Arti Kerendahan Hati 7 AGAMA KRISTEN BUKU GURU

Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 121 A. Pengantar Hati nurani biasanya dikenal dengan suara hati. Ada dua unsur dalam hati nurani manusia, yaitu: kesadaran akan yang benar dan salah, serta kemampuan secara mentalitas untuk mengaplikasikan hukum-hukum, norma-norma dan aturan pada situasi konkret. Hati nurani erat kaitannya dengan moralitas. Hati nurani akan membimbing untuk mampu membedakan yang benar dan yang salah. Hati nurani akan membimbing kita mengambil keputusan yang baik dan benar tetapi hal ini terjadi jika hati nurani kita diterangi oleh Firman Allah. Jadi, kepekaan hati nurani juga perlu terus diasah melalui kesetiaan kita berdoa dan membaca Alkitab serta mengaplikasikannya dalam hidup. Ketika hati nurani kita tidak diterangi oleh Firman Allah, maka hati itu menjadi keras dan tidak terbuka terhadap kebaikan dan pengampunan. Hati nurani merupakan suara kebaikan yang akan menyalahkan ataupun membenarkan tindakan kita. Ketika kita marah pada seseorang ataupun membenci dan tidak mau memaafkan, hati nurani akan memperingatkan kita namun sering kita mengingkari suara hati untuk berhenti membenci dan memusuhi seseorang. B. Uraian Materi

1. Arti Kerendahan Hati

Kerendahan hati atau ‘humility‘ berasal dari kata ‘humus‘ Latin, artinya tanah bumi. Jadi, kerendahan hati maksudnya adalah menempatkan diri ‘membumi’ ke tanah. Secara khusus pada Kejadian 3:19 dikatakan,“Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu”. Mengacu pada bagian Alkitab ini, nyata bahwa manusia itu bukan siapa-siapa, manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah, bahkan pemazmur mengatakan hidup manusia seperti bunga yang sesaat saja dapat layu dan mati. Sebagai makhluk ciptaan maka manusia harus mengakui keterbatasan dan ketakberdayaannya dibandingkan dengan Allah sang Pencipta. Jadi, kerendahan hati dalam pemahaman iman Kristen adalah rasa takjub dan hormat manusia pada Allah Pencipta. Kerendahan hati juga mengantar kita untuk mengakui bahwa kita dan segala ciptaan di dunia ini bukan apa-apa di hadapan Tuhan. Kerendahan hati mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan pemahaman ini. Kita melihat diri kita yang sesungguhnya, tidak melebih- lebihkan hal positif yang ada pada kita, namun juga tidak mengingkari bahwa segalanya itu adalah pemberian Tuhan. Dalam hal ini kerendahan hati berhubungan dengan kebenaran dan keadilan. Kebenaran ini memberikan kepada kita pengetahuan akan diri sendiri. Dengan kesadaran bahwa segala yang baik yang ada pada kita adalah karunia Tuhan, dan sudah selayaknya sesuai dengan keadilan. Kita mempergunakan karunia itu untuk kemuliaan Tuhan 1Tim 1:17. Misalnya, kamu pintar matematika maka kamu dapat memanfaatkan Buku Guru Kelas VII SMP 122 kelebihanmu untuk membantu teman-teman yang kurang dalam matematika. Kamu mahir bermain musik, kamu dapat menjadi pemusik di gerejamu. Kerendahan hati lahir dari pengenalan akan diri sendiri dan akan Tuhan. Pengenalan akan diri sendiri mengacu pada kesadaran bahwa segala yang baik pada manusia datang dari Allah dan milik Allah. Kesadaran akan hal ini membawa pada kebenaran: yaitu bahwa kita ini bukan apa-apa, dan Allah adalah segalanya. Di mata Tuhan kita ini pendosa, tetapi sangat dikasihi oleh-Nya. Keseimbangan antara kesadaran akan dosa kita dan kesadaran akan kasih Allah ini membawa kita pada pemahaman akan diri kita yang sesungguhnya. Kerendahan hati juga lahir dari sikap bergantung sepenuhnya pada Allah. Sebagai makhluk ciptaan yang berdosa dan memiliki banyak keterbatasan.Manusia beriman hendaknya menyerahkan diri pada rahmat dan pengasihan Allah. Kerendahan hati adalah penyerahan diri kepada Tuhan sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan.

2. Ciri-ciri Kerendahan Hati