Pembangunan sistem informasi bidang pengembangan dan pengendalian mutau di Balai Pelatian Kesehatan Cikarang

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

BIODATA PENULIS

1. DATA PRIBADI

nama : Sani Surya Suhandy

jenis kelamin : Laki-laki

tempat, tanggal lahir : Bandung, 18 Desember 1990

agama : Islam

kewarganegaraan : Indonesia

status : Belum kawin

anak ke : Satu dari dua bersaudara

alamat : Jl. Kencana Arum I Blok M-7 RT. 008 RW 009 Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung-40287

telepon : +62856 2402 0354

e-mail : schecter.belluci@gmail.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SD Negeri Jakapurwa II 1996-

2002

2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 13 Bandung tahun ajaran 2002-2005

3. Sekolah Menengah Kejuruan : Sekolah Menengah Atas Negeri 25 Bandung tahun ajaran 2005-2008


(6)

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,


(7)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI BIDANG

PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN MUTU DI BALAI

PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Oleh:

SANI SURYA SUHANDY

10108416

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(8)

iii

Assalaamu’alaikum wr. wb,

Alhamdulillahi Rabbil alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan, shalawat dan salam tidak lupa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul “PEMBANGUNAN

SISTEM INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN DAN

PENGENDALIAN MUTU DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN

CIKARANG”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali bantuan yang penulis terima. Karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan pendidikan studi jenjang strata satu (S1) ini.

2. Orangtua tercinta serta adik-adiku tersayang, yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa dan dukungan baik moril dan materil yang tiada hentinya.


(9)

iv

3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mebimbing dan memberikan saran serta ilmu pengetahuannya kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Bapak Irawan Afrianto,S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika FTIK Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T. selaku dosen wali di kelas IF8 Jurusan Teknik Informatika FTIK Universitas Komputer Indonesia.

6. Kepada seluruh dosen dan staff Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung.

7. Ibu Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku ibu Kepala Seksi Pengendalian Mutu di Bapelkes Cikarang.

8. Fahmy Arif, AMKL yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian tugas akhir di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.

9. Staf-Staf Pengendalian Mutu yang telah memberikan informasi-informasi mengenai data-data yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan skripsi.

10.Kepada teman-teman seperjuangan khususnya anak kelas IF-8.

Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis dalam pembuatan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukkan yang ditujukan untuk menyempurnakan skripsi ini.


(10)

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan pengetahuan baik bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2013


(11)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 3

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

II.1 Profil Instansi ... 7

II.1.1 Sejarah Instansi ... 7

II.1.2 Logo Instansi ... 7

II.1.3 Visi dan Misi Instansi ... 8

II.1.4 Struktur Organisasi Instansi ... 9

II.1.5 Deskripsi Kerja Struktur Organisasi Instansi ... 9

II.2 Landasan Teori ... 11

II.2.1 Balanced Scorecard ... 11

II.2.2 Key Performance Indicator (KPI) ... 12

II.2.3 Konsep Pengolahan Data ... 12

II.2.4 Pengenalan Sistem Informasi ... 16

II.2.5 Konsep Analisis Terstruktur ... 17


(12)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23

III.1 Analisis Sistem ... 23

III.1.1 Analisis Masalah ... 23

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 24

III.1.3 Aturan Bisnis ... 32

III.1.4 Analisis Pengkodean ... 32

III.1.5 Analisis Key Performance Indicator (KPI) ... 34

III.1.6 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 42

III.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 42

III.1.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 43

III.1.7.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 43

III.1.7.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir ... 44

III.1.8 Analisis Data ... 47

III.1.9 Kamus Data ERD... 48

III.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 49

III.1.10.1 Diagram Konteks ... 49

III.1.10.2 DFD Level 1 ... 50

III.1.10.3 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Data Master ... 51

III.1.10.4 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Data Penilaian ... 52

III.1.10.5 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Dokumen ... 53

III.1.10.6 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data User ... 54

III.1.10.7 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Pegawai ... 55

III.1.10.8 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Kpi ... 56

III.1.10.9 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Detail Kpi ... 57

III.1.10.10 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Bagian ... 58

III.1.10.11 DFD Level 3 Proses Pengolahan Data Tahun ... 59

III.1.11 Spesifikasi Proses ... 60

III.1.12 Kamus Data DFD ... 71

III.2 Perancangan Sistem ... 73

III.2.1 Perancangan Basis Data/ File ... 74


(13)

viii

III.2.1.2 Diagram Relasi ... 74

III.2.1.3 Struktur Tabel ... 75

III.2.2 Perancangan Arsitektural Perangkat Lunak ... 78

III.2.2.1 Arsitektural Perangkat Lunak ... 78

III.2.2.2 Arsitektural Menu ... 79

III.2.3 Perancangan Struktur Menu... 79

III.2.3.1 Struktur Menu Admin ... 79

III.2.3.2 Struktur Menu Petugas Mutu ... 79

III.2.3.3 Struktur Menu Petugas TU ... 80

III.2.3.4 Struktur Menu Petugas Pengkajian ... 80

III.2.3.5 Struktur Menu Peyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (P3) .. 80

III.2.3.6 Struktur Menu Pejabat ... 81

III.2.4 Perancangan Antar Muka Perangkat Lunak ... 81

III.2.4.1 Perancangan Antarmuka Halaman Login ... 81

III.2.4.2 Perancangan Antarmuka Admin – Data Pengguna ... 82

III.2.4.3 Perancangan Antarmuka Admin-Tambah Pengguna ... 83

III.2.4.4 Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Pengguna ... 83

III.2.4.5 Perancangan Antarmuka Admin – Data Pegawai ... 84

III.2.4.6 Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Pegawai ... 85

III.2.4.7 Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Pegawai ... 85

III.2.4.8 Perancangan Antarmuka Admin – Data Bagian ... 86

III.2.4.9 Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Bagian ... 87

III.2.4.10 Perancangan Antarmuka Admin – Data KPI ... 87

III.2.4.11 Perancangan Antarmuka Admin – Tambah KPI ... 88

III.2.4.12 Perancangan Antarmuka Admin – Ubah KPI ... 89

III.2.4.13 Perancangan Antarmuka Admin – Data Detail KPI ... 89

III.2.4.14 Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Detail KPI... 90

III.2.4.15 Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Detail KPI ... 91

III.2.4.16 Perancangan Antarmuka Admin – Data Tahun ... 91

III.2.4.17 Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Tahun... 92


(14)

III.2.4.19 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Data Penilaian ... 93

III.2.4.20 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Tambah Penilaian .. 94

III.2.4.21 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Detail Penilaian ... 95

III.2.4.22 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Data Dokumen... 96

III.2.4.23 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Tambah Dokumen . 96 III.2.4.24 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Ubah Dokumen ... 97

III.2.4.25 Perancangan Antarmuka Petugas Mutu – Data Evaluasi... 98

III.2.4.26 Perancangan Antarmuka Petugas TU – Data Penilaian ... 98

III.2.4.27 Perancangan Antarmuka Petugas TU- Tambah Penilaian ... 99

III.2.4.28 Perancangan Antarmuka Petugas TU- Detail Penilaian ... 100

III.2.4.29 Perancangan Antarmuka Petugas Pengkajian – Data Penilaian 100 III.2.4.30 Perancangan Antarmuka Petugas Pengkajian –Tambah Penilaian 101 III.2.4.31 Perancangan Antarmuka Petuga Pengkajian- Detail Penilaian 102 III.2.4.32 Perancangan Antarmuka Petugas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan - Data Penilaian ... 103

III.2.4.33 Perancangan Antarmuka Petugas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan – Tambah Penilaian ... 103

III.2.4.34 Perancangan Antarmuka Petugas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan – Detail Penilaian ... 105

III.2.4.35 Perancangan Antarmuka Pejabat – Beranda ... 106

III.2.4.36 Perancangan Antarmuka Pejabat – Penilaian ... 107

III.2.5 Perancangan Pesan ... 107

III.2.6 Jaringan Semantik ... 109

III.2.6.1 Jaringan Semantik Admin ... 109

III.2.6.2 Jaringan Semantik Petugas Mutu ... 110

III.2.6.3 Jaringan Semantik Petugas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan 110 III.2.6.4 Jaringan Semantik Petugas TU ... 111


(15)

x

III.2.6.5 Jaringan Semantik Petugas Pengkajian ... 111

III.2.6.6 Jaringan Semantik Pejabat ... 112

III.2.7 Perancangan Prosedural ... 112

III.2.7.1 Perancangan Prosedural Login ... 112

III.2.7.2 Perancangan Prosedural Realisasi Anggaran ... 113

III.2.7.3 Perancangan Prosedural filter pencapaian ... 115

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM... 117

IV.1 Implementasi Sistem ... 117

IV.1.1 Implementasi Basis Data ... 117

IV.1.2 Implementasi Antar Muka... 120

IV.2 Pengujian Sistem... 130

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 131

IV.2.2 Pengujian Black Box ... 132

IV.2.3 Pengujian Beta ... 156

IV.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 158

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 161

V.I Kesimpulan ... 161

V.II Saran ... 161


(16)

163

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chuck Hannabarger, R. B. (2007). Balance Scorecard for Dummies.

Wiley Publishing, Inc.

[2] Hakim, L. (2009). Jalan Pintas Menjadi Master PHP. Yogyakarta: Lokomedia.

[3] Hakim, L. (2009). Trik Rahasia Master PHP Terbongkar Lagi.

Yogyakarta: Lokomedia.

[4] Indonesia, K. K. (2011). Peraturan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. Jakarta.

[5] Kadir, A. ( 2006.). Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi. Yogyakarta: Andi OFFSET.

[6] Ladjamudin, A.-B. b. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[7] Parmenter, D. (2007). Key Performance Indicators: Developing, Implementing,and Using Winning KPIs. Hoboken, New Jersey, Canada: John Wiley & Dons, Inc.

[8] Sommerville, I. (2011). Software Engineering (9th Edition). USA: Pearson Education.

[9] Yourdon, E. (1989). Modern Structured Analysis. USA: Prentice Hall, Inc.


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang (Bapelkes Cikarang) merupakan sebuah unit pelaksana teknis pelatihan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan (Badan PPSDMKes) Depkes RI (Indonesia, 2011). Bapelkes Cikarang memiliki tiga sub bagian dalam organisasinya, salah satunya adalah bagian pengembangan dan pengendalian mutu yang melayani hal-hal mengenai kendali mutu dan evaluasi pendidikan dan pelatihan.

Bagian pengembangan dan pengendalian mutu menangani hal-hal mengenai pengawasan dan pelaporan program kegiatan dan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan (diklat). Dalam menjalankan proses pengawasan dan pelaporan kegiatan, pihak pengolah data dari seksi pengendalian mutu masih mengalami kesulitan untuk proses rekap laporan, karena belum memiliki sebuah sistem terutama sistem yang terkomputerisasi sebagai acuan untuk melakukan pelaporan, seringkali terjadi hasil laporan pencapaian program kegiatan yang dilaporkan seksi/ sub bagian tidak sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh seksi pengendalian mutu. Pencapaian yang seharusnya dinilai secara kuantitatif seringkali dilaporkan dengan cara kualitatif sehingga harus diperbaiki agar tidak menyebabkan kesimpangsiuran antara perhitungan target dengan penggunaan anggarannya. Selain itu, masalah lain ditemukan pada bagian evaluasi pasca diklat yang belum terealisasi dengan baik. Bagian pengendalian mutu seharusnya menerima rekap laporan-laporan hasil evaluasi diklat dari bagian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (P3) sebagai acuan untuk evaluasi selanjutnya. Namun pada kenyataannya terkadang bagian P3 tidak memberikan laporan hasil evaluasi dari tiap kegiatan diklat sehingga pengolahan evaluasi untuk pengendalian mutu menjadi tidak terealisasi. Permasalahan terdapat pula pada pengontrolan dokumen yang masuk ke bagian kendali mutu, kesulitan yang terdapat pada kontrol dokumen adalah pengelolaan dokumen yang masuk ke bagian kendali mutu dan


(18)

pencarian dokumen tersebut apabila akan digunakan atau melakukan pengecekan dokumen.

Laporan berkala setiap pengelolaan data juga dibutukan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan, bagaimana hasil perencanaan kegiatan dan realisasi pelaksanaan pada tiap persoalan tersebut, apakah sudah sesuai atau perlu adanya perbaikan dan apakah sudah maksimal atau belum. Jika belum, dapat ditelusuri dan dicari apa penyebabnya dan dicari bagaimana solusinya agar memberikan hasil akhir yang memuaskan di masa yang akan datang.

Masalah lain pada bagian pengendalian mutu adalah kesulitan dalam melakukan monitoring terhadap pencapaian target dengan pengunaan anggaran pelaksanaan program/ kegiatan tiap seksi/ sub bagian yang ada di Bapelkes, berdasarkan permasalahan ini maka dashboard/ scorecard dibutuhkan untuk mengatasi masalah monitoring di Bapelkes.

Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan sistem informasi di dalam Bapelkes Cikarang. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang dapat membuat pusat penyimpanan data, memonitor pelaksanaan program kegiatan serta pengolahan evaluasi diklat untuk acuan pengendalian mutu di Bapelkes Cikarang. I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membangun sistem informasi pengembangan dan pengendalian mutu di Bapelkes Cikarang. I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi bidang pengembangan dan pengendalian mutu di Bapelkes Cikarang dan tujuan dilakukannya pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah dalam melakukan monitoring perhitungan pencapaian target dengan penggunaan anggaran dari program/ kegiatan.

2. Mempermudah dalam melakukan realisasi evaluasi pasca diklat.

3. Mempermudah pembuatan laporan pencapaian program/ kegiatan secara berkala sesuai ketentuan sebagai acuan efektivitas penggunaan anggaran. 4. Mempermudah dalam pengelolaan dan pengecekan dokumen.


(19)

3

I.4 Batasan Masalah

Batasan-batasan atas permasalahan yang ada akan dijelaskan yaitu sebagai berikut:

a. Data yang diolah meliputi data KPI, data bagian, data dokumen dan data evaluasi.

b. Proses pengolahan data KPI dan data bagian terdiri atas proses pengelolaan program/ kegiatan di tiap seksi/ sub bag lalu diolah menjadi data penilaian dimana proses pengolahannya mengenai pengolahan realisasi anggaran biaya dengan pencapaian target dari setiap kegiatan yang dilakukan. Proses pengolahan data dokumen terdiri dari pendataan dokumen-dokumen sesuai kategori dan penyimpanannya. Sedangkan pada bagian evaluasi, dilakukan proses rekap hasil-hasil evaluasi diklat yang dilakukan di Bapelkes.

c. Tidak menggunakan rentang penilaian dalam melakukan penilaian/ pencapaian target.

d. Monitoring dilakukan per tahun, penilaiannya berdasarkan penggunaan anggaran kegiatan sesuai bulan.

e. Laporan yang dihasilkan dari pengolahan data adalah laporan pencapaian program dari hasil penilaian dan laporan hasil evaluasi diklat.

f. Pengguna sistem adalah pengguna internal yang terdiri dari staff-staff pegawai di tiap seksi/ sub bag dan pejabat yang merupakan kepala balai dan kepala bagian di Bapelkes Cikarang.

g. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan analisis terstruktur.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(20)

a. Studi Literatur

Metode pengumpulan data melalui sumber-sumber literatur yang berhubungan dengan persoalan sistem informasi, data-data tiap bagian tugas pengendalian mutu yang diolah pada sistem informasi Bapelkes Cikarang, dan literatur mengenai perangkat-perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem.

b. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai narasumber yang mengetahui persoalan proses bisnis dan segala hal yang akan dibangun dalam sistem, seperti Kepala Bagian Pengembangan dan Pengendalian Mutu di Bapelkes Cikarang.

c. Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara observasi pada penelitian ini adalah dengan meninjau langsung ke tempat penelitian, yaitu pada bagian pengembangan dan pengendalian mutu di Bapelkes Cikarang.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak yang dipakai adalah menggunakan metode waterfall, di antaranya :

a. Requirements analysis and definition

Tahapan ini merupakan tahapan mengenai layanan, kendala dan tujua sistem yang akan dibangun yang dirundingkan bersama calon pengguna sistem kemudian hasilnya didefinisikan secara detil yang berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

b. System and software design

Tahapan ini merupakan tahapan proses disain sistem yang mengalokasikan persyaratan baik itu untuk hardware atau software dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Sistem disain melibatkan mengidentifikasi dan menggambarkan abstraksi dari sistem perangkat lunak yang mendasar dan relasinya.


(21)

5

c. Implementation and unit testing

Tahap ini menjelaskan mengenai disain perangkat lunak yang direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit ini melibatkan verifikasi bahwa setiap unit sudah memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan sebelumnya.

d. Integration and system testing

Tahapan ini merupakan tahapan dimana unit program atau program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang utuh untuk memastikan apakah tiap-tiap spesifikasi perangkat lunak sudah sesuai dan terpenuhi. Setelah pengujian lalu perangkat lunak diserahkan kepada user.

e. Operation and maintenance

Tahapan ini merupakan tahapan dengan life cycle yang panjang dimana sistem sudah terpasang dan digunakan selayaknya. Maintenance

melibatkan perbaikan error yang tidak ditemukan sebelumnya dan merupakan awal dari life cycle sistem, meningkatkan implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem sebagai spesifikasi sistem yang baruditemukan.


(22)

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini memberikan gambaran umum mengenai susunan isi dari tugas akhir yang akan dikerjakan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas uraian mengenai latar belakang masalah yang diambil, perumusan masalah, maksud dan tujuan, apa saja yang menjadi batasan-batasan masalah yang diambil, metode penelitian apa yang digunakan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas profil, logo, visi, misi dan hal terkait tempat penelitian serta membahas mengenai landasan-landasan teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas uraian mengenai analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis sistem yang akan berjalan sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Terdapat pula perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisi yang tela dibuat. Model dalam perancangan yang akan digunakan adalah pemodelan terstruktur.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas uraian mengenai detil bentuk pengimplementasian berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasi pengujian yang dilakukan di Bagian Pengembangan dan Pengendalian Mutu Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang mudah digunakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian tugas akhir.


(23)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil Instansi

Pada profil instansi merupakan uraian mengenai tempat penelitian. Profil instansi yang akan diuraikan adalah terdiri dari sejarah instansi, logo instansi, visi dan misi instansi, struktur organisasi instansi, serta deskripsi kerja struktur organisasi instansi.

II.1.1 Sejarah Instansi

Sejak berdiri pada tahun 1955, Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang atau Bapelkes cikarang ini berulang kali berganti nama. Nama-nama balai pelatihan dari awal berdiri sampai saat ini dijelaskan pada Tabel II.1.

Tabel II.1 Tabel Sejarah Instansi

Tahun Uraian

1955 - 1961 Komando Pemberantasan Malaria 1961 – 1964 Pusdiklat Pemberantasan Malaria 1964 – 1966 Pusdiklat Malaria

1966 – 1978 Daerah Latihan dan Percontohan Kesehatan Masyarakat 1978 – 1987 Balai Latihan Kesehatan Masyarakat

1987 – 1993 BLKM Tingkat Nasional (Kepmenkes No. 45/ 1987) 1993 – 2008 Bapelkes Lemahabang Kelas A (Kepmenkes No. 911) 2008 – 2011 Bapelkes Lemahabang (Kepmenkes No. 971 tahun 2008) 2011 - Sekarang Bapelkes Cikarang (Permenkes No. 2361 Tahun 2011)

II.1.2 Logo Instansi

Logo merupakan suatu bentuk gambar yang mewakili suatu arti ataupun identitas dari suatu perusahaan atau instansi. Gambar dari logo instansi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang terdapat pada Gambar II-1.


(24)

Gambar II-1 Gambar Logo Instansi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

Arti lambang Bakti Husada adalah sebagai berikut :

1. Palang Hijau terletak di dalam bunga wijayakusuma dengan lima daun mahkota makna Pancakarsa Husada yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional

2. Bunga Wijayakesuma ditopang oleh lima kelompok daun berwarna hijau melambangkan Pancakarya Husada pada hakikatnya adalah penjabaran makna pembangunan kesehatan

3. Bunga Wijayakesuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna hijau mempunyai makna melambangkan pengabdian luhur

4. Palang Hijau melambangkan pelayanan kesehatan

5. Logo yang bertulliskan ”BAKTI HUSADA” adalah pengabdian dalam upaya kesehatan paripurna

6. Bentuk Garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan dengan berbagai unsur dalam masyarakat.

II.1.3 Visi dan Misi Instansi

Visi dan misi dari Bapelkes Cikarang adalah sebagai berikut : a. Visi

Bapelkes Cikarang excellence dalam mengembangkan kapasitas sumber daya manusia menuju masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.


(25)

9

b. Misi

1. Meningkatkan kompetensi, kualitas, dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan, khususnya di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan haji, kesehatan kerja, dan promosi kesehatan.

2. Melakukan pemberdayaan masyarakat “suburban” agar mandiri untuk hidup sehat.

3. Meningkatkan kapasitas institusi, baik kapasitas individu sumber daya manusia, kapasitas organisasi, kelembagaan, maupun kapasitas sistem sumbe daya manusianya.

II.1.4 Struktur Organisasi Instansi

Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi serta wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang dijelaskan pada Gambar II-2 sebagai berikut :

Gambar II-2 Gambar Struktur Organisasi Bapelkes Cikarang

II.1.5 Deskripsi Kerja Struktur Organisasi Instansi

Deksripsi kerjaadalah suatu penjelasan mengenai tugas-tugas apa saja yang dijalankan pada suatu instansi. Deskripsi kerjapada Bapelkes Cikarang,


(26)

khususnya pada bagian pengembangan dan pengendalian mutu, dijelaskan pada tabel Tabel II.2.

Tabel II.2 Deskripsi Kerja (Job Description)

Jabatan Deskripsi

Kepala Balai Pimpinan utama di instansi Bapelkes Kepala Bagian Pengendalian Mutu Pimpinan bidang kendali mutu Bapelkes

Staf Pengendali Mutu

Pegawai-pegawai yang ada pada bagian pengendalian mutu yang memiliki tugas sebagai berikut :

1. Menyusun usulan program/ kegiatan dan anggaran tahunan Seksi Pengendalian Mutu 2. Menyusun rancangan laporan berkala/ rutin

pelaksanaan kegiatan Seksi Pengendalian Mutu 3. Menyusun rancangan RPK dan RPD Balai lingkup

Seksi Pengendalian Mutu

4. Menyusun rancangan laporan akuntabilitas kinerja Balai lingkup Seksi Pengendalian Mutu

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikanoleh pimpinan

Staf Tata Usaha

Pegawai-pegawai yang ada pada bagian tata usaha yang memiliki tugas sebagai berikut :

1. Menyusun usulan program/ kegiatan dan anggaran tahunan Bagian Tata Usaha 2. Menyusun rancangan laporan berkala/ rutin

pelaksanaan kegiatan Bagian Tata Usaha

3. Menyusun rancangan RPK dan RPD Balai lingkup Bagian Tata Usaha

4. Menyusun rancangan laporan akuntabilitas kinerja Balai lingkup Bagian Tata Usaha

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikanoleh pimpinan

Staf Pengkajian dan Pengembangan

Pegawai-pegawai yang ada pada bagian pengkajian dan pengembangan yang memiliki tugas sebagai berikut : 1. Menyusun usulan program/ kegiatan dan

anggaran tahunan Seksi Pengkajian dan Pengembangan

2. Menyusun rancangan laporan berkala/ rutin pelaksanaan kegiatan Seksi Pengkajian dan


(27)

11

Jabatan Deskripsi

Pengembangan

3. Menyusun rancangan RPK dan RPD Balai lingkup Seksi Pengkajian dan Pengembangan

4. Menyusun rancangan laporan akuntabilitas kinerja Balai lingkup Seksi Pengkajian dan Pengembangan 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikanoleh pimpinan

Staf Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Pegawai-pegawai yang ada pada bagian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang yang memiliki tugas sebagai berikut :

1. Menyusun usulan program/ kegiatan dan anggaran tahunan Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

2. Menyusun rancangan laporan berkala/ rutin pelaksanaan kegiatan Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

3. Menyusun rancangan RPK dan RPD Balai lingkup Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan 4. Menyusun rancangan laporan akuntabilitas kinerja

Balai lingkup Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikanoleh pimpinan

II.2 Landasan Teori

Landasan teori membahas mengenai materi atau teori apa saja yang digunakan sebagai acuan dalam membuat tugas akhir ini. Landasan teori yang diuraikan merupakan hasil studi literatur, baik dari buku, maupun situs internet. II.2.1 Balanced Scorecard

Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen yang memungkinkan organisasi untuk mengatur, melacak dan mencapai strategi bisnis dan tujuan utamanya. Scorecard merupakan report dari setiap kunci keberhasilan strategis, memungkinkan untuk mengetahui kinerja pada tingkat-tingkat kritis pada tingkat yang diharapkan atau tidak. Setelah strategi bisnis dikembangkan lalu mereka dilacak menggunakan empat perspektif dari balanced scorecard yaitu, Customer


(28)

Leg, Financial Leg, Internal Business Process Leg dan Knowledge, Education and Growth Leg (Growth and Learning).

1. Customer Scorecard

Mengukur kepuasan pelanggan dan persyaratan kinerja, untuk organisasi/ perusahaan apakah itu memberikan barang atau jasa.

2. Financial Scorecard

Untuk melacak kebutuhan keuangan sebagai penentu performa perusahaan. 3. Internal Business Process Scorecard

Mengukur tindakan-tindakan apa saja yang akan dilakukan untuk menanggapi persyaratan dari customer.

4. Knowledge, Education, Growth (Growth and Learning) Scorecard

Fokus pada bagaimana meningkatkan kinerja karyawan, melatih dan mendidik, menangkap pengetahuan yang ada serta bagaimana menggunakannya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif pada pasar perusahaan (Chuck Hannabarger, 2007).

II.2.2 Key Performance Indicator (KPI)

KPI sering sekali disebut-sebut sebagai salah satu landasan suatu perusahaan dapat berjalan on the track atau bisa juga disebut Key Success Indicator (KSI) yang bisa membantu organisasi/ perusahaan untuk menentukan dan mengukur progres menuju tujuan utama. Kpi mewakili serangkaian tindakan yang berfokus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang paling penting untuk keberhasilan sekarang dan masa depan organisasi tersebut (Parmenter, 2007).

Berdasarkan analisis eskursif dan diskusi dengan banyak partisipan meliputi berbagai tipe organisasi baik sektor umum dan private. KPI ini memiliki tujuh karakteristik menurut penelitian David Parmenter, yaitu sebagai berikut :

a. Ukuran nonfinansial (tidak dinyatakan dalam bentuk mata uang dollar, yen, euro, dsb).

b. Dihitung secara berkala(contohnya dihitung perhari 24/7) c. Ditindak lanjuti oleh CEO atau tim manajemen senior

d. Kemampuan untuk melakukan koreksi dan pengukuran harus dimiliki semua staff


(29)

13

e. Keterikatan tanggung jawab antara individu dan tim. f. Pengaruh yang signifikan

g. Pengaruh yang positif II.2.3 Konsep Pengolahan Data

Konsep pengolahan data menjelaskan pengertian data dan pengantar sistem basis data.

II.2.3.1 Pengertian Data

Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan oleh pengambil keputusan (Ladjamudin, 2005).

II.2.3.2 Pengantar Sistem Basis Data

Basis data adalah sebuah tempat penyimpanan data-data yang diolah sedemikian rupa sehingga nantinya dapat diambil informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang diperoleh tersebut dengan menjalankan aplikasi untuk mengakses basis data. Aplikasi yang dimaksud adalah Database Management System (DBMS) atau biasa juga disebut sebagai sistem manajemen basis data. Gabungan antara basis data yang dibuat dan DBMS sebagai pengelolanya menghasilkan sebuah sistem yaitu sistem basis data. Oleh karena itu, secara umum sistem basis data dapat diartikan sebagai sekumpulan file (tabel) yang saling berhubungan serta dapat dikelola dan dimanipulasi dengan menggunakan suatu DBMS untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Secara lengkap, sistem basis data memiliki beberapa komponen untuk dapat menajalankan sistemnya dengan baik. Komponen-komponen tersebut diuraikan dalam poin-poin berikut ini:

1. Perangkat Keras/ Hardware

Dalam menjalankan suatu sistem basis data tentu dibutuhkan perangkat keras sebagai alat atau benda nyata yang dapat digunakan oleh pengelola. Perangkat


(30)

keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah sebagai berikut:

a. Komputer

b. Memori sekunder yang online (Harddisk)

c. Memori sekunder yang offline (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan

back-up data

d. Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan) 2. Sistem Operasi/ Operating System

Sistem Operasi merupakan program yang memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer, dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer. Contoh sistem operasi-operasi adalah Windows XP, Windows 7, Mac-OS, Linux, dan lain-lain.

3. Basis Data/ Database

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa basis data adalah sekumpulan data yang disimpan dan saling berhubungan. Data-data yang disimpan itu memiliki sejumlah objek basis data seperti tabel, indeks, dan lain-lain.

4. Sistem Manajemen Basis Data/ Database Management System (DBMS)

Perangkat lunak pengelola basis data yang telah dibuat disebut merupakan sistem manajemen basis data. Perangkat lunak inilah yang menentukan bagaimana data dikelola dan dimanipulasi. Selain itu, dapat juga diterapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, dan pemaksaan konsistensi data. Contoh sistem manajemen basis data adalah Microsoft Access, MySQL, Oracle, dan sebagainya.

5. Pengguna/ User

Ada beberapa tipe pengguna dalam suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, yaitu:


(31)

15

a. Programer aplikasi

Programer aplikasi merupakan pemakai yang berinteraksi langsung dengan basis data melalui sintak-sintak yang disediakan, untuk mengelola dan memanipulasi data yang ada pada basis data tersebut.

b. Pengguna mahir/ Casual User

Pengguna mahir adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Pengguna ini hanya menuliskan query dengan bahasa query yang disediakan oleh suatu DBMS.

c. Pengguna umum/ End User Naive User

Pengguna umum merupakan pengguna yang berinteraksi dengan sistem melalui pemanggilan suatu program yang permanen.

d. Pengguna khusus/ Specialized User

Pengguna khusus merupakan pengguna yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional untuk keperluan khusus seperti aplikasi sistem pakar, pengolahan citra, dan lain-lain yang dapat mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS.

6. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain

Aplikasi lain ini bersifat opsional. Ada atau tidaknya tergantung kebutuhan pengguna. DBMS yang digunakan hanya untuk mengelola data dalam basis data, sedangkan untuk pengguna-pengguna sistem lain seperti pengguna umum dapat dibuatkan program khusus untuk melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data. Pembuatan program khusus tersebut membutuhkan aplikasi lain, misalnya untuk aplikasi berbasis web menggunakan Dreamweaver atau aplikasi berbasis desktop menggunakan Visual Basic, Delphi, dan lain-lain.

II.2.3.3 Pengertian DBMS

DBMS merupakan singkatan dari DataBase Management System. DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang populer dewasa ini berupa RDBMS (Relational DataBase Management System), yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling terhubungkan (Kadir, 2006.).


(32)

Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memiliki empat keunggulan, yaitu:

1. Kepraktisan, sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tapi padat informasi. 2. Kecepatan, mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat

dibanding manusia.

Mengurangi kejemuan, orang cenderung menjadi bosan jika melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus menganti suatu informasi). Keterkinian, informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akur setiap saat transformasi data secara manual.

II.2.4 Pengenalan Sistem Informasi

Hal-hal yang dibahas pada pengenalan sistem informasi ini adalah tentang pengertian sistem informasi itu sendiri, serta menjelaskan pengertian sistem

dashboard.

II.2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu informasi.

2. Sekumpuan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Ladjamudin, 2005).

II.2.4.2 Pengertian Sistem Monitoring

Sistem Monitoring adalah sistem pengumpulan data atau informasi secara reguler dan terus-menerus yang dapat menghasilkan indikator-indikator perkembangan dan pencapaian suatu kegiatan program atau kegiatan terhadap tujuan yang ditetapkan. Sistem monitoring mencakup penelusuran pelaksanaan


(33)

17

sistem yang dapat dipertanggung jawabkan terhadap target kinerja yang jelas dan konsisten, laporan kemajuan, dan identifikasi masalah. Secara umum, sistem monitoring (dan evaluasi) terdiri dari empat komponen, yaitu: tujuan (goal), sasaran (target), indikator (indicator), dan masukan (input).

II.2.4.3 Pengertian Sistem Dashboard

Sistem dashboard adalah suatu kumpulan sistem yang menghimpun suatu data dari hasil pengolahan data. Tujuan dari adanya sistem dashboard ini adalah sebagai alat untuk memonitor dan mengetahui informasi suatu keadaan sistem. Diharapkan dengan adanya sistem dashboard ini, dapat mempercepat proses pengambilan keputusan. Sistem ini memiliki antarmuka layaknya dashboard pada suatu kendaraan yang dapat memperlihatkan status kendaraan tersebut.

II.2.5 Konsep Analisis Terstruktur

Analisis terstruktur merupakan model pendekatan analisis dengan mengedepankan keterunutan proses. Model analisis terstruktur ini terdiri dari

flowmap atau flowchart, Entity Relatinship Diagram, Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram.

II.2.5.1 Pengenalan Flowmap dan Flowchart

Flowmap adalah bentuk pemodelan yang memperlihatkan bagaimana

suatu dokumen mengalir pada sistem. Bentuk dokumen tersebut dapat berupa dokumen manual ataupun berupa file dalam komputer. Flowmap memiliki satu kesatuan alur, yaitu harus terdapat masukan, proses, dan keluaran. Sedangkan

flowchart adalah bentuk penggambaran sistem yang sedang berjalan bukan berdasarkan dokumen. Flowchart memiliki simbol mulai dan selesai pada setiap modelnya.

II.2.5.2 Pengenalan Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data(database). Model data ini juga akan membantu pada saat melakukan analisis


(34)

dan perancangan database , karena model data ini akan menunjukan bermacam-macam data yang dibutuhkan dan hubungan antar data (Ladjamudin, 2005).

ERD memiliki empat komponen utama, yaitu entitas, relasi, derajat relasi, dan indikator subtype atau supertype.

1. Entitas

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, dan kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relasi

Pada E-R diagram, relasi dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entitas. Pada umumnya penghubung (relasi) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.

3. Derajat Relasi

Derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi. Derajat relasi yang sering digunakan dalam E-R diagram :

a. Unary Relationship

Unary relationship adalah model relasi yang terhadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship.

b. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relasi ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

c. Ternary Relationship

Ternary Relationship adalah merupakan relasi antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak. Perlu diketahui ternary relationship tidak sama dengan tiga relationship binary.


(35)

19

4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relasi. Maksudnya atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relasi. Atribut value atau nilai atribut adalah suatu occurence tertentu dari sebuah atribut didalam suatu entity atau relasi. Terdapat dua jenis atribut, yaitu sebagai berikut :

a. Identifier (Key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik

(primary key).

b. Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan

karakteristik dari suatu entity yang tidak unik. 5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu,dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

a. One to Many

Berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B, berhubungan dengan paling banyak satu tupel entitas A.


(36)

b. Many to One

Berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua. Berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A (Ladjamudin, 2005).

II.2.5.3 Pengenalan Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store

dalam diagram konteks (Ladjamudin, 2005). II.2.5.4 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pemodelan pada analisis terstruktur yang memungkinkan kita untuk menggambarkan suatu sistem sebagai jaringan fungsional dari proses yang saling terhubung. Suatu DFD merupakan salah satu bentuk alat pemodelan yang dapat digunakan sebagai analisis sistem dan menyediakan satu hasil view dari suatu sistem. DFD memiliki proses, aliran, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.

II.2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini dijelaskan mengenai perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam membangun sistem informasi bagian pengembangan dan pengendalian mutu Bapelkes Cikarang, baik dalam merancang model sistem, maupun mengimplementasikan rancangan model sistem tersebut.


(37)

21

II.2.6.1 Microsoft Visio Professional 10.0.2514

Microsoft Visio Professional 10.0.2514 merupakan tool dari Microsoft Corporation versi 10 tahun 2002 untuk membuat berbagai macam diagram, misalnya database diagram, flowchart, web diagram. Adapun penggunaan tool ini pada penelitian ini adalah pada flowchart diagram, ERD, dan pemodelan arsitektural.

II.2.6.2 Power Designer Process Analyst 6.0.0

Power Designer Process Analyst 6.0.0 merupakan tool dari Sybase Inc. versi 6 tahun 1991 – 1997. Pada penelitian, tool ini untuk membuat Data Flow Diagram.

II.2.6.3 MySQL 5.1.36

MySQL 5.1.36 adalah sebuah tool bawaan dari Wampserver yang digunakan untuk menyimpan kumpulan data yang membentuk suatu database. II.2.6.4 phpMyAdmin 3.2.0.1

Tools ini digunakan sebagai pengolah database yang disimpan

menggunakan DBMS MySQL. Pengolah database ini juga merupakan tool

bawaan dari Wampserver. II.2.6.5 Wampserver 2.2

Wampserver merupakan tool yang digunakan sebagai server lokal untuk menguji website yang telah dibuat. Tool ini juga digunakan dalam mengakses phpMyAdmin sebagai pengolah database.

II.2.6.6 Macromedia Dreamwaver 8

Adobe Dreamweaver adalah salah satu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk merancang dan membangun website. Dengan menggunakan Adobe Dreamweaver, pekerjaan membuat website yang rumit sekalipun akan menjadi pekerjaan yang mudah. Adobe Dreamweaver memberi kemudahan untuk merancang dan menata halaman demi halaman website, dengan menyediakan berbagai tools yang siap pakai. Sangat mudah untuk menyisipkan elemen-elemen apapun yang kita perlukan, seperti Text, Gambar, atau Media seperti audio, video, animasi flash, dan lain-lain. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan Pemrograman Scripting seperti,


(38)

ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (PHP Hypertext Preprocessor), Java Scripts, Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Languange), dan lain sebagainya.


(39)

117 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

IV.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan tahap untuk mengaplikasikan apa yang telah dirancang pada tahap perancanngan sistem berdasarkan hasil analisis sistem. Implementasi sistem ini dilakukan sebagai wujud nyata hasil analisis dan perancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk diterapkan pada keadaan yang sesungguhnya. Hasil dari penerapan tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah sistem yang siap diuji dan digunakan.

IV.1.1 Implementasi Basis Data

Data- data yang dibutuhkan pada sistem informasi ini dibuat menjadi tabel-tabel yang dimasukan dalam suatu database. DBMS yang digunakan untuk mengolah data-data tersebut adalah MySQL. Implementasi basis data dijelaskan pada Tabel IV-1.

Tabel IV-1 Implementasi Data

No Nama Tabel Nama File

1 bagian Bagian.sql

2 detailkpi detailkpi.sql

3 dokumen dokumen.sql

4 evaluasi evaluasi.sql

5 kpi kpi.sql

6 pegawai pegawai.sql

7 penilaian penilaian.sql

8 tahun tahun.sql

9 user user.sql

1. Tabel Bagian

No SQL

1 2 3 4 5

CREATE TABLE `bagian` (

`idBag` int(30) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama` varchar(50) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`idBag`) ) ENGINE=InnoDB;


(40)

2. Tabel Detailkpi

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

CREATE TABLE `detailkpi` (

`idDetKpi` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `anggaran` bigint(12) NOT NULL,

`idKpi` int(11) NOT NULL, `idBagian` int(11) NOT NULL, `idTahun` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`idDetKpi`),

FOREIGN KEY (`idKpi`) REFERENCES `idKpi` (`idKpi`), FOREIGN KEY (`idBagian`) REFERENCES `idBagian`,

FOREIGN KEY (`idTahun`) REFERENCES `idTahun`

) ENGINE=InnoDB;

3. Tabel Dokumen

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

CREATE TABLE `dokumen` ( `kdDok` varchar(20) NOT NULL, `namaDok` varchar(20) NOT NULL,

`jenisDok` enum('INTERNAL','EKSTERNAL') NOT NULL, `lvlDok` enum('I','II','III','IV') NOT NULL, `lokasi` varchar(30) NOT NULL,

`pjDok` varchar(30) NOT NULL,

`tipe` enum('PROS','IKA') NOT NULL, PRIMARY KEY (`kdDok`)

) ENGINE=InnoDB;

4. Tabel Evaluasi

No SQL

1 2 3 4 5 6 7

CREATE TABLE `evaluasi`

`kode_evaluasi` varchar(8) NOT NULL, `jenis_evaluasi` varchar(20) NOT NULL, `tanggal_evaluasi` date NOT NULL, `pelatihan` varchar(150) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kode_evaluasi`) ) ENGINE=InnoDB;


(41)

119

5. Tabel Kpi

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8

CREATE TABLE `kpi` (

`idKpi` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `area` enum('Customer','Financial','Internal

Business Process','Growth and Learning') NOT NULL, `kpi` varchar(150) NOT NULL,

`target` int(3) NOT NULL, PRIMARY KEY (`idKpi`) ) ENGINE=InnoDB;

6. Tabel Pegawai

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

CREATE TABLE `pegawai` (

`idPegawai` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nip` char(18) DEFAULT NULL,

`nama` varchar(50) NOT NULL, `jk` enum('L','P') NOT NULL, `jabatan` varchar(50) NOT NULL, `tLahir` varchar(30) NOT NULL, `tgLahir` text NOT NULL,

`alamat` varchar(250) NOT NULL, PRIMARY KEY (`idPegawai`)

) ENGINE=InnoDB;

7. Tabel Penilaian

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

CREATE TABLE `penilaian` (

`idPenilaian` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `bulan` varchar(2) NOT NULL,

`pencapaian` double NOT NULL, `idDetKpi` int(11) NOT NULL, `terpakai` bigint(20) NOT NULL, `username` varchar(25) NOT NULL, PRIMARY KEY (`idPenilaian`),

FOREIGN KEY (`idDetKpi`) REFERENCES `idDetKpi`,

FOREIGN KEY (`username`) REFERENCES `username` ) ENGINE=InnoDB;


(42)

8. Tabel Tahun

No SQL

1 2 3 4 5 6

CREATE TABLE `tahun` (

`idTahun` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tahun` varchar(4) NOT NULL,

`aktif` int(11) NOT NULL DEFAULT '0', PRIMARY KEY (`idTahun`)

) ENGINE=InnoDB;

9. Tabel User

No SQL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

CREATE TABLE `user` (

`username` varchar(25) NOT NULL, `pass` varchar(32) NOT NULL, `lvl`

enum('admin','mutu','tu','jibang','p3','pejabat') NOT NULL,

`idPegawai` int(11) NOT NULL, `aktif` tinyint(1) DEFAULT '1', `email` varchar(100) NOT NULL, PRIMARY KEY (`username`),

UNIQUE KEY `idPegawai` (`idPegawai`)

FOREIGN KEY (`idPegawai`) REFERENCES `pegawai` (`idPegawai`)

) ENGINE=InnoDB;

IV.1.2 Implementasi Antar Muka

Implementasi antarmuka menggambarkan tampilan dari aplikasi yang dibangun yaitu implemtasi antarmuka website informasi bidang pengembangan dan pengendalian mutu Bapelkes Cikarang.

Tabel IV-2 Implementasi Antarmuka Admin

Antarmuka Proses ke- Nama File

Login 1 Login_button.php

Index.php Main.php Connect.php

Document_head_login.php Document_foot.php Proses_login.php Plugins.css All.css Plugins-min.js


(43)

121

Antarmuka Proses ke- Nama File

Document.head.php Topbar.php Navigation.php Pengguna_list.php Dialog_logout.php

Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tambah Data User 2.1.1 Tambah_pengguna.php Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Opsi_pegawai.php Dialog_logout.php Document_foot.php

Proses_tambah_pengguna.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Ubah Data User 2.1.2 Ubah_pengguna.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_pengguna.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Hapus Data User 2.1.3 Admin_pengguna.php

Connect.php

Proses_hapus_pengguna.php Pegawai 2.2 Admin_pegawai.php

Document.head.php Topbar.php Navigation.php Pegawai_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Tambah Data Pegawai 2.2.1 Tambah_pegawai.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php


(44)

Antarmuka Proses ke- Nama File

Connect.php

Proses_tambah_pegawai.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Ubah Data Pegawai 2.2.2 Ubah_pegawai.php

Document.head.php Topbar.php Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_pegawai.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Hapus Data Pegawai 2.2.3 Admin_pegawai.php

Connect.php

Proses_hapus_pegawai.php

Bagian 2.3 Admin_bagian.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Bagian_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Tambah Data Bagian 2.3.1 Admin_bagian.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Bagian_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_tambah_bagian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Ubah Data Bagian 2.3.2 Ubah_bagian.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php


(45)

123

Antarmuka Proses ke- Nama File

Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Hapus Data Bagian 2.3.3 Admin_bagian.php

Connect.php

Proses_hapus_bagian.php

KPI 2.4 Admin_kpi.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php kpi_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Tambah Data KPI 2.4.1 Tambah_kpi.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_tambah_kpi.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Ubah Data KPI 2.4.2 Ubah_kpi.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_kpi.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Detail KPI 2.5 Admin_detail_kpi.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Detail_kpi_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css


(46)

Antarmuka Proses ke- Nama File

Plugins-min.js

Tambah Data Detail KPI 2.5.1 Tambah_detail_kpi.php Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Opsi_kpi.php Opsi_bagian.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_tambah_detail_kpi.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Ubah Data Detail KPI 2.5.2 Ubah_detail_kpi.php

Document.head.php Topbar.php Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_detail_kpi.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Hapus Data Detail KPI 2.5.3 Admin_detail_kpi.php

Connect.php

Proses_hapus_detail_kpi.php

Tahun 2.6 Admin_tahun.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Tahun_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Tambah Data Tahun 2.6.1 Tambah_tahun.php

Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_tambah_tahun.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js


(47)

125

Antarmuka Proses ke- Nama File

Ubah Data Tahun 2.6.2 Ubah_tahun.php Document.head.php Topbar.php

Navigation.php Tahun_list.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_tahun.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Hapus Data Tahun 2.6.3 Admin_tahun.php

Connect.php

Proses_hapus_tahun.php

Tabel IV-3 Implementasi Antarmuka Petugas Mutu

Antarmuka Proses ke- Nama File

Login 1 Login_button.php

Index_pengguna.php Connect.php Document_foot.php Proses_login.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Penilaian 3 Mutu_penilaian_kpi.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tambah Data Penilaian 3.1 Tambah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_tambah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js


(48)

Antarmuka Proses ke- Nama File

Ubah Data Penilaian 3.2 Ubah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js

Hapus Data Penilaian 3.3 Mutu_detail_penilaian.php Connect.php

Proses_hapus_detail_penilaian.php

Dokumen 4 Mutu_dokumen.php

Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tambah Data Dokumen 4.1 Tambah_dokumen.php

Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_tambah_dokumen.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Ubah Data Dokumen 4.2 Ubah_dokumen.php

Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php

Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_dokumen.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js Hapus Data Dokumen 4.3 Mutu_dokumen.php

Connect.php

Proses_hapus_dokumen.php

Evaluasi 5 Mutu_evaluasi.php


(49)

127

Antarmuka Proses ke- Nama File

Topbar_pengguna.php Navigation_pengguna.php Evaluasi_list.php

Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Cetak Evaluasi 5.1 Mutu_evaluasi.php

Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tabel IV-4 Implementasi Antarmuka Petugas Pengkajian

Antarmuka Proses ke- Nama File

Login 1 Login_button.php

Index_pengguna.php Connect.php Document_foot.php Proses_login.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Penilaian 3 Pengkajian_penilaian_kpi.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tambah Data Penilaian 3.1 Tambah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php


(50)

Antarmuka Proses ke- Nama File

Proses_tambah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js

Ubah Data Penilaian 3.2 Ubah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js

Hapus Data Penilaian 3.3 Pengkajian_detail_penilaian.php Connect.php

Proses_hapus_detail_penilaian.php

Tabel IV-5 Implementasi Antarmuka Petugas TU

Antarmuka Proses ke- Nama File

Login 1 Login_button.php

Index_pengguna.php Connect.php Document_foot.php Proses_login.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Penilaian 3 Tu_penilaian_kpi.php

Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tambah Data Penilaian 3.1 Tambah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php


(51)

129

Antarmuka Proses ke- Nama File

Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Ubah Data Penilaian 3.2 Ubah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js

Hapus Data Penilaian 3.3 Tu_detail_penilaian.php Connect.php

Proses_hapus_detail_penilaian.php

Tabel IV-6 Implementasi Antarmuka Petugas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Antarmuka Proses ke- Nama File

Login 1 Login_button.php

Index_pengguna.php Connect.php Document_foot.php Proses_login.php Plugins.css All.css Plugins-min.js Penilaian 3 P3_penilaian_kpi.php

Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

Tambah Data Penilaian 3.1 Tambah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Penilaian_list_kpi.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php


(52)

Antarmuka Proses ke- Nama File

Proses_tambah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js

Ubah Data Penilaian 3.2 Ubah_detail_penilaian.php Document_head_pengguna.php Topbar_pengguna.php

Navigation_pengguna.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php

Proses_ubah_detail_penilaian.php Proses_logout.php

Plugins.css All.css Plugins-min.js

Hapus Data Penilaian 3.3 P3_detail_penilaian.php Connect.php

Proses_hapus_detail_penilaian.php

Tabel IV-7 Implementasi Antarmuka Pejabat

Antarmuka Proses ke- Nama File

Login 1 Login_button.php

Index_pengguna.php Connect.php Document_foot.php

Dashboard 6 Dashboard.php

Document_head_pejabat.php Topbar_pejabat.php

Navigation_pejabat.php Dialog_logout.php Document_foot.php Connect.php Proses_logout.php Plugins.css All.css Plugins-min.js

IV.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan tahapan untuk menelusuri dan mempelajari sistem dengan cara melakukan serangkaian tes untuk mencoba sistem yang telah dibangun yang memiliki tujuan mengetahui bagaimana kualitas dari sistem tersebut.


(53)

131

IV.2.1 Rencana Pengujian

Pengujian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode black box serta pengujian beta dengan melakukan wawancara kepada pihak dalam Bapelkes Cikarang.

Tabel IV-8 Rencana Pengujian Admin

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Username Black Box

Password Black Box

Data User

Username Black Box

Password Black Box

Nama Pegawai Black Box

Level Black Box

Data Pegawai

NIP Black Box

Nama Pegawai Black Box

Jenis Kelamin Black Box

Jabatan Black Box

Tempat Lahir Black Box

Tanggal Lahir Black Box

Alamat Black Box

Data Bagian Nama Bagian Black Box

Data KPI

KPI Black Box

Target Black Box

Area Black Box

Data Detail KPI

KPI Black Box

Nama Bagian Black Box

Anggaran Black Box

Data Tahun Tahun Black Box

Tabel IV-9 Rencana Prngujian Pejabat

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Username Black Box

Password Black Box

Tabel IV-10 Rencana Pengujian Petugas Mutu

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Username Black Box

Password Black Box

Data Penilaian Bulan Black Box

Terpakai Black Box

Data Dokumen

Kode Dokumen Black Box

Nama Dokumen Black Box

Jenis Black Box

Level Dokumen Black Box

Lokasi Black Box

Penanggung Jawab Black Box


(1)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN

DAN PENGENDALIAN MUTU DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN

CIKARANG

Sani Surya Suhandy Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132

Email : schecter.belluci@gmail.com

ABSTRAK

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang (Bapelkes Cikarang) merupakan sebuah unit pelaksana teknis pelatihan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan (Badan PPSDMKes) Depkes RI . Bagian pengembangan dan pengendalian mutu menangani hal-hal mengenai monitoring dan pelaporan program kegiatan dan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan (diklat). Dalam menjalankan proses monitoring dan pelaporan kegiatan, pihak pengolah data dari seksi pengendalian mutu masih mengalami kesulitan karena belum memiliki sebuah sistem terutama sistem yang terkomputerisasi. Pencapaian yang seharusnya dinilai secara kuantitatif seringkali dilaporkan dengan cara kualitatif sehingga menyebabkan kesimpangsiuran antara perhitungan target dengan penggunaan anggarannya.

Atas dasar permasalahan tersebut dibutuhkan sistem informasi di bagian pengembangan dan pengendalian mutu Bapelkes Cikarang. Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi di bagian pengembangan dan pengendalaian mutu. Tujuannya dilakukan penelitian ini adalah untuk mempermudah dalam melakukan monitoring dan pelaporan kegiatan. Metode yang digunakan dalam proses pembangunan sistem informasi bagian pengembangan dan pengendalian mutu di balai pelatihan kesehatan Cikarang ini mengadopsi model waterfall. Pendekatan analisis menggunakan metode analisis terstruktur serta menerapkan metode Balanced Scorecard. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah PHP dengan

database MySQL.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ini dapat mempermudah proses pelaksanaan monitoring dan pelaporan kegiatan. Selain itu, metode

Balanced Scorecard dapat diimplementasikan untuk membangun sistem informasi bagian pengembangan dan pengendalian mutu Bapelkes Cikarang.

Kata Kunci:

Sistem, Informasi, Pengendalian, Mutu, Bapelkes, Cikarang, Monitoring.

1. PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Masalah

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang (Bapelkes Cikarang) merupakan sebuah unit pelaksana teknis pelatihan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan (Badan PPSDMKes) Depkes RI (Indonesia, 2011). Bapelkes Cikarang memiliki tiga sub bagian dalam organisasinya, salah satunya adalah bagian pengembangan dan pengendalian mutu yang melayani hal-hal

mengenai kendali mutu dan evaluasi pendidikan dan pelatihan.

Bagian pengembangan dan pengendalian mutu menangani hal-hal mengenai pengawasan dan pelaporan program kegiatan dan evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan (diklat). Dalam menjalankan proses pengawasan dan pelaporan kegiatan, pihak pengolah data dari seksi pengendalian mutu masih mengalami kesulitan untuk proses rekap laporan, karena belum memiliki sebuah sistem terutama sistem yang terkomputerisasi sebagai acuan untuk melakukan pelaporan, seringkali terjadi hasil laporan pencapaian program kegiatan


(2)

yang dilaporkan seksi/ sub bagian tidak sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh seksi pengendalian mutu. Pencapaian yang seharusnya dinilai secara kuantitatif seringkali dilaporkan dengan cara kualitatif sehingga harus diperbaiki agar tidak menyebabkan kesimpangsiuran antara perhitungan target dengan penggunaan anggarannya. Selain itu, masalah lain ditemukan pada bagian evaluasi pasca diklat yang belum terealisasi dengan baik. Bagian pengendalian mutu seharusnya menerima rekap laporan-laporan hasil evaluasi diklat dari bagian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (P3) sebagai acuan untuk evaluasi selanjutnya. Namun pada kenyataannya terkadang bagian P3 tidak memberikan laporan hasil evaluasi dari tiap kegiatan diklat sehingga pengolahan evaluasi untuk pengendalian mutu menjadi tidak terealisasi. Permasalahan terdapat pula pada pengontrolan dokumen yang masuk ke bagian kendali mutu, kesulitan yang terdapat pada kontrol dokumen adalah pengelolaan dokumen yang masuk ke bagian kendali mutu dan pencarian dokumen tersebut apabila akan digunakan atau melakukan pengecekan dokumen.

Masalah lain pada bagian pengendalian mutu adalah kesulitan dalam melakukan monitoring terhadap pencapaian target dengan pengunaan anggaran pelaksanaan program/ kegiatan tiap seksi/ sub bagian yang ada di Bapelkes, berdasarkan permasalahan ini maka dashboard/

scorecard dibutuhkan untuk mengatasi masalah monitoring di Bapelkes.

Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan sistem informasi di dalam Bapelkes Cikarang. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang dapat membuat pusat penyimpanan data, memonitor pelaksanaan program kegiatan serta pengolahan evaluasi diklat untuk acuan pengendalian mutu di Bapelkes Cikarang.

1.1 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi bidang pengembangan dan pengendalian mutu di Bapelkes Cikarang dan tujuan dilakukannya pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah dalam melakukan monitoring perhitungan pencapaian target dengan penggunaan anggaran dari program/ kegiatan.

2. Mempermudah dalam melakukan realisasi evaluasi pasca diklat.

3. Mempermudah pembuatan laporan pencapaian program/ kegiatan secara berkala sesuai ketentuan sebagai acuan efektivitas penggunaan anggaran. 4. Mempermudah dalam pengelolaan dan

pengecekan dokumen

.

1.2 Batasan Masalah

Batasan-batasan atas permasalahan yang ada akan dijelaskan yaitu sebagai berikut:

a. Data yang diolah meliputi data KPI, data bagian, data dokumen dan data evaluasi.

b. Proses pengolahan data KPI dan data bagian terdiri atas proses pengelolaan program/ kegiatan di tiap seksi/ sub bag lalu diolah menjadi data penilaian dimana proses pengolahannya mengenai pengolahan realisasi anggaran biaya dengan pencapaian target dari setiap kegiatan yang dilakukan. Proses pengolahan data dokumen terdiri dari pendataan dokumen-dokumen sesuai kategori dan penyimpanannya. Sedangkan pada bagian evaluasi, dilakukan proses rekap hasil-hasil evaluasi diklat yang dilakukan di Bapelkes.

c. Tidak menggunakan rentang penilaian dalam melakukan penilaian/ pencapaian target.

d. Monitoring dilakukan per tahun, penilaiannya berdasarkan penggunaan anggaran kegiatan sesuai bulan. e. Laporan yang dihasilkan dari

pengolahan data adalah laporan pencapaian program dari hasil penilaian dan laporan hasil evaluasi diklat.

f. Pengguna sistem adalah pengguna internal yang terdiri dari staff-staff pegawai di tiap seksi/ sub bag dan pejabat yang merupakan kepala balai dan kepala bagian di Bapelkes Cikarang.


(3)

g.

Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan analisis terstruktur

.

2. MODEL, ANALISA, DESAIN, DAN IMPLEMENTASI

2.1 MODEL

Metode pembangunan perangkat lunak yang dipakai adalah menggunakan metode waterfall, di antaranya :

a. Requirements analysis and definition

Tahapan ini merupakan tahapan mengenai layanan, kendala dan tujua sistem yang akan dibangun yang dirundingkan bersama calon pengguna sistem kemudian hasilnya didefinisikan secara detil yang berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

b. System and software design

Tahapan ini merupakan tahapan proses disain sistem yang mengalokasikan persyaratan baik itu untuk hardware atau software

dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Sistem disain melibatkan mengidentifikasi dan menggambarkan abstraksi dari sistem perangkat lunak yang mendasar dan relasinya.

c. Implementation and unit testing

Tahap ini menjelaskan mengenai disain perangkat lunak yang direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit ini melibatkan verifikasi bahwa setiap unit sudah memenuhi spesifikasi yang sudah ditentukan sebelumnya.

d. Integration and system testing

Tahapan ini merupakan tahapan dimana unit program atau program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang utuh untuk memastikan apakah tiap-tiap spesifikasi perangkat lunak sudah sesuai dan terpenuhi. Setelah pengujian lalu perangkat lunak diserahkan kepada

user.

e. Operation and maintenance

Tahapan ini merupakan tahapan dengan life cycle yang panjang dimana sistem sudah terpasang dan

digunakan selayaknya.

Maintenance melibatkan perbaikan

error yang tidak ditemukan sebelumnya dan merupakan awal dari life cycle sistem, meningkatkan implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem sebagai spesifikasi sistem yang baruditemukan.

Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Gambar model Waterfall

(Sommerville, 2011) 2.2 ANALISIS

Analisis KPI merupakan tahapan menentukan key performance indicator

(KPI) dan format penentuan target yang sudah ada di Bapelkes Cikarang. Berikut ini adalah tabel Key Performance Indicator

(KPI) dari tiap seksi/subbag yang ada di Bapelkes Cikarang :

Tabel 2.1 Key Performance

Indicator (KPI) Seksi Pengendalian

Mutu

No. Key Performance

Indicator (KPI)

Area Perspektif 1 Perencanaan

Program/ Kegiatan Bapelkes

Lemahabang

Internal business Process 2 Pemeliharaan dan

penilaian berkala SMM ISO

9001:2008 Bapelkes Lemahabang

Internal business Process

3 Review SPO Bapelkes Lemahabang

Internal business Process 4 Monitoring dan

Pengawasan Program/ Kegiatan Bapelkes

Growth and Learning


(4)

No. Key Performance Indicator (KPI)

Area Perspektif Lemahabang

Berikut ini adalah tabel perhitungan target KPI dari seksi/subbag di Bapelkes Cikarang :

Tabel 2.2 Target dan Pencapaian KPI Seksi Pengendalian Mutu

Persentase target realisasi program/ kegiatan seksi pengendalian mutu :

Contoh perhitungan target program/ kegiatan dari seksi pengendalian mutu adalah sebagai berikut :

Program kegiatan perencanaan program kegiatan Bapelkes Lemahabang tahun 2012 termasuk dalam tujuan program tersusunnya usulan program/ kegiatan tahun 2012 memiliki anggaran sebesar Rp 139.879.000, lalu dialokasikan dana sebesar Rp 15.000.000 pada bulan kesatu, maka perhitungannya sebagai berikut :

Memiliki arti pencapaian target pada bulan pertama sebesar 10,7%. Sifat perhitungan ini kumulatif dari bulan pertama sampai bulan terakhir/ satu tahun.

2.3 ERD (Entity Relation Diagram) Bagian analisis data diuraikan mengenai data apa saja yang dapat dijadikan sebagai entitas dan dimodelkan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Data tersebut diperoleh dari dokumen yang ada di Bapelkes Cikarang. Dokumen yang dapat dijadikan acuan perolehan data tersebut terdiri dari Rencana Aktivitas, laporan pencapaian program, daftar distribusi dokumen, daftar induk dokumen. Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut, maka dapat dibuatkan Entity Relationship Diagram (ERD) seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Entity Relationship Diagram

Sistem Informasi Bagian Pengembangan dan Pengendalian Mutu Bapelkes

Cikarang 2.4 Diagram Kontek

Sistem yang dibangun digambarkan secara garis besar dengan menggunakan diagram konteks.

No. Key

Performance Indicator

(KPI)

Target

1 Perencanaan Program/ Kegiatan Bapelkes Lemahabang

100% dari anggaran sebesar Rp 139.879.000 2 Pemeliharaan

dan penilaian berkala SMM ISO 9001:2008 Bapelkes Lemahabang

100% dari anggaran sebesar Rp 151.590.000

3 Review SPO Bapelkes Lemahabang

100% dari anggaran sebesar Rp 121.930.000 4 Monitoring dan

Pengawasan Program/ Kegiatan Bapelkes Lemahabang

100% dari anggaran sebesar Rp 120.090.000


(5)

Gambar 2.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Bagian Pengembangan dan Pengendalian Mutu Bapelkes Cikarang 2.5 Data Flow Diagram

Dari diagram konteks di atas, aliran data yang ada pada sistem digambarkan dengan lebih rinci menggunakan Data Flow Diagram.

Gambar Error! No text of specified style in document.-2 DFD Level 1 Sistem Informasi Bagian Pengembangan dan Pengendalian Mutu Bapelkes Cikarang 2.6 Diagram Relasi

Untuk menggambarkan keterhubungan antar tabel dalam sistem, digunakan skema relasi berikut:

Gambar 2.3 Diagram Relasi Sistem Informasi Bagian Pengmbangan dan Pengendalian Mutu Bapelkes Cikarang 2.7 Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada tahap yang sebenarnya, sehingga diketahui apakah sistem telah dibuat sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 2.4 Implementasi Detail KPI

Gambar 2.5 Implementasi Penilaian 3. HASIL DAN DISKUSI

Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian black box

dan beta yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang dibangun membantu pihak internal dalam melakukan monitoring perhitungan


(6)

pencapaian target dengan penggunaan anggaran dari program/ kegiatan. 2. Sistem informasi yang dibangun telah

membantu mempermudah dalam melakukan realisasi evaluasi pasca diklat

3. Sistem informasi yang dibangun mempermudah pembuatan laporan pencapaian program/ kegiatan sesuai dengan penilaian efektifitas anggaran. 4. Sistem informasi yang dibangun

membantu dalam pengelolaan data yang bersangkutan dengan dokumen. 5. Sistem informasi yang dibangun

mudah digunakan oleh pengguna. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penyusunan skripsi yang berjudul

“Pembangunan Sistem Informasi Bagian

Pengembangan dan Pengendalian Mutu di

Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang” adalah

sebagai berikut:

1. Sistem ini dapat mempermudah dalam melakukan monitoring perhitungan pencapaian target dengan penggunaan anggaran dari program/ kegiatan. 2. Sistem ini mempermudah bagian

pengendalian mutu dalam melakukan realisasi evaluasi pasca diklat.

3. Sistem ini mempermudah pembuatan laporan pencapaian program/ kegiatan secara berkala sesuai ketentuan sebagai acuan penilaian efektifitas penggunaan anggaran.

4. Sistem ini mempermudah bagian pengendalian mutu dalam pengelolaan dan pengecekan dokumen.

4.2 SARAN

Sistem informasi yang dibangun ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun senantiasa diterima. Adapun kekurangan yang masih terdapat di sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya pengembangan sistem yang lebih luas dan lebih kompleks agar bisa mengolah keseluruhan kebutuhan mutu di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.. 2. Informasi hasil pencapaian perhitungan

target seperti dashboard masih berbentuk

grafik biasa, sehingga belum terlihat seperti dashboard yang sebenarnya 3. Proses pengolahan data keperluan mutu

masih belum sepenuhnya otomatis dilakukan oleh sistem.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1]

Chuck Hannabarger, R. B. (2007).

Balance Scorecard for Dummies. Wiley Publishing, Inc.

[2]

Hakim, L. (2009). Jalan Pintas Menjadi Master PHP. Yogyakarta: Lokomedia.

[3]

Hakim, L. (2009). Trik Rahasia Master PHP Terbongkar Lagi. Yogyakarta: Lokomedia.

[4]

Indonesia, K. K. (2011). Peraturan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. Jakarta.

[5]

Kadir, A. ( 2006.). Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi. Yogyakarta: Andi OFFSET.

[6]

Ladjamudin, A.-B. b. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[7]

Parmenter, D. (2007). Key Performance Indicators: Developing, Implementing,and Using Winning KPIs.

Hoboken, New Jersey, Canada: John Wiley & Dons, Inc.

[8]

Sommerville, I. (2011). Software Engineering (9th Edition). USA: Pearson Education.

[9]

Yourdon, E. (1989). Modern Structured Analysis. USA: Prentice Hall, Inc.