Memilih yang Benar: Daud dan Yonatan

Buku Guru Kelas VII SMP 114 memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Rasul Paulus minta kita memelihara hati dari berbagai kejahatan karena dari dalam hati keluar semua perbuatan baik dan jahat. Kita akan mampu memelihara hati kita dari berbagai hal negatif jika kita minta Roh Kudus berdiam di dalam hati kita.

3. Memilih yang Benar: Daud dan Yonatan

Cerita tentang Daud dan Yonatan selalu dijadikan contoh ketika membahas tentang persahabatan. Dalam pelajaran ini cerita tentang Daud dan Yonatan dijadikan contoh dalam rangka membahas tentang hati nurani. Yonatan melalui masa sulit untuk memilih antara ayah kandungnya ataukah Daud sahabatnya. Memang bukan pilihan yang mudah. Ketika mengetahui bahwa ayahnya berencana untuk membunuh Daud, hati Yonatan amat pedih, ia tidak mau kehilangan sahabatnya karena Yonatan tahu betapa baiknya Daud, bahkan Daud membantu ayahnya mengalahkan musuh. Yonatan masih belum yakin bahwa ayahnya tetap berniat membunuh Daud. Yonatan ingat janji Saul 1Sam. 19:6. Andaikata niat membunuh masih ada, tentu ayahnya tak akan menyembunyikan niat itu dari dia 1Sam. 20:2. Itulah pembelaan Yonatan untuk ayahnya di hadapan Daud. Yonatan jadi serba salah: membela ayah atau sahabat? Bagi Yonatan, Saul adalah ayah sekaligus raja. Ia harus hormat dan tunduk kepada Saul. Sebaliknya, Daud adalah sahabat sekaligus kerabat 1Sam. 18:20, 27, yang ditindas oleh seorang raja lalim, yang adalah ayah mertuanya sendiri. Ia sudah berusaha untuk mencari jalan supaya ayahnya dan Daud bisa dipersatukan tetapi ternyata semuanya sia-sia. Hati ayahnya penuh kemarahan dan kebencian terhadap Daud. Posisi Yonatan benar-benar terjepit, dia harus berada di antara 2 orang yang sama- sama dikasihinya. Namun, dalam situasi seperti itu, Yonatan masih dapat menggunakan akal sehatnya dan mendengarkan suara hati nuraninya. Ia tidak berpihak pada manusia tapi pada kebenaran. Jika harus memihak manusia, maka seharusnya Yonatan lebih memihak Saul ayahnya daripada Daud. Tetapi Yonatan lebih mendengarkan suara hatinya untuk membela kebenaran, dalam hal ini Daud tidak bersalah. Karena itu Yonatan memutuskan untuk membela dan menyelamatkan Daud. Sikap Yonatan amat luar biasa dan patut dicontoh oleh siapapun. Yonatan tahu bahwa Daud dilindungi oleh Allah, karena itu ia tidak ragu untuk membelanya. Ia membela Daud sejak awal mula Saul mulai merencanakan untuk membunuh Daud. Yonatan mempertaruhkan nyawanya dengan pergi ke tempat persembunyian Daud untuk memperingatkan Daud supaya berhati-hati karena Saul ingin mencelakakannya. Jika tindakan Yonatan diketahui oleh Raja Saul ayahnya, maka ia akan dihukum mati. Seseorang yang berkhianat terhadap raja patut dihukum mati meskipun anak raja sekalipun. Yonatan memilih membela Daud karena ia menjunjung kebenaran. Pembelaannya atas Daud didasarkan pada kasih setia. Setia pada ikatan perjanjian yang pernah mereka ikat Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 115 bersama 1Sam. 18:3. Yonatan tahu bahwa Tuhan telah menyatakan pilihan-Nya atas Daud, bukan lagi pada Saul, ayahnya. Tuhan campur tangan dengan memberikan hikmat kepada mereka berdua untuk mengatur strategi agar dapat mengungkapkan isi hati Saul sebenarnya ayat 5-7. Apapun hasil akhirnya, kasih setia harus dijunjung tinggi. Itu sebabnya, mereka saling meneguhkan lagi dengan ikrar ayat 17, 23. Anak-anak Tuhan pun hendaknya mengembangkan persahabatan yang diwarnai dengan kasih setia dan yang menjunjung kebenaran. Kisah Daud dan Yonatan menggambarkan bagaimana suara hati nurani menang atas kejahatan. Yonatan lebih taat pada suara hati nuraninya ketimbang pada hubungan darah, itu berarti kebenaran melebihi hubungan darah ataupun persaudaraan. Manusia harus terus melatih dan mendidik hati nuraninya supaya memiliki kepekaan, jika tidak hati nurani akan menjadi tumpul. Ketika hati nurani sudah tumpul sebagaimana hati Raja Saul yang dipenuhi kebencian dan iri hati, maka kebenaran terdorong ke belakang, yang muncul adalah kejahatan. Hati nurani yang menjadi tumpul gampang melahirkan kejahatan. C. Penjelasan Bahan Alkitab Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.

1. Markus 7:21-23