatu instansi pemerintah biasanya belum tersusun atau tercatat dengan baik, karena biasanya lebih terfokus kepada belanja administrasi yang sudah menjadi kegiatan rutin yang setiap tahunnya, sedangkan untuk belanja oprasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik yang kegiatan nya atau aktivitasn nya tidak rutin ada sehingga kegiatan penyusunan dan pencatatannya belum teradministrasi secara baik.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang penulis temukan tersebut, maka penulis ingin memberikan solusi dengan merancang sebuah sistem informasi akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana publik. Maka penulis tertarik mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik Pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat Menggunakan Visual Basic 2008 dan MySQL Server”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang berhubungan dengan akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana publik guna memberikan kejelasan dan ruang lingkup yang sudah dipahami dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang telah diuraikan, yaitu:
A. Bagaimana pengelolaan belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana publik yang dilaksanakan pada Kantor Ketahanan Pangan.
(6)
B. Bangaimana merancang sistem informasi akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik pada kantor ketahanan pangan kabupaten bandung barat menggunakan visual basic 2008 dan mySql server.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah penulis uraikan, penulis membatasi permasalahan guna tidak meluas dari yang sudah diidentifikasikan diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Data dan dokumen yang digunakan berkaitan dengan belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana publik pada kantor ketahanan pangan kabupaten bandung barat.
B. Perancangan sistem informasi akuntansi belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik menggunakan microsoft visual basic 2008 dan my sql server.
1.4Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian
Penulis mempunyai maksud melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data dan informasi yang berhubungan dengan realisasi anggaran pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat.
(7)
1.4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Mendapat data-data belanja operasional dan pemeliharaan sarana dan prasana publik pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat.
B. Merancang sistem informasi akuntansi belanja operasioal dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik menggunakan Microsoft visual basic 2008 dan My SQL Sever.
1.5Objek dan Metodologi Penelitian
Objek dan metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengetahui sasaran dan cara dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu di bawah ini penulis menjelaskan mengenai objek dan mmetode penelitian.
1.5.1 Unit Analisis
Definisi unit analisis “unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian”. (Arikunto, 2010:187)
Definisi unit analisis dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian Komputerisasi Akuntansi, menjelaskan bahwa “unit analisis adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian”. (Supriyati, 2012:44)
Berdasarkan definisi unit analis menurut para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa unit analis adalah subjek penelitian untuk pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data saat penulis melakukan penelitian pada unit tata usaha Kantor Ketahanan Pangan Jl Raya Padalarang 645 Phone (022) 6809239 Fax 022-6809239.
(8)
1.5.2 Populasi dan Sampel 1.5.2.1Populasi
Definisi dari populasi pada buku yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.( Sugiyono, 2011:80)
Berdasarkan definisi populasi di atas , maka penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi merupakan objek-objek yang diteliti oleh peneliti yang ada pada suatu wilayah untuk dipelajari. Populasi yang diteliti di Kantor Ketahanan Pangan adalah laporan realisasi anggaran tahun 2012.
1.5.2.2Sampel
Definisi sampel dalam buku yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. (Arikunto, 2010:174)
Definisi sampel “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. (Sugiyono, 2009:56)
Berdasarkan definisi sampel menurut para ahli, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti. Sedangkan sampel data yang dijadikan diteliti penulis yaitu laporan operasional pada realisasi anggaran tahun 2012.
(9)
1.5.3 Objek Penelitian
Definisi dari Objek penelitian dalam buku yang berjudul Penulisan Karya Ilmiah, bahwa “objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”. (Umi Narimawati dkk, 2010: 29) Definisi objek penelitian “objek penelitian evaluative adalah sebuah sistem”.(Arikunto, 2010:38)
Berdasarkan definisi di atas, maka objek penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Oprasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2008 dan Database MySQL.
1.5.4 Desain Penelitian
Definisi desain penelitian pada buku yang berjudul Penulisan Karya Ilmiah, menjelaskan bahwa “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. (Umi Narimawati dkk, 2010:30)
Definisi Lain desain penelitian “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. (M.Nazir, 2005:84)
Berdasarkan definisi menurut para ahli maka penulis dapat menyimpulkan desain penelitian adalah poses yang diperlukan pada saat akan meneliti dan merancang sebuah sistem.
(10)
1.5.4.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian akademik. Definisi penelitian akademik:
“Penelitian akademik merupakan penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan merupakan sarana edukatif sehingga lebih mementingkan edukasi internal (cara yang harus betul). Variable penelitian terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan bidang pendidikan”. (Sugiyono, 2007:7)
Definisi jenis penelitian:
“Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena perhatian dan keinginan tahuan terhadap hasil atau suatu aktifitas. Penelitian terapan (applied research practical research) adalah penyelidikian hati-hati, sistematika dan terus menerus terhadap suat masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.” (M.Nazir, 2005:26)
Berdasarkan definisi di atas, maka jenis penelitian akademik adalah jenis penelitian yang digunakan oleh penulis karena sistem informasi akuntansi realisasi anggaran.
1.5.4.2Jenis Data
Jenis data di bagi menjadi 2 jenis yaitu : “data kuantitatif adalah penelitian yang jenis datanya berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif adalah penelitian yang jenis datanya dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar”.(Sugiyono, 2011:22)
(11)
Berdasarkan definisi di atas, maka data kulitatif adalah data yang digunakan oleh penulis karena sistem informasi akuntansi realisasi anggaran akan menghasilkan informasi berupa laporan.
1.5.4.3Jenis Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif, survei, dan data primer sekunder. Alasan penulis menggunakan jenis desain penelitian ini adalah agar penulis dapat mengetahui dan menemukan langsung keadaan di lapangan.
1. Desain penelitian dekriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat. Alam desain studi ini, termasuk desain untuk studi formulatif dan eksploratif yang berkehendak hanya untuk mengenal fenomena-fenomena untuk keperluan studi lanjutnya.
2. Desain penelitian lapangan dengan metode survei menggunakan kombinasi dari teknik yang mencakup sampel yang cukup besar sampai teknik pengamatan yang kurang formal dengan sampel kecil dan kualitatif, ataupun studi yang cukup intensif mengenai suatu fenomena. Metode survei dilaksanakan dilapangan, karenanya desain untuk penelitian survei sangat bergantung dari pemilihan responden, pemilihan alat pengumpulan data, prosedur-prosedur yang dilaksanakann serta kondisi lapangan.
3. Desain penelitian dengan data primer dan data sekunder adalah desain pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekuder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut. (M. Nazir, 2005: 89-91)
1.5.5 Metode Penelitian
Definisi metode penlitian “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.(Sugiyono,2011:2)
(12)
Definisi lain metode penelitian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Metode Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode penelitian eksplanatoris adalah penelitian eksplanatoris adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem. (Nazir,2005:54)
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif metode survey dan metode eksplanatoris. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi yang sedang diteliti sekarang, metode survei adalah metode penelitian dengan datang langsung untuk melihat kondisi yang sedang diteliti, sedangkan metode eksplanatoris adalah bertujuan untuk memperbaiki suatu sistem.
1.5.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: A. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitin langsung ke tempat objek penelitian, adapun definisi penelitian lapangan dalam buku yang berjudul Metode Penelitianbahwa “penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian”. (Nazir, 2005:175)
Penelitian lapangan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan (Observation)
(13)
Definisi pengamatan dalam buku Metode Penelitian ,menjelaskan bahwa “cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”. (Nazir, 2005:75)
2. Wawancara (Interview)
Definisi dari wawancara dalam buku Metode Penelitian adalah
“Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)”. (Nazir,2005:175)
Pengamatan yang penulis lakukan dengan melihat secara langsung kegiatan-kegiatan yang ada kantor ketahanan pangan kabupaten bandung barat di bagian tata usaha dan wawancara.
B. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari materi-materi baik dalam bentuk buku, artikel referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian, adapun definisipenelitian kepustkaan dalam buku Metode Penelitian, menjelaskan bahwa “teknik pengumpulan data dengan mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian”. (Nazir, 2005:175)
1.6 Rekayasa Perangkat Lunak 1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem
(14)
Definisi metodologi Sistem dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi, metodologi Pengembangan Sistem adalah: “Langkah-langkah yang dilalui oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi.”( mulyadi, 2001:39) Definisi lain dalam buku yang berjudul Analisis Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.”(Sutarbi Tata, 2004:68)
Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Metodologi Pengembangan Sistem adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sistem yang ada.
1.6.2 Model Pengembangan Sistem
Definisi pengembangan sistem ”pengembangan sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.”(Jogiyanto, 2005:52)
Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengembangan sistem adalah membuat sistem baru untuk mengganti atau memperbaiki sistem yang lama. Model pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah waterfall.
Definisi waterfall ”Waterfall adalah struktur pengembangan sistem dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan.” (Sutarbi, 2004:62)
(15)
Skema model pengembangan waterfall sebagai berikut:
Gambar 1.1 waterfall (Jogiyanto,2005:52)
1.7Kegunaan Penelitian
Penulis berharap dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan kegunaan khususnya kepada penulis dan umumnya kepada perusahaan. Yang penulis teliti. Kegunaan penelitian ini antara lain:
A. Bagi Pihak Perusahaan
Membantu meringankan pekerjaan pada bagian tata usaha tertama bagi bendahara dalam membuat laporan realisasi anggaran.
B. Bagi Penulis
Menambah wawasan dari segi sisem informasi dan akuntansi serta pengalaman dalam merancang sistem informasi akuntansi untuk belanja oprasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik.
1.8Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian
Survey
Pemeliharaan Implementasi Pembuatan Desain Analisa
(16)
Peneliti melalukan penelitian pada kantor ketahanan pangan kabupaten bandung barat yang beralamatkan di Jl Raya Padalarang No.645 Phone (022) 6809239 Fax 022-6809239, pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada bagian tata usaha.
1.8.2 Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian dari pembuatan proposal tugas akhir sampai pembuatan laporan tugas akhir yaitu dimulai dari Agustus 2014 sampai dengan Agustus 2015 Penulis menyajikan Time Schedule untuk kegiatan yang dilakukan selama penelitian.
Tabel 1.1 Time Schedule Penelitian Tugas Akhir
(17)
Sistematika penulisan dari Tugas Akhir mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran Pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat Menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 dan MySQL Server adalah sebagai berikut:
A. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan, daftar isi, daftar table, dan daftar symbol.
B. Bagian isi terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak, kegunaan penelian, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Oprasional dan pemeliharaan Sarana dan Prasana Publik.
BAB III : ANALISIS SISTEM
Pada bab ini membahas secara lebih rinci dan terurut mengenai unit analisis, populasi dan sampel, objek penelitian, desain penelitian, metodologi penelitian dan teknik pengumpulan data.
BAB IV : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BELANJA OPRASIONAL DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PUBLIK
(18)
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisa sistem yang berjalan, solusi permasalahan, Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan simpulan dan saran untuk pengembangan software serta saran yang ditujukan kepada pihak dan penelitian selanjutnya.
(19)
BAB II LANDASAN TEORI
2.1Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik.
2.1.1 Perancangan
Definisi Perancangan dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.” (Susanto Azhar, 2013:48)
Definisi perancangan:
“Perancangan mencakup perancangan logis dan fisik. Kegiatan pokok perancangan logis adalah melengkapi ekternal level schema dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema. Perancangan Fisik (Physical Design) adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan fisik”. (Krismiaji, 2010:144):
Berdasarkan definisi-definisi di atas yang berdasarkan dari berbagai buku penulis dapat menyimpulkan perancangan merupakan alternatif pemecahan masalah secara logis dan fisik.
2.1.2 Sistem
Definisi sistem dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari sub sistem bagian komponen apapun baik phisik ataupun nonpisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
(20)
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu”.(Susanto Azhar, 2009:18)
Definisi lain sistem dalam buku yang berjudul sistem informasi akuntansi adalah “kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”(Puspitawati Lilis, 2011:2)
Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen baik phisik mupun nonphisik yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.3 Informasi
Definisi Informasi dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi , informasi adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”(Puspitawati Lilis, 2011:13)
Definisi Informasi dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Teknologi adalah “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.”(Mustahik, 2009:36)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerima dan pemakainya.
2.1.4 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut Robert A.Leitch dan K.Ros Davis yang dikutip dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut:
(21)
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung kegiatan operasi sehari-hari, bersifat manajerial dan kegiatan suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.( Puspitawati Lilis dan Sri Dewi Anggadini, 2011:14)
Definisi sistem informasi “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik yang saling berhubunga satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. (Susanto Azhar, 2013:52)
Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang saling berhubungan secara harmonis yang mengolah data menjadi laporan-laporan yang berguna bagi penggunanya.
2.1.5 Akuntansi
Definisi akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:
“Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternative arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi keuangan manajemen dan pemerintah”.(Halim Abdul, 2007:250)
Definisi lain akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Pemerintah bahwa “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan”.(Nordiawan Dedi dan dkk, 2008:1)
(22)
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonommi dalam pembuatan pilihan-pilihan nalar diantara beberapa alternatif tindakan.
2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi
Definisi Metode Pencatatan Akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:
“Accrual Basic atau dasar akrual adalah menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas. Cash Basic adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)”.(Halim Abdul, 2007:49)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam akuntansi ada dua pencatatan yaitu Acrual Basic.
2.1.5.2 Proses Akuntansi
Definsi Proses Akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:
“Menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan Sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum”.
(23)
Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti di bawah ini:
Gambar 2.1 Proses Akuntansi .(2007:52)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa proses akuntansi dimulai dari proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan srta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD.
2.1.5.3 Siklus Akuntansi
Deffinisi Siklus Akuntansi dalam buku yang berjudul Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah menjelaskan bahwaa; “Siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.”(Nunuy, 2009:7)
(24)
Definisi lain siklus akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “Siklus akuntansi adalah suatu sistem untuk mengolah input (masukan) menjadi output (pengeluaran).”(Halim Abdul, 2007:52)
Siklus Akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:
Gambar 2.2 Silkus Akuntansi (Halim Abdul, 2007:54)
Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan kegiatan akuntansi mulai dari mengolah input sampai dengan menjadi output.
2.1.5.3.1 Jurnal Umum
Definisi jurnal umum dalam buku yang berjudul Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, menjelaskan bahwa: “Menjurnal adalah prosedur
1.Analisis Tran saksi Keuan gan
2. Jurnal Transaksi
3. Po st ing Ke Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jur nal Penyesuaian 9. Neraca Saldo Setelah
Tutup Buku
8. Jur nal Penut up
7. Laporan Keuangan a. Laporan Perhitun gan APBD b. Laporan Per ubahan Ekuit as Dana atau R/ K Pemda c. Neraca
d. Laporan Aliran Kas
6. Neraca Sald o Setelah Pen yesuaian
(25)
mencatat transaksi keuangan di buku jurnal. Buku jurnal adalah media untuk mencatatat transaksi secara kronologis.”(Nunuy, 2009:10)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal adalah catataan akutansi pertama yang dicatat dibuku jurnal.
Tabel 2.1 Jurnal Umum (PMK No 264/PMK.05/2014) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
JURNAL UMUM PERIODE, XXX
Tanggal Kode
Rekening Uraian
Jumlah Debit Kredit
xxx xxx Xxx xxx 0
(26)
Tabel 2.2 Jurnal Umum Mencatat Transaksi Pendapatan dan Pengeluaran (Nunuy,2009:10)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JURNAL UMUM
PERIODE,XXX
Tanggal Kode
Rekening Uraian Ref
Jumlah Debit Kredit
xxx
1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 4.3.5.01.01 Penerimaan Dana xx xxx 5.2.1.02.01 Honorarium Pegawai Honorer xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.2.20.03
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor xx xxx
1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx
5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.1.03.01 Uang Lembur PNS xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.1.03.02 Uang Lembur Non PNS xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx
5.2.2.07 Belanja sewa rumah/Gedung/Parkiran xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.2.07.03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.1.01.03 Honorarium Tim Pembina xx xxx 1.1.1.01.01 Kas Bendahara xx xxx 5.2.1.02.02 Honorarium/Uang Saku xx xxx
1.1.1.01.02 Kas Bank xx xxx
2.1.5.3.2 Buku Besar
Definisi buku besar dalam buku yang berjudul Akutansi Sektor Publik Akutansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa “Buku besar umum adalah
(27)
sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/perkiraan/akun (account).”(Halim Abdul, 2007:67)
Definisi lain buku besar dalam buku yang berjudul Implementasi Akutansi Keuangan Pemerintah Daerah, menjelaskan bahwa: “Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan rekening/akun/perkiraan (account).”(Nunuy, 2009:10) Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa buku besar umum adalah buku yang mencatat perkiraan akutansi setelah diklasifikasikan.
Tabel 2.3 Buku Besar Umum (Nunuy, 2009:11) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR PERIODE,XXX
Nama Akun : xxx
Unit Organisasi : xxx
Kode Rekening : xxx
Halaman : xxx
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
xxx Xxx xx xxx xxx xxx
xxx Xxx xx xxx xxx xxx
xxx Xxx xx xxx xxx xxx
xxx Xxx xx xxx xxx xxx
Xxx xxx xx xxx xxx xxx
Tabel 2.6 Buku Besar Umum Untuk Kas Bank (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX
Nama Akun : Kas Bank
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 1.1.1.01.02
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
(28)
Tabel 2.4 Buku Besar Umum Untuk Kas Bendahara (Nunuy, 2009:11) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR PERIODE,XXX
Nama Akun :
Unit Organisasi :
Kode Rekening :
Halaman :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx
Penerimaan Dana xxx D
Honorarium Non PNS xxx K
Honorarium Pegawai Honorer xxx K
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor xxx K
Honorarium PNS xxx K
Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa xxx K
Belanja Perjalanan Dinas xxx K
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah xxx K
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah xxx K
Uang Lembur xxx K
Uang Lembur PNS xxx K
Uang Lembur Non PNS xxx K
Belanja sewa rumah/Gedung/Parkiran xxx K
Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan xxx K
Honorarium Tim Pembina xxx K
Tabel 2.6 Buku Besar Umum Untuk Honorarium Non PNS (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX
Nama Akun : Honorarium Non PNS
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.02
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
(29)
Tabel 2.6 Buku Besar Umum Untuk Honorarium Pegawai Honorer (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX
Nama Akun : Honorarium Pegawai Honorer
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.02.01
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.7 Buku Besar Umum Untuk Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX
Nama Akun : Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.2.20.03
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.8 Buku Besar Umum Untuk Honorarium PNS (Nunuy, 2009:11) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR PERIODE,XXX Nama Akun : Untuk Honorarium PNS
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.01
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
(30)
Tabel 2.9 Buku Besar Umum Untuk Honorarium PNS (Nunuy, 2009:11) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR PERIODE,XXX Nama Akun : Untuk Honorarium PNS
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.01
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.10 Buku Besar Umum Untuk Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX
Nama Akun : Untuk Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.01.02
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.11 Buku Besar Umum Untuk Belanja Perjalanan Dinas (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Belanja Perjalanan Dinas
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.2.15
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
(31)
Tabel 2.12 Buku Besar Umum Untuk Perjalanan Dinas Luar Daerah (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Perjalanan Dinas Luar Daerah
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.2.15.02
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.13 Buku Besar Umum Untuk Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.2.15.01
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.14 Buku Besar Umum Untuk Uang Lembur (Nunuy, 2009:11) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR PERIODE,XXX Nama Akun : Uang Lembur
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.03
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
(32)
Tabel 2.15 Buku Besar Umum Untuk Uang Lembur Non PNS (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Uang Lembur Non PNS
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.03.02
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.16 Buku Besar Umum Untuk Belanja Sewa Rumah/Gedung/Parkiran (Nunuy, 2009:11) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BUKU BESAR PERIODE,XXX Nama Akun : Belanja Sewa Rumah/Gedung/Parkiran
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.2.07
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Xxx Kas xx xxx K
Tabel 2.17 Buku Besar Umum Untuk Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.2.07.03
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
(33)
Tabel 2.18 Buku Besar Umum Untuk Honorarium Tim Pembina (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Honorarium Tim Pembina
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.01.03
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
xxx Kas xx Xxx K
Tabel 2.19 Buku Besar Umum Untuk Honorarium/Uang Saku (Nunuy, 2009:11)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR
PERIODE,XXX Nama Akun : Honorarium/Uang Saku
Unit Organisasi : 1 . 21 . 01
Kode Rekening : 5.2.1.02.02
Halaman : 1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
xxx Kas xx Xxx K
2.1.5.3.3 Neraca Saldo
Definisi buku besar umum menurut Supriyati (2011:54)”neraca saldo adalah suatu laporan yang membuat tentang saldo-saldo akun, baik itu akun saldo debit maupun akun yang bersaldo kredit.”. Definisi lain dari buku besar menurut Soemarso (2009:110) “daftar saldo akun-akun yang ada dalam buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu”.
Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa neraca saldo adalah laporan yang membuat saldo debit dan kredit dalam buku besar para periode tertentu.
(34)
2.1.5 Sistem Akuntansi
Definisi sistem informasi akuntansi:
“Sistem Informsi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasi, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).” (Jogiyanto, 2005:17)
Definisi lain Sistem Informasi:
“Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari subsistem-subsistem yang salig berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam pross pengambilan keputusan di budang keuangan.”( Susanto Azhar, 2004:124)
Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli mak penulis dapat menyimpulkan bahwasistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari beberapa subsistem yang saling brkaitan untuk pengambilan keputusan keuangan.
2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi Definisi sistem informasi akuntansi:
“Sistem informasi akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisir formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keungan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimppinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.”(Puspitawati Lilis dan Sri Dewi Angga Dini, 2013:37)
(35)
Definisi sistem informasi akuntansi:
“Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.” (Azhar Susanto, 2013:72)
Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang saling berhubungan untuk mengoorganisir formulir, catatan dan laporan untuk menghasilkan informasi keuangan.
2.1.8 Belanja
2.1.8.1Definisi Belanja Daerah
Definisi Belanja Daerah dalam buku yang berjudul “Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Kuangan Daerah” adalah semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode anggaran.(Halim Abdul, 2002:68)
Definisi lain belanja daerah dalam buku yang berjudul “Sistem Akuntansi Sektor Publik” adalah penurunan aktiva/kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu periode akuntansi atau periode anggaran tertentu.”(Bastian Indra 2003:53)
Berdasarkan definisi menurut para ahli maka penulis dapat menyimpulkan bahwa belanja adalah pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban daerah.
(36)
2.1.7.2 Klasifikasi Belanja Daerah
Dalam buku yang berjudul “Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Keuangan Daerah” secara umum Belanja dalam APBD dikelompokan menjadi lima kelompok, yaitu :
1. Belanja Administrasi Umum
Belanja Administrasi Umum adalah semua pengeluaran pemerintah daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas/pelayanan publik. 2. Belanja Operasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik
Belanja ini merupakan semua pengeluaran pemerintah daerah yang berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana publik terdiri atas:
A. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai (Kelompok Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Publik) merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk orang atau personal yang berhubungan langsung dengan suatu aktivitas atau dengan kata lain merupakan belanja pegawai yang bersifat variabel. Belanja Pegawai ini terdiri atas:
1). Honorarium, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran honor personal/orang yang secara langsung melaksanakan suatu kegiatan atau aktivitas. Contohnya, Honor Bulanan, Honor Harian, dan Honor Proyek. 2). Upah Lembur, yaitu pengeluaran untuk pemberian upah pada pegawai karena
bekerja diluar jam kerja.
3). Upah, yaitu pengeluaran untuk pemberian upah pada pegawai harian, yang meliputi upah harian tetap, dan upah harian lepas.
(37)
4). Uang Paket, yaitu pengeluaran yang digunakan untuk anggota dan pimpinan dewan pada kegiatan sidang dewan.
5). Insentif, yaitu pengeluaran guna pemberian uang perangsang atau insentif orang/personal yang bekerja untuk suatu kegiatan.
B. Belanja Barang
Belanja Barang (Kelompok Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik) merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk penyediaan barang dan jasa yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Belanja Barang ini terdiri atas:
1). Biaya Sewa, yaitu pengeluaran untuk sewa tempat guna pelaksanaan suatu aktivitas. Contohnya, Biaya Sewa Gedung, Biaya Sewa Pelabuhan, dan Biaya Sewa Tempat Pelelangan dan Penjualan.
2). Biaya Bahan Percontohan, yang meliputi hewan dan tanaman. C. Belanja Perjalanan
Belanja Perjalanan (Kelompok Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik) merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk biaya perjalanan pegawai yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Biaya ini antara lain meliputi Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah, dan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah.
D. Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan (Kelompok Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik) merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang mempunyai hubungan langsung dengan pelayanan publik. Belanja Operasional meliputi:
(38)
1). Belanja Pemeliharaan Gedung Pelayanan Umum. Contohnya, Biaya Pemeliharaan Gedung Olah Raga, Biaya Pemeliharaan Wisma, dan Biaya Pemeliharaan Gedung Rumah Sakit.
2). Belanja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Contohnya, Biaya Pemeliharaan Jembatan Timbang, Biaya Pemeliharaan Jalan Daerah Provinsi, dan Biaya Pemeliharaan Jembatan.
3). Belanja Pemeliharaan Kendaraan. Contohnya, Biaya Pengujian Kendaraan, Biaya Reparasi dan Penggantian Suku Cadang, dan Biaya Pembelian Ban. 4). Belanja Pemeliharaan Peralatan Operasional. Contonhnya, Biaya
Pemeliharaan Bengkel, Biaya Pemeliharaan Peralatan Pertanian, dan Biaya Pemeliharaan Peralatan Kesehatan.
5). Belanja Pemeliharaan Mesin. Contohnya, Biaya Pemeliharaan Mesin Cetak, Biaya Pemeliharaan Mesin Pengeboran Tanah, dan Biaya Pemeliharaan Mesin Pabrik.
6). Belanja Pemeliharaan Perlengkapan Operasional. Contohnya, Biaya Pemeliharaan Perlengkapan Kesehatan, Biaya Pemeliharaan Perlengkapan Pendidikan, dan Biaya Pemeliharaan Perlengkapan Pertanian.
7). Belanja Pemeliharaan Sungai dan Saluran.
8). Belanja Pemeliharaan Museum. Contohnya, Biaya Pemeliharaan Museum Perjuangan, Biaya Pemeliharaan Museum Peninggalan Purbakala, dan Biaya Pemeliharaan Museum Budaya.
9). Belanja Pemeliharaan Terminal. Biaya Pemeliharaan Terminal Bus/Truk, Biaya Pemeliharaan Terminal Peti Kemas, dan Biaya Pemeliharaan Terminal Laut.
(39)
10). Belanja Pemeliharaan Kebun dan Ternak. Contohnya Biaya Pemeliharaan Kebun, Biaya Pemeliharaan Ternak, Biaya Pemeliharaan Kolam.
11). Belanja Pemeliharaan Taman. Contohnya Biaya Pemeliharaan Taman Rekreasi.
12). Belanja Pemeliharaan Emplacement. Contohnya Biaya Pemeliharaan Emplacement Rumah Sakit, dan Biaya Pemeliharaan Emplacement Bangunan. 13). Belanja Pegawai
14). Belanja Barang
E. Belanja Transfer
Belanja Transfer merupakan pengalihan uang dari pemerintah daerah kepada pihak ketiga tanpa adanya harapan untuk mendapatkan pengambilan imbalan maupun keuntungan dari penagihan uang tersebut. Kelompok belanja ini terdiri atas:
1) Angsuran Pinjaman 2) Dana Bantuan 3) Dana Cadangan F. Belanja Tak Tersangka
Belanja Tak Tersangka adalah pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan yang tidak terduga dan kejadian-kejadian luar biasa.
F. Belanja Modal
Belanja Modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan daerah
(40)
yang selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti Biaya Operasi dan Pemeliharaan. (Halim Abdul, 2002:68)
2.1.9 Belanja Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik 2.1.9.1 Standar Akuntansi
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 264/PMK.05/2014. Laporan Operasional (LO) merupakan komponen atau unsur Laporan Keuangan yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan pada entitas pelaporan yang transaksinya tercermin dalam:
A. Pendapatan-LO
B. Beban dan
C. Surplus / defisit operasional.
Disamping melaporkan kegiatan operasional, LO juga melaporkan transaksi keuangan dari kegiatan non operasio nal dan pos luar biasa yang merupakan tran saksi di luar tugas dan fungsi utama entitas.
(41)
2.1.9.1.1 Metode Pencatatan Akuntansi A. Single Entry
1. Single Entry adalah sistem tata buku tunggal
2. Pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali. i. Pertambahan kas dicatat sisi penerimaaan
ii. Pengurangan kas dicatat sisi pengeluaran B. Double Entry
1. Transaksi dicatat dua kali 2. Transaksi dicatat dalam jurnal C. Triple Entry
Double Entry ditambah Pencatatan dalam buku anggaran.
Metode pencatatan yang digunakan adalah double entry karena pada saat transaksi yang berakibat bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi debit sedangkan yang berakibat berkurangnya aktiva akan dicatat pada sisi kredit.
2.1.9.1.2 Silkus Akuntansi A. Laporan Keuangan
Siklus Akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “Sesuai dengan siklus akuntansi, setelah menyusun neraca saldo, setelah penyesuaian disusunlah laporan-laporan keuangan dengan mengambil data dari neraca saldo setelah penyesuaian.” (Abdul Halim, 2007:73)
(42)
Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari siklus akuntansi dengan mengambil data dari neraca saldo setelah penyesuaian.
B. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan 1. Surplus/Defisit
Definisi Surplus/Defisit dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Auntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “Surplus Defisit adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.” (Halim Abdul, 2007:108)
Definisi lain surplus/deficit dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menjelaskan bahwa: “Laporan surplus/defisit adalah laporan yang menggambarkan kinerja keuangan entitas (Pemerintah Daerah) dalam satu periode akuntansi.” (Bastian Indra, 2006:379)
Berdasarkan definisi di atas makan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa surplus/deficit adalah selisih lebih atau kurang yang menggambarkan kinerja suatu entitas (Pemerintah Daerah) selama satu periode pelaporan.
(43)
Tabel 2.20 Laporan Surplus/Defisit (PMK No 264/PMK.05/2014) PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
LAPORAN SURPLUS/DEFISIT PERIODE,XXX
No.Rek Keterangan Jumlah
A. PENDAPATAN xxx
4.3.5.01.01 Penerimaan Dana xxx
Jumlah
B. PENGELUARAN
5.2.1.02 Honorarium Non PNS xxx
5.2.1.02.01 Honorarium Pegawai Honorer xxx
5.2.2.20.03 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor xxx
5.2.1.01 Honorarium PNS xxx
5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa xxx
5.2.2.15 Belanja Perjalanan Dinas xxx
5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah xxx 5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah xxx
5.2.1.03 Uang Lembur xxx
5.2.1.03.01 Uang Lembur PNS xxx
5.2.1.03.02 Uang Lembur Non PNS xxx
5.2.2.07 Belanja sewa rumah/Gedung/Parkiran xxx 5.2.2.07.03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan xxx
5.2.1.01.03 Honorarium Tim Pembina xxx
5.2.1.02.02 Honorarium/Uang Saku xxx
JUMLAH (xxx)
(44)
2. Laporan Belanja Oprasional
Tabel 2.21 Laporan Belanja Oprasional (PMK No 264/PMK.05/2014) LAPORAN OPRASIONAL
PEMERINTAHKABUPATEN BANDUNG BARAT PERIODE,XXX
Uraian 20x1 20x0 Kenaikan/Penurunan
KEGIATAN OPRASIONAL PENDAPATAN
PENDAPATAN
Penerimaan Dana xxx xxx xxx
Jumlah Pendapatan xxx xxx xxx
BEBAN
Honorarium Pegawai Honorer xxx xxx xxx Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor xxx xxx xxx
Honorarium PNS xxx xxx xxx
Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa xxx xxx xxx
Belanja Perjalanan Dinas xxx xxx xxx
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah xxx xxx xxx Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah xxx xxx xxx
Uang Lembur PNS xxx xxx xxx
Uang Lembur Non PNS xxx xxx xxx
Belanja sewa rumah/Gedung/Parkiran xxx xxx xxx Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan xxx xxx xxx
Honorarium Tim Pembina xxx xxx xxx
Honorarium/Uang Saku xxx xxx xxx
Jumlah Beban xxx xxx xxx
(45)
2.1.10 Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik
Menurut penulis defnisi dari sistem informasi akuntansi belanja operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik adalah sistem sistem yang bekerja dipadukan proses dan siklus akuntansi untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan informasi keuangan anggaran belanja operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik.
2.1.11 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik
Dari pengertian-pengertian diatas penulis menyimpulkan definisi dari perancangan sistem informasi akuntansi belanja operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik adalah suatu kegiatan untuk mendesain sistem yang bekerja dipadukan proses dan siklus akuntansi untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan informasi keuangan anggaran belanja operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik.
2.1.11.1 Fungsi Yang Terkait
Dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi menerangkan bahwa fungsi yang terkait dalam buku Sistem Informasi Akuntansi Anggaran antara lain sebagai berikut :
A. Fungsi Kas
Dalam sistem akuntansi anggaran fungsi ini bertanggung jawab atas pembayaran.
(46)
B. Fungsi akuntansi
Bertugas mencatat anggran yang menyangkut biaya, mencatat transaksi anggran belanja dalam jurnal anggran, membuat bukti kas masuk dan keluar yang meberikan otorisasi kepada fungsi kas yang mengeluarkan otorisasi.”
C. Fungsi yang digunakan dalam pengeluaran
Mengajukan permintaan untuk pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi. (Mulyadi, 2006:312)
2.1.11.2 Formulir/Dokumen Yang Digunakan
Dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan formulir yang digunakan dalam akuntansi pemerintah adalah:
“A. Pada Akuntansi Penerimaan Kas
3. Surat Tanda Bukti Pembayaran (STBP), digunakan untuk menetapkan pajak daerah atas wajib pajak.
4. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRB), digunakan untuk menetapkan restribusi daerah atas wajib restribusi yang dibuat oleh pengguna anggaran.
5. Surat Tanda Bukti Penerimaan (STBP), digunakan untuk mencatat setiap penerimaan pembayaran dari pihak ketiga yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan.
6. Surat Tanda Setoran (STS), digunakan untuk menyetorkan penerimaan daerah yang diselenggarankan oleh bedahara penerimaan pada SKPD. 7. Bukti Transfer, merupakan dokumen atau bukti transfer penerimaan
daerah.
8. Nota Kredit Bank, dokumen atau bukti dari bank yang menunjukan adanya transfer uang masuk ke rekening kas.
(47)
B. Pada Akuntansi Pengeluaran Kas
1. Surat Penyediaan Dana (SPD), merupaka dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi.
2. Surat Perintah Membayar (SPM), merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) atau kuasa BUD.
3. Kuitansi pembayara dan bukti pembayarn lainnya, merupakan dokumen sebagai bukti pembayaran.
4. SP2D merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD atau kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang telah ditunjukan.
5. Bukti transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah.
6. Nota debit bank, merupakan dokumen atas bukti dari bank yang menunjukan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah.”(Halim Abdul, 2007:78)
(48)
2.1.11.3 Catatan Yang Digunakan
Dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan catatan yang digunakan dalam akuntansi pemerintah adalah:
“A Pada Akuntansi Penerimaan Kas
1. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat atau menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan penerimaan kas.
2. Buku Besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi.
3. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.
B. Pada Akuntansi Pengeluaran Kas
1. Buku Jurnal Pengeluaran Kas, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat atau menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas
2. Buku Besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi.
3. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.”( Halim Abdul, 2007:79)
(49)
2.1.11.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Keuangan Daerah
Dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa: ”Software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer.”(Susanto Azhar, 2004:166)
Kebutuhan software dalam Sistem Informasi Auntansi Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:
A. Sistem Operasi (Oprating System)
Sitem Operasi (Oprating System) terdiri berbagai macam jenis dan diantaranya seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, Ubuntu ataupun Bulnex.
Berdasarkan sistem operasi (operating system) di atas, kebutuhan software Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Publik yang sesuai dengan perusahaan yang diteliti yaitu dengan meggunakan sistem operasi (operating system) windows XP, karena windows XP mensuport aplikasi apapun yang dibutuhkan.
B. Bahasa Pemograman (Progrming Languanges)
Bahasa pemograman (Progrming Languanges) terdiri dari berbagai macam jenisnya diantaranya adalah: Bahasa C, C++, Delphi, Visual Basic 2008.
Bahasa pemograman (Progrming Languanges) yang dibutuhkan dalam Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Publik adalah dengan menggunkan Microsoft Visual Basic 2008, karena memudahkan berbagai macam database, membuat laporan lebih mudah .
(50)
C. Database
Database terdiri dari berbagai macam jenisnya diantaranya adalah: Oracle, SQL Server, MS Acces, My SQL, dll.
Database yang mendukung program sistem informasi akuntansi ralisasi anggaran adalah My SQL , merupakan database yang akan digunakan penulis dalam Merancang Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Publik, karena mampu membuat suatu dasabase yang dibutuhkan dalam Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasi dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Publik.
2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan 2.2.1 Bentuk
Bentuk perusahaan tempat penulis melakukan penelitian adalah PEMDA (Peemerintah Daerah) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yaitu bahwa yang dimaksud dengan pemerintahan daerah adalah sebagai berikut:
“PEMDA (Pemerintah Daerah) adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”
Berdasarkan definisi di atas pemerintahan daerah penulis menyimpulkan bahwa urusan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan DPRD.
(51)
2.2.2 Jenis Usaha
Jenis perusahaan tempat penulis penelitian adalah jenis jasa. Definisi jasa adalah “perusahaan jasa adalah perusahaan yang memberikan jasa (tidak berbentuk fisik) untuk memperoleh keuntungan. Pendapatan utama perusahaan jasa berasal dari (Service)”. (Supriyati, 2013:25)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan definisi jasa adalah perusahaan yang memberikan jasa dengan mendapatkan pendapatan nya dari jasa tersebut.
2.2.3 Bidang Usaha
Bidang perusahaan tempat penulis melakukan aktifitas penelitian adalah bidang pelayanan ketahanan pangan masyarakat.
2.3 Rekayasa Perangkat Lunak 2.3.1 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1.1 Diagram Konteks
Definisi diagram konteks dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa “jenjang tertinggi disebut diagram konteks yang menggambarkan ikhtisar paling ringkas dari sebuah sistem”. (Krismiaji, 2010:69) Definisi diagram konteks dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu proses.” (Al-Bahra, 2005:56)
(52)
Berdasarkan definisi-defiisi menurut para ahli di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan alur ruang lingkup dari suatu sistem.
2.3.1.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD)
Pengertian data flow diagram dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah “diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.”(Jadmudin Al-Bahra,bin, 2005:64)
Pengertian data flow diagram adalah “Data flow diagram adalah alat yang digunakan untuk membuat model proses (proses modeling).”(Susanto Azhar, 2004:147)
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa data flow diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan model suatu proses.
2.3.1.3 Kamus Data
Definisi kamus data dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Kamus Data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto, 2004:74) Definisi lain kamus data dalm buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.(Al-Bahra, 2005:70)
(53)
Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kamus data adalah keterangan dari pembuatan model sistem DFD (Data Flow Diagram).
Isi kamus data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, yaitu:
“a. Nama Arus Data b. Alias
c. Bentuk Data d. Arus Data
e. Penjelasan”.(Al-Bahra:2005:71)
2.3.1.4 Bagan Alir
Definisi bagan alir atau flowchart dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah “flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.”( Jadmudin bin,Al-Bahra, 2005:256)
Definisi bagan alir dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa “bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis”. (Krismiaji, 2010:71)
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir adalah model sistem berupa bagan yang menjelaskan alur atau arus data pada program yang dibuat
A Bagan Alir Dokumen
Definisi bagan alir dokumen dalam buku yang berjudul Analisis dan Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
(54)
“Bagan Alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga” Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya”( Jogiyanto, 2005:800).
Definisi bagan alir dalam buku yang berjudul Sisem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
“Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya. Tujuan digunakan dokumen tersebut, kapan tidak dipakai lagi dan hal –hal lain yang terjadi ketika dokumen tersebut mengalir melalui sebuah sistem.”(Krismiaji, 2005:75)
Berdasarkan definisi-definisi di atas yang diambil dari beberapa buku menurut para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan menjelaskan aliran dokumen dan juga informasi.
B. Bagan Alir Sistem
Definisi bagan alir Sistem Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut “bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem”(2005:75).
Definisi bagan alir menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
“Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya. Bagan
(55)
alir sistem merupakan salah satu alat penting untuk menganalisa, mendesain dan mengevaluasi sebuah sistem”(2005:75).
Berdasarkan definisi-definisi di atas yang diambil dari beberapa buku menurut para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir sistem adalah bagan yang menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan output sebuah sisem dan juga menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sebuah sistem.
2.3.1.5 Normalisasi
Menurut Al-Bahra dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model dan logika.”(2005:169)
Jogiyanto pengertian normalisasi (2005:403) “normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang.” Berdasarkan definisi-definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan normalisasi adalah salah satu cara memperbaiki model data rasional, yang secara umum lebih tepat dikoneksikan sesuai model data secara logika.
Berikut merupakan tahapan normalisasi menurut Al-Bahra (2005:169): A. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adaya sesuai dengan saat menginput.
B. Bentuk normal ke satu (First Normal Form/1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomatic. (bersifat automatic value). Atom adalah zat terkecil yang masih
(56)
memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal kesatu (1-NF) yaitu:
1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “automatic value”
2. Tidak ada set attribute yang yang berulang atau bernilai ganda 3. Telah ditentukannya primary key untuk table /relasi tersebut 4. Tiap attribute hanya memiliki satu pengertian
C. Bentuk normal ke dua (Second Normal Form/2NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya).
Syarat normal kedua (2-NF)
1. Bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal kesatu.
2. Atribut bukan kunci (Non-Key) harus memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functiona dependency ) pada kunci utama/primary key.
D. Bentuk Normal Ketiga (Trird Normal/3 NF) Syarat normal ketiga:
1. bentuk data telah memenuhi data kedua
2. Atribut bukan kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key direlasi itu saja.
E. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa ketergantungan fungsional (functional dependencies) dalam suatu relasi yang melibatkan seluruh candidate key di dalam relasi tersebut.
2.3.1.6 Diagram Relasi Entitas
Menurut Al-Bahra definisi Entity Relationship Diagram (ERD) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.”(2005:142)
Menurut Fathansya definisi Entity Relationship Diagram (ERD) dalam bukunya yang berjudul Basis Data adalah sebagai berikut:
Model Entity Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat
(57)
digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).(2004:79)
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara sistem atau teknik menggambar suatu skema database dimana setiap komponen yang terlibat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan fakta dari dunia nyata dan sedang ditinjau.
A. Derajat Relationship (Relationship Degree)
Menurut Al-Bahra definisi Derajat Relationsip dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa: “Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.”(2005:144)
Derajat Relationship yang sering digunakan dalam ERD sebagai berikut: 5. Unary Relationship
Menurut Lajamudin definisi Unary Relationship dalam bukunya adalah model relationship yang terjadi antara entity yang berasal dari entity set yang sama. Contoh:
Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary (2005:145) Pegawai
(58)
6. Binary Relationsip
Menurut Lajamudin definisi Binary Relationsip dalam bukunya adalah model relationship antara instance-instanse dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
Contoh :
M N
Gambar 2.4 Diagram Relationship Binary (2005:145) 3. Ternary Relationship
Lajamudin definisi Binary Relationsip dalam bukunya adalah Ternary Relationship antara instance-intance dari tiga tipe entitas secara serentak.
Contoh:
Gambar 2.5 Diagram Ternary Relationship (2005:146)
Pegawai Beker ja
Unt uk
Dept.
Alat
Bekerja Untuk
Jumlah
(59)
B. Kardinalitas Relasi
Menurut Al-Bahra definisi Kardinalitas relasi dalam buku yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasi adalah sebagai berikut: “Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.”(2005:147)
Terdapat 3 macam Kardinalitas relasi menurut Lajamudin yaitu sebagai berikut: 1. Relasi satu ke satu (One to One)
Tingkat hubungan ini menunjukan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanyan mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Contoh
1 1
Gambar 2.6 One to One (2005:149) 2. Relasi satu ke Banyak (One to Many atau Many to One)
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu,
tergantung dari mana hubungan arah tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua
Bekerj a Unt uk Dosen
NID NID
(60)
hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
Contoh:
1 M
Gambar 2.7 One to Many (2005:150)
3. Relasi banyak ke banyak (Many to Many)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua. Contoh:
M M
Gambar 2.8 Many to Many (2005:155)
2.4 Software
Definisi software menurut Azhar Susanto dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa : software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada
Bekerja Untuk Dosen
NID NID
kuliah
Kd_M k
Bekerja Untuk kuliah
NID NIM
m ahasiswa Kd_M k
(1)
165
DAFTAR PUSTAKA
Afiah, Nunuy Nur.2009.Implementasi Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Perdana Media Group
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Bastian, Indra. 2003. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat Bin Ladjamudin, Al-bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Diunduh dari situs resmi website pemerintahan www.anggran.depkeu.go.id Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 264/PMK.05/2014 Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Keuangan Daerah.
Jakarta : Salemba 4
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba 4
Hall, James A. Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Armos Kwary. 2004. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntasi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Kusrini.2007. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan
Visual Basic dan SQL Server. Yogyakarta: Andi
Macdoms. 2005. Program Aplikasi Terintegrasi Inventory & Hutang Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report. Yogyakarta: Andi Offset. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
(2)
166 Mulyadi. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mustahik,Jogiyanto Hartono.Sistem Informsi Teknologi, Yogyakrta:Andi Offset 2009.
Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian Cetakan ke-6. Bogor: Ghalia Indah. Nordiawan, Dedi Sisahyondi Sondi Putra dan Maudiah Rahmawati. 2008.
Akuntansi Pemerintah. Jakarta : Salemba 4
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Soemarso.S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Susanto. Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Linggajaya. Susanto. Azhar. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Linggajaya. Susanto, Azhar.2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Linggajaya.
.Puspitawati, Lilis dan Anggadini, Sri Dewi.2011 Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Puspitawati, Lilis dan Anggadini, Sri Dewi.2013 Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Supriyati. 2011. Belajar Akuntansi Dasar. Bandung: LABKAT PRESS UNIKOM Supriyati. 2012. Metode Penelitian komputerisasi Akuntansi. Bandung: LABKAT
PRESS UNIKOM
Supriyati, 2013. Pengantar Akuntansi Bandung: LABKAT PRESS UNIKOM
Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Sutarbi, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. 2007, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabet.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
(3)
167 Syafrizal, Malwin Daulay.2007.mengenal Hardware Software dan Pengelolaan
Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andi.
Ulum, Ihyaul. 2004. Akuntansi Sektor Publik Sebuah Pengantar . Jakarta: Salemba Empat.
(4)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini di Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik Pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat Menggunakan Microsoft Visual Basic dan My SQL Server”.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat mata kuliah tugas akhir dalam Program Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari betul kekurangan dan kelemahan dalam penyajian tugas akhir ini. Hal ini terjadi karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, namun demikian besar harapan penulis agar hal yang kecil ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu komputer, khususnya dilingkungan Universitas Komputer Indonesia dan masyarakat pada umumnya. Penulis mengharapkan saran dan kritikan serta masukan yang bermanfaat dari pembaca tugas akhir ini guna menambah pengetahuan dan wawasan dimasa yang akan datang. Di dalam penyusunan tugas akhir ini tidak sedikit penulis mengalami kesulitan, namun berkat bimbingan dari dosen dan bantuan dari berbagai pihak maka kesulitan itu dapat diatasi.
Dengan terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah membantu penulis, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
(5)
x
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Ony Widilestariningtyas,S.E.,M.Si.,Ak. selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Hery Dwi Yulianto.S.T. selaku pembimbing yang selalu sabar memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Apriani Puti Purfini.S.Kom selaku koordinator Tugas Akhir komputerisasi
akuntansi 2014.
6. Seluruh Dosen dan Sekretariat Program Studi Komputerisasi Akuntansi yang telah membantu proses pembuatan proposal tugas akhir ini.
7. Hana Natalistiana.S.kom.,S.T. yang telah bersedia menerima penulis diperusahaannya untuk menjalani Penelitian dan telah memberikan waktu luang di tengah kesibukannya untuk bercengkraman dengan penulis di kantor. 8. Kedua orang tua tercinta Mamah dan Ayah serta Kakak-kakak penulis yang
selalu memberikan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan semua tanggung jawabnya diperkuliahan. (Kalian merupakan sumber kebahagian dan semangat bagi penulis).
9. Sahabat-sahabatku Leni Noviani dan Merlin Yuanita terimakasih kepada kalian atas dukungan yang kalian berikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
(6)
xi
10.Teman-teman KA-12 yang selalu ada untuk menjadi teman bermain saat penulis mulai merasa jenuh dan telah memberi semangat kepada penulis. Kepada pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis, penulis mengucapkan banyak terima kasih dari hati kecil penulis dan semoga Tugas Akhir ini menjadi sangat bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, Juni 2015
Penulis
Asty Astuty Permana 11012012