Tabung Pitot Alat Penyemprot

Gambar 13. Venturimeter Tanpa Manometer

3. Tabung Pitot

Kalau venturi meter digunakan untuk mengukur laju aliran zat cair, maka tabung pitot digunakan untuk mengukur laju aliran gas udara. Perhatikan gambar di bawah ini. Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat cukup jauh dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang sama seperti laju dan tekanan udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini, v 1 = laju aliran udara yang mengalir bebas ini yang akan kita ukur, dan tekanan pada kaki kiri manometer pipa bagian kiri = tekanan udara yang mengalir bebas P 1 . Gambar 14. Tabung Pitot Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini bagian tengah berkurang dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v 2 = 0. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 P 2 . Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama perbedaannya tidak terlalu besar sehingga bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias udara. Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek venturi. Sekarang kita oprek persamaannya : Perbedaan tekanan P 2 – P 1 = tekanan hidrostatis zat cair dalam manometer warna hitam dalam manometer adalah zat cair, air raksa misalnya. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut : Perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2. Ruas kiri-nya sama P 2 – P 1 . Karenanya persamaan 1 dan 2 bisa dioprek menjadi seperti ini : Persamaan ini digunakan untuk menghitung laju aliran gas alias udara menggunakan tabung pitot.

4. Alat Penyemprot

Prinsip kerja penyemprot parfum dkk juga menggunakan prinsip Bernoulli. Perhatikan gambar di bawah. Ini cuma gambaran umum saja, bagaimanapun setiap pabrik punya rancangan yang berbeda. Gambar 15. Penyemprot parfum Secara garis besar, prinsip kerja penyemprot parfum bisa digambarkan sebagai berikut sambil melihat gambar. Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar cairan parfum akhirnya menyembur membasahi tubuh. Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat ingat persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat. Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan. Gambar 16. Penyemprot nyamuk Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang sempit pada ujung pompa. Berdasarkan hukum Bernoulli, pada tempat yang kecepatannya besar, tekanannya akan mengecil. Akibatnya, tekanan udara pada bagian atas penampung lebih kecil daripada tekanan udara pada permukaan cairan dalam penampung. Karena perbedaan tekanan ini cairan akan bergerak naik dan tersembur keluar dalam bentuk kabut bersama semburan udara pada ujung pompa.

5. Pipet