d. Faktor keutamaan I digunakan untuk memperbesar beban
gempa rencana agar tingkat kerusakan struktur terhadap gempa semakin kecil dan diharapkan struktur gedung dapat memikul
beban gempa dengan periode ulang lebih panjang. Tabel 2.1 Faktor keutamaan bangunan
Gedung atau Bangunan Faktor Keutamaan
I Gedung Umun Seperti untuk penghunian,perniagaan dan
perkantoran 1
Monumen dan bangunan monumental 1
Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit,instalasi air bersih,pembangkit tenaga listrik,pusat penyelamatan dalam
keadaan arurat,fasilitas radio dan televise. 1.5
Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas,produk minyak bumi,asam,bahan beracun.
1.5
Cerobong,tangki diatas menara. 1.25
2.3.2 Persyaratan Kekuatan
Struktur yang direncanakan kekuatannya harus lebih besar dari kekuatan yang diperlukan dalam menahan gaya-gaya yang bekerja.
Kuat rencana Kuat perlu Berdasarkan SNI - 03 - 2847 - 2002, agar struktur dan komponen
struktur memenuhi syarat kekuatan dan layak pakai terhadap macam-macam kombinasi beban, maka harus dipenuhi ketentuan dari faktor beban sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Kuat Perlu
Kuat perlu terbagi dalam beberapa kombinasi pembebanan yaitu : a.
Kuat Perlu U untuk menahan beban mati D paling tidak harus sama dengan :
U = 1,4 D 2.4
b. Kuat perlu U yang menahan beban mati D dan beban hidup L,
paling tidak harus sama dengan : U = 1,2 D + 1,6 L
2.5 c.
Kuat perlu U yang menahan beban mati D, beban hidup L dan beban angin W, yaitu :
U = 1,2 D + 1,0 L + 1,6 W 2.6
d. Bila ketahan struktur terhadap gempa E harus diperhitungkan
terhadap perencanaan, maka nilai U berlaku : U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
2.7 Atau
U = 0,9 D ± 1,0 E 2.8
Kuat perlu U yang dipakai adalah kuat perlu U yang nilai terbesar, karena pada desain bangunan gedung kantor beban angin dan beban
khusus tidak ditinjau dikarenakan pengaruhnya terhadap bangunan tidak signifikan maka kuat perlu yang diperhitungkan adalah kuat
perlu pada point b dan d.
2. Kuat Rencana
Kuat rencana suatu komponen struktur, sambungannya dengan komponen struktur lain, dan penampangnya, sehubungan dengan perilaku lentur, beban
Universitas Sumatera Utara
normal, geser, dan torsi, harus diambil sebagai hasil kali kuat nominal, yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi dari tata cara ini, dengan suatu
faktor reduksi kekuatan. Tabel 2.2 Faktor reduksi kekuatan
No. Uraian
Faktor Reduksi
1. Lentur tanpa beban aksial
0,80 2.
Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur 0,80
3. Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur :
a. Komponen struktur dengan tulangan spiral maupun sengkang ikat.
b. Komponen struktur dengan tulangan sengkang biasa.
0,70
0,65 4.
Gaya geser dan torsi 0,60
5. Tumpuan pada beton
0,70
2.3.3 Detail Tulangan Tahan Gempa