Proses Pengolahan Air Amoniak

k. CO 2 Agresif CO 2 yang terkandung dalam air berasal dari udara dan dari hasil dekomposisi zat organik. Permukaan air biasanya mengandung CO 2 bebas kurang dari 10 mgl. CO 2 agresif dalam air dapat ditentukan dengan cara grafis dan analitis. Penyimpangan terhadap standar konsentrasi maksimal CO 2 agresif dalam air, akan menyebabkan terjadinya korosifitas pada pipa - pipa logam Sutrisno, 2006.

2.4. Proses Pengolahan Air

Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha - usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat - sifat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air minum karena dengan adanya pengolahan ini maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah ditentukan Sutrisno, 1996. Proses pengolahan air untuk kepentingan umum terlihat sebagai berikut : 1. Air sungai dialirkan atau dipompa. Tempat pengambilan air disebut intake. Air diendapkan pada parit - parit lebar dan panjang. 2. Setelah diendapkan beberapa waktu, kemudian air dialirkan ke instalasi penyaringan melalui pengukuran debit air. 3. Air diendapkan di bak pertama. 4. Kemudian air dialirkan melalui tempat pembubuhan obat kimia berupa zat koagulan, biasanya merupakan aluminium sulfat tawas Al 2 SO 4 3 dan larutan kapur CaCO 3 yang tujuannya untuk membentuk endapan. 5. Agar zat koagulan ini dapat bercampur dengan sempurna maka ada dua cara yang ditempuh, yaitu menerjunkan air dan mengalirkan air melalui parit yang berbelok - belok yang disebut mixing device. Universitas Sumatera Utara 6. Bila air telah bercampur dengan baik, maka timbul kepingan yang lebih besar. Selanjutnya untuk memberikan kesempatan pengendapan, air dialirkan kedalam bak pengendapan yang kedua yang disebut dortmund tank atau ascelerator. Dalam bak ini terjadi pemisahan antara kotoran dengan air yang sudah bersih. 7. Air yang sudah nampak bersih ini dialirkan melalui saringan pasir yang disebut rapid sand filter. Meskipun air ini sudah tampak bersih tetapi masih terdapat kemungkinan mengandung bakteri. 8. Untuk membunuh bakteri tersebut, air kemudian dialirkan ke sebuah chlironator, di sini dibubuhi zat chlor dengan syarat sisa chlor ialah 0,1 - 0,2 ppm. 9. Air yang sudah bersih ini, selanjutnya ditampung dalam bak penampung air bersih untuk kemudian siap didistribusikan kepada para konsumen Azwar, 1996.

2.5. Amoniak

Amoniak dan garam - garamnya bersifat mudah larut dalam air. Ion amonium adalah bentuk transisi dari amoniak. Amoniak banyak digunakan dalam proses produksi urea, industri bahan kimia asam nitrat, amonium, fosfat, amonium nitrat, dan amonium nitrat, serta industri bubur kertas dan kertas. Sumber amoniak diperairan adalah pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organik tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati oleh Universitas Sumatera Utara mikroba dan jamur. Proses ini dikenal dengan istilah amonifikasi, ditunjukkan dalam persamaan reaksi : N organik + O 2 NH 3 -N + O 2 NO 2 -N + O 2 NO 3 -N amonifikasi nitrifikasi Gambar 2.1. Proses Amonifikasi dan Nitrifikasi Reduksi nitrat denitrifikasi oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob yang merupakan proses yang biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilkan gas amoniak dan gas - gas lain, misalnya N 2 O, NO 2 , NO 3 , dan N 2 . NH 3 gas NO 3 - NO 2 - amoniak nitrat nitrit N 2 gas N 2 O gas Dinitrogen oksida Gambar 2.2. Proses Dinitrifikasi Tinja dari biota akuatik yang merupakan limbah aktivitas metabolisme juga banyak mengeluarkan amoniak. Sumber amoniak yang lain adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri, dan domestik. Amoniak yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Di perairan alami, pada suhu dan tekanan normal amoniak berada dalam bentuk gas dan membentuk kesetimbangan dengan gas ammonium. Kesetimbangan antara gas amoniak dan gas ammonium ditunjukkan dalam persamaan reaksi : NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - Gambar 2.3. Persamaan Reaksi Gas Amoniak dan Gas Ammonium Universitas Sumatera Utara Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk kompleks dengan beberapa ion logam. Amoniak juga dapat terserap ke dalam bahan - bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Kadar amoniak pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mgl. Kadar amoniak yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri dan limpasan pupuk pertanian. Kadar amoniak yang tinggi juga dapat ditemukan pada dasar danau yang mengalami kondisi tanpa oksigen Effendi, 2003. Terdapat amoniak dalam air erat hubungannya dengan siklus pada N di alam ini. Dengan melihat siklus tersebut dapat diketahui bahwa amonia dapat terbentuk dari : a. Dekomposisi bahan - bahan organik yang mengandung N, baik yang berasal dari hewan oleh bakteri. b. Hydrolisa urea yang terdapat pada urine hewan. c. Dekomposisi bahan - bahan organik dari tumbuh - tumbuhan yang mati oleh bakteri. d. Dari N 2 atmosfir, melalui pengubahan menjadi N 2 O 5 oleh loncatan listrik di udara menjadi HNO 3 karena persatuannya dengan air, dan selanjutnya jatuh di tanah oleh hujan. Dengan melalui pembentukannya menjadi protein organik yang terjadi selanjutnya, dan oleh dekomposisi bakteri akhirnya akan terbentuk amoniak. e. Dari reduksi NO 2 - oleh bakteri. Universitas Sumatera Utara Dari siklus nitrogen tersebut jelas pula bahwa NH 4 + bisa terdapat dalam air melalui tanah maupun langsung terjadi pada air, apabila proses dekomposisi oleh bakteri ataupun hydrolisa terjadi dalam air Sutrisno, 2006. Amoniak merupakan suatu zat yang menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung. Jadi kehadiran bahan ini dalam air minum adalah menyangkut perubahan fisik dari pada air tersebut yang akan mempenharuhi penerimaan masyarakat. Standar kualitas air minum dari Dep. Kes. R.I. tidak memperbolehkan amoniak terdapat pada air minum Sutrisno, 2006.

2.6. Air Reservoir