Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Partisipan
Penelitian ini melibatkan 32 siswa sebagai partisipan yang berasal dari siswa kelas X di salah satu SMK Kelompok Keahlian Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Pemilihan kelompok keahlian ini didasarkan kepada tuntutan dalam silabus pada kompetensi dasar yang digunakan sesuai dengan
penelitian yang dilaksanakan.
C. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu
SMK Negeri di Kota Bandung dengan Kelompok Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dari populasi tersebut, sampel yang diambil
yakni salah satu dari tiga kelas X yang ada pada kelompok keahlian tersebut. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Hal tersebut karena anggota
populasi dianggap homogen.
D. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai hal-hal yang akan dikaji melalui penelitian ini, maka dibutuhkan perangkat pembelajaran serta
beberapa set instrumen penelitian. 1.
Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan instrumen yang menunjang
proses pembelajaran yang diadakan dalam penelitian ini. Penyusunan perangkat pembelajaran ini dilakukan setelah melakukan analisis silabus
sebagaimana disediakan dalam Permendikbud RI Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah
Kejuruan. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan Siswa
LKS yang telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Instrumen Penelitian
Terdapat beberapa instrumen yang disusun untuk melaksanakan asesmen autentik dalam penelitian ini sebagaimana proses pembelajaran
yang dilakukan. Tentunya, instrumen penelitian digunakan setelah dikonsultasikan kepada ahli yang diantaranya dosen pendidikan serta
guru fisika di sekolah sebagai validitas isi. Kemudian dilakukan uji coba kepada siswa diluar sampel yang diambil. Analisis soal yang dilakukan
dari hasil uji coba tersebut adalah validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran bila diperlukan. Beberapa instrumen penelitian
yang dimaksud adalah sebagai berikut. a.
Tes Pilihan Ganda Beralasan Tes pilihan ganda beralasan dilakukan setiap setelah usai
pembelajaran dalam suatu pertemuan. Bentuk soal seperti ini berarti meminta siswa untuk mengemukakan alasan dari setiap
jawaban yang dipilihnya. Waktu pelaksanaan dan bentuk soal seperti ini dilakukan sebagai bentuk asesmen autentik yang
dilakukan. Dalam tes pilihan ganda beralasan ini, soal-soal yang diberikan merupakan soal-soal tes pemahaman konsep. Untuk
jawaban benar disertai alasan yang benar mendapat skor sebesar empat dengan rincian skor dua untuk jawaban serta skor dua untuk
alasan. Analisis butir soal dari hasil uji coba dilakukan dengan perhitungan berbantu aplikasi
Microsoft Excell
. 1
Uji Validitas Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila tes
tersebut mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2013, hlm. 80. Uji validitas yang dilakukan yakni validitas empiris
dengan menggunakan rumus korelasi
product moment
dengan angka kasar. Dalam Arikunto 2013, hlm. 87 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
= � ∑
− ∑ ∑
√{� ∑ − ∑
}{� ∑ − ∑
} Keterangan:
……. 3.1
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y Hasil koefisien korelasi yang diperoleh, kemudian
diinterpretasikan ke dalam kategori sebagaimana tertera dalam tabel berikut.
Tabel 3.1. Kategori Uji Validitas
Koefisien Korelasi Kategori
0,800 – 1,000
Sangat Tinggi 0,600
– 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600
Cukup 0,200
– 0,400 Rendah
0,000 – 0,200
Sangat Rendah Arikunto 2013, hlm. 89
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan berbantu aplikasi
Microsoft Excell
, didapatkan hasil validasi yang sebagai berikut.
Tabel 3.2. Validitas Instrumen Tes Pilihan Ganda Beralasan
No. Soal Koefisien Korelasi
Kategori
1 0,4
Rendah 2
0,6 Cukup
3 0,03
Sangat Rendah 4
0,22 Rendah
5 0,3
Rendah 6
0,13 Sangat Rendah
7 0,02
Sangat Rendah 8
0,3 Rendah
9 0,4
Cukup 10
0,06 Sangat Rendah
11 0,3
Rendah 12
0,3 Rendah
13 0,3
Rendah 14
0,2 Sangat Rendah
15 0,45
Cukup 16
0,61 Tinggi
17 0,3
Rendah 18
0,4 Rendah
19 0,3
Rendah 20
0,2 Rendah
21 0,5
Cukup
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Soal Koefisien Korelasi
Kategori
22 0,06
Sangat Rendah 23
0,5 Cukup
24 0,1
Sangat Rendah 25
0,4 Rendah
2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas
dilakukan untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen. Uji reliabilitas yang dilakukan
yakni menggunakan rumus K-R 20. Dalam Arikunto 2013, hlm. 115 rumus K-R 20 adalah sebagai berikut.
= �
� − 1 � − ∑
� Keterangan:
= reliabilitas tes secara keseluruhan = yang menjawab item dengan benar
= yang menjawab item dengan salah = 1 −
∑ = jumlah hasil perkalian antara dan �
= banyaknya item �
= standar deviasi dari tes akar varians Hasil uji reliabilitas yang diperoleh kemudian
diinterpretasikan ke dalam kategori sebagaimana tertera dalam tabel berikut.
Tabel 3.3. Kategori Uji Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kategori
0,90 ≤
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 ≤
0,90 Tinggi
0,40 ≤
0,70 Cukup
0,20 ≤
0,40 Rendah
≤ 0,20 Sangat Rendah
Guilford dalam Suherman, 2003, hlm 139 Hasil uji reliabilitas yang diperoleh adalah sebesar
0,51. Nilai tersebut menunjukkan reliabilitas instrumen yang digunakan tergolong pada kategori cukup.
………. 3.2
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Tingkat Kesukaran
Dalam mencari taraf kesukaran soal, Arikunto 2013, hlm. 223 mengungkapkan rumus untuk mencarinya.
Rumusnya adalah sebagai berikut. � =
� ��
Keterangan: �
= Indeks kesukaran �
= Jumlah siswa yang menjawab dengan benar ��
= Jumlah peserta tes Hasil indeks kesukaran yang diperoleh, kemudian
diinterpretasikan ke dalam kategori sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Kategori
0,00 – 0,30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah Arikunto 2013, hlm. 225
Berdasarkan uji coba yang telah dilaksanakan, berikut hasil terkait dengan tingkat kesukaran soal.
Tabel 3.5. Tingkat kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda Beralasan
No. Soal Indeks Kesukaran
Kategori
1 0,87
Mudah 2
0,10 Sukar
3 0,93
Mudah 4
0,93 Mudah
5 0,97
Mudah 6
0,77 Mudah
7 0,90
Mudah 8
0,90 Mudah
9 0,30
Sedang 10
0,10 Sukar
11 0,80
Mudah 12
0,70 Sedang
………………… 3.3
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Soal Indeks Kesukaran
Kategori
13 0,97
Mudah 14
0,53 Sedang
15 0,37
Sedang 16
0,37 Sedang
17 0,87
Mudah 18
0,67 Sedang
19 0,70
Sedang 20
0,80 Mudah
21 0,83
Mudah 22
0,63 Sedang
23 0,1
Sukar 24
0,37 Sedang
25 0,73
Sedang 4
Daya Pembeda Arikunto 2013, hlm. 228 mengungkapkan rumus
untuk menentukan indeks diskriminasi atau daya pembeda adalah sebagai berikut.
� = �
� − �
� Keterangan:
� = Daya pembeda
� = Siswa kelompok Atas yang menjawab benar
� = Siswa kelompok bawah yang menjawab benar
� = Jumlah siswa kelompok atas
� = Jumlah siswa kelompok bawah
Hasil dari uji daya pembeda tersebut diinterpretasikan ke dalam kategori sebagai berikut.
Tabel 3.6. Kategori Uji Daya Pembeda
Koefisien Korelasi Kategori
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik Sekali
Arikunto 2013, hlm. 232 ……………… 3.4
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari hasil uji coba yang dilaksanakan, berikut hasil terkait daya pembeda soal.
Tabel 3.7. Daya Pembeda Instrumen Tes Pilihan Ganda Beralasan
No. Soal Daya Pembeda
Kategori
1 0,13
Jelek 2
0,2 Cukup
3 0,13
Jelek 4
Jelek 5
0,06 Jelek
6 0,06
Jelek 7
0,06 Jelek
8 0,2
Cukup 9
0,33 Cukup
10 0,06
Jelek 11
0,27 Cukup
12 0,06
Jelek 13
0,06 Jelek
14 0,4
Baik 15
0,33 Cukup
16 0,47
Baik 17
0,13 Jelek
18 0,13
Jelek 19
0,33 Cukup
20 0,13
Jelek 21
0,33 Cukup
22 0,06
Jelek 23
0,2 Cukup
24 0,2
Cukup 25
0,27 Cukup
Secara garis besar hasil uji coba pada tes pilihan ganda beralasan sebagaimana telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan
kurang memuaskan.
Namun, seperti
telah diungkapkan
sebelumnya, selain telah dilakukan uji coba kepada siswa, soal juga telah diperiksa oleh para ahli yang berpengalaman di bidangnya.
Sehingga telah menguji kelayakan setiap butir soal yang diujikan. Pertimbangan soal yang digunakan dan dibuang, yakni berangkat
dari membandingkan tingkat kesukaran soal dalam kisi-kisi dengan tingkat kesukaran hasil uji coba instrumen dengan cara
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menyesuaikan jumlah soal pada masing-masing tingkat. Kemudian membandingkannya dengan koefisien korelasi yang didapat juga
indikator pemahaman konsep yang diujikan. Tabel 3.8. Butir Soal yang Digunakan dan Tidak Digunakan pada
Tes Pilihan Ganda Beralasan
No. Soal
Tingkat Kesukaran
Kisi-kisi Tingkat
Kesukaran Hasil
Uji Coba Koefisien
Korelasi Indikator
Pemahaman Konsep
1 Mudah
Mudah 0,4
Menafsirkan 2
Sukar Sukar
0,6 Menafsirkan
3 Mudah
Mudah 0,03
Mencontohkan 4
Mudah Mudah
0,22 Mencontohkan
5 Mudah
Mudah 0,3
Mengklasifikasikan 6
Sedang Mudah
0,13 Mengklasifikasikan
7 Sedang
Mudah 0,02
Merangkum 8
Sedang Mudah
0,3 Merangkum
9 Sukar
Sedang 0,4
Menyimpulkan 10
Sedang Sukar
0,06 Membandingkan
11 Sedang
Mudah 0,3
Menjelaskan 12
Sedang Sedang
0,3 Menjelaskan
13 Mudah
Mudah 0,3
Menafsirkan 14
Sukar Sedang
0,2 Menafsirkan
15 Mudah
Sedang 0,45
Mencontohkan 16
Sedang Sedang
0,61 Mengklasifikasikan
17 Sedang
Mudah 0,3
Menyimpulkan 18
Mudah Sedang
0,4 Menyimpulkan
19 Sedang
Sedang 0,3
Membandingkan 20
Sedang Mudah
0,2 Membandingkan
21 Mudah
Mudah 0,5
Mencontohkan 22
Sukar Sedang
0,06 Mengklasifikasikan
23 Sukar
Sukar 0,5
Membandingkan 24
Sedang Sedang
0,1 Membandingkan
25 Sukar
Sedang 0,4
Menjelaskan Berdasarkan tabel di atas, baris berlatarkan merah
merupakan butir soal yang dibuang. Maka, soal yang digunakan adalah sebanyak 20 butir.
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Tes Uraian
Tes uraian dilakukan setelah semua materi selesai disampaikan. Bentuk soal uraian meminta siswa mengkonstruksi
jawabannya sendiri sehingga dapat melihat sejauh mana pemahaman konsep yang dimilikinya. Dalam menganalisis butir
soal tes uraian ini, prosesnya dibantu menggunakan aplikasi anates. Penskoran dilakukan sebagaimana rubrik yang tersedia pada
instrumen tes
uraian terlampir.
Skor yang
diperoleh dikonversikan ke dalam skala empat dari masing-masing indikator
yang tertera. Hal ini dilakukan untuk mempermudah analisis yang dilakukan.
1 Uji Validitas
Hasil dari uji validitas tes uraian yang dilakukan dengan aplikasi anates dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.9. Validitas Instrumen Tes Uraian
No. Soal Koefisien Korelasi
Kategori
1 0,818
Sangat Tinggi 2
0,630 Tinggi
3 0,419
Cukup 4
0,466 Cukup
5 0,865
Sangat Tinggi 2
Uji Reliabilitas Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari uji coba
instrumen tes uraian dengan menggunakan aplikasi anates adalah sebesar 0,79. Sehingga, menurut tabel kategori
reliabilitas yang diungkapkan sebelumnya, reliabilitas instrumen tes uraian ini tergolong pada kategori tinggi.
3 Tingkat kesukaran
Hasil uji coba instrumen dengan menggunakan aplikasi anates pada tes uraian ini terkait dengan tingkat
kesukaran soal dapat dilihat dalam tabel berikut.
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Uraian
No. Soal Indeks Kesukaran
Kategori
1 0,45
Sedang 2
0,80 Mudah
3 0,37
Sedang 4
0,47 Sedang
5 0,50
Sedang 4
Daya Pembeda Dari hasil analisis dengan menggunakan aplikasi
anates, daya pembeda masing-masing butir soal instrumen tes uraian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.11. Daya Pembeda Instrumen Tes Uraian
No. Soal Daya Pembeda
Kategori
1 0,55
Baik 2
0,21 Cukup
3 0,30
Cukup 4
0,29 Cukup
5 0,81
Baik Sekali Sebagaimana pada soal tes pilihan ganda beralasan, soal tes
uraian juga merupakan hasil pemeriksaan para ahli. Banyaknya soal tes uraian yang digunakan adalah tiga butir. Nomor soal tes
uraian yang digunakan dapat diamati dalam Tabel 3.12. dibawah ini dengan nomor soal yang berlatarkan warna merah adalah soal
yang tidak digunakan. Tabel 3.12. Soal yang Digunakan dan Tidak Digunakan pada Tes
Uraian
No. Soal
Koef. Korelasi
Kategori Tingkat
Kesukaran Indikator
Pemahaman Konsep
1 0,818
Sangat Tinggi Sedang
Menafsirkan 2
0,630 Tinggi
Mudah Mencontohkan
3 0,419
Cukup Sedang
Menyimpulkan 4
0,466 Cukup
Sedang Mengklasifikasikan
5 0,865
Sangat Tinggi Sedang
Menjelaskan
Irfan Setiadi, 2016 PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MATERI ELASTISITAS
MENGGUNAKAN ASESMEN AUTENTIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Tes Lisan
Selain menggunakan ter tertulis, bentuk asesmen autentik yang diterapkan adalah tes lisan. Instrumen tes lisan berupa daftar
pertanyaan pemahaman konsep yang dilengkapi dengan rubrik penilaian dari masing-masing pertanyaan. Sehingga pemberian skor
yang dilakukan sesuai dengan rubrik yang tersedia. Skor yang diberikan yakni dalam bentuk skor skala empat. Instrumen tes lisan
ini juga telah diperiksa oleh ahli. d.
Penugasan Dalam proses pembelajaran, siswa melakukan praktikum
sebagai cara menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan siswa LKS yang diterimanya. Setelah melakukan
beberapa praktikum secara berkelompok, siswa diharapkan untuk menuangkan pemahaman serta kreatifitasnya pada sebuah poster
dengan semenarik mungkin mengenai topik praktikumnya dan kemudian dipaparkan di depan kelas secara berkelompok pula.
Beberapa tugas tersebut dinilai oleh guru untuk menggali informasi pemahaman konsep siswa juga sebagai apresiasi terhadap
tugas-tugas yang telah dikerjakan oleh siswa. Maka dari itu, disusun pula instrumen penilaian LKS serta penilaian poster yang
kemudian diperiksa oleh para ahli untuk menguji kelayakan pemakaian rubrik dalam instrumen tersebut. Rubrik yang tersedia
digunakan sebagai panduan penskoran. Skor yang diberikan dalam bentuk skor skala empat.
E. Prosedur Penelitian