xix
DAFTAR SIMBOL
1. Diagram Alir Prosedur Flow Map
No. Simbol
Keterangan
1. Proses Komputerisasi
2. Proses Manual
3 Dokumen
4. Seleksi
5. Media Penyimpanan Data Database
6. Penyimpanan arsip atau dokumen non
computer
xx
7. Konektor
8. Garis Alir Data
Sumber : Jogiyanto Hartono 2005 : 796
2. Data Flow Diagram DFD
No. Simbol
Keterangan
1. Proses
2. Entitas
3. File Penyimpanan
4. Garis Alir Data
Sumber : Jogiyanto Hartono 2005 : 802
3. Entity Relationship Diagram ERD
No. Simbol
Keterangan
xxi
1. Relasi Entitas
2. Entititas
3. Garis Alir Data
Sumber : Jogiyanto Hartono 2005 : 796
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Rinrin Sri Eviyani, membangun aplikasi e
– commerce berbasis web pada cindy shop di jakarta Skripsi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer
Indonesia sistem informasi,Bandung. Andi. 2006. Apa dan Bagaimana E-Commerce.
Ardi Budiman.2010. Membangun E-Commerce Pada Kizaru Animanga-Skripsi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia sistem
informasi,Bandung. ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id...Pertemuan+06+++_BlackBox+Testing_.pdf \
Tgl akses 29 Maret 2012 Jam 08:00 WIB. Bunafit Nugroho. 2008. Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis WEB dengan PHP dan
MySQL.
Jhonsen. 2004.Web Designer untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis Dan Desain Informasi.
Nugroho,Bunafit.2004.Aplikasi Pemograman Web dinamis dengan PHP dan MySQL.GAVA MEDIA,Jogjakarta.
Pressman,S Roger.2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi: Yogyakarta
Prihatna, Henki, “Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional”, Penerbit PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2005. Y.B.Mulyana,S.Kom.2003.Trik Membangun situs menggunakan PHP dan MySQL. PT Elex
Media Komputindo.Jakarta. Yudhi Purwanto. 2001. Pemrograman Web dengan PHP.
http:12puby.blogspot.com201201sistem-informasi-penjualan.html
2 november 2012
http:maridzon.blogspot.com201205v-behaviorurldefaultvmlo.html
2 november 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan secara dinamis salah satu hasil perkembangan teknologi adalah komputer sebagai alat bantu manusia
yang memiliki kelebihan diantarannya kecepatan,keakuratan serta efisiensi pengolahan data dibandingkan dengan sistem manual. Pengolahan data menjadi
informasi inilah yang menjadi kelebihan komputer dan telah merambah dalam berbagai segmen, baik didalam dunia bisnis maupun dunia pendidikan .Ketentuannya
pada kompetisi dunia pendidikan telah menciptakan persaingan yang ketat antara sekolah yang satu dengan yang lainnya.Sehingga perkembangan teknologi harus
diikuti oleh pengelolahan instalasi pendidikan.Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang.Semua aktivitas yang dilakukan oleh sebuah bidang
usaha semakin tidak terlepas daripengaruh teknologi informasi.Dengan demikian semakin banyak para pengusaha menerapkan teknologi informasi tersebut dalam
mengelola bidang usahanya.Peranan teknologi informasi dalam bisnis telah mengubah secara radikaltipe pekerjaan, pekerja, organisasi bahkan system
manajemen dalam mengelola sebuah organisasi.Semula pekerjaan banyak yang mengandalkan otot kepekerjaan yang mengandalkan otak. Tipe pekerjaan bisa
memiliki peranan penting menggantikan peran manusia secara otomatis terhadap suatu siklus system mulaidari input, proses, dan output di dalam melaksanakan
aktivitas serta telah menjadifasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besarterhadap perubahn-perubahan yang mendasar pada
infrastruktur, operasi,
danmanajemen organisasi
juga kebutuhan
untuk mempertahankan dan meningkatkanposisi kompetitif, mengurangi biaya serta
meningkatkan fleksibilitas Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal maka diperlukan adanya suatu Sistem Informasi Manajemen. Sehingga semua proses
transaksi dari perusahaan dapat dicatatat dan dilaporkan dengan baik, khususnya pencatatan penjualan barang. Sistem informasi Penjualan merupakan konsep baru
yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui
jaringan informasi termasuk internet Perusahaan yang ingin meningkatkan penjualan tidak melepaskan diri dari
kegiatan pemasaran.Pemasaran yang baik dan tersebar luas merupakan faktor untuk meningkatkan hasil penjualan perusahaan.Maka, diperlukan koordinasi yang baik
antara pemasaran dan penjualan. Dengan hal itu, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada
bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan system informasi penjualan berbasisi web untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti. Dengan
aplikasi system informasi penjualanberbasis web, dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara
konvensional door to door, one-to-one relationship. Maka system informasi penjualan berbasisi web bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau
jasa melalui media internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubahcara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.
Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem system informasi penjualan berbasis web bukanlah merupakan proses instant, namun merupakan transformasi
strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Butik herman collection berusaha untuk mengembangkan usaha retailnya yaitu pakaian yang sebelumnya hanya bersifat
lokal menjadi berskala nasional guna memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan omzet. Dimana produk-produk yang dipasarkannya diharapkan dapat
diakses dari seluruh penjuru negeri. Saat ini dalam memasarkan produk-produknya, Butik herman collection masih menggunakan metode konvensional, yaitu selain
memiliki butik, juga memasarkan dengan pendekatan personal secara lisan dan memasang iklan di beberapa media. Hal tersebut tentu sangat tidak efektif untuk
mencapai maksud perusahaan dalam mengembangkan usahanya dibidang fashion menjadi berskala nasional.Walaupun demikian penjualan dalam skala regional
mengambarkan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan hal tersebut bisa dilihat dari hasil penjualan dari tahun 2008 sampai 2012 dengan puncaknya butik herman
collection mampu mencapai target penjualan.berikut data statistik butik herman collection tahun dari tahun 2008 sampai 2012.
Gambar 1.1 Grafik Penjualan pakaian pada Butik herman collection bandung Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka topik yang diambil adalah penjualan
barang melalui internet. Melihat hal itu maka penulis memilih judul “
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN BERBASIS WEB PADA BUTIK HERMAN COLLECTION BANDUNG.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikut :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Transaksi penjualan masih bersifat konvensional dimana konsumen harus datang langsung ketempatnya untuk melakukan transaksi pembelian.
2. Belum tersedianya media alternatif untuk sarana promosi pada Herman Collection.
3. Proses pengolahan data di butik butik herman collection yang ada seperti transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan masih menggunakan proses
pencatatan sehingga menimbulkan penumpukan dokumen.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan saat ini di Butik herman collection.
2. Bagaimana Perancangan Sistem Penjualan berbasis web yang dapat meningkatkan penjualan pada Butik herman collection.
3. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Penjualan berbasis web sebagai pendukung untuk mempermudah konsumen melakukan transaksi pembelian.
4. Bagaimana evaluasi Sistem Informasi Penjualan berbasis web sebagai pendukung penjualan berbasis web di Butik herman collection.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun atau merancang suatu media alternatif yang dapat membantu memperluas jangkauan dan sebagai media
promosi penjualan berbasis web pada Butik herman collection.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Sistem Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan saat ini
diButik herman collection.
2. Untuk mengetahui Perancangan Sistem Penjualan dan Pembelian berbasis web yang dapat meningkatkan penjualan pada Butik herman collection.
3. Untuk mengimplementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian berbasis web sebagai pendukung untuk mempermudah konsumen melakukan transaksi
pembelian.
4. Untuk mengevaluasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian sebagai pendukung penjualan berbasis web di Butik herman collection.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dalam penulisan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan
1. konsumen sebelumnya dengan menawarkan pelayanan yang lebih kompetitif sebagai strategi dalam penjualan. Membantu perusahaan dalam menarik konsumen
baru serta menjaga loyalitas
2. Dengan Sistem Informasi Penjualan berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan barang sehingga
meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja di Butik herman collection.
3. Sistem Informasi Penjualan berbasis web ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna untuk dapat mendukung kegiatan pemasaran yang lebih
luas.
2. Bagi Konsumen
1. Dengan adanya pemasaran berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah dalam mengakses dan memesan suatu produk secara online.
2. Informasi yang didapat konsumen mengenai produk yang ditawarkan oleh Butik herman collectionlebih jelas dan lebih akurat.
3. Pelayanan untuk konsumen bersifat personal dengan cara mengakses website.
1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis
Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama dalam pembuatan sistem informasi yang
berbasis web, memperluas wawasan tentang bagaimana perancangan sistem informasi yang baik umumnya serta sistem informasi pemasaran pada khususnya dan
diharapkan penulis dapat menganalisis suatu sistem informasi yang baik.
2. Bagi penulis lain
Sebagai acuan bagi mahasiswa lain atau penulis yang akan melakukan penulisan dengan kajian yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan
berbasis web.
3. Bagi pengembangan ilmu
Sebagai acuan bagi mahasiswa lain atau penulis yang akan melakukan penelitian dengan kajian yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan
berbasis web.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah hanya di titik beratkan pada proses penjualan produk pakaian diButik herman collection. Sedangkan asumsi lain yang mendukung sistem
informasi penjualan di Butik herman collection adalah : 1. Area pemasaran hanya di wilayah indonesia
2. Aplikasi ini bersifat online shoping yang menitik beratkan pada informasi katalog produk.
3. batas waktu pemesanan adalah selama 3 hari.
4. cara pembayaran bisa dilakukan dengan transfer bank MANDIRI atau BCA, wesel, kecuali dengan kartu kredit karena Butik herman collection tidak melayani
melalui kartu kredit.
5. Jenis user terdiri dari Non member hanya dapat melihat - lihat produk, Member dapat melihat produk, memilih produk, menampilkan keranjang belanja,
melakukan order melalui checkout, dapat merubah password dan setting member.
6. Bagi user aplikasi system informasi penjualanini menangani proses pemesanan order, konfirmasi pembayaran dan pengiriman serta menangani keluhan sebagai
feedback atau masukan untuk Butik herman collection. 7. Tidak membahas tentang pergudangan.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Butik herman collectionJalan Cijerah no.84 Bandung dan jadwal penelitian di lakukan pada beberapa tahap yaitu sebagai berikut.
Tabel 1.1 jadwal penelitian
No Waktu
Kegiatan Tahun 2012
September Oktober
November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan
kebutuhan : a Observasi
b Wawancara c Pengumpulan
data 2
Membangun prototype :
a Analisis data b Perancangan
database 3
Pengkodean Sistem
4 Evaluasi
Sistem 5
Pengujian Sistem
Menguji Perangkat
Lunak
6 Evaluasi
Sistem 7
Penyusunan Skripsi
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sitem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem.
Prosedur procedure didefinisikan oleh Richard F. Neuschel dalam Jogiyanto HM 2005:1 sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal tulis menulis, biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan oleh menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Lebih lanjut Jerry Fitz Gerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D.Stallings, Jr., dalam Jogiyanto HM 2005:2 mendefiniskan prosedur sebagai urut-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa what yang harus dikerjakan dan bagaimana how mengerjakannya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila
mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini
akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri
dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri.
Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut
dapat tercapai. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari
suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan goal dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran objectives. Goal biasanya dihubungkan dengan ruang
lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih
tepat diterapkan, tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan dan sasaran digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
Suatu sistem harus mempunyai sasaran, tujuan dan komponen-komponen yang saling berinteraksi atau berhubungan satu dengan yang lainnya dalam mencapai suatu
tujuan perusahaan yang telah diterapkan. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut para ahli yaitu :
Menurut Warren D. Stalling, Jr dalam Jogiyanto HM 2005:1 : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Menurut M.J Alexander dalam Jogiyanto HM 2003:2 : “Sistem adalah suatu group dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan
fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-
sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran akhir dari sistem”. Berdasarkan pengertian di atas, jelaslah bahwa suatu sistem tidak dapat
dilakukan oleh orang atau bagian tertentu saja dalam perusahaan tetapi merupakan kerjasama sekelompok orang yang saling berhubungan dan menunjang agar kegiatan
perusahaan berjalan dengan baik dan akhirnya dapat menghasilkan suatu informasi.
2.1.1. Bentuk Umum Sistem
Bentuk umun dari suatu sistem terdiri atas masukan input, proses dan keluaran output seperti terlihat pada gambar 2.3, dalam bentuk umum sistem ini
bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Gambar 2.1. Bentuk Umum Sistem
Sumber : Jogiyanto 2005 : 5 12
2.1.2. Karakterisitik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen components,
batas sistem
boundary, lingkungan luar sistem environments, penghubung interface, masukan input,
keluaran output, pengolah process, dan sasaran objectives atau tujuan goal. 1. Komponen Sistem System Components
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem System Boundary Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya. Batas sistem memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem System Environment Lingkungan luar sistem merupakan daerah luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat
menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem.
4. Penghubung Sistem Dengan penghubung, suatu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem yang
lainnya, dimana keluaran output dari suatu sub sistem akan menjadi masukan input untuk sub sistem yang lainnya.
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna bagi sub sistem yang lainnya atau supra sistem dan sebagai sisa pembuangan.
5. Masukan Sistem System Input Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
a. Masukan Perawatan maintenance input Energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contohnya,
program digunakan untuk mengoperasikan komputer. b. Masukan Sinyal signal input
Energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, data yang diolah untuk menjadi informasi
6. Keluaran Sistem System Output Keluaran output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluara yang berguna dan sisa pembuangan. 7. Pengolah Sistem System Process Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem System Objective
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Karakteristik dari suatu sistem dapat dilihat seperti pada gambar 2.2 berikut :
Gambar 2.2.
Karakteristik Sistem Sumber : Jogiyanto 2005 : 6
2.1.3. Elemen Sistem
1. Tujuan Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah,
prosedur pencapaian tujuan.
2. Batasan Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana
batasan ini dapat berupa peraturan-peraturan, biaya-biaya, personil, peralatan, dll. 3. Control
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa control pemasukan data input, control keluaran dat output, control
pengoperasian, dll. 4. Input
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekwensi pemasukan data, jenis
pemasukan data, dll. 5. Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi, peringkasan,
pencarian, dll. 6. Output
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa laporan, grafik, dll.
7. Umpan Balik Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan sesuai
keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan, dll.
Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuannya
tersebut telah tercapai.
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,diantaranya sebagai berikut :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-
pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
operasi, sitem penjualan, dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia ditentukan dan tunduk kepada pencipta alam. Misalnya sistem
perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine
system atau ada yang menyebut man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem Tertentu deterministic system dan Sistem Tak Tentu probabilistic
system
Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah bisa diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.
Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. Contohnya pada sistem sosial,
sistem politik, dan sistem demokrasi.
d. Sistem Tertutup close system dan Sistem Terbuka open system
Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja asecara otomatis tanpa ada turut campur
tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup.
Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lain.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi information dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian event adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di
dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata fact dan entity adalah
berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut Jogiyanto H.M 2001 : 8 Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.
2.2.1. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah untuk proses lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data
yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu agar dapat lebih berguna dalam bentuk informasi. Data yang diolah melalui suatu
model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan dan menghasilkan suatu tindakan yang akan
membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui suatu model sampai membentuk suatu siklus informasi.
Siklus informasi dapat dilihat seperti pada gambar 2.3. berikut :
Proses Model
Hasil Keputusan Data
Input
Keputusan Tindakan
Data ditangkap
Penerima Informasi
Output Basi
s D
at a
Gambar 2.3. Siklus Informasi
Sumber : Jogiyanto 2005 : 9
2.2.2. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto 2003 : 34 Kualitas dari informasi tersebut tergantung dari
tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan, bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi atau perusahaan.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Informasi harus disampaikan pada orang yang sesuai dengan maksud dari
informasi tersebut, karena relevansi informasi antar orang berbeda 2.2.3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibanding dengan biaya mendapatkannya. Informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan
suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu
pihak didalam perusahaan.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto HM 2005 :7-11 dalam buku Analisis Desain, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building blok yaitu:
1. Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh dan rasakan.
2. Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.
3. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan input untuk sistem informasi dan disimpan serta diolah.
4. Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan atau usaha yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi. 5. User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin
sistem informasi, dan sebagainya.
2.3.2. Tujuan Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Integrasi sistem
a. Menghubungkan sistem individukelompok. b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
2. Efisiensi pengelolaan a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data.
b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi. c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
3. Dukungan keputusan untuk manajemen a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.
b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi. c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.
2.3.3. Manfaat Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja
2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses
4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar
6. Perbaikan keputusan
2.4. Sistem informasi penjualan
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan
kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur
dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.
2.4.1. Manfaat Sistem informasi penjualan
Manfaat yang diperoleh bagi organisasi pemilik sistem informasi penjualan : 1. Memperluas market place hingga kepasar nasional.
2 sistem informasi penjualan menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. sistem informasi penjualan mendukung upaya-upaya business process reengineering. Dengan mengubah prosesnya, maka produktivitas sales-people,
pegawai yang berpengetahuan, dan administrator bias meningkat 100 atau lebih. 4. sistem informasi penjualan memperkecil biaya telekomunikasi.
5. Akses informasi menjadi lebih cepat.
Manfaat bagi konsumen antara lain : 1. sistem informasi penjualan memungkinkan konsumen untuk berbelanja atau
melakukan transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
2. sistem informasi penjualan menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada konsumen dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan
secara cepat. 3. Konsumen bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan
detik, bukan lagi hari atau minggu.
2.4.2. Model Transaksi Online Banking
Online banking merupakan model transaksi perbankan tradisional yang dilakukan secara online atau menggunakan teknologi internet. Pada dasarnya online
banking merupakan migrasi dari layanan perbankan tradisional ke layanan modern yang menggunakan teknologi informasi dan internet. Keunggulan model ini transaksi
akan dapat dilakukan secara cepat, kapan saja dan dari mana saja. Kelemahan model ini adalah nasabah masih harus melakukan transaksi tradisional jika mau menarik
atau menyetor dana ke bank yang bersangkutan.
2.5. Internet
Internet merupakan jaringan komputer global, yang menghubungkan komputer-komputer yang tersebar diseluruh dunia.
Akibat popularitas dari internet ini, makin banyak lembaga komersial maupun non komersial yang berminat untuk bergabung kedalam jaringan tersebut karena alasan
utamanya, yaitu dengan bergabung dijaringan internet kesempatan untuk mendapatkan informasi tidak terbatas karena internet merupakan gudang informasi
yang terdiri dari ilmu pengetahuan, cuaca, ekonomi, keuangan, kesenian, restoran, sampai dengan hiburan.
Sebagai gudang informasi, internet juga dapat digunakan sebagai alat penyebaran informasi, salah satu contohnya untuk kegiatan promosi suatu produk
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
2.5.1. World Wide Web WWW
World Wide Web merupakan layanan yang dapat menampilkan halaman halaman informasi pada internet, sedangkan web merupakan bagian dasar dari
informasi pada world wide web. Oleh karena itu kemudahan, keefektifan dan keandalan teknologi world wide web yang diterapkan pada internet, maka dalam
penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan efektif. Istilah-istilah yang sering digunakan apabila bekerja dengan internet,
diantaranya yaitu: 1. Web, adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar,
bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, dimana antara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan kita membaca data dan
informasi pada web kita dapat menggunakan Web Browser seperti Internet Explorer atau Netscape.
2. Web Site, merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan web site ini adalah sebuah buku yang berisi topik
tertentu. 3. Web Pages, merupakan sebuah halaman khusus dari situs tertentu. Diumpamakan
halaman web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari web tertentu. 4. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari
sebuah web site. 5. Web Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan
kita melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW. Salah satu web
browser yang populer dan banyak digunakan saat ini yaitu Mozilla firefox dan google chrome
Gambar 2.4. Arsitektur Internet Sumber http:www.surfscranton.comarchitectureInternetArchitecture.htm
2.5.2.Hypertext Markup Langunge HTML
Hypertext Markup Language HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan
dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language SGML. HTML sebenaranya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak
tergantung pada stuatu sistem operasi tertentu. HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser
Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan
fasilitas yang lebih baik dari versi sebelumnya. Namun perkembangan tersebut tidak sampai mengubah cara kerja dari HTML. HTML 2.0 secara resmi dikeluarkan pada
bulan November 1995 oleh IETF Internet Engineering Task Force. HTML 2.0 ini merupakan penyempurnaan dari HTML+ 1993.
2.5.2.1. Struktur Dokumen HTML
HTML Hyper Text Markup language yaitu bahasa yang dipakai untuk menampilkan informasi dalam bentuk hypertext pada halaman web dan bahasa ini
menggunakan tanda markup untuk menandai perintah-perintahnya. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam web browser yang berisi informasi
ataupun interface aplikasi di dalam internet. Contoh1.htm
HTML HEAD
Kepala atau kop Dokumen TITLEContoh.htmTITLE
HEAD BODY
Isi Dokumen BODY
HTML
2.5.3.Perangkat Lunak Pendukung
Dalam membangun aplikasi penjualan berbasis web digunakan beberapa program
aplikasi yaitu: a. Web Server apache
b. MYSQL
c. PHP
d. Wamp Server
e. Macromedia Dreamwever CS4
2.5.3.1.Web Server Apache
Apache adalah program bantu yang digunakan sebagai web server. Pemilihan software ini disebabkan karena programnya yang gratis, dengan kinerja relatif stabil.
Dalam pengembangannya pun mempergunakan sistem Bazaar, yakni tiap orang dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk dapat memberikan kontribusi dalam
mengembangkan program. Selain itu, Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya mod_php. Hal ini membuat kinerja
PHP menjadi lebih baik.
2.5.3.2.MySQL
MySQL adalah sebuah database yang didukung oleh PHP untuk dapat melakukan koneksi dan query pada database ini. MySQL dapat menyimpan semua
data Website seperti Berita, Artikel, Counter dan sebagainya dengan mudah dan terstruktur, dan dapat membukanya kembali dengan mudah dan cepat. character yang
sama dengan PHP. Selain itu, MySQL digunakan sebagai database server. Dilihat dari kelebihan yang dimiliki MySQL serta dukungan dari program PHP, maka MySQL
cocok untuk digunakan sebagai database server untuk aplikasi situs web yang dibuat. Menurut Janer Sumarmata 2006:28 MySQl adalah cepat, mudah untuk digunakan
easy-to-use dan sebagai sistem manajemen database relasional RDBMS yang digunakan untuk database pada beberapa Web site. Kecepatan adalah fokus utama
pada pengembangan awal MySQL. MySQL lebih mudah dalam instalasi dan penggunaannya dibanding pesaing komersialnya.
2.5.3.3.PHP
Menurut Janer Simarrmata 2006:30 adalah bahasa scripting language yang dirancang secara khusus untuk penggunaan pada Web. PHP adalah tool untuk
pembuatan halaman web dinamis. Kaya akan fitur yang membuat perancangan web dan pemrograman lebih mudah, PHP digunakan pada 13 juta menurut survey
Netcraft www.php.netusage.php. PHP kependekana untuk HyperText Preprocessor. Pada awal perkembangan oleh Rasmus Leodrof, dia menyebutkan sebagai tools
Personal Home Page.
Seperti bahasa pemrogramana web lainnya PHP memroses seluruh perintah yang berada dalam skrip PHP di dalam web server dan menampilkan outputnya ke dalam
web bowser klien. PHP adalah bahasa scripting yang menghasilkan output HTML ataupun output lain sesuai keinginan pemrograman yang dijalankan pada server side.
Artinya, semaua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya output saja.
Kelebihan dari program PHP, antara lain : 1. Life Cicle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan
teknologi internet.
2. Cross platform, PHP dapat dipakai dihampir semua web server yang ada di pasaran Apache, AOLServer, fhttpd, phttpd, Microsoft IIS, dll yang dijalankan pada
berbagai sitem operasi Linux, FreeBSD, Unix, Solaris, Windows.
3. PHP mendukung banyak paket database baik yang komersil maupun non-komersil, seperti postgreSQL, mSQL, MySQL, Oracle, Infomix, Microsoft SQL Server, dan
banyak lagi. Dilihat dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh program PHP, maka program
PHP dipakai dalam pembuatan situs web Butik herman collection.
2.5.3.4. Wamp Server
Wamp server adalah paket web server yang bekerja secara pada localhost yang dibuat secara independen dan di instal pada sistem operasi Windows. WAMP
adalah singkatan dari dari Windows and the principal components of the package: Apache, MySQL and PHP or Perl or Python. Apache adalah Web server, MySQL
adalah database, PHP adalah bahasa scripting yang dapat memanipulasi informasi yang dibuat di database dan menghasilkan halaman web dinamis konten setiap waktu
diminta oleh browser. Program lain juga dapat dimasukkan dalam paket, seperti phpMyAdmin yang menyediakan antarmuka pengguna grafis untuk manajer database
MySQL, atau bahasa scripting Python alternatif atau Perl.
2.5.3.5.Macromedia Dreamwever CS4
Adobe Dreamweaver CS4 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya adalah Adobe Dreamweaver CS3. Aplikasi Adobe Dreamweaver
CS4 memberikan tampilan yang lebih baik dan semakin mudah dalam penggunannya. Aplikasi ini mengintegrasikan banyak asepk dalam pengembangan website, termasuk
pembuatan halaman web serta pengelolaan website. Adobe Dreamweaver CS4 menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti
HTML, CSS, XML, dan pemrograman Client Side seperti JavaScript dengan pengunaan yang sangat mudah. Adobe Dreamweaver CS4 juga mendukung
pemrograman Script Server Side seperti PHP, Active Server Page ASP, ASP.Net, ASP JavaScript, ASP VBScript, ColdFusion, dan Java Server Page JSP.
2.5.4.Browser
Browser adalah sebuah program yang digunakan untuk menampilkan halaman web. Browser berkomunikasi dengan web server melalui protocol http, yang
membaca dan menerjemahkan bahasa html dan data gambar untuk ditampilkan secara visual, sehingga informasi yang ada dapat dibaca.
Gambar 2.5. Cara Kerja Browser
Sumber : Henky Prihatna 2005 : 19 Contoh dari browser :
1. Internet Explorer. 2. Google Chrome.
3. Opera. 4. Mozilla.
5. FireFox.
2.5.5. Basis Data
Basis Data adalah kumpulan data elementer, yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara tersetruktur dalam domain
tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Manajemen Sistem Basis Data Database Management System
– DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah
besar. Jadi, prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau
arsip. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan obyektif
seperti berikut ini: 1. Kecepatan dan kemudahan speed
2. Efisiensi ruang penyimpanan space
3. Keakuratan accuracy
4. Ketersediaan availability
5. Kelengkapan completeness
6. Keamanan security
7. Kebersamaan pemakaian sharability
2.5.6. Jaringan Komputer
Menurut Abdul kadir 2003:346 yang disebut jaringan komputer computer network adalah hubungan dua buah simpul umumnya berupa komputer atau lebih
yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangkat lunak,
perangkat keras, dan bahkan berbagai kekuatan pemrosesan.
2.5.6.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer terdiri dari: 1. Work Group
Yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam jumlah sedikit dalam sebuah ruangan.
2. Local Area Network LAN Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu
area lokal tertentu. Keuntungan LAN :
a. Memungkinkan pemakaian sumber daya secara bersama-sama. b. Meningkatkan produktifitas serta melindungi investasi yang ada.
c. Memungkinkan pengiriman data yang lebih banyak dan kompleks serta pertukaran informasi yang lebih baik.
Kerugian LAN : a. Pembuatan instalasi jaringan tidak sederhana.
b. Perlunya software khusus yang dirncang untuk multi user. c. Perlunya pengaturan dan keamanan data di dalam jaringannetwork.
d. Virus dapat menyebar ke seluruh jaringan. 3. Metropolitan Area Network MAN
Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota.
4. Wide Area Network WAN Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau
antar negara. Jenis jaringan berdasarkan kebutuhan, diantaranya yaitu:
1. Peer to Peer Peer to Peer atau sering disebut point to point merupakan jenis jaringan yang
tidak melibatkan sumber daya terlalu tinggi. Pada setiap workstation tidak memiliki batasan yang khusus dalam hal pengaksesan data dan dalam penggunaan sumber
daya. Setiap komputer atau workstation yang terhubung tidak dibatasi oleh sebuah hak akses. Semua workstation yang terhubung dapat menggunakan semua data dan
dapat mengirimkan data tanpa ada batasan. 2. Client-Server
Komputer klien merupakan komputer yang selalu memerlukan sumber daya berupa data maupun sistem dari komputer server. Komputer server merupakan
komputer yang mampu menyediakan dan menerima permintaan yang dilakukan oleh komputer klien. Di dalam jenis ini, klien dan server akan sangat berhubungan erat.
Apabila ada sebuah komputer yang selalu menyediakan sumber daya dan digunakan oleh komputer lain, komputer tadi disebut computer server. Komputer yang hanya
menerima dan mengakses ketersediaan data dari komputer lain akan disebut komputer klien.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah Membangun Aplikasi Penjualan online Berbasis Web Pada Butik herman collection Bandung. Penelitian dilakukan pada
Butik herman collectionyang beralamatkan di Jalan Cijerah no 84 bandung. Butik herman collection merupakan butik yang bergerak dibidang penjualan pakaian, tas
dan lainnya.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada pertengahan tahun 2002, Pada awalnya butik itu adalah kios tanpa nama yang menjual produk fashion seperti baju dan tas dengan teman
– teman dan penduduk sekitar sebagai target pasarnya. Berawal dari ide temannya yang memiliki
latar belakang manajemen industri, Bapak Herman mulai merubah orientasi bisnisnya, yang tadinya hanya sebagai distributor menjadi butik, dan memberikan
nama kepada usahanya “Herman Collection”. Meski sempat menghadapi serangkaian krisis, bahkan sempat berhenti beroperasi selama beberapa bulan, Butik herman
collection berhasil melaluinya dan terus maju. Pada pertengahan 20012, Butik herman collection mulai mencoba memperlebar jangkauan usahanya dengan
menambah jenis produk yang dijual, dan melakukan pemasaran melalui Facebook dan Black berry messangger. Kini Butik herman collection telah memiliki butik ,
dengan ribuan Konsumen yang tersebar di seluruh bandung.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi Perusahaan
Butik herman collection mempunyai Visi yaitu : Menjadi butik yang terpercaya yang menitikberatkan kepada kepuasan
pelanggan.
3.1.2.2. Misi Perusahaan
Misi Butik herman collection yaitu : Menyediakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang murah dengan
pelayanan yang customer oriented.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi dalam arti bagan adalah kelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan pengertian organisasi secara universal
mengandung pengertian sebagai kumpulan orang-orang yang bekerjasama dengan dasar persamaan tujuan.
Organisasi perusahaan sangat penting dalam menjamin kelangsungan dan kelancaran mekanisme kerja perusahaan, dengan adanya organisasi perusahaan
dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem pembagian kerja atau tugas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga mempermudah kegiaan operasional dalam
mencapai suatu tujuan.
Struktur Organisasi Butik herman collection dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini :
Pemilik
Marketing Bagian Keuangan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Butik herman collection
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Owner atau pemilik yang memiliki tanggung jawab seluruh bagianfungsional perusahaan atau organisasi. Pemilik memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh bagian fungsional dan juga bertugas melakukan pembelian.
2. marketing yaitu bagian yang bertugas untuk melakukan promosi dan atau penjualan selain penjualan di butik, seperti penjualan di internet. Bagian ini juga
bertugas untuk merekrut reseller baik melalui perekrutan offline ataupun online melalui internet.
3. Bagian keuangan adalah bagian yang mengelola financial perusahaan meliputi pembelian barang dan gaji pegawai.
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Penelitian deskriptif
merupakan metode
penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Maka dari itu
peneliti menggunakan metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini juga menggambarkan suatu keadaan dimana peristiwa dan kondisi yang diteliti itu
sedang berjalan di masa sekarang dengan penelitian studi kasus di Butik butik herman collection bandung, untuk memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran mata
pelajaran komputer, kendala yang dihadapi serta pemecahan masalahnya.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data secara lengkap yang berhubungan dengan penelitian ini dilakukan dengan cara survei. Data yang diperlukan adalah data primer dan data
sekunder.
3.2.2.1.Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari pihak yang bersangkutan atau langsung diperoleh dari responden.
Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu : 1. Wawancara
Metode wawancara adalah metode yang efektif dalam pengumpulan data karena bertatap muka langsung dengan sumber melalui tanya jawab. Tanya jawab
secara langsung kepada bagian kurikulum mengenai data-data yang dibutuhkan seperti bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan di Butik herman
collectionmengenai sistem penjualan online berbasis web. 2. Observasi
Metode ini diperlukan untuk mengetahui atau mendapatkan data yang tidak mungkin didapat dengan metode wawancara. Disini penulis langsung terjun ke
lapangan melihat sendiri bagaimana proses transaksi penjualan secara konvensional yang ada di Butik herman collectionBandung.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu berupa referensi dari buku, makalah atau dari beberapa sumber di internet yang
berhubungan dengan tema penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. Penulis sendiri mencoba mengambil dari beberapa buku yang telah penulis cari dan penulis
mencoba mencari tahu apa yang tidak ada dalam buku lewat media internet.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan-pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai
terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan
membuat sistem informasi menjadi berhasil. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi dengan beberapa alat
dan teknik supaya membutanya berhasil. Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan struktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan
alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan untuk proses pengemangan perangkat lunak yang akan dibangun adalah model prototype. Prototype merupakan suatu metode dalam
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu
program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk
diidentifikasi.
Secara garis besar, sasaran prototype adalah sebagai berikut : 1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha
pengembangan sistem.
2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai ke pengembang.
3. Membantu menggambarkan kebutuhan pmakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.
4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem. Berikut ini merupakan mekanisme pengembangan sistem dengan menggunakan
Prototype:
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototipe
Sumber : Abdul Kadir 2003, “Pengenalan Sistem Informasi”. 2003:416 47
Tahapan-tahapan prototyping yaitu : 1. Pengumpulan kebutuhan
Konsumen dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada konsumen misalnya dengan membuat input dan format
output. 3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh konsumen apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann konsumen. Jika sudah sesuai maka langkah 4
akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black
Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem Konsumen mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan dan jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima konsumen siap untuk digunakan. Kelebihan Prototype
1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.
2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehinga
sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.
3. Mempersingkat waktu pengembangan.
4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.
5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan- perubahan.
6. Menghemat biaya.
Kelemahan Prototype 1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam
menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototype.
2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.
3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.
4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.
5. Apabila tidak dikelola dengan baik, prototype menjadi tidak pernah berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Perancangan merupakan tahap persiapan untuk rancang bangun implementasi suatu sistem, yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat
berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi termasuk
mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat Bantu. Alat Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan
komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Flowmap, Diagram
Konteks, Data Flow Diagram DFD, Kamus Data, Tabel Relasi dan Entity Relation Diagram ERD
1. Flowmap Diagram Sistem Prosedur Flowmap disebut juga sebagai forms flowchart diagram alir dokumen Mapping
Map Chart Paper Work Flowchart Diagram Sistem Prosedur Kerja. Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen aliran data fisik,
entitas-entitas sistem informasi dari kegiatan-kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.
2. Diagram Konteks Context Diagram atau Diagram konteks adalah diagram yang memberi gambaran
jelas mengenai hubungan antar entitas-entitas, unsur-unsur organisasi yang berhubungan dengan sumber data, pengolahan data dan informasi yang akan
digunakan dalam pembuatan aplikasi. 3. Data Flow Diagram DFD
Data Flow Diagram DFD adalah representasi grafik dari sebuah sistem, aliran- aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal tujuan, dan penyimpanan
dari data tersebut.
4. Kamus Data Kamus data data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary
adalah katalog fakta tentang dan kebutuhan-kebutuhan informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di
sistem dengan lengkap. 5. Perancangan Basis Data
a. Normalisasi Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen-elemen menjadi tabel-tabel
yang menunjukan entity dan relasinya. Dari item-item data yang ada digunakan sebagai dasar dalam merancang basis data yang lebih efisien.
b. Tabel Relasi Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang
didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tabel yang dapat berelasi dengan entitas
pada entitas yang yang ada pada tabel lain. 6. Entity Relationship Diagram ERD
Objek utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukan objek-objek himpunan entitas apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan
bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. Digunakan untuk menggambarkan model data secara konseptual.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian software dilakukan untuk menegetahui kekurangan-kekurangan dari software yang dibuat. Metode pengujian adalah cara untuk menguji perangkat
lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk
menentukan kesalahan. Pengujian yang dilakuan yaitu menggunakan pengujian black box yang berarti
pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak
berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi
pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan teknik white box. Pengujian black box
berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa 5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah : 1. File integrity
Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bias diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam
file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar. 2. Ease of use
Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoprasikan dan menyiapakan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini
tersangkut dengan usability sistem terhadap interaksi antara manusia dan sistem. 3. Authorization
Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorization menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu data dan informasi yang utuh dan nyata kedalam bagian-bagian atau komponen-komponennya yang bertujuan
untuk mengidentifikasikan serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk memahami alur dari
informasi dalam sistem, diperlukan pendokumentasian dalam membangun suatu aplikasi penjualan onlinepada Herman Collectionsehingga akan mempermudah tahap
perancangan sistem sistem.
4.1.1. Analisis dokumen
Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui dokumen yang digunakan sistem yang berjalan. Analisis dokumen ini juga akan membantu dalam perancangan
yang akan dibuat. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem yang berjalan di Herman Collectionantara lain adalah sebagai berikut :
Nama Dokumen : Struk Pembayaran Deskripsi : Bukti penerimaan dari Marketing ke Konsumen.
Rangkap : 2 Dua
Atribut : tuan, toko, no_faktur, jumlah, nama_barang, harga, total, jumlah, tanda_terima, hormat_kami.
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Pemahaman terhadap sistem dilakukan dengan mempelajari bagaimana sistem tersebut berjalan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Herman Collection,
alur prosedur penjualan produk yang saat ini sedang berjalan di Herman Collection adalah sebagai berikut :
1. Konsumen memilih produk yang akan dibelinya. Setelah Konsumen mendapatkan produk yang akan dibelinya, Konsumen memberikan produk
tersebut ke Marketing.
2.
Marketing menerima produk yang akan dibeli oleh Konsumen. 3. Marketing akan memasukan data transaksi pembelian ke pembukuan, kemudian
membuat struk sebagai bukti transaksi pembelian dan memberi informasi kepada Konsumen berapa total harga yang harus dibayar oleh Konsumen dari produk
yang telah dibelinya. 4. Konsumen memberikan sejumlah uang ke Marketing sesuai dengan total harga
dari produk yang telah dibelinya. 5. Marketing akan mencetak struk dan diberikan ke Konsumen beserta produk yang
dibeli, dan uang kembalian bila uang yang diberikan oleh Konsumen berlebih. 6. Marketing akan memberikan sales report dan product purchased report kepada
pemilik toko.
4.1.2.1. Flow Map yang Sedang Berjalan
Ketika akan membangun sebuah program aplikasi, tahap pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan.
Analisis penjualan pada Herman Collection yang sedang berjalan saat ini akan digambarkan dalam flowmap. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar berupa beberapa
flowmap Sistem Penjualan yang sedang berjalan dibawah ini :
Flowmap pada sistem yang sedang berjalan
Pemilik Toko konsumen
Marketing
Struk penjualan barang 2 rangkap
Struk penjualan
A1
Laporan penjualan bulanan
Laporan penjualan bulanan
Membuat laporan
Bulanan
Gambar 4.1 Flow map sistem penjualan yang sedang berjalan
Keterangan A 1 : Arsip Struk Pembayaran
4.1.2.2.Diagram Konteks yang Sedang Berjalan
Sistem Penjualan pada Herman Collection
Konsumen Data pemesanan barang
Data konsumen
Struk penjualan Arsip Struk
Penjualan Struk penjualan
Pemilik Toko Laporan penjualan bulanan
Laporan pembelian barang Daftar pembelian barang
Gambar 4.2 Diagram kontekspada sistem yang sedang berjalan
4.1.2.3.Data Flow Diagram yang Sedang Berjalan
1.0 Transaksi Penjualan
2.0 Pembuatan Laporan
Konsumen Data pemesanan barang
Data konsumen Struk penjualan
Data hasil penjualan bulanan Arsip struk
penjualan Struk penjualan
Pemilik Toko Laporan penjualan bulanan
Laporan pembelian barang Daftar pembelian barang
Gambar 4.3. DFD Level 0 Pada sistem yang sedang berjalan
1.1 Pemesanan barang
2.1 Pembuatan struk
penjualan Konsumen
Data konsumen Data pemesanan barang
Struk penjualan
Arsip struk penjualan
Struk penjualan
Gambar 4.4. DFD Level 1 dari proses no.1 pada sistem yang berjalan
1.2 Pembuatan laporan
penjualan bulanan
2.2 Penyesuain stock
barang
3.2 Pembuatan laporan
pembelian barang Pemilik toko
Laporan penjualan bulanan
Laporan penjualan bulanan
Daftar pembelian barang
Daftar pembelian barang
Laporan pembelian barang
Gambar 4.5. DFD Level 1 dari proses no.2 pada sistem yang berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan pada analisis dan hasil wawancara terhadap apa yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi penjualan online ini maka dapat dievaluasi hal-hal seperti
pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang sedang berjalan
No. Permasalahan
Pihak
1
Belum tersedianya media promosi yang tepat dalam mempromosikan Herman Collection. Saat ini hanya dilakukan dengan saling
memberikan informasi dari satu Konsumen ke Konsumen lainnya serta pemasangan iklan melalui website dan jejaring sosial misal: kaskus dan
facebook.
Perusahaan
2
Proses transaksi yang berlangsung saat ini masih menggunakan sistem konvensional dimana setiap terjadi transaksi dengan Konsumen,
Marketing membuat bukti pembayaran transaksi sebanyak dua rangkap dengan mencatat setiap produk yang telah dibeli Konsumen. Rangkap
kedua diberikan ke Konsumen sedangkan untuk rangkap pertama disimpan sebagai arsip oleh Marketing untuk dilakukan perhitungan
kemudian diserahkan ke pemilik toko.
Perusahaan
3
Pengelolaan transaksi, pengolahan data, dan pembuatan laporan yang terjadi di Herman Collection. saat ini masih menggunakan pengolahan
data yang bersifat pencatatan dalam bentuk pembukuan. Dengan semakin banyaknya jumlah produk dan transaksi yang terjadi setiap
Perusahaan
hari, cara tersebut ternyata menyulitkan perusahaan dalam proses pencarian data sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam
mendapatkan informasi yang diinginkan.
4
Selama ini pengarsipan dilakukan dengan menggunakan kertas sehingga mudah hilang dan usang.
Perusahaan
5
Dengan sistem yang berjalan saat ini, pemberian informasi kepada Konsumen dirasakan kurang efektif karena perusahaan tidak dapat
memberikan informasi secara lengkap dan detail tentang Herman Collection. dan produk-produk yang ditawarkan, sehingga Konsumen
belum tentu mendapatkan informasi secara lengkap dan akurat mengenai hal tersebut.
Konsumen
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem atau desain sistem dilakukan apabila tahap dari analisis sistem telah selesai dilakukan. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang
berjalan pada bab sebelumnya, maka diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru diharapkan dapat mengatasi beberapa
permasalahan yang ada sebelumnya.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Dengan menganalisa dan mengevaluasi sistem yang berjalan maka sebagai tindak lanjut bagi penyelesain masalah tersebut dapat dibuat suatu perancangan
sistem informasi dengan tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternative sistem yang terbaik.
4.2.2. Gambaran Umum Yang Diusulkan
Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang berjalan, gambaran umum system yang diusulkan
adalah pembuatan aplikasi penjualan onlinedi Herman
Collection.Dalam sistem ini, Konsumen dapat melihat informasi produk dan dapat melakukan pemesanan secara online.Dengan sistem ini juga diharapkan dapat
membantu perusahaan dalam mempromosikan Herman Collectionserta diharapkan dapat membantu menyelesaikan pengelolaan transaksi dan pengolahan data yang
terjadi di Herman Collectiondengan tujuan menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat.
4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah:
1. Konsumen mencari produk yang diinginkan dengan melihat katalog yang disediakan dimana dalam katalog tersebut menampilkan deskripsi dan
keterangan produk contohnya seperti harga dan jumlah yang tersedia.
2. Jika Konsumen menemukan produk yang dipesan maka hal pertama yang mesti dilakukan sebelum melakukan proses pemesanan adalah melakukan
login. Namun, jika Konsumen belum terdaftar sebagai akun maka hal yang harus dilakukan adalah mendaftar terlebih dahulu pada form isian yang telah
disediakan.
3. Setelah sukses melakukan login dengan akun kita maka tahap selanjutnya kita dapat memesan produk dengan menentukan jumlah yang diinginkan dan
selanjutnya disimpan di dalam fasilitas keranjang belanja. Di dalam fasilitas keranjang belanja, Konsumen dapat merubah data daftar pemesanan produk
seperti merubah jumlah produk yang dipesan atau menghapus produk yang
sudah dipesan.
4. Apabila Konsumen sudah menentukan produk yang dipesan, langkah selanjutnya adalah Konsumen melakukan Check outpemesanan barang. Di
dalam fasilitas Check out tersebut Konsumen dihadapkan pada pemberian informasi pengiriman dan ongkos kirim pengiriman dan juga mendapatkan
metode atau prosedur pembayaran produk yang dipesan.
5. Dalam fasilitas Check out Konsumen dapat menentukan alamat tujuan pengiriman tanpa harus sesuai alamat yang telah didaftarkan pada saat
pembuatan akun.
6. Apabila informasi pengiriman dan pembayaran sudah sesuai, Konsumen dapat men-downloadbukti pemesanan yang sudah dilengkapi dengan invoice
sebagai bukti konfirmasi pada saat pembayaran dan konfirmasi pemesanan dikirimkan ke email yang yang telah didaftarkan. Pada saat konfirmasi
pembayaran, Konsumen dapat melakukan konfirmasi pembayaran melalui
media handphone. 4.2.3.1 Diagram Konteks
Diagram kontek merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana
sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem di anggap sebagai sebuah objek yang tidak di jelaskan secara rinci karena yang di tekankan adalah
interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya. Berikut merupakan Diagram konteks pada sistem yang diusulkan.
Sistem Informasi Penjualan Baju
Pada Herman Collection Konsumen
Marketing Data Konsumen
Konfirmasi Data konsumen Data Barang Dipesan
Invoice Pemesanan Invoice Pemesanan
Konfirmasi Pembayaran Data Testimonial
Info Data Testimonial Data Pemesanan
Data Pemesanan Laporan Bulanan
Info Kategori Barang
Info Data Barang Info Tarif Pemesanan
Info Data Users
Info Data Survey Pemasaran
Info Data Suvey Pemasaran Info Data Pembayaran
Info Data Pemesanan
Gambar 4.6. Diagram Konteks Pada Sistem Yang Diusulkan
4.2.3.2. Data Flow Diagram DFD
Data Flow Diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram
merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembanagan sistem yang terstruktur.Data Flow Diagram merupakan alat yang cukup popular sekarang ini,
Karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Berikut merupakan Data Flow Diagram pada sistem yang diusulkan.
1. Data Flow Diagram DFD Level 0
1.0 Registrasi
konsumen konsumen
Data konsumen
2.0 Transaksi
Penjualan Data Konsumen
3.0 Kirim
Testimony
4.0 Kelola
Transaksi Pemesanan
5.0 Kelola Data
Master marketing
Data Users Data konsumen
Data Pemasaran
Data Survey Promosi
Data konsumen Konfirmasi Data Konsumen
Invoice Pemesanan Data
Pemesanan Data pemesanan
Data Pemesanan Detail Data
Pemesanan Detail Pemesanan
Detail Data Pemesanan Data
Pembayaran Invoice Pemesanan
Data Pembayaran Konfirmasi Pembayaran
Data Testimonial Data konsumen
Data Testimonial
Data Testimonial Data Testimonial
Info Data Testimonial
Data Pemesanan Data Pemesanan
Data Pembayaran Data Pemesanan Terupadate
Data Tarif Pengiriman
Data Tarif Pengiriman
Data Pemesanan Data
Pengiriman Data Pengiriman
Data Pengiriman Laporan Bulanan
Data Kategori Barang Data Kategori
Barang
Data Kategori Barang Data Kategori Barang
Info Kategori Barang Data Barang
Data Barang Data Barang Dipesan
Data Barang
Data Barang Data Barang
Info Data Barang Data Tarif Pemesanan
Data Tarif Pemesanan Info Data Tarif Pemesan
Data konsumen Info Data konsumen
Data Pemesanan Info Data Pemesanan
Data Pembayaran
Info Data Pembayaran Data Pemasaran
Info Data Survey Pemasaran
Gambar 4.7. DFD Level 0 pada sistem yang diusulkan
2. DFD Level 1 dari Proses 1 : Registrasi Konsumen.
Konsumen 1.1
Isi Data konsumen
Data Users
Data Konsumen Data konsumen
Pemasaran
2.1 Survey
Promosi Data Survey Promosi
Data Survey Promosi
Gambar 4.8. DFD Level 1 dari Proses 1 pada sistem yang diusulkan
3. DFD Level 1 dari Proses 2 : Transaksi Penjualan
Konsumen 1.2
Login Data Konsumen
Data Users Data Konsumen
Konfirmasi Data Konsumen
2.2 Pesan Barang
Data Barang Dipesan Data konsumen
Data Pemesanan
Data Pemesanan
4.2 Kelola
Keranjang Belanja
Data Barang Data Detail
Pemesanan Detail Pemesanan
Data Pemesanan Invoice Pemesanan
5.2 Pembayaran
Pemesanan Invoice Pemesanan
Data Pembayaran
Data Pembayaran Konfirmasi Pembayaran
3.2 Invoice
Pemesanan Detail Data Pemesanan
Data Barang Data Barang
Gambar 4.9. DFD Level 1 dari Proses 2 pada sistem yang diusulkan
4. DFD Level 1 dari Proses 3 : Kirim Testimony
Konsumen 1.3
Isi Testimonial
Data Users Data Konsumen
Data Testimonial Data
Testimonial Data Testimonial
2.3 Lihat
Testimonial Data Testimonial
Info Data Testimonial
Gambar 4.10. DFD Level 1 dari Proses 3 pada sistem yang diusulkan
5. DFD Level 1 dari Proses 4 : Kelola Transaksi Pemesanan
Marketing 1.4
Lihat Daftar Pemesanan
Data Pemesanan Data
Pemesanan
Data Pemesanan Data
Pembayaran Data Pembayaran
2.4 Konfirmasi
Pembayaran Data Pembayaran
Data Pemesanan Terupdate Data Tarf
Pengiriman
3.4 Pengiriman
Barang Data Tarif Pengiriman
Data Pemesanan
4.4 Membuat
Laporan Bulanan
Data Pemesanan
Data Pembayaran Laporan Bulanan
Data Pengiriman
Data Pengiriman Data Pengiriman
Gambar 4.11.
DFD Level 1 dari Proses 4 pada sistem yang diusulkan
6. DFD Level 1 Proses 5 : Kelola Data
Master
Marketing
2.5 Kelola Data
Barang
3.5 Kelola Data
Tarif Pemesanan
4.5 Kelola Data
Konsumen 5.5
Kelola Data Pemasaran
1.5 Kelola
Kategori Barang
6.5 Kelola Data
Pembayaran 7.5
Kelola Data Pemesanan
Data Kategori Barang Data Kategori
Barang Data Kategori Barang
Data Kategori Barang
Info Kategori Barang
Data Barang Data Barang
Data Barang Data Barang
Info Data Barang
Data Tarif Pemesanan
Data Tarif Pemesanan Data Tarif Pemesanan
Data Tarif Pemesanan
Info Tarif Pemesanan
Data Users Data konsumen
Info Data konsumen
Data Pemasaran
Data Pemasaran Info Data Survey Pemasaran
Data Pembayaran
Data Pembayaran Info Data Pembayaran
Data Pemesanan
Data Pemesanan Info Data Pemesanan
Gambar 4.12. DFD Level 1 dari Proses 5 pada sistem yang diusulkan
4.2.3.3. Kamus Data
Kamus data data dictionary adalah Katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi yang mengalir pada sistem dengan lengkap dari suatu sistem
informasi.Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir pada Data Flow Diagram DFD.
Kamus data merupakan tempat penyimpanan dari aliran-aliran data, file-file dan proses-proses dalam sebuah sistem. Bagian ini menjelaskan secara detail proses-
proses dalam sebuah sistem.bagian ini menjelaskan secara detail proses-proses yang terjadi disetiap proses. File struktur data mengenai model sistem yang digambarkan.
Kamus data digunakan untuk menjelaskan sesuai data yang mengalir atau digunakan dalam sistem, yaitu mengenai arus data yang masuk ke dalam sistem dan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Berikut alur data dari setiap proses yang ada :
1. Nama Arus
Data : Data users
Alias : -
Aliran Data : Konsumen
– proses 1.0 – data users Konsumen
– proses 2.0 – data users data users
– proses 3.0 data users
– proses 5.0 Struktur Data
: kode_user, nama, email, password, no_telepon_user, tanggal_daftar, last login
2. Nama
Arus Data
: Data barang
Alias : -
Aliran Data : data barang
– proses 2.0 data barang
– proses 5.0
Struktur Data : kode_barang,
nama_barang, harga_beli_barang,
harga_jual_barang, merk,
gambar, markup,
berat, kode_kategori_barang,
diskon, deskripsi,
harga_setelah_mark_up, margin
3. NamaArus
Data : Data pemasaran
Alias : -
Aliran Data : data pemasaran
– proses 5.0 Struktur Data
: kode_survey_promosi, nama_promosi
4. Nama Arus
Data : Data pemesanan
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.0
– data pemesanan – proses 2.0 data pemesanan
– proses 4.0 data pemesanan
– proses 5.0 Struktur Data
: Kode_pemesanan, tanggal_pemesanan, waktu_konfirmasi, waktu_pembatalan, grand_total_bayar, grand_total_margin,
status_pemesanan, total_biaya_kirim, diskon_tambahan, potongan_sebesar, total_item, kode_user, tarif_per_kilo,
harga_stelah_diskon_tambahan, total_harga
5. Nama Arus
Data : Data pembayaran
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.0
– data pembayaran data pembayaran
– proses 4.0 data pembayaran
– proses 4.0 Struktur Data
: kode_pembayaran, kode_pemesanan,
, atas_nama,
tujuan_bank, jumlah,
validasi, tanggal_pembayaran,
tanggal_input_pembayaran
6. Nama Arus
Data : Data pengiriman
Alias : -
Aliran Data : Proses 4.0
– data pengiriman – proses 4.0 Struktur Data
: Kode_pengiriman, nama,
alamat, status_pengiriman,
telepon, no_resi, kode_pemesanan, kode_user, kota, tarif_per_kilo, tanggal_pengaktifan.
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan perancangan sebuah database. Pada dasarnya melibatkan enam tahap yang bersifat berulang yaitu perencanaan, analisis,
perancangan, pemrograman, implementasi, dan penggunaan.Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database yaitu sebagai berikut :
4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu perangkat yang digunakan sebagai panduan dalam membangun suatu basis data untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang
fleksibel atau mengurangi ketidakfleksibelan. Normalisasi merupakan proses pengelompokan data untuk kemudian kelompok data tersebut dibuat menjadi tabel-
tabel yang menunjukan entitas dan relasi antar tabel tersebut. Proses normalisasi terdiri dari beberapa tahap. Mulai dari tahap anomali atau bentuk tidak normal sampai
tahap dimana tabel sudah dianggap optimal, Suatu tabel dianggap optimal jika tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui atau data dihapus.
Unnormal
{nama, no telepon user, kode pemesanan, tanggal pemesanan,nama barang, harga jual barang, merk, berat, diskon, kode kategori barang, grand total bayar, diskon
tambahan, potongan sebesar, total item, total harga,nama, no telepon user, kode pemesanan, tanggal pemesanan,nama barang, harga jual barang, merk, berat, diskon,
kode kategori barang grand total bayar, diskon tambahan, potongan sebesar, total item, total harga,Qty pemesanan, nama, no telepon user, kode pemesanan, tanggal
pemesanan, nama barang, harga jual barang, merk, berat, diskon, kode kategori barang grand total bayar, diskon tambahan, potongan sebesar, total item, total harga,
Qty pemesanan,no resi, } Normal I 1NF
{nama, no telepon user, nama barang, harga jual barang, merk, berat, diskon, nama kategori barang,kode pemesanan, tanggal pemesanan, grand total bayar, diskon
tambahan, potongan sebesar, total item, total harga, Qty pemesanan, tanggal
pembayaran, jumlah, keterangan, no resi, } Normal II 2NF
Barang : {kode barang, nama barang, harga jual barang, merk,
berat, diskon, nama kategori barang} User
: {kode user, nama, no telepon user} Pemesanan
: {kode pemesanan, tanggal pemesanan, grand total bayar,
diskon tambahan, potongan sebesar, total item, total harga,Qty pemesanan, tanggal pembayaran, jumlah,
keterangan, no resi, , kode user} Normal III 3NF
Barang : {kode barang, nama barang, harga jual barang, merk,
berat, diskon, kode kategori barang}
Kategori barang : {kode kategori barang, nama kategori barang}
User : {kode user, nama, no telepon user}
Pemesanan : {kode pemesanan, tanggal pemesanan, grand total bayar,
diskon tambahan, potongan sebesar, total item, total harga, kode user}
Detail pemesanan : {kode pemesanan, kode barang, Qty pemesanan}
Pembayaran : {kode
pembayaran, tanggal
pembayaran, jumlah,
keterangan}
Pengiriman : {kode pengiriman, no resi, kode pemesanan }
4.2.4.2.Relasi Tabel
Tabel relasi digunakan untuk mengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data, sehingga
databases tersebut mudah di modifikasi. Berikut ini di gambaran relasi antar tabel pada sistem informasi penjualan pakaian pada Herman Collection.
Gambar 4.13 Diagram Relasi
4.2.4.3 Entity Relationship Digram ERD
Entity Relationship Diagram ERD berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua field atau dua table yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi,
yaitu satu-satu, satu-banyak, dan banyak-banyak.
users
Pemesanan
Tarif Pengiriman Pembayaran
Barang pemasaran
Kategori Barang Pengiriman
melakukan 1
1 Pemasaran relasi
1 1
memiliki 1
1
mempunyai
1 n
mempunyai n
1 Detail pemesanan
1 memiliki
1 1
n n
n n
n
Gambar 4.14 Entity Relationship Diagram ERD
4.2.4.4 Strukture File
Di dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pengaturan pencarian
data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan sistem komputer. Untuk itu sistem pengolahan data ini membutuhkan spesifikasi file untuk mempermudah dalam
melakukan kegiatan pemrograman komputer, yang dapat dilihat pada tabel berikut:
1. File Marketing
Nama File : Marketing Primary Key : no_Marketing
Jumlah field : 4
Tabel 4.2 Tabel Marketing
No Nama Field
Type Size
Keterangan
1 no_Marketing
Int 11
Primary Key 2
nama_Marketing Varchar
20 3
password_Marketing Varchar
40 4
last_login_Marketing date
2. File users
Nama File : users Primary Key : kode_user
Jumlah Field : 8
Tabel 4.3 Tabel users
No Nama Field
Type Size
Keterangan
1 kode_user
Int 11
Primary Key 2
nama varchar
20
3 email
varchar 30
4 password
varchar 10
5 no_telepon _user
varchar 20
6 tanggal_daftar
date 7
last_login Date
3. File Barang