Pembangunan sistem informasi bidang layanan penunjang pendidikan dan pelatihan di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. DATA PRIBADI

nama : Hidayatuaulia Wiris Wichaksani

jenis kelamin : Perempuan

tempat, tanggal lahir : Cianjur, 10 Mei 1990

agama : Islam

kewarganegaraan : Indonesia

status : Belum kawin

anak ke : Satu dari tiga bersaudara

alamat : Perumahan Graha Asri, Jalan Cisadane Raya Blok O/9

No. 02, RT 05 RW 02, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi-17550

telepon : +6285885883812

e-mail : aulia_wichaksani@yahoo.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SD Negeri 1 Simpangan tahun ajaran 1996-

2002

2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Cikarang Utara tahun ajaran

2002-2005

3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Cikarang Utara tahun ajaran

2005-2008

4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung tahun ajaran 2008-


(6)

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, Februari 2013


(7)

PENUNJANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

HIDAYATUAULIA WIRIS WICHAKSANI

10108387

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(8)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI BIDANG LAYANAN PENUNJANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BALAI PELATIHAN

KESEHATAN CIKARANG”.

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan pendidikan

ini.

2. Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu, atas doa yang tidak pernah putus,

dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.

3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., selaku dosen pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan menasihati dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom., selaku dosen reviewer yang telah

bersedia membimbing hingga selesainya skripsi ini.

5. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah

bersedia membimbing hingga selesainya skripsi ini.

6. Adik-adik yang tercinta, Dozzy dan Toddy, yang telah memberikan doa


(9)

iv

Zuma, Zaenal, Daeng, Misbah yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penulisan skripsi ini.

8. Para pegawai Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah turut

membantu memberikan informasi.

9. Serta seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Untuk penyempurnaan skripsi ini, penulis senantiasa menerima masukan dan kritik yang membangun demi pengembangan ke arah yang lebih baik. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 25 Februari 2013


(10)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Profil Instansi ... 9

2.1.1. Sejarah Instansi ... 9

2.1.2. Logo Instansi ... 10

2.1.3. Visi dan Misi Instansi ... 10

2.1.4. Struktur Organisasi Instansi ... 11

2.1.5. Job Description ... 12

2.2. Landasan Teori ... 12

2.2.1. Konsep Pengolahan Data ... 12

2.2.1.1. Pengertian Data ... 12

2.2.1.2. Pengantar Sistem Basis Data ... 13

2.2.2. Pengenalan Sistem Informasi ... 15

2.2.2.1. Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.2.2.2. Pengertian Sistem Monitoring ... 15


(11)

vi

2.2.3.1. Pengenalan Flowmap dan Flowchart ... 16

2.2.3.2. Pengenalan Entity Relationship Diagram (ERD) ... 16

2.2.3.3. Pengenalan Diagram Konteks ... 19

2.2.3.4. Pengenalan Data Flow Diagram (DFD) ... 19

2.2.3.5. Pengenalan Kamus Data ... 19

2.2.3.6. Pengenalan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 20

2.2.4. Pengantar Jaringan Komputer ... 20

2.2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 20

2.2.5. Perangkat Lunak Pendukung... 20

2.2.5.1. MySQL 5.1.36 ... 20

2.2.5.2. phpMyAdmin 3.2.0.1 ... 20

2.2.5.3. Xampp 1.7.7 ... 21

2.2.5.4. Macromedia Dreamweaver 8 ... 21

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23

3.1. Analisis Sistem ... 23

3.1.1. Analisis Masalah ... 23

3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 24

3.1.3. Aturan Bisnis ... 29

3.1.4. Analisis Pengkodean ... 30

3.1.5. Analisis Dashboard ... 30

3.1.6. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 30

3.1.7. Analisis Kebutuhan Nonfungsional ... 31

3.1.8. Analisis Data ... 37

3.1.9. Kamus Data ERD ... 38

3.1.10. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 41

3.1.10.1. Diagram Konteks ... 41

3.1.10.2. DFD Level 1 ... 42

3.1.10.3. DFD Level 2 – Pengolahan Data Master ... 42

3.1.10.4. DFD Level 2 – Pengolahan Penugasan ... 43

3.1.10.5. DFD Level 2 – Pengolahan Pemesanan ... 43


(12)

vii

3.1.10.10. DFD Level 3 – Pengolahan Data SBU ... 46

3.1.10.11. DFD Level 4 – Pengolahan Data Provinsi ... 46

3.1.10.12. DFD Level 4 – Pengolahan Data Jenis Biaya ... 47

3.1.10.13. DFD Level 4 – Pengolahan Data Biaya ... 47

3.1.11. Spesifikasi Proses ... 48

3.1.12. Kamus Data DFD ... 85

3.2. Perancangan Sistem ... 97

3.2.1. Perancangan Kode ... 97

3.2.2. Perancangan Data ... 98

3.2.2.1. Skema Relasi ... 98

3.2.2.2. Diagram Relasi ... 100

3.2.2.3. Struktur Tabel... 101

3.2.3. Perancangan Arsitektural Perangkat Lunak ... 109

3.2.3.1. Arsitektural Perangkat Lunak ... 109

3.2.3.2. Arsitektural Menu ... 109

3.2.4. Perancangan Struktur Menu ... 109

3.2.4.1. Struktur Menu Admin ... 110

3.2.4.2. Struktur Menu Pemesan ... 110

3.2.4.3. Struktur Menu Kepegawaian ... 111

3.2.4.4. Struktur Menu Pemasaran ... 111

3.2.4.5. Struktur Menu Pejabat... 111

3.2.5. Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 112

3.2.5.1. Perancangan Antarmuka Menu Beranda ... 112

3.2.5.2. Perancangan Antarmuka Menu Layanan ... 113

3.2.5.3. Perancangan Antarmuka Menu Tentang Kami ... 113

3.2.5.4. Perancangan Antarmuka Menu Kontak ... 114

3.2.5.5. Perancangan Antarmuka Login Pengguna (Admin, Pejabat, Pemasaran, Kepegawaian) ... 114


(13)

viii

3.2.5.6.2. Perancangan Antarmuka Admin – Data User ... 116

3.2.5.6.3. Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Data User ... 116

3.2.5.6.4. Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Data User ... 117

3.2.5.6.5. Perancangan Antarmuka Admin – Data Pegawai ... 117

3.2.5.6.6. Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Data Pegawai ... 118

3.2.5.6.7. Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Data Pegawai ... 119

3.2.5.6.8. Perancangan Antarmuka Admin – Data Provinsi ... 119

3.2.5.6.9. Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Data Provinsi ... 120

3.2.5.6.10. Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Data Provinsi ... 120

3.2.5.6.11. Perancangan Antarmuka Admin – Data Jenis Biaya ... 121

3.2.5.6.12. Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Data Jenis Biaya ... 121

3.2.5.6.13. Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Data Jenis Biaya ... 122

3.2.5.6.14. Perancangan Antarmuka Admin – Data Biaya ... 122

3.2.5.6.15. Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Data Biaya ... 123

3.2.5.6.16. Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Data Biaya ... 123

3.2.5.6.17. Perancangan Antarmuka Admin – Data Fasilitas ... 124

3.2.5.6.18. Perancangan Antarmuka Admin – Tambah Data Fasilitas ... 124

3.2.5.6.19. Perancangan Antarmuka Admin – Ubah Data Fasilitas ... 125

3.2.5.7. Perancangan Antarmuka Pemesan ... 126

3.2.5.7.1. Perancangan Antarmuka Pemesan – Registrasi ... 126

3.2.5.7.2. Perancangan Antarmuka Pemesan – Pemesanan ... 126

3.2.5.7.3. Perancangan Antarmuka Pemesan – Detail Pemesanan ... 127

3.2.5.7.4. Perancangan Antarmuka Pemesan – Daftar Pemesanan ... 127

3.2.5.7.5. Perancangan Antarmuka Pemesan – Informasi Pemesan ... 128

3.2.5.7.6. Perancangan Antarmuka Pemesan – Konfirmasi Pembayaran ... 129

3.2.5.7.7. Perancangan Antarmuka Pemesan – Informasi Daftar Tagihan ... 130

3.2.5.8. Perancangan Antarmuka Kepegawaian... 131

3.2.5.8.1. Perancangan Antarmuka Kepegawaian –Data Penugasan ... 131

3.2.5.8.2. Perancangan Antarmuka Kepegawaian – Tambah Data Penugasan ... 132

3.2.5.8.3. Perancangan Antarmuka Kepegawaian – Tambah Data Detail


(14)

ix

3.2.5.9.1. Perancangan Antarmuka Pejabat – Halaman Awal ... 135

3.2.5.9.2. Perancangan Antarmuka Pejabat – Laporan ... 136

3.2.5.9.3. Perancangan Antarmuka Pejabat –Dashboard... 136

3.2.5.10. Perancangan Antarmuka Pemasaran ... 137

3.2.5.10.1. Perancangan Antarmuka Pemasaran – Halaman Awal ... 137

3.2.5.10.2. Perancangan Antarmuka Pemasaran – Daftar Konfirmasi Pembayaran 138 3.2.5.10.3. Perancangan Antarmuka Pemasaran –Dashboard Bulanan ... 139

3.2.5.10.4. Perancangan Antarmuka Pemasaran –Dashboard Tahunan ... 139

3.2.5.10.5. Perancangan Antarmuka Pemasaran – Laporan Bulanan ... 140

3.2.5.10.6. Perancangan Antarmuka Pemasaran – Laporan Tahunan ... 140

3.2.6. Perancangan Pesan ... 141

3.2.7. Perancangan Jaringan Semantik ... 144

3.2.8. Perancangan Prosedural ... 147

3.2.8.1. Perancangan Prosedural Login ... 147

3.2.8.2. Perancangan Prosedural Tambah Data User ... 148

3.2.8.3. Perancangan Prosedural Ubah Data User ... 149

3.2.8.4. Perancangan Prosedural Hapus Data User ... 150

3.2.8.5. Perancangan Prosedural Tambah Data Pegawai ... 151

3.2.8.6. Perancangan Prosedural Ubah Data Pegawai ... 152

3.2.8.7. Perancangan Prosedural Hapus Data Pegawai ... 153

3.2.8.8. Perancangan Prosedural Tambah Data Provinsi ... 154

3.2.8.9. Perancangan Prosedural Ubah Data Provinsi ... 155

3.2.8.10. Perancangan Prosedural Hapus Data Provinsi ... 156

3.2.8.11. Perancangan Prosedural Tambah Data Jenis Biaya ... 157

3.2.8.12. Perancangan Prosedural Ubah Data Jenis Biaya ... 158

3.2.8.13. Perancangan Prosedural Hapus Data Jenis Biaya ... 159

3.2.8.14. Perancangan Prosedural Tambah Data Biaya ... 160


(15)

x

3.2.8.17. Perancangan Prosedural Tambah Data Fasilitas ... 163

3.2.8.18. Perancangan Prosedural Ubah Data Fasilitas ... 164

3.2.8.19. Perancangan Prosedural Hapus Data Fasilitas ... 165

3.2.8.20. Perancangan Prosedural Tambah Penugasan ... 166

3.2.8.21. Perancangan Prosedural Ubah Penugasan ... 167

3.2.8.22. Perancangan Prosedural Tambah Detail Penugasan ... 168

3.2.8.23. Perancangan Prosedural Ubah Detail Penugasan ... 169

3.2.8.24. Perancangan Prosedural Tambah Pemesan ... 170

3.2.8.25. Perancangan Prosedural Tambah Pemesanan ... 171

3.2.8.26. Perancangan Prosedural Tambah Detail Pemesanan ... 172

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 173

4.1. Implementasi Sistem ... 173

4.1.1. Implementasi Data ... 173

4.1.2. Implementasi Antarmuka ... 178

4.2. Pengujian Sistem ... 185

4.2.1. Rencana Pengujian ... 185

4.2.2. Pengujian Black Box ... 187

4.2.2.1. Equivalence Partitioning Testing ... 188

4.2.2.2. Cause-Effect Relationship Testing ... 236

4.2.3. Pengujian Beta ... 249

4.2.4. Kesimpulan Pengujian ... 259

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 261

5.1. Kesimpulan ... 261

5.2. Saran ... 262


(16)

263 2008.

[2] Fathansyah. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung. 1999.

[3] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. 2011.

[4] Pressman, Roger S. Software Engineering – A Practitioner’s Approach.

Fifth Edition, pp. 28-29.

[5] Purbo, Onno W. TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi. 1998

[6] Simarmata, Janner. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta. 2007

[7] Situs Bapelkes Cikarang. 2010. Sejarah dan Perkembangan Bapelkes

Nasional.Cikarang..http://bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/index.p

hp?option=com_content&view=article&id=79&Itemid=289. Diakses pada

tanggal 24 Mei 2012

[8] Yourdon, E. Modern Structured Analysis. Prentice Hall Internasional


(17)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) merupakan unit pelaksana teknis pelatihan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan (Badan PPSDMKes) Depkes RI [3]. Adapun Balai Pelatihan Kesehatan yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang (Bapelkes Cikarang). Bapelkes Cikarang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan di bidang kesehatan bagi pegawai kesehatan dan masyarakat [7]. Tetapi pada kenyataannya, program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang ditangani oleh Bapelkes Cikarang ini bukan hanya berorientasi pada kebutuhan institusi kesehatan dan masyarakat saja, tapi juga sebagai sarana pelaksanaan diklat nonkesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta [7]. Bagian organisasi dari Bapelkes Cikarang yang akan dibangun sistem informasinya adalah bagian tata usaha yang melayani hal-hal mengenai penunjang pendidikan dan pelatihan.

Hal-hal yang ditangani pada bagian ini adalah mengenai keuangan, pengadaan dan pengelolaan barang, kepegawaian, pemasaran, manajemen asrama dan gizi, serta surat menyurat. Namun, hanya pada bagian kepegawaian dan pemasaran saja yang akan dibangun sistem informasinya. Semua hal yang ditangani tersebut diolah datanya menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft Excel, Word, dan sebagainya. Kemudian hasilnya didistribusikan menggunakan jaringan LAN. Hal ini membuat pengolahan data lebih cepat selesai dilakukan dan hasil pengolahan yang terbentuk dapat digunakan juga untuk kepentingan lain. Namun, kondisi tersebut dirasakan masih kurang memenuhi kebutuhan dan kurang efektif bagi pihak pengolah data. Seperti pada bagian pemasaran, bagian ini menangani tentang kegiatan penyewaan fasilitas balai pelatihan dan pengelolaan pendidikan dan latihan. Pada bagian ini, pihak pengelola masih kesulitan dalam mencari tahu fasilitas apa saja yang sudah terpakai dan apa saja


(18)

yang masih tersedia untuk dapat dipasarkan kepada pelanggan. Pihak pengelola harus mencari informasi tersebut secara manual, yaitu dengan membuka daftar dan jadwal kegiatan pada buku catatan ataupun mencari data pada folder-folder di komputer. Selain itu, masalah lain ditemukan pada bagian kepegawaian. Bagian ini menangani kegiatan kepegawaian yang bekerja di Bapelkes Cikarang. Masalah yang terjadi adalah pada saat menghitung biaya yang akan diberikan dan pengarsipan berdasarkan nomor surat, yaitu masih harus mencari jumlah biaya dalam buku satuan biaya umum dan nomor surat masih sering ditulis tangan.

Laporan berkala setiap pengelolaan data juga dibutuhkan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan, bagaimana hasil perencanaan, dan pelaksanaan pada tiap persoalan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka sistem informasi diperlukan dalam Bapelkes Cikarang. Sistem yang dimaksud adalah seperti membuat database sebagai pusat penyimpanan data yang dibutuhkan untuk dapat dipergunakan oleh banyak pihak dan hasil informasi yang terbentuk dapat dimanfaatkan dalam proses mengambil keputusan serta sebagai pelaporan. Dengan menggunakan sistem informasi, diharapkan waktu yang terpakai lebih efisien, masalah penjadwalan dapat teratasi dengan baik, dan informasi data yang dibutuhkan dapat diketahui dengan cepat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana membangun sistem informasi yang baik dan dapat digunakan oleh pihak pengelola data, sehingga memudahkan pekerjaan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi bidang layanan penunjang diklat di Bapelkes Cikarang dan tujuan dilakukannya pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

a. Mempermudah pihak pemesan dalam melakukan pemesanan fasilitas yang ada


(19)

b. Mempermudah pihak pejabat dalam memonitor hasil penggunaan fasilitas yang ada pada Bapelkes Cikarang, seperti aula dan asrama

c. Mempermudah pihak pemasaran dalam mengolah data pemesanan

d. Mempermudah pihak pegawai dalam membuat surat tugas

e. Mempermudah pembuatan laporan penggunaan fasilitas balai secara berkala,

baik itu setiap bulan, maupun setiap tahunnya

1.4. Batasan Masalah

Batasan-batasan atas permasalahan yang ada dapat dijelaskan dalam poin-poin sebagai berikut:

a. Sistem informasi yang dibangun adalah berbasis web

b. Data yang diolah meliputi data pegawai, data pemesanan, dan data surat

penugasan

c. Proses pengolahan data pegawai adalah pembuatan daftar urut kepangkatan

untuk profil pegawai dan pada data pemesanan terdiri atas proses pelayanan pemesanan fasilitas balai dan pembuatan laporan hasil layanan pemasaran. Sedangkan pada bagian surat penugasan, dilakukan proses pembuatan surat tugas dan pengarsipan surat-surat

d. Laporan yang dihasilkan dari pengelolaan data adalah laporan profil pegawai

dan laporan penggunaan fasilitas balai

e. Pengguna sistem ini adalah kepala balai, kepala subbagian tata usaha, bagian

pemasaran, bagian kepegawaian, admin yaitu staf subbagian tata usaha, dan pemesan

f. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan

analisis terstruktur

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu sebagai berikut:

1. Metode Pengumpulan Data


(20)

a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada

kaitannya dengan judul penelitian. Dalam hal ini adalah sumber-sumber literatur yang berhubungan dengan persoalan sistem informasi manajemen, data-data tiap bagian tugas bidang layanan penunjang diklat yang diolah pada sistem informasi manajemen Bapelkes Cikarang, dan literatur mengenai perangkat-perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil. Dalam hal ini adalah mewawancarai narasumber yang mengetahui persoalan proses bisnis dan segala hal yang akan dibangun dalam sistem, seperti Kepala Bagian Tata Usaha di Bapelkes Cikarang.

c. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan meninjau langsung tempat penelitian dan melihat bagaimana proses bisnis yang sudah berjalan pada tempat tersebut. Dalam hal ini adalah meninjau langsung tempat penelitian yaitu pada bagian tata usaha di Bapelkes Cikarang.

d. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan

daftar pertanyaan yang berkaitan dengan topik bahasan. Dalam hal ini

adalah menyebarkan daftar pertanyaan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan pengguna setelah menggunakan sistem tersebut yang juga

disebarkan kepada 30 orang.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Pada tahap pembuatan aplikasi, metode pembangunan perangkat lunak yang


(21)

a. Communication

Tahapan ini merupakan tahapan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada yang dapat diketahui dari pihak calon pengguna sistem dan

masalah tersebut memungkinkan untuk diselesaikan secara

terkomputerisasi.

b. Planning

Tahapan ini merupakan tahapan untuk melakukan kegiatan manajemen yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam merancang strategi yang akan digunakan saat membangun sistem demi tercapainya tujuan dibangunnya sistem tersebut.

c. Modeling

Tahapan ini merupakan tahapan untuk merepresentasikan informasi yang didapatkan ke dalam sebuah gambar, diagram, bagan, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui dengan jelas bagaimana gambaran sistem yang diinginkan oleh calon pengguna.

d. Construction

Tahapan ini merupakan tahapan untuk mulai membuat perangkat lunak dan melakukan pengujian oleh pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang telah dibangun tersebut sudah dapat digunakan dengan baik atau belum.

e. Deployment

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memelihara sistem yang telah dibangun agar selalu dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan baik dan sesuai harapan pengguna sistem, yaitu dengan mempersilakan pengguna sistem untuk memberikan kritik dan saran atas sistem tersebut.


(22)

Gambar 1.1. Model Waterfall[4]

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini memberikan gambaran umum mengenai susunan isi dari tugas akhir yang akan dikerjakan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas uraian mengenai latar belakang masalah yang diambil, perumusan masalah, maksud dan tujuan, apa saja yang menjadi batasan-batasan pada masalah yang diambil, dan metode penelitian apa yang digunakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas uraian mengenai sumber-sumber literatur yang dapat dijadikan referensi yang menjadi suatu dasar atau landasan berdasarkan apa yang disebutkan dan digunakan pada setiap bagian tulisan, baik itu pada bagian analisis, maupun implementasi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas uraian mengenai apa saja kebutuhan dalam membangun sistem pada permasalahan yang diambil, bagaimana cara mendeskripsikannya ke dalam suatu sistem berupa diagram, tabel, ataupun gambar, sehingga mudah untuk diimplementasikan serta mulai melakukan desain awal untuk dapat memodelkan bagaimana sistem yang akan dibangun tersebut.


(23)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini membahas uraian mengenai detil bentuk pengimplentasian berdasarkan analisis yang telah dilakukan, mulai dari pengimplementasian antarmuka aplikasi pada sistem sampai pengimplementasian eksternal yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi pada sistem. Selain itu juga meakukan tahapan mencoba menggunakan sistem yang telah dibangun apakah sudah sesuai dengan analisis kebutuhan dan perancangan sistem yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini membahas uraian mengenai garis besar keseluruhan hasil analisis, perancangan, dan implementasi yang telah dibuat. Termasuk juga mengenai hasil penggunaan aplikasi apakah sudah memenuhi serta sesuai dengan maksud dan tujuan yang disebutkan. Selain itu juga mengenai hal-hal apa saja yang masih kurang dalam aplikasi tersebut, sehingga dapat memungkinkan untuk diperbaiki di kemudian hari.


(24)

(25)

9

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Instansi

Pada profil instansi merupakan uraian mengenai pengenalan tempat studi kasus dari penelitian yang dilakukan. Profil instansi yang akan diuraikan adalah terdiri dari sejarah instansi, logo instansi, visi dan misi instansi, struktur

organisasi, serta job description.

2.1.1. Sejarah Instansi

Sejak berdiri pada tahun 1955, Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang atau Bapelkes Cikarang ini berkali-kali mengganti nama. Berikut tabel yang berisi nama-nama kawasan balai pelatihan ini dari mulai berdiri sampai saat ini:

Tabel 2.1 Sejarah Instansi

Tahun Uraian

1955 – 1961 Komando Pemberantasan MalariaMalaria

1961 – 1964 Pusdiklat Pemberantasan Malaria

1964 – 1966 Pusdiklat Malaria

1966 – 1978 Daerah Latihan dan Percontohan Kesehatan Masyarakat

1978 – 1987 Balai Latihan Kesehatan Masyarakat

1987 – 1993 BLKM Tingkat Nasional (Kepmenkes No. 45/ 1987)

1993 – 2008 Bapelkes Lemahabang Kelas A (Kepmenkes No. 911)

2008 – 2011 Bapelkes Lemahabang (Kepmenkes No. 971 tahun 2008)


(26)

2.1.2. Logo Instansi

Bapelkes Cikarang memiliki logo Bakti Husada. Logo ini terdiri dari gambar bunga Wijayakesumah berwarna putih yang di dalamnya terdapat palang hijau dan ditopang oleh lima kelopak daun berwarna hijau.

Gambar 2.1 Logo Instansi 2.1.3. Visi dan Misi Instansi

Visi dan misi dari Bapelkes Cikarang adalah sebagai berikut:

a. Visi

Bapelkes Cikarang excellence dalam mengembangkan kapasitas

sumber daya manusia menuju masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.

b. Misi

1. Meningkatkan kompetensi, kualitas, dan profesionalisme sumber

daya manusia kesehatan, khususnya di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan haji, kesehatan kerja, dan promosi kesehatan

2. Melakukan pemberdayaan masyarakat “suburban” agar mandiri untuk hidup sehat

3. Meningkatkan kapasitas institusi, baik kapasitas individu sumber

daya manusia, kapasitas organisasi, kelembagaan, maupun kapasitas sistem sumber daya manusianya


(27)

2.1.4. Struktur Organisasi Instansi

Struktur organisasi pada Bapelkes Cikarang terdiri dari Kepala yang membawahi Subbagian Tata Usaha, Seksi Pengkajian dan Pengembangan, Seksi Pengendalian Mutu, Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, serta Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian organisasi yang dijadikan objek penelitian adalah Subbagian Tata Usaha, yang terdiri dari berbagai Instalasi seperti Instalasi Gizi dan Asrama, Pemeliharaan, Pemasaran, Keuangan, serta Bengkel dan Laboratorium. Dari beberapa instalasi tersebut yang dibangun sistem informasinya adalah pemasaran serta gizi dan asrama.

Seksi Pengkajian dan Pengembangan

Seksi Pengendalian Mutu

Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepala

Subbagian Tata Usaha

Instalasi: a. Gizi dan Asrama b. Pemeliharaan c. Pemasaran d. Keuangan

e. Bengkel dan Laboratorium

Kelompok Jabatan Fungsional


(28)

2.1.5.Job Description

Job description adalah suatu penjelasan mengenai tugas-tugas apa saja yang

dijalankan pada suatu instansi. Job description pada Bapelkes Cikarang,

khususnya pada bidang layanan penunjang pendidikan dan pelatihan atau subbagian tata usaha, dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Job Description

Jabatan Deskripsi

Kepala Balai Pimpinan utama di instansi Bapelkes

Kepala Subbagian Tata Usaha Pimpinan bidang tata usaha (bidang layanan penunjang pendidikan dan pelatihan)

Staf Tata Usaha Pegawai-pegawai yang ada pada bagian tata

usaha

Kepala Instalasi Pemasaran Pimpinan bagian pemasaran, yaitu yang

mengelola dan bertanggung jawab pada kegiatan pemasaran balai

2.2. Landasan Teori

Pada landasan teori dibahas mengenai materi atau teori apa saja yang digunakan sebagai acuan dalam membuat karya tulis ini. Landasan teori yang diuraikan di bawah ini merupakan hasil studi literatur, baik dari buku, maupun situs internet.

2.2.1. Konsep Pengolahan Data

Konsep pengolahan data menjelaskan pengertian data dan pengantar sistem basis data.

2.2.1.1. Pengertian Data

Data merupakan suatu representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, benda, dan lain-lain. Semua representasi tersebut disimpan dalam bentuk simbol-simbol teks, huruf, gambar, dan sebagainya.[2]


(29)

2.2.1.2. Pengantar Sistem Basis Data

Basis data adalah sebuah tempat penyimpanan data-data yang diolah sedemikian rupa sehingga nantinya dapat diambil informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.[2] Informasi yang diperoleh tersebut dengan menjalankan

aplikasi untuk mengakses basis data. Aplikasi yang dimaksud adalah Database

Management System (DBMS) atau biasa juga disebut sebagai sistem

manajemen basis data. Gabungan antara basis data yang dibuat dan DBMS sebagai pengelolanya menghasilkan sebuah sistem yaitu sistem basis data. Oleh karena itu, secara umum sistem basis data dapat diartikan sebagai sekumpulan

file (tabel) yang saling berhubungan serta dapat dikelola dan dimanipulasi dengan menggunakan suatu DBMS untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Secara lengkap, sistem basis data memiliki beberapa komponen untuk dapat menjalankan sistemnya dengan baik. Komponen-komponen tersebut diuraikan dalam poin-poin berikut ini:

a. Perangkat Keras/ Hardware

Dalam menjalankan suatu sistem basis data tentu dibutuhkan perangkat keras sebagai alat atau benda nyata yang dapat digunakan oleh pengelola. Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah sebagai berikut:

1. Komputer

2. Memori sekunder yang online (Harddisk)

3. Memori sekunder yang offline (Tape atau Removable Disk) untuk

keperluan back-up data

4. Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

b. Sistem Operasi/ Operating System

Sistem Operasi merupakan program yang memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer, dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer. Contoh sistem operasi adalah Windows XP, Windows 7, Mac-OS, Linux, dan lain-lain.


(30)

c. Basis Data/ Database

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa basis data adalah sekumpulan data yang disimpan dan saling berhubungan. Data-data yang disimpan itu memiliki sejumlah objek basis data seperti tabel,indeks, dan lain-lain.

d. Sistem Manajemen Basis Data/ Database Management System (DBMS)

Perangkat lunak pengelola basis data yang telah dibuat disebut merupakan sistem manajemen basis data. Perangkat lunak inilah yang menentukan bagaimana data dikelola dan dimanipulasi. Selain itu, dapat juga diterapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, dan pemaksaan konsistensi data. Contoh sistem manajemen basis data adalah Microsoft Access, MySQL, Oracle, dan sebagainya.

e. Pengguna/ User

Ada beberapa tipe pengguna dalam suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, yaitu:

1. Programer aplikasi

Programer aplikasi merupakan pemakai yang berinteraksi langsung dengan basis data melalui sintak-sintak yang disediakan, untuk mengelola dan memanipulasi data yang ada pada basis data tersebut.

2. Pengguna mahir/ Casual User

Pengguna mahir adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa

menulis modul program. Pengguna ini hanya menuliskan query dengan

bahasa query yang disediakan oleh suatu DBMS.

3. Pengguna umum/ End User Naive User

Pengguna umum merupakan pengguna yang berinteraksi dengan sistem melalui pemanggilan suatu program yang permanen.

4. Pengguna khusus/ Specialized User

Pengguna khusus merupakan pengguna yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional untuk keperluan khusus seperti aplikasi sistem pakar, pengolahan citra, dan lain-lain yang dapat mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS.


(31)

f. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain

Aplikasi lain ini bersifat opsional. Ada atau tidaknya tergantung kebutuhan pengguna. DBMS yang digunakan hanya untuk mengelola data dalam basis data, sedangkan untuk pengguna-pengguna sistem lain seperti pengguna umum dapat dibuatkan program khusus untuk melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data. Pembuatan program khusus tersebut membutuhkan aplikasi lain, misalnya untuk aplikasi berbasis web

menggunakan Dreamweaver atau aplikasi berbasis desktop menggunakan

Visual Basic, Delphi, dan lain-lain.

2.2.2. Pengenalan Sistem Informasi

Hal-hal yang dibahas pada pengenalan sistem informasi ini adalah tentang pengertian sistem informasi itu sendiri, serta menjelaskan pengertian

sistem monitoring dan sistem dashboard.

2.2.2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang terdiri dari masukan, proses, dan keluaran yang saling terintegrasi satu sama lain guna memberikan suatu informasi kepada pengguna. Sistem informasi tidak hanya membutuhkan suatu data yang diolah, tapi juga seperangkat komponen lain baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik, seperti

database management system dan komputer. Dalam perkembangannya, sistem

informasi kini digunakan juga sebagai alat dalam mengambil keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi.

2.2.2.2. Pengertian Sistem Monitoring

Sistem monitoring dapat dikatakan sebagai suatu cara sebuah

organisasi dalam mengumpulkan dan menganalisa data mengenai dirinya sendiri untuk dapat memaksimalkan pencapaian yang ingin didapat. Secara

garis besar, sistem monitoring terbagi dalam tiga proses, yaitu:

a. Proses di dalam pengumpulan data monitoring

Pada proses ini, diperlukan adanya data yang akan diolah untuk dapat


(32)

b. Proses di dalam analisis data monitoring

Proses ini melakukan pengkajian atas apa yang telah dikumpulkan datanya

c. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring

2.2.2.3. Pengertian Sistem Dashboard

Sistem dashboard adalah suatu kumpulan sistem yang menghimpun

suatu data dari hasil pengolahan data. Tujuan dari adanya sistem dashboard ini

adalah sebagai alat untuk memonitor dan mengetahui informasi suatu keadaan

sistem. Diharapkan dengan adanya sistem dashboard ini, dapat mempercepat

proses pengambilan keputusan. Sistem ini memiliki antarmuka layaknya

dashboard pada suatu kendaraan yang dapat memperlihatkan status kendaraan tersebut.

2.2.3. Konsep Analisis Terstruktur

Analisis terstruktur merupakan model pendekatan analisis dengan mengedepankan keterunutan proses. Model analisis terstruktur ini terdiri dari

flowmap atau flowchart, Entity Relatinship Diagram, Diagram Konteks, dan

Data Flow Diagram.

2.2.3.1. Pengenalan Flowmap dan Flowchart

Flowmap adalah bentuk pemodelan yang memperlihatkan bagaimana suatu dokumen mengalir pada sistem. Bentuk dokumen tersebut dapat berupa

dokumen manual ataupun berupa file dalam komputer. Flowmap memiliki satu

kesatuan alur, yaitu harus terdapat masukan, proses, dan keluaran. Sedangkan

flowchart adalah bentuk penggambaran sistem yang sedang berjalan bukan

berdasarkan dokumen. Flowchart memiliki simbol mulai dan selesai pada

setiap modelnya.[8]

2.2.3.2. Pengenalan Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan bentuk model

jaringan yang menjelaskan rancangan tempat penyimpanan data pada suatu sistem dalam abstraksi level tingkat tinggi.[8] Bagi seorang analis sistem, ERD memiliki peranan utama karena dapat memperlihatkan bagaimana relasi antara


(33)

memiliki empat komponen utama, yaitu entitas, relasi, indikator entitas

asosiasi, dan indikator subtype atau supertype.

a. Entitas

Entitas merupakan bentuk representasi dari sebuah benda pada dunia nyata yang memiliki karakteristik seperti berikut:

a. Setiap entitas dapat diidentifikasikan secara unik

b. Setiap entitas dapat menjadi suatu kebutuhan dalam sistem yang

dibangun

c. Setiap entitas dapat menjadi suatu gambaran dari satu atau lebih

elemen data (atribut)

b. Relasi

Relasi pada ERD merupakan bentuk representasi dari sebuah koneksi antara entitas. Setiap relasi menunjukkan sebuah asosiasi antara nol kejadian atau lebih dari suatu entitas dan nol kejadian atau lebih dari suatu entitas lain.

c. Indikator Entitas Asosiasi

Indikator entitas asosiasi merupakan notasi yang merepresentasikan sesuatu yang berfungi sebagai entitas dan suatu relasi.[8]

Contoh indikator entitas asosiasi:

Pelanggan Barang

Pembelian

Gambar 2.3 Contoh Indikator Entitas Asosiasi

d. Indikator Subtype atau Supertype

Komponen ini terdiri dari sebuah entitas yang memiliki satu atau lebih

subkategori yang dihubungkan dengan relasi. Subtype dihubungkan ke

supertype melalui relasi yang tidak memiliki nama dan supertype


(34)

Contoh indikator subtype atau supertype:

Pegawai

Pegawai Tetap Pegawai Honorer

Gambar 2.4 Contoh Indikator Subtype atau Supertype

Dalam ERD juga digambarkan kerdinalitas, yaitu derajat relasi yang menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas lain. Kardinalitas terdiri dari tiga derajat:

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

PIMPINAN KEPALAI KANTOR

1 1

Gambar 2.5 Contoh Kardinalitas One to One

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat.

PIMPINAN MEMBAWAHI STAFF

1 N


(35)

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.

PENGUNJUNG MENGUNJUNGI OBJEK WISATA

N N

Gambar 2.7 Contoh Kardinalitas Many to Many

2.2.3.3. Pengenalan Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah sebuah model untuk menggambarkan aliran

data yang terjadi secara umum pada suatu Data Flow Diagram sistem. Pada

diagram konteks akan terlihat data apa saja yang akan diolah di dalam sistem dan menuju entitas eksternal mana keluaran dari pengolahan data tersebut.

Hasil dekomposisi atau turunan dari diagram konteks ini adalah Data Flow

Diagram yang memiliki urutan level turunan.

2.2.3.4. Pengenalan Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pemodelan pada analisis terstruktur yang memungkinkan kita untuk menggambarkan suatu sistem sebagai jaringan fungsional dari proses yang saling terhubung.[8] Suatu DFD merupakan salah satu bentuk alat pemodelan yang dapat digunakan sebagai

analisis sistem dan menyediakan satu hasil view dari suatu sistem. DFD

memiliki proses, aliran, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal. Adapun simbol-simbol DFD yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

2.2.3.5. Pengenalan Kamus Data

Kamus data adalah sebagai kumpulan penjelas apa saja atribut yang dimiliki oleh suatu entitas.[8] Kamus data berfungsi untuk menjelaskan beberapa hal berikut ini:

a. Kamus data menjelaskan arti suatu alir data dan penyimpanan data pada


(36)

b. Kamus data menjelaskan lebih rinci mengenai suatu atribut yang dimiliki oleh entitas

c. Kamus data menjelaskan hubungan antardata

d. Kamus data menjelaskan detail dari suatu relasi dari sebuah ERD

2.2.3.6. Pengenalan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) merupakan dokumentasi dari suatu kebutuhan perangkat lunak beserta model yang digunakan. Dokumen ini digunakan oleh pengembang perangkat lunak sebagai acuan teknis pengembangan perangkat lunak pada tahap selanjutnya.

2.2.4. Pengantar Jaringan Komputer

Pada bagian ini dijelaskan mengenai jaringan komputer yang terdiri dari pengertian jaringan komputer, pengenalan topologi jaringan, dan pengenalan protokol.

2.2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.[5]

2.2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini dijelaskan mengenai perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam membangun sistem informasi layanan penunjang pendidikan dan pelatihan Bapelkes Cikarang, baik dalam merancang model sistem, maupun mengimplementasikan rancangan model sistem tersebut.

2.2.5.1. MySQL 5.1.36

MySQL 5.1.36 adalah sebuah tool bawaan dari Wampserver yang

digunakan untuk menyimpan kumpulan data yang membentuk suatu database.

2.2.5.2. phpMyAdmin 3.2.0.1

Tools ini digunakan sebagai pengolah database yang disimpan

menggunakan DBMS MySQL. Pengolah database ini juga merupakan tool


(37)

2.2.5.3. Xampp 1.7.7

Xampp merupakan tool yang digunakan sebagai server lokal untuk

menguji website yang telah dibuat. Tool ini juga digunakan dalam mengakses

phpMyAdmin sebagai pengolah database.

2.2.5.4. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver adalah tool compiler dari Macromedia,

Inc. yang digunakan untuk menuliskan kode-kode atau sintak bahasan pemrograman PHP dalam membangun sistem.


(38)

(39)

23

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah uraian mengenai bagaimana proses masukan dan keluaran informasi pada suatu lingkungan objek yang diteliti. Analisis sistem berguna untuk membantu proses peningkatan proses-proses organisasional dengan menggunakan sistem informasi terkomputerisasi. Penganalisisan sistem informasi yang akan dibangun ini meliputi analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, aturan bisnis, spesifikasi perangkat lunak, analisis kebutuhan fungsional, analisis data, analisis kebutuhan fungsional, spesifikasi proses, dan kamus data DFD. Berikut ini adalah uraian-uraian dari masing-masing poin tersebut:

3.1.1. Analisis Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, ditemukan masalah-masalah yang dapat ditangani dalam sistem informasi ini yaitu bagian pemasaran, kepegawaian, asrama dan gizi. Masing-masing bagian tersebut memiliki masalah dan kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, pada bagian analisis masalah ini dijelaskan apa saja yang menjadi sasaran fokus masalah yang ingin diselesaikan dengan sistem informasi.

a. Pemasaran

1. Adanya jadwal yang bentrok saat pemesanan penggunaan fasilitas balai

2. Kesulitan memberikan informasi mengenai daftar fasilitas yang tersedia

pada tanggal yang diinginkan oleh pemesan

b. Kepegawaian

1. Kurang efektifnya menghitung biaya penugasan yang akan diberikan kepada

pegawai yang akan ditugaskan

2. Kurang efektifnya pengarsipan surat tugas berdasarkan nomor surat

3. Sulitnya mendapatkan informasi terbaru mengenai profil pegawai

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka inti dari pembangunan sistem informasi ini adalah membangun sistem informasi untuk memudahkan pengelola


(40)

dalam mencari tahu informasi yang dibutuhkan dengan cepat, memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan fasilitas bagi pemesan, memberikan kemudahan dalam mengawasi persoalan tiap bagian, serta data-data yang memiliki keterhubungan dan dapat saling terkoordinasi dengan baik.

3.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam masing-masing bagian tugas pada Bapelkes Cikarang memiliki prosedur manual sebagai berikut:

a. Prosedur pemesanan penggunaan fasilitas balai tanpa menginap

Fasilitas-fasilitas yang ada pada Bapelkes Cikarang seperti aula tidak hanya digunakan untuk kegiatan pelatihan kesehatan, tapi juga untuk kegiatan nonkesehatan, misalnya acara resepsi pernikahan. Berikut ini merupakan tahapan dalam melakukan pemesanan fasilitas:

1. Pemesan menyebutkan waktu pelaksanaan kegiatan kepada bagian

pemasaran.

2. Bagian pemasaran mengecek pada kalender diklat dan jadwal penggunaan

fasilitas balai apakah waktu dan fasilitas yang akan dipesan tersedia atau tidak. Jika masih tersedia, maka bagian pemasaran mencatat data pemesanan tersebut pada, tapi jika tidak tersedia, maka pemesanan batal dilakukan.

b. Prosedur pemesanan penggunaan fasilitas balai dengan menginap

Fasilitas balai yang dapat dipesan pada Bapelkes Cikarang ini tidak hanya aula, tetapi juga asrama. Asrama ini menyediakan kamar untuk pemesan yang ingin menggunakan fasilitas menginap. Berikut ini merupakan tahapan untuk memesan fasilitas balai menggunakan fasilitas menginap:

1. Bagian pemasaran memberikan formulir pemesanan penggunaan asrama

yang masih kosong kepada pemesan.

2. Pemesan mengisi formulir pemesanan penggunaan asrama.

3. Pemesan menyerahkan kembali formulir pemesanan penggunaan asrama

yang sudah diisi kepada bagian pemasaran. Jika pengisian sudah benar, maka formulir pemesanan penggunaan asrama ditandatangani oleh bagian pemasaran dan dicatat dalam jadwal penggunaan fasilitas balai, tetapi jika


(41)

pengisian belum benar, maka pemesan harus mengisi ulang formulir pemesanan penggunaan asrama tersebut.

4. Bagian pemasaran menyerahkan formulir pemesanan penggunaan asrama

kepada kepala bagian tata usaha untuk ditandatangani.

5. Bagian pemasaran memberikan formulir pemesanan penggunaan asrama

kepada bagian asrama dan gizi untuk dilakukan persiapan kebutuhan.

Pemesan Pemasaran Kepala Bagian Tata Usaha Asrama dan Gizi

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang masih kosong Formulir pemesanan

penggunaan asrama yang masih kosong

Pengisian formulir pemesanan penggunaan asrama

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah diisi

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah diisi

Pengecekan formulir pemesanan penggunaan asrama Sudah benar? Ya Tidak Formulir pemesanan penggunaan asrama yang masih salah Formulir pemesanan

penggunaan asrama yang masih salah

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah benar

Penandatanganan formulir pemesanan penggunaan asrama

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah ditandatangani oleh bagian pemasaran Pencatatan jadwal dan pemesanan Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah dicatat

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah ditandatangani oleh

bagian pemasaran

Penandatanganan formulir pemesanan penggunaan asrama

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah ditandatangani kepala

bagian tata usaha

Formulir pemesanan penggunaan asrama yang sudah ditandatangani kepala bagian tata

usaha

Jadwal penggunaan fasilitas balai

Jadwal penggunaan fasilitas balai yang sudah diproses dengan hasil tidak

Jadwal penggunaan fasilitas balai yang sudah diproses dengan hasil ya

Gambar 3.1 Flowmap Pemesanan Penggunaan Fasilitas Balai Dengan Menginap

Asumsi:

Formulir yang dikatakan telah sesuai adalah formulir yang telah terisi dengan lengkap dan jelas.

A1 1


(42)

Keterangan:

A1 : arsip formulir pemesanan yang sudah ditandatangani

c. Prosedur pembuatan surat tugas internal pegawai

Surat tugas internal yang diberikan kepada pegawai adalah sebagai pengantar untuk melakukan kegiatan di luar kantor Bapelkes Cikarang dan yang menyelenggarakannya adalah pihak Bapelkes Cikarang itu sendiri. Tahapan proses dalam pembuatan surat tugas internal adalah sebagai berikut:

1. Bagian lain membuat permohonan pembuatan surat tugas kepada bagian

pegawai yang berisi nama-nama calon pegawai yang akan ditugaskan.

2. Permohonan pembuatan surat tugas tersebut diverifikasi oleh bagian

pegawai apakah daftar nama-nama calon tersebut telah sesuai dengan jabatannya atau belum. Jika permohonan pembuatan surat tugas telah sesuai, maka surat tugas dibuat oleh bagian pegawai, namun jika tidak sesuai, maka dikembalikan ke bagian yang mengajukan untuk direvisi.

3. Surat tugas yang telah dibuat oleh bagian pegawai ditandatangani oleh

kepala bagian tata usaha.

4. Surat tugas yang telah ditandatangani tersebut diberikan kepada pegawai


(43)

Bagian Lain (seperti

P3, Dalmut) Bagian Kepegawaian

Kepala Bagian Tata

Usaha Pegawai

Daftar nama calon yang bertugas

Daftar nama calon yang bertugas Pengecekan kesesuaian daftar nama calon yang bertugas berdasarkan jabatan Sesuai? Ya

Daftar nama calon yang bertugas yang sudah sesuai

Pembuatan surat tugas Tidak Daftar nama calon yang bertugas yang belum sesuai Daftar nama calon

yang bertugas yang belum sesuai

Perbaikan daftar nama

calon yang bertugas

Daftar nama calon yang bertugas yang

sudah diperbaiki Daftar nama calon yang bertugas yang sudah diproses Surat tugas Surat tugas Penandatanganan surat tugas

Surat tugas yang sudah ditandatangani Daftar nama calon

yang bertugas yang sudah

diperbaiki

Surat tugas yang sudah ditandatangani DUK

DUK yang sudah diproses dengan hasil tidak DUK yang sudah diproses dengan

hasil ya A1 1

A2

Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Pembuatan Surat Tugas Internal Pegawai

Asumsi:

Nama-nama pegawai yang dimasukkan sudah tercantum pada daftar nama calon yang bertugas

Keterangan:

A1 : Arsip DUK (Daftar Urut Kepangkatan)


(44)

d. Prosedur pembuatan surat tugas eksternal pegawai

Surat tugas eksternal yang diberikan kepada pegawai adalah sebagai pengantar untuk melakukan kegiatan di luar Bapelkes Cikarang seperti menjadi instruktur dalam pendidikan dan pelatihan di Bapelkes kota lain atau untuk mengikuti seminar dan penyelenggaranya bukan pihak Bapelkes Cikarang. Tahapan proses dalam pembuatan surat tugas eksternal adalah sebagai berikut:

1. Bagian pegawai menerima undangan dari luar Bapelkes Cikarang.

2. Bagian pegawai ini membuat surat tugas sesuai dengan nama yang

dicantumkan di dalam surat undangan.

3. Surat tugas yang dibuat dan surat undangan diberikan kepada Kepala Balai

untuk ditandatangani.

4. Surat tugas yang telah ditandatangani tersebut diberikan kepada pegawai

yang ditugaskan.

Pihak Luar Bagian Pegawai Kepala Balai Pegawai

Surat undangan Surat undangan

Pembuatan surat tugas

Surat undangan yang sudah

diproses

Surat tugas Surat tugas

Penandatanganan surat tugas

Surat tugas yang sudah ditandatangani Surat tugas yang

sudah ditandatangani DUK

DUK yang sudah diproses

A1

1

Gambar 3.3 Flowmap Prosedur Pembuatan Surat Tugas Eksternal Pegawai

Keterangan:


(45)

3.1.3. Aturan Bisnis

Berikut ini adalah mengenai aturan-aturan bisnis yang ada di Bapelkes Cikarang:

1. Pemesanan fasilitas balai dilakukan minimal tujuh hari sebelum pelaksanaan

kegiatan.

2. Dalam satu kali pemesanan, beberapa fasilitas hanya dapat dipesan untuk

tanggal yang sama.

3. Pembayaran dilakukan maksimal 3 hari sebelum hari pelaksanaan.

4. Status pemesanan yang ditolak adalah yang belum dibayarkan sampai akhir

masa pembayaran atau pemesan sudah mengonfirmasi pembayaran, namun saat dicek oleh pihak pemasaran ternyata belum dibayarkan atau kurang dari jumlah tagihan.

5. Uang harian terbagi menjadi dua, yaitu uang harian perjadin dan uang harian

fullboard. Besaran uang harian tersebut bergantung pada tingkat dari golongan pegawai yang akan ditugaskan. Misalnya pada golongan I/a, tingkat golongannya adalah I.

6. Beberapa pegawai yang ditugaskan dalam satu penugasan memiliki tujuan

provinsi dan tempat tugas yang sama.

7. Biaya yang pasti diberikan adalah uang harian dan biaya taksi. Biaya yang

diberikan secara opsional untuk pegawai adalah biaya pesawat dan penginapan.

8. Besaran biaya pesawat dan penginapan bergantung pada provinsi yang dituju

dan tingkat dari golongan pegawai yang akan ditugaskan. Namun, terdapat kemungkinan pegawai-pegawai yang ditugaskan diberikan biaya yang sama karena suatu alasan, yaitu misalnya biaya pesawatnya sama karena diharuskan berangkat bersama.

9. Besaran biaya taksi bergantung pada provinsi yang dituju.

10. Surat tugas dibuat minimal tiga hari sebelum pelaksanaan penugasan. Jika

dalam surat undangan memberikan tanggal penugasan pada hari yang sama dengan hari surat itu diterima, maka surat undangan tersebut ditolak dan tidak dibuatkan surat tugas.


(46)

3.1.4. Analisis Pengkodean

Bagian analisis pengkodean menguraikan tentang kode data yang sudah ada pada Bapelkes Cikarang. Pengkodean yang sudah ada pada Bapelkes Cikarang adalah Nomor Induk Pegawai (NIP) dan nomor surat. NIP memiliki format kode NIP Pegawai Negeri Sipil (PNS). Contoh NIP PNS adalah 195703191981111001, yang memiliki arti pegawai tersebut lahir pada tahun 1957 bulan Maret tanggal 19, diangkat menjadi PNS pada tahun 1981 bulan November, pegawai tersebut berjenis kelamin laki-laki, dan hanya satu orang yang memiliki nama tersebut.

Sedangkan contoh untuk format kode nomor surat adalah

KP.02.07/01/03/2013, yang memiliki arti bahwa KP.02.07 adalah kode bagian kepegawaian, 01 adalah kode selaku pejabat, 03 adalah nomor urut surat, dan 2013 adalah tahun surat tersebut dibuat.

3.1.5. Analisis Dashboard

Dashboard yang akan dimunculkan adalah berbentuk grafik batang. Grafik batang tersebut menampilkan jumlah fasilitas yang telah dipesan yang ada pada balai dan dilihat dalam waktu per bulan. Grafik batang mengambil informasi dari data pemesanan. Sumbu X dari grafik batang tersebut adalah menunjukkan jumlah fasilitas yang sudah dipesan dan sumbu Y nya adalah menunjukkan nama fasilitas yang sudah dipesan. Pewarnaan yang digunakan pada grafik adalah hanya satu warna, karena data yang dimunculkan hanya jumlah hasil penggunaan fasilitas balai.

3.1.6. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai apa saja kebutuhan fungsional dan nonfungsional dari sistem informasi yang akan dibangun. Berikut uraiannya:

a. Kebutuhan Fungsional

Tabel 3.1 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Nomor Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

SKPL-F-001 Sistem dapat memberikan fitur login kepada pengguna, yaitu


(47)

Nomor Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

bagian kepegawaian, dan pemesan

SKPL-F-002 Sistem dapat mengelola data profil pegawai

SKPL-F-003 Sistem dapat memberikan informasi penggunaan fasilitas balai

SKPL-F-004 Sistem dapat membuat surat tugas dan mengarsipkannya

SKPL-F-005 Sistem menggunakan dashboard berupa grafik untuk melihat

hasil penggunaan fasilitas

b. Kebutuhan Nonfungsional

Tabel 3.2 Spesifikasi Kebutuhan Nonfungsional Nomor Spesifikasi Kebutuhan Nonfungsional

SKPL-NF-001 Sistem dibangun dalam bentuk website

SKPL-NF-002 Sistem yang dibangun diharapkan dapat berjalan 7x24 jam SKPL-NF-003 Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman

PHP dan DBMS MySQL

SKPL-NF-004 Sistem dapat memberikan informasi error pada pengguna

ketika terjadi kesalahan

3.1.7. Analisis Kebutuhan Nonfungsional

Bagian analisis kebutuhan nonfungsional adalah mengenai uraian hasil pengamatan untuk kebutuhan sistem yang merupakan batasan layanan-layanan dan fungsi-fungsi dari suatu sistem seperti batasan waktu, pengembangan proses, dan pengguna. Hal ini dapat dilihat pada perangkat lunaknya, perangkat keras, dan pikir (pengguna). Berikut uraiannya:

a. Kebutuhan Nonfungsional Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang ada pada Bapelkes Cikarang adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi komputer yang digunakan adalah Windows 7 Home Basic

2. Web Browser yang digunakan adalah Internet Explorer 9

3. Microsoft Office 2007


(48)

5. Adobe Reader X versi 10.1.3.23

Dalam membangun sistem ini, digunakan perangkat lunak compiler bahasa

pemrograman PHP, yaitu:

1. Macromedia Dreamweaver 8

2. Database MySQL 5.0

3. Sebagai perangkat lunak pendukung lainnya, digunakan juga phpMyAdmin

3.4.5 dan Xampp 1.7.7 sebagai server lokal untuk menguji setiap progres program yang dibuat.

Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sistem yang dibangun

berupa website ini dapat berjalan pada semua jenis web browser, baik itu

Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, dan lain-lain. Hanya saja kemungkinan tampilan berbeda pada ukuran layar antarmuka pada

setiap web browser, sehingga dibutuhkan ketelitian dalam menentukan besar

resolusi antarmuka website. Selain itu, dari segi sistem operasi yang dimiliki oleh komputer pada Bapelkes Cikarang, sudah mencukupi untuk dapat mengakses website yang dibangun.

b. Kebutuhan Nonfungsional Perangkat Keras

Untuk perangkat kerasnya, pada Bapelkes Cikarang ini menggunakan perangkat-perangkat seperti:

1. Satu set komputer. Mouse dan keyboard ini menggunakan koneksi wireless

2. Printer

3. Prosesor pada komputer ini adalah Intel Pentium CPU G620 2.60 GHz

dengan RAM sebesar 4 GB dan memiliki tipe sistem 64-bit

Berdasarkan fakta perangkat keras tersebut, maka komputer tersebut memenuhi untuk dapat mengakses website yang dibangun.

c. Kebutuhan Nonfungsional Pikir

Sistem yang dibangun digunakan oleh pengguna-pengguna dengan karakteristik sebagai berikut:


(49)

Tabel 3.3 Kebutuhan Nonfungsional Pikir pada Bapelkes Cikarang Pengguna Tanggung

Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Pengalaman

Pemesan Melakukan

pemesanan fasilitas balai

Tidak ada syarat

Tidak ada Tidak ada

Kepegawaian Membuat surat tugas

Minimal S1 Mengerti dalam menentukan calon pegawai yang

ditugaskan dan dapat mengetik dengan rapi Pelatihan konsultasi bidang kepegawaian

Pemasaran Melakukan

pengelolaan laporan

bulanan dan

tahunan

Minimal S1 Dapat mengatur jadwal penggunaan

fasilitas dan

membuat laporan Pelatihan manajemen keuangan Kepala Bagian Tata Usaha

Melakukan monitoring

Minimal S2 Dapat

mengatur tiap

bagian tata

usaha

Pelatihan manajemen sumber daya manusia Kepala Balai Melakukan

monitoring

Minimal S2 Dapat mengatur keseluruhan subbagian

Pelatihan manajemen sumber daya manusia


(50)

Sedangkan kebutuhan untuk menggunakan sistem, dibutuhkan pengguna tambahan yaitu admin sebagai pengolah data master. Tugas admin dapat diberikan kepada orang yang mengerti dalam melakukan pengolahan data. Kepala Balai dan Kepala Bagian Tata Usaha memiliki kegiatan yang sama dalam sistem ini, sehingga perannya dijadikan satu yaitu sebagai pejabat. Daftar pengguna sistem


(51)

Tabel 3.4 Kebutuhan Nonfungsional Pikir pada Sistem Pengguna Tanggung

Jawab

Hak Akses Tingkat Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Pengalaman Jenis Pelatihan

Admin (pihak dari Bapelkes, bagian tata usaha) Melakukan pengolahan data master Mengelola data master

Minimal S1 Mengetahui cara melakukan pengolahan data Melakukan pengolahan data Cara mengolah data dalam database

Pemesan Melakukan

pemesanan fasilitas balai

Mengakses data

pemesanan masing-masing pemesan

Tidak ada syarat

Dapat melakukan pemesanan

melalui sistem

online dengan

baik

Tidak ada Tidak ada

Kepegawaian Membuat

surat tugas

Mengakses data

profil pegawai

dan data

penugasan

Minimal S1 Mengerti dalam

menentukan calon

pegawai yang

ditugaskan dan

dapat mengetik

dengan rapi Pelatihan konsultasi tentang kepegawaian Sosialisasi melakukan tugas dalam bagian kepegawaian


(52)

Pengguna Tanggung Jawab

Hak Akses Tingkat Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Pengalaman Jenis Pelatihan

Pemasaran Melakukan

pengelolaan

data laporan

hasil

penggunaan fasilitas

Mengakses dan

memberikan konfirmasi pada data pemesanan

Minimal S1 Dapat membuat laporan

penggunaan fasilitas bulanan dan tahunan

Pelatihan manajemen keuangan

Cara mengatur

keuangan

pemasukan serta pengeluaran

Pejabat Melakukan

monitoring

Mengakses

laporan dan

dashboard

Minimal S2 Mengerti dalam

membaca grafik

Pelatihan manajemen sumber daya manusia

Cara mengelola


(53)

3.1.8. Analisis Data

Pada bagian analisis data diuraikan mengenai data apa saja yang dapat

dijadikan sebagai entitas dan dimodelkan menggunakan Entity Relationship

Diagram (ERD). Data tersebut diperoleh dari dokumen yang ada di Bapelkes Cikarang. Dokumen yang dapat dijadikan acuan perolehan data tersebut terdiri dari Daftar Urut Kepangkatan (DUK), surat tugas, surat undangan internal dan eksternal, laporan penggunaan fasilitas balai, kalender diklat, dan formulir pemesanan penggunaan asrama. Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut, maka

dapat dibuatkan EntityRelationship Diagram (ERD) sebagai berikut:

Pemesanan PemesananDetail Fasilitas

Kode_Pemesanan Kode_Fasilitas N N memiliki Pemesan Kode_Pemesan 1 N dikelola Pegawai NIP memiliki User Username Detail Penugasan Penugasan Nomor_Surat N N memiliki Provinsi Kode_Provinsi N memiliki Biaya 1 0..1 1 1 N memiliki Konfirmasi Pembayaran noinvoice 1 1 1 N

memiliki Jenis Biaya

N Kode_Jenis 1 N N Detail Biaya Kode_Biaya

Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Layanan Penunjang Pendidikan dan Pelatihan Bapelkes Cikarang


(54)

3.1.9. Kamus Data ERD

Kamus data untuk ERD ini menjelaskan tentang atribut apa saja yang ada pada setiap entitas ERD.

Tabel 3.5 Kamus Data ERD

No. Entitas Atribut

1 User a. Username

b. Password

c. Level

2 Pegawai a. NIP

b. Nama_Pegawai

c. Jabatan

d. Golongan

e. Tempat_Lahir

f. Tanggal_Lahir

g. Jenis_Kelamin

h. Alamat

3 Provinsi a. Kode_Provinsi

b. Nama_Provinsi

4 Jenis Biaya a. Kode_Jenis

b. Nama_Biaya

5 Biaya a. Kode_Biaya

b. Jumlah

c. Tingkat

d. Keterangan

6 Detail Biaya a. Kode_Detail_Biaya

7 Penugasan a. Nomor_Surat

b. Perihal

c. Tgl_Surat

d. Tempat_Tugas


(55)

No. Entitas Atribut

f. Tgl_Selesai

g. Jenis_Surat

h. Jenis_Tugas

8 Detail_Penugasan a. Nomor_Detail_Penugasan

b. Total

9 Fasilitas a. Kode_Fasilitas

b. Nama_Fasilitas

c. Stok

d. Harga_Sewa

e. Jenis_Fasilitas

f. Kapasitas

g. Deskripsi

h. Photo

i. Loc

10 Pemesan a. Kode_Pemesan

b. Username

c. Password

d. Nama_Pemesan

e. Alamat_Pemesan

f. Nomor_Telepon

g. Email

11 Pemesanan a. nomor

b. nama

c. notelp

d. alamat

e. email

f. total

g. status_pesanan


(56)

No. Entitas Atribut

i. Tgl_Mulai

j. Tgl_Selesai

12 Detail_Pemesanan a. kode_detail_pemesanan

b. jumlah_pesanan

13 Konfirmasi_Pembayaran a. no_urut

b. jumlah_bayar

c. tanggal

d. bank_penerima

e. nomorrekening

f. bank_pemilik_rekening

g. catatan

h. confirmdate

i. status_konfirm


(57)

3.1.10. Analisis Kebutuhan Fungsional

Pada analisis kebutuhan fungsional, diuraikan kebutuhan apa saja yang harus terdapat dalam sistem yang akan dibangun. Penguraian kebutuhan ini

digambarkan dalam bentuk Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD),

Spesifikasi Proses, dan Kamus Data DFD.

3.1.10.1. Diagram Konteks

0 Sistem Informasi Layanan Penunjang Pendidikan dan Pelatihan Balai Pelatihan

Kesehatan Cikarang Admin Pemesan Kepegawaian Pemasaran Pejabat Data Login Data User Data Pegawai Data Provinsi Data Jenis Biaya Data Biaya Data Fasilitas Info Login Info User Info Pegawai Info Provinsi Info Jenis Biaya Info Biaya Info Fasilitas

Data Login Data Penugasan Data Detail Penugasan Data Detail Biaya

Info Login Info Penugasan Info Detail Penugasan Info Detail Biaya

Data Login Data Pemesan Data Pemesanan Data Detail Pemesanan Data Fasilitas

Data Konfirmasi Pembayaran

Info Login Info Pemesan Info Pemesanan Info Detail Pemesanan Info Fasilitas

Info Konfirmasi Pembayaran

Data Login

Data Konfirmasi Pembayaran Bulan

Tahun Info Login

Info Konfirmasi Pembayaran Laporan Dashboard Data Login Bulan Tahun Info Login Laporan Dashboard

Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Layanan Penunjang Pendidikan dan Pelatihan Bapelkes Cikarang


(58)

3.1.10.2. DFD Level 1 1 Login Admin Pemesan Kepegawaian Pemasaran Pejabat Data Login Data User Data Pegawai Data Provinsi Data Jenis Biaya Data Biaya Data Fasilitas Info Login Info User Info Pegawai Info Provinsi Info Jenis Biaya Info Biaya Info Fasilitas

Data Penugasan Data Detail Penugasan Data Detail Biaya Info Penugasan Info Detail Penugasan Info Detail Biaya

Data Pemesanan Data Detail Pemesanan Data Fasilitas Data Konfirmasi Pembayaran

Info Pemesanan Info Detail Pemesanan Info Fasilitas Info Konfirmasi Pembayaran

Bulan Tahun Laporan Data Login Laporan Data Biaya Info Login Data Login Info Login 2 Pengolahan Data Master 3 Pengolahan Penugasan Data Login Info Login 5 Pengolahan Pemesanan Info Login 6 Pengolahan Laporan Data Login Info Login 7 Pengolahan Dashboard Dashboard Bulan Tahun Bulan Tahun User Data User Penugasan Data Penugasan Provinsi Pegawai Data User Data Pegawai Data Pegawai Biaya Fasilitas Data Fasilitas Data Fasilitas Data Biaya Data Provinsi Detail Penugasan Data Penugasan

Info Konfirmasi Pembayaran Data Konfirmasi Pembayaran

Detail Pemesanan Data Detail Pemesanan

Pemesanan Data Pemesanan Data Pemesanan Data Detail Pemesanan Data Pemesanan 4 Registrasi

Data PemesanInfo Pemesan

Pemesan

Data Pemesan

Konfirmasi Pembayaran Data Konfirmasi Pembayaran Detail Biaya

Data Pemesan Data Detail BIaya

Jenis Biaya Data Jenis Biaya

Data Login

Data Jenis Biaya

Data Provinsi

Gambar 3.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Layanan Penunjang Pendidikan dan Pelatihan Bapelkes Cikarang

3.1.10.3. DFD Level 2 – Pengolahan Data Master

Admin Data User Info User Info Fasilitas Data Pegawai Info Pegawai 2.3 Pengolahan Data SBU 2.1 Pengolahan Data User 2.4 Pengolahan Data Fasilitas 2.2 Pengolahan Data Pegawai Data Fasilitas Data Provinsi

Data Jenis Biaya Data Biaya

Info Provinsi Info Jenis Biaya Info Biaya User Data User

Pegawai Data Pegawai

Provinsi

Biaya Jenis Biaya

Data Provinsi Data Biaya

Data Jenis BIaya

Fasilitas Data Fasilitas


(59)

3.1.10.4. DFD Level 2 – Pengolahan Data Penugasan 3.5 Pencetakan Surat Tugas 3.4 Pengubahan Data Detail Penugasan 3.3 Pengubahan Data Penugasan 3.1 Penambahan Data Penugasan 3.2 Penambahan Data Detail Penugasan Kepegawaian Data Penugasan Detail Penugasan

Data Detail Penugasan

Data Detail Penugasan Data Detail Biaya

Data Provinsi Data Pegawai Provinsi Data Provinsi Data Penugasan Info Penugasan Pegawai Data Pegawai Data Penugasan Info Penugasan Penugasan Data Penugasan Data Penugasan

Data Detail Penugasan Data Detail Biaya

Data Provinsi Data Pegawai Info Detail Penugasan

Info Detail Biaya Info Pegawai

Detail Biaya Data Detail Biaya

Data Detail BIaya Info Detail Penugasan

Info Detail Biaya Info Pegawai

Surat Tugas

Data Penugasan

Data Pegawai Data Penugasan

Data Detail Penugasan

Data Detail Biaya

Biaya Data Biaya

Data Biaya

Jenis Biaya Data Jenis Biaya

Data Jenis Biaya Data Jenis Biaya

Data Biaya

Data Pegawai

Data Provinsi

Data Detail Penugasan

Gambar 3.8 DFD Level 2 – Pengolahan Data Penugasan

3.1.10.5. DFD Level 2 – Pengolahan Data Pemesanan

Pemesan 5.1 Penambahan Data Pemesanan 5.2 Penambahan Data Detail Pemesanan Info Pemesanan

Data Detail Pemesanan Data Detail Pemesanan

Detail Pemesanan Data Detail Pemesanan

Fasilitas Pemesanan Data Fasilitas Data Pemesanan Tgl_Mulai Tgl_Selesai 5.3 Konfirmasi Pembayaran Data Konfirmasi Pembayaran Info Konfirmasi Pembayaran

Konfirmasi Pembayaran Data Konfirmasi Pembayaran Pemesan

Data Pemesan

Data Pemesanan Info Detail Pemesanan

Data Fasilitas

Data Konfirmasi Pembayaran

Data Konfirmasi Pembayaran Data Pemesan

Data Pemesanan

Data Pemesanan


(60)

3.1.10.6. DFD Level 2 – Pengolahan Laporan 6.1 Lihat Laporan Bulanan 6.3 Pencetakan Laporan 6.2 Lihat Laporan Tahunan Pemasaran Pemesanan Laporan Bulan Laporan Printout Laporan

Data Pemesanan Data Pemesanan

Laporan Laporan Tahun Pejabat Printout Laporan Laporan Bulan Laporan Tahun Detail Pemesanan

Data Detail Pemesanan Data Detail Pemesanan

Gambar 3.10 DFD Level 2 – Pengolahan Laporan 3.1.10.7. DFD Level 3 – Pengolahan Data User

2.1.1 Penambahan Data User 2.1.2 Pengubahan Data User 2.1.3 Penghapusan Data User Admin User Info User Data User Info User Data User

Data User Data User

Info User Data User

Data User


(61)

3.1.10.8. DFD Level 3 – Pengolahan Data Pegawai

2.2.1 Penambahan Data

Pegawai

2.2.2 Pengubahan Data

Pegawai

2.2.3 Penghapusan Data

Pegawai Admin

Pegawai Info Pegawai

Data Pegawai

Info Pegawai

Data Pegawai

Data Pegawai Data Pegawai

Info Pegawai Data Pegawai

Data Pegawai

Gambar 3.12 DFD Level 3 – Pengolahan Data Pegawai 3.1.10.9. DFD Level 3 – Pengolahan Data Fasilitas

2.4.1 Penambahan Data

Fasilitas

2.4.2 Pengubahan Data

Fasilitas

2.4.3 Penghapusan Data

Fasilitas Admin

Fasilitas Info Fasilitas

Data Fasilitas

Info Fasilitas

Data Fasilitas

Data Fasilitas Data Fasilitas

Info Fasilitas Data Fasilitas

Data Fasilitas


(62)

3.1.10.10. DFD Level 3 – Pengolahan Data SBU Jenis Biaya

2.3.2 Pengolahan

Data Jenis Biaya

Biaya

2.3.3 Pengolahan

Data Biaya

Admin

Data Jenis Biaya Data Biaya

Info Jenis Biaya

Data Jenis Biaya Data Biaya

Info Biaya

2.3.1 Pengolahan

Data Provinsi Info Provinsi Data Provinsi

Data Provinsi Data Provinsi

Data Provinsi Data Jenis Biaya

Gambar 3.14 DFD Level 3 – Pengolahan Data SBU 3.1.10.11. DFD Level 4 – Pengolahan Data Provinsi

2.3.1.1 Penambahan Data

Provinsi

2.3.1.2 Pengubahan Data

Provinsi

2.3.1.3 Penghapusan Data

Provinsi Admin

Provinsi Info Provinsi

Data Provinsi

Info Provinsi

Data Provinsi

Data Provinsi Data Provinsi

Info Provinsi Data Provinsi

Data Provinsi


(63)

3.1.10.12. DFD Level 4 – Pengolahan Data Jenis Biaya 2.3.2.1 PenambahanData Jenis Biaya 2.3.2.2 Pengubahan Data Jenis Biaya 2.3.2.3 Penghapusan Data Jenis Biaya Admin Jenis Biaya Info Jenis Biaya

Data Jenis Biaya

Info Jenis Biaya

Data Jenis Biaya

Data Jenis Biaya Data Jenis Biaya

Info Jenis Biaya Data Jenis Biaya

Data Jenis Biaya

Gambar 3.16 DFD Level 4 – Pengolahan Data Jenis Biaya

3.1.10.13. DFD Level 4 – Pengolahan Data Biaya

2.3.2.1 Penambahan Data Biaya 2.3.2.2 Pengubahan Data Biaya 2.3.2.3 Penghapusan Data Biaya Admin Biaya Info Biaya Data Biaya Info Biaya Data Biaya

Data Biaya Data Biaya

Info Biaya Data Biaya

Data Biaya Jenis Biaya

Data Provinsi Data Jenis Biaya

Data Jenis Biaya

Data Provinsi

Data Provinsi


(64)

3.1.11. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan sebuah penjelasan tentang apa yang terdapat di dalam setiap tingkatan proses dari suatu DFD. Spesifikasi proses ini menjelaskan apa yang harus dilakukan setelah ada masukan sampai menjadi suatu keluaran.

Tabel 3.6 Spesifikasi Proses DFD Level 1 Sistem Informasi Layanan Penunjang Pendidikan dan Pelatihan Bapelkes Cikarang

No. Proses Keterangan

1. Nomor Proses 1

Nama Proses Login

Deskripsi Proses

Pada proses login ini, semua pihak yang menjalankan aktivitas pada sistem tersebut harus terlebih dahulu melakukan login untuk bisa masuk ke sistem.. Hasil keluarannya adalah jika berhasil, berupa tampilan menu program sesuai dengan hak aksesnya. Namun jika gagal, yaitu harus memasukkan username dan password lagi. Username dan password masing-masing pengguna

diakses pada data storeuser.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh admin yaitu: Data Login

Data yang dapat dimasukkan oleh pejabat yaitu: Data Login

Data yang dapat dimasukkan oleh pemasaran yaitu: Data Login

Data yang dapat dimasukkan oleh kepegawaian yaitu: Data Login

Data yang dapat dimasukkan oleh pemesan yaitu: Data Login

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh admin yaitu: Info Login


(65)

No. Proses Keterangan

Info Login

Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pemasaran yaitu:

Info Login

Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh kepegawaian yaitu:

Info Login

Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pemesan yaitu:

Info Login

Logika Proses 1. Sistem menampilkan form login, yang terdiri dari form input username dan password.

2. Pengguna memasukkan username, password, dan

pilihan login sebagai admin, pejabat, pemasaran, kepegawaian, atau pemesan

3. Jika username atau password atau keduanya belum

diisi, maka sistem menampilkan pesan bahwa form belum diisi

4. Jika sudah diisi, maka pengguna menekan tombol

login pada layar antarmuka atau enter pada keyboard

5. Jika username atau password atau keduanya salah,

maka sistem menampilkan pesan bahwa login gagal dilakukan dan pengguna harus mengulangi proses pengisian form login lagi

6. Jika username dan password yang dimasukkan

sudah sesuai, maka login berhasil dilakukan dan sistem menampilkan menu utama sesuai hak akses login yang diverifikasi


(66)

No. Proses Keterangan

7. Jika akan keluar dari sistem, pengguna menekan

tombol logout pada layar antarmuka

2. Nomor Proses 2

Nama Proses Pengolahan Data Master

Deskripsi Proses

Proses ini dilakukan oleh admin. Dalam proses ini, admin dapat melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data master. Kemudian setelah proses tersebut dilakukan, admin akan menerima keluaran berupa pemberitahuan yang ditampilkan di layar monitor bahwa data yang ditambah, diubah, atau dihapus telah berhasil atau gagal dilakukan. Semua data

yang diakses tersebut tersimpan dalam data store user,

data store pegawai, data store provinsi, data store jenis

biaya, data store biaya, dan data store fasilitas.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh admin yaitu:

a. Data User

b. Data Pegawai

c. Data Provinsi

d. Data Jenis Biaya

e. Data Biaya

f. Data Fasilitas

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh admin yaitu:

a. Info User

b. Info Pegawai

c. Info Provinsi

d. Info Jenis Biaya

e. Info Biaya

f. Info Fasilitas


(67)

No. Proses Keterangan

maka masuk ke menu utama yang terdiri dari menu pilihan beranda, pengolahan data, dan logout

2. Admin dapat melakukan pengolahan data dengan

menyorot menu pengolahan data dan memilih submenu yang akan diolah datanya

3. Sistem memunculkan tampilan halaman

pengolahan data sesuai dengan submenu yang dipilih

3. Nomor Proses 3

Nama Proses Pengolahan Penugasan

Deskripsi Proses

Proses ini dilakukan oleh pegawai. Proses ini merupakan proses pengolahan data penugasan dan detail penugasan. Pegawai dapat melakukan tambah dan ubah pada data penugasan lalu setelah data penugasan selesai diolah, pegawai dapat menambah atau mengubah data detail penugasan tersebut. Datanya

disimpan pada data store penugasan, data store detail

penugasan, data store pegawai, data store provinsi, dan

data store biaya.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh kepegawaian:

a. Data Penugasan

b. Data Detail Penugasan

c. Data Detail Biaya

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh kepegawaian yaitu:

a. Info Penugasan

b. Info Detail Penugasan

c. Info Detail Biaya


(68)

No. Proses Keterangan

2. Sistem memunculkan tampilan halaman penugasan

4. Nomor Proses 4

Nama Proses Registrasi

Deskripsi Proses

Proses ini dilakukan oleh pemesan. Proses ini merupakan proses pendaftaran untuk pemesan yang belum memiliki akun yang akan memesan. Datanya

disimpan pada data store pemesan.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh kepegawaian: Data Pemesan

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pemesan yaitu:

Info Pemesan

Logika Proses 1. Setelah pemesan menekan tombol untuk registrasi, maka sistem memunculkan form registrasi

2. Pemesan mengisi form registrasi

3. Setelah selesai, pemesan menekan tombol submit

untuk mendaftar

4. Jika form registrasi masih terdapat data yang

kosong, maka sistem memunculkan pesan kesalahan

5. Jika form registrasi sudah terisi dengan lengkap,

maka sistem menyimpan data registrasi pemesan

5. Nomor Proses 5

Nama Proses Pengolahan Pemesanan

Deskripsi Proses

Proses ini dilakukan oleh pemesan. Proses ini

merupakan proses pengolahan data pemesan,

pemesanan, dan detail pemesanan. Pemesan dapat melakukan tambah pada data pemesan lalu setelah data pemesan selesai diolah, pemesan dapat menambah data pemesanan dan dilanjutkan ke data detail pemesanan.


(69)

No. Proses Keterangan

Datanya diambil pada data store pemesan dan di simpan

pada data store pemesanan, serta data store detail

pemesanan, sedangkan sumber referensi data lainnya

diakses dari data store fasilitas dan data store detail

biaya.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh pemesan yaitu:

a. Data Pemesan

b. Data Pemesanan

c. Data Detail Pemesanan

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pemesan yaitu:

a. Info Pemesan

b. Info Pemesanan

c. Info Detail Pemesanan

Logika Proses 1. Pada layar antarmuka website, pemesan melakukan proses login

2. Jika berhasil melakukan proses login, muncul

antarmuka yang di dalamnya terdapat menu pilihan beranda, pemesanan, tagihan, dan logout

3. Jika gagal melakukan login, sistem memunculkan

pesan kesalahan login

6. Nomor Proses 6

Nama Proses Pengolahan Laporan

Deskripsi Proses

Proses ini dilakukan oleh pejabat untuk melihat laporan harian dan bulanan dari data transaksi yaitu untuk mengetahui penggunaan fasilitas balai.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh pejabat yaitu:

a. Bulan


(70)

No. Proses Keterangan

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pejabat yaitu: Laporan

Logika Proses 1. Setelah pejabat berhasil melakukan proses login, maka pejabat masuk ke layar antarmuka yang di dalamnya terdapat pilihan menu untuk melihat laporan bulanan atau laporan tahunan

2. Jika gagal melakukan login, sistem memunculkan

pesan kesalahan login

3. Pejabat juga dapat mencetak hasil laporan tersebut

7. Nomor Proses 7

Nama Proses Pengolahan Dashboard Deskripsi

Proses

Proses ini dilakukan oleh pejabat untuk memonitor penggunaan fasilitas balai dan pemasaran untuk mengetahui informasi penggunaan fasilitas balai.

Masukan Data yang dapat dimasukkan oleh pejabat yaitu: Tanggal

Data yang dapat dimasukkan oleh pemasaran yaitu: Tanggal

Keluaran Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pejabat yaitu: Dashboard

Hasil keluaran dari pemrosesan data oleh pemasaran yaitu:

Dashboard

Logika Proses 1. Setelah pejabat atau pemasaran berhasil melakukan proses login, maka pejabat atau pemasaran masuk ke layar antarmuka yang di dalamnya terdapat pilihan menu untuk melihat dashboard

2. Jika gagal melakukan login, sistem memunculkan


(1)

(2)

(3)

Black Box

Beta

Wawancara Kuesioner

Equivalence Partitioning Testing Cause-Effect Relationship Testing


(4)

(5)

Kesimpulan

Mudah mengolah data Mudah memonitor Mudah membuat laporan Mudah proses pemesanan


(6)

Saran

Dashboard

Proses pembayaran Validasi pengolahan data master