14
kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri pada tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi.kebutuhan yang lebih rendah sebagian besar dipenuhi secara
eksternal, sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi dipenuhi secara internal.
2.2.2 Teori X dan Y MCGREGOR
Teori X adalah pandangan negative, yang mengasumsikan bahwa para pekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai pekerjaan, ingin menghindari
tanggung jawab, dan perlu dikendalikan agar dapat bekerja secara efektif. Teori Y adalah pandangan positif yang mengasumsikan bahwa karyawan
menikmati pekerjaan, mencari dan menerima tanggung jawab, dan berlatih mengarahkan diri.
2.2.3 Teori Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg 1966, ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktor higiene faktor ekstrinsik dan faktor motivator faktor intrinsik. Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya faktor ekstrinsik, sedangkan faktor motivator
memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
faktor intrinsik.
15
Motivator Faktor Higiene
Prestasi Pengakuan
Pekerjaan itu sendiri Tanggung jawab
Kemajuan Pertumbuhan
Pengawasan Kebijakan perusahaan
Hubungan dengan penyelia Kondisi kerja
Gaji Hubungan dengan rekan kerja
Kehidupan pribadi Hubungan dengan bawahan
Status Keamanan
2.2.4 Teori Tiga Kebutuhan MCCLELLAND
David McClelland 1961 dan rekan-rekannya mengusulkan teori tiga kebutuhan, yang mengatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang diperoleh
bukan bawaan yang merupakan motivator utama dalam pekerjaan. Ketiga kebutuhan itu adalah
Need for achievement
kebutuhan akan prestasi, yang merupakan pendorong untuk sukses dan ungul dalam kaitannya dengan
serangkaian standar;
Need for afiliation
kebutuhan akan hubungan sosialhampir sama dengan soscialneed-nya Maslow, yang merupakan keinginan atas hubungan
antar pribadi yang akrab dan dekat;
Need for Power
kebutuhan akan kekuasaan, yang merupakan kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku dengan cara
dimana mereka tidak akan bersikap sebaliknya.
2.2.5 Teori Vroom
Teori dari Vroom 1964 tentang
cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia
16
tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh
tiga komponen, yaitu: 1.
Ekspektasi harapan keberhasilan pada suatu tugas. 2.
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu. 3.
Valensi, yaitu respon terhadap
outcome
seperti perasaan positif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan
sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
2.2.6 Clayton Alderfer ERG