Edisi 35, November 2016
43
W A
W A
S A
N
A. Pendahuluan
1. Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran
Matematika
Kemampuan memecahkan masalah menjadi salah satu tujuan utama dalam pembelajaran matematika.
Suatu pertanyaan menjadi masalah jika menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat diselesaikan
dengan prosedur rutin Dhurori dan Markaban, 2010. Di
dalam pembelajaran
matematika, selain
pemecahan masalah mempunyai arti khusus, istilah tersebut mempunyai interpretasi yang berbeda,
misalnya menyelesaikan soal cerita yang tidak rutin dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan
sehari-hari Lidinillah, 2014 Menurut Polya dalam Suherman, 2001, solusi
soal pemecahan masalah memuat empat langkah:
a Memahami masalah Siswa tidak akan mampu menyelesaikan suatu
masalah tersebut dengan benar tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan.
b Merencanakan penyelesaian Pada fase ini sangat tergantung pada pengalaman
siswa dalam menyelesaikan masalah. Pada umumnya semakin bervariasi pengalaman siswa,
ada kecenderungan lebih kreatif dalam menyusun rencana penyelesaian suatu masalah.
c Menyelesaikan masalah sesuai rencana Penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang
dianggap paling
tepat, jika
rencana penyelesaiannya telah dibuat, baik secara tertulis
atau tidak. d Melakukan pengecekan kembali terhadap semua
langkah yang telah dikerjakan Melakukan pengecekan mulai dari fase pertama
sampai fase ketiga, sehingga berbagai kesalahan dapat terkoreksi kembali dan siswa dapat sampai
pada jawaban yang benar sesuai masalah yang diberikan.
2. Keterampilan Pemecahan Masalah
Guru sering memberikan penilaian di kelas dalam hal penguasaan materi atau kemampuan
pemecahan masalah, akan tetapi siswa yang mampu memecahkan masalah saja tidak cukup untuk
menjadikannya sebagai
problem solver
yang handal. Siswa juga harus memiliki keterampilan
dalam memecahkan masalah sehingga mereka mampu
memecahkan masalah-masalah
baru. Pengetahuan atau kemampuan merupakan salah
satu hal penting dari hasil pendidikan, tetapi tidak boleh memandang bahwa pendidikan semata-mata
sebagai hasil pembelajaran tunggal. Siswa dapat membuktikan bahwa ia memiliki pengetahuan dalam
menerapkannya pada situasi baru. Secara umum, siswa dapat menangani materi dan masalah baru,
siswa dapat memilih dan menentukan teknik yang tepat untuk digunakan baik bersifat fakta, prinsip
dan prosedur. Jadi, kemampuan pemecahan masalah saja tidak cukup untuk menunjukan hasil
belajar, tetapi keterampilan pemecahan masalah juga merupakan suatu prestasi yang dapat diamati
oleh guru terhadap peserta didik. Marsigit dalam Wulandari, 2013 menyebutkan indikator-indikator
keterampilan pemecahan masalah meliputi:
a memahami pokok persoalan, b mendiskusikan alternatif pemecahannya,
c memecah persoalan utama menjadi bagian-bagian
kecil, d menyederhanakan persoalan,
e menggunakan pengalaman masa lampau dan menggunakan intuisi untuk menemukan alternatif
pemecahannya, f mencoba berbagai cara, bekerja secara
sistematis, mencatat apa yang terjadi, mengecek
MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DENGAN STRATEGI BEKERJA MUNDUR
S u’udi
44
hasilnya dengan mengulang kembali langkah- langkahnya, dan
g mencoba memahami dan menyelesaikan persoalan
yang lain. 3.
Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan
masalah dalam
matematika merupakan salah satu tujuan utama dari pembelajaran matematika di sekolah. Kemampuan
pemecahan masalah ini sangat penting untuk ditanamkan dan dilatih dalam kegiatan proses
pembelajaran agar siswa menjadi terlatih dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.
Kemampuan ini dapat diperoleh jika seseorang memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan
berbagai masalah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang diberi latihan
pemecahan masalah memiliki nilai lebih tinggi dalam tes pemecahan masalah dibandingkan
dengan peserta didik yang latihannya lebih sedikit Suherman, 2001. Kemampuan pemecahan masalah
matematika yang dimiliki oleh siswa dapat diartikan sebagai proses dimana siswa menemukan
kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya lebih dahulu yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah baru yang mengandung tantangan dan tidak dapat diselesaikan oleh suatu prosedur rutin.
Kemampuan
tersebut mencakup
kemampuan memahami masalah, membuat rencana pemecahan
masalah, manjalankan
rencana melakukan
perhitungan, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh.
Kemampuan pemecahan masalah dapat diukur dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan
masalah, yang penilaiannya dilakukan menggunakan pedoman penskoran yang dibuat dengan
memperhatikan tahapan-tahapan pemecahan masalah menurut Polya dalam Utomo, 2012 sebagai berikut.
a Siswa dapat memahami masalalah soal dengan benar.
b Siswa membuat
perencanaan penggunaan
berbagai macam prosedur, langkah dan strategi yang mengarah pada jawaban yang benar.
c Siswa dapat menggunakan berbagai macam prosedur dan strategi untuk melaksanakan
perencanaan yang mengarah pada jawaban yang benar.
d Siswa melakukan pemeriksaan kembali atau melihat kembali terhadap hasil yang diperoleh.
B. Penyelesaian Jalan Mundur