Solidaritas Yesus pada Sesama dapat Kita Lihat dalam Beberapa Hal Berikut ini. Yesus Merubuhkan Jembatan Eksklusivisme

Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 99 khawatir jika mereka menunjukkan solidaritas mereka maka hidup mereka akan terancam. Jika akan berpihak pada seseorang yang melakukan kebenaran, mereka khawatir terancam. Karena itu, mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

1. Solidaritas Yesus pada Sesama dapat Kita Lihat dalam Beberapa Hal Berikut ini.

a. Kehadiran-Nya di dunia untuk merasakan semua yang dirasakan oleh manusia merupakan bentuk solidaritas yang tak terbantahkan. Ia lahir dalam kemiskinan. Ia hidup dalam keprihatinan, melakukan segala perkara untuk manusia tanpa kecuali Ia menderita dan mati secara hina di kayu Salib. b. Ia mewujudkan solidaritas kepada manusia berdasarkan cinta kasih. c. Ia mewujudkan solidaritas sosial dalam penghargaan terhadap manusia sebagai makhluk bermartabat. d. Ia mewujudkan solidaritas bagi manusia demi menyelamatkan manusia.

2. Yesus Merubuhkan Jembatan Eksklusivisme

Yesus datang dan merubuhkan tembok eksklusivisme dari orang-orang yang bersikap eksklusif yang merasa lebih baik dari orang lain. Ia meruntuhkan tembok antara orang kaya dan orang miskin. Ia katakan, berbahagialah mereka yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan memperoleh kemurahan Allah. Yesus datang dan memperkenalkan sebuah cara baru dalam kehidupan, yaitu kasih. Dalam kaitannya dengan solidaritas, bagi Yesus, solidaritas adalah tindakan nyata dan bukan hanya kata-kata. Jadi, jika seseorang mengatakan dia mencintai saudaranya, keluarganya, sesamanya maka hal itu harus dibuktikan melalui perbuatan. Yesus mengajarkan tentang kasih, Ia melakukan tindakan, dan Ia mengajarkan tentang kerendahan hati dan Ia melakukannya. Yaitu membasuh kaki murid-murid-Nya. Ia mengajarkan untuk menolong sesama. Ia memberi makan 5000 orang. Ia mengajarkan tentang peduli pada sesama, Ia mendengarkan murid-murid-Nya. Ia menyembuhkan orang sakit, dan Ia membangkitkan orang mati. Ia juga menunjukkan belas kasihan bagi manusia Lukas 7:22. Yesus memperbarui pemahaman tentang siapakah sesama manusia dan mengenai persaudaraan yang sejati. Melalui perumpamaan orang Samaria yang murah hati, Yesus memperlihatkan kepicikan kaum Farisi dan ahli Taurat mengenai eksklusivisme. Mereka menjadi begitu eksklusif sehingga melupakan aspek kemanusiaan. Orang Farisi dan ahli Taurat selalu menempatkan diri sebagai kelompok eksklusif, sebagai orang-orang terpandang dan terkemuka. Mereka berpikir kesetiaan dan ketatan menjalankan aturan agama dengan benar menurut Kitab Taurat Musa telah menjadikan mereka sebagai manusia yang suci dan benar. Di banyak kesempatan, Yesus selalu mengkritik mereka. Bahwa Buku Guru Kelas VII SMP 100 menjalankan ibadah agama hendaknya diikuti dengan wujud tindakan kasih dan solidaritas bagi sesama. Pernyataan Yesus mengenai tibanya tahun rahmat Tuhan adalah undangan bagi semua orang untuk menjadi saudara dan saudari bagi sesama. Dengan begitu tidak ada lagi kesenjangan antara miskin dan kaya serta tidak terdapat eksploitasi terhadap sesama. C. Penjelasan Bahan Alkitab Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.

1. Lukas 4:16-19