Kelompok Penelitian 2 Pemantauan Lingkungan

4 Gambar 3. Aplikasi Analisis Carbofuran Secara Kuantitatif biasanya dilakukan pada temperatur rendah, sehingga biaya pengolahan menjadi rendah. Maksud dari penelitian ini adalah mengurangi beban cemaran dari logam berat khususnya nikel ke lingkungan dan memperoleh kembali logam berat khususnya nikel yang masih diperlukan dari air limbah dengan tujuan untuk memperoleh nilai konsentrasi anolit dan elektrolit support optimum serta nilai pH dan tegangan listrik optimum pada proses electroda posisi nikel dari air limbah.

2.2. Kelompok Penelitian 2 Pemantauan Lingkungan

M elakukan penelitian dan pengembangan metode monitoring dan evaluasi lingkungan berbasis Green Analytical Chemistry GAC yang meliputi teknik pengujian residu pestisida, prakonsentrasi cemaran logam berbahaya dan pengembangan sensor kimia dan separasi untuk monitoring lingkungan. 2.2.1. Peningkatan Kapabilitas Laboratorium Pengujian di Bidang Lingkungan untuk Analisa Residu Pestisida dalam Air Permukaan Residu pestisida merupakan jenis senyawa kimia yang banyak ditemukan di lingkungan dengan konsentrasi runut dan termasuk ke dalam salah satu jenis bahan kimia berbahaya dan beracun B3. Berbagai regulasi internasional maupun nasional yang mengatur batas ambang untuk kandungan residu pestisida dalam berbagai komoditi dan lingkungan telah banyak diterbitkan. Untuk itu diperlukan upaya pengembangan teknologi pemantauan dan monitoringnya. Upaya pemantauan akan melibatkan pengujian dalam jumlah yang sangat banyak, baik dari segi jumlah sampel, jenis residu, dan jenis matriks, sehingga diperlukan metode analisis yang valid dan dapat diterima dalam penerapan kebijakan terkait bahaya residu pestisida. Adapun teknologi yang akan dikembangkan yaitu teknologi pengujian yang berbasis Green Analytical Chemistry GAC yang memiliki karakteristik waktu analisis cepat, metode preparasi sederhana, mudah diaplikasikan, penggunaan pelarut berbahaya sedikit, dan relatif ramah 5 Gambar 4. .Hasil uji to ksisitas IC 50 limbah merkuri dengan mikroba anaero b dari tanah TPA lingkungan. Mengingat pentingnya data hasil analisis yang valid maka diperlukan pengembangan metode analisis berbasis GAC. Metoda analisis yang dikembangkan ini dapat dijadikan sebagai metoda rujukan pada pengujian residu pestisida yang terdapat di dalam lingkungan. Pada umumnya pengujian senyawa runut seperti residu pestisida mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi, metode preparasi yang panjang, membutuhkan waktu yang lama yang dapat menyebabkan hilangnya analit selama proses analisis sehingga hasil yang diperoleh menjadi tidak akurat. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik pengembangan metode yang berbasis GAC untuk mendeteksi adanya kandungan residu pestisida dengan tingkat akurasi dan presisi serta mutu hasil analisis dapat terjamin. 2.2.2. Pengembangan Metode Pengujian Merkuri pada Sampel Biota Laut Metoda pengujian Hg saat ini umumnya masih menggunakan CV-FAAS, metoda ini mempunyai beberapa kekurangan, antara lain proses preparasi sampel yang lama 5 jam dan rumit sehingga berpotensi untuk kehilangan analit di dalam proses tersebut. Metoda CV-AAS untuk analisis Hg mulai ditinggalkan dan digantikan dengan metoda Mercury Analyser MA. Metoda MA mempunyai beberapa keunggulan antara lain, sampel tidak perlu dipreparasi, limit kuantitasi 0.1 ppb dan waktu preparasi sampai pengukuran yang cepat 5 menitsampel. Grifite Furnace AAS GF-AAS adalah salah satu metoda AAS yang dapat digunakan untuk analisis logam yang mudah menguap seperti Se dan As. Preparasi sampel untuk pengukuran dengan GF-AAS tidak memerlukan preparasi yang rumit. Pengembangan metoda dilakukan untuk pengukuran kadar logam berat Hg, As dan Se dari sampel ikan yang ditangkap diperairan Pulau Batam. Metoda divalidasi dengan menggunakan CRM DORM-2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan pada metoda pengujian logam berat pada konsentrasi rendah runut dan deteksi cemaran logam berat yang terdapat diperairan Pulau Batam. 6 Gambar 5. MRGO dengan variasi ko nsentrasi FeCl .4H O a MRGO A, b MRGO B, c MRGO C dan d MRGO D

2.3. Kelompok Penelitian 3 Produk dan Produksi Bersih