Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 115
bersama 1Sam. 18:3. Yonatan tahu bahwa Tuhan telah menyatakan pilihan-Nya atas Daud, bukan lagi pada Saul, ayahnya.
Tuhan campur tangan dengan memberikan hikmat kepada mereka berdua untuk mengatur strategi agar dapat mengungkapkan isi hati Saul sebenarnya ayat 5-7. Apapun
hasil akhirnya, kasih setia harus dijunjung tinggi. Itu sebabnya, mereka saling meneguhkan lagi dengan ikrar ayat 17, 23.
Anak-anak Tuhan pun hendaknya mengembangkan persahabatan yang diwarnai dengan kasih setia dan yang menjunjung kebenaran.
Kisah Daud dan Yonatan menggambarkan bagaimana suara hati nurani menang atas kejahatan. Yonatan lebih taat pada suara hati nuraninya ketimbang pada hubungan darah,
itu berarti kebenaran melebihi hubungan darah ataupun persaudaraan. Manusia harus terus melatih dan mendidik hati nuraninya supaya memiliki kepekaan, jika tidak hati nurani
akan menjadi tumpul. Ketika hati nurani sudah tumpul sebagaimana hati Raja Saul yang dipenuhi kebencian dan iri hati, maka kebenaran terdorong ke belakang, yang muncul
adalah kejahatan. Hati nurani yang menjadi tumpul gampang melahirkan kejahatan.
C. Penjelasan Bahan Alkitab
Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.
1. Markus 7:21-23
Ayat-ayat ini berisi penjelasan Yesus mengenai apa yang Ia maksudkan dengan apa yang keluar dari seseorang. Pikiran jahat harus dipahami sebagai pertimbangan dan
perencanaan jahat yang disengaja. Istilah kelicikan mengandung konotasi yang lebih mengarah kepada pengkhianatan. Hawa nafsu ialah kedursilaan yang tidak terkendali dan
tidak terselubung. Di dalam konteks ini kebebalan lebih bersifat moral daripada intelektual.
2. Kemurnian Hati
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengutamakan kesalehan yang bersifat lahiriah. Sebab itu upacara cuci tangan sebelum makan merupakan hal yang penting bagi mereka.
Tangan yang tidak dicuci dianggap menajiskan makanan yang akan mereka makan. Yesus menegur mereka dan mengatakan bahwa bukan yang masuk ke dalam tubuhlah yang akan
menajiskan orang. Apa yang keluar dari hati orang, itulah yang akan menajiskan dia ayat 15. Bukan makanan yang membuat orang menjadi najis, meskipun makanan itu dimakan
dengan tangan yang belum dicuci dalam suatu upacara.
Buku Guru Kelas VII SMP 116
Kesucian hati bukanlah masalah mencuci atau tidak mencuci tangan, atau masalah boleh atau tidak boleh dimakan. Hal-hal itu tidak dianggap penting oleh Allah. Karena
makanan hanya akan masuk ke perut, bukan ke hati. Maka pikiran yang kotorlah yang akan menajiskan orang, karena pikiran itu keluar dari hati ayat 18-20. Di sini Yesus
mengajarkan satu hal penting bahwa kesalehan yang hanya terlihat dari luar, adalah bahaya. Itu akan menjauhkan orang dari Allah dan membuat orang menjadi munafik. Karena itu,
penting untuk menjaga hati nurani tetap bersih sehingga melahirkan perbuatan yang baik dan benar yaitu, kesalehan yang sesungguhnya.
Yesus memberikan penjelasan kepada murid-murid-Nya yang seringkali digambarkan lamban untuk mengerti. Bukan makanan yang menajiskan seseorang, tetapi hati manusia
yang berdosa, itulah yang mencemarkan kehidupan. Hati yang rusak bagaikan mata air yang terpolusi senantiasa mengalirkan air beracun. Hati dalam pemahaman Ibrani adalah
pusat dari kepribadian manusia yang menentukan keseluruhan tindakannya baik yang aktif maupun pasif, maka kerusakan hati manusia akan menjadi sumber kenajisan. Itulah yang
tak dapat dilihat oleh orang-orang Farisi.
3. 1 Samuel 20