20
b. Perbandingan Hukum Sebagai Metode dan Ilmu
Perbandingan hukum
menunjukan pembedaan
antara perbandingan hukum sebagai metode dan ilmu. Ketidakjelasan tersebut
biasanya dijumpai pada perumusan-perumusan yang bersifat luas, seperti yang dapat ditemui pada “black’s law ditionary” yang
menyatakan bahwa “comparatif jurisprudence” adalah “the study of the principles of legal science by the comparison of varius system of
law”.Henry Campbell Black: 1986. Akan tetapi perumusan dari black tersebut sebenarnya cenderung
untuk mengklasifikasikan perbandingan hukum sebagai metode, karena yang dimaksudkan dengan “comparatif” adalah “proseding by the
method of comparasion; founded on comparasion; estimated by comparation”.
Ilmu-ilmu hukum juga bertujuan untuk menjalaskan hubungan antara gejala-gejela hukum dengan gejala sosial lainya. Untuk mencapai
tujuanya, maka dipergunakan metode sosiologis, sejarah dan perbandingan hukum L. J. van apeldron: 1996. Meliputi sebagai
berikut: a Metode sosiologis: untuk meneliti hubungan antar hukum dengan
gejala-gejala sosial lainya; b Metode Sejarah: untuk meneliti tetang perkembangan hukum;
c Metode Perbandingan hukum: untuk membandingkan berbagai tertib hukum dari macam-macam masyrakat.
Ketiga metode tersebut saling berkaitan, dan hanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan. Metode Sosiologi
misalnya, tidak dapat diterapkan tanpa metode sejarah, oleh karena hubungan antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya merupakan
hasil dari suatu perkembangan dari jaman dahulu. Metode perbandingan hukum juga tidak boleh diabaikan, oleh karena hukum
commit to users
21
merupakan gejala dunia. Metode sejarah juga memerlukan bantuan dari metode sosiologis, oieh karena perlu diteliti faktor-faktor sosial yang
mempengruhi perkembangan hukum. Metode perbandingan tidak akan membatasi diri pada perbandingan yang bersifat deskriptif,
juga diperlukan data tentang berfungsinya atau efektifitas hukum, sehingga
diperlukuan metode sosiologis. Juga diperlukan sejarah, untuk mengetahui perkembangan dari hukum yang diperbandingkan. Dengan
demikian maka ketiga metode tersebut salaing mengisi dalam mengembangkan penelitian hukum Soerjono Soekanto, 1989 :26.
c. Perbandingan Hukum dan Cabang-Cabangnya