5.2.6 Hubungan antara Jenis Kelamin dan Kesembuhan
Tabel 5.6 Hubungan antara Jenis Kelamin dan Kesembuhan
Tabel diatas menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dan kesembuhan.Pasien laki- laki menunjukkan tingkat kesembuhan yang tertinggi berbanding perempuan 66.7.
Perempuan menunjukkan angka kematian yang tertinggi berbanding laki-laki 52.2
Dari analisis statistik didapati nilai p value nilai significant adalah 0.133. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan kesembuhan pasien..
5.3 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari hubungan antara jenis kelamin dan kesembuhan pasien di ICU,pasien laki-laki menunjukkan tingkat kesembuhan yang tertinggi berbanding perempuan
66.7.Perempuan menunjukkan angka kematian yang tertinggi berbanding laki-laki 52.2.Berdasarkan penelitian, kebanyakan perempuan 57.0 berbanding laki-laki 43.0
dimasukkan ke ICU untuk dirawat karena penyakit medis. Sebaliknya setelah operasi elektif lebih banyak laki-laki dimasukkan ke ICU berbanding perempuan, Fowler,2007. Menurut
Rained dan teman-temannya terdapat 10 katergori kasus yang telah ditemukan. Hanya 5 kategori kasus yang cukup tersedia untuk memungkinkan kondisi diskrit untk dianalisis Acute
myocardial infarction, Asthma, Chronic Obstruction airway disease, pneumonia, self poisoning. Prevalansi Miokard infark dan obstruksi kronis jalan napas lebih tinggi pada laki-laki berbanding
perempuan iaitu sebanyak 66.6 dan 52.1 masing-masing. Sementara prevalensi astma dan keracunan lebih tinggi pada perempuan berbanding laki-laki iaitu sebanyak 32.1 dan 51.2
masing-masing.
Berdasarkan hasil dari hubungan antara usia dan kesembuhan pasien di ICU menunjukkan bahwa usia 1-10 tahun mempunyai tingkat kembuhan yang paling tinggi iaitu
50. Tingkat kematian yang paling tinggi adalah pada usia 1-10 tahun iaitu 30.4 dan juga pada usia leih dari 50 tahun iaitu sebanyak 31.4 orang pasien. Menurut Fowler, laki-laki dan
Jenis Kelamin Kesembuhan
Total Sembuh
Meninggal Perempuan
8 24
32 Laki-Laki
16 22
38 Total
24 46
70
Universitas Sumatera Utara
perempuan berumur 50 tahun dan keatas memiliki keparahan penyakit yang sama semasa dimasukkan ke ICU tetapi perempuan menerima rawatan di ICU dengan masa yang lebih singkat
berbanding laki-laki tetapi perempuan mengambil rawatan di unit rawatan biaa dengan jangka waktu yang lama. Walaupun perempuan memiliki penyakit yang sama seperti laki-laki tetapi
laki-laki lebih memerlukan rawatan dengan menggunakan ventilasi, kateter dan juga operasi, Laki-laki yang tua yng dirawat di hospital memiliki angka mortalitas yang tinggi 6.7
berbanding perempuan 6.1. Sementara perempuan tua dengan penyakit kronis angka mortalitasnya lebih tinggi berbanding laki-laki, 15.4 dan 12.7 masing-masing.
Berdasarkan diagnose pada pasien di ICU, sebanyak 36 pasien 51.4 didiagnosa dengan 1 jenis penyakit, sebnyak 29 pasien 41.4 didiagnosa dengan 2 jenis penyakit, 4 pasien
5.7 didiagnosa dengan 3 jenis penyakit dan hanya 1 pasien 1.4 didiagnosa lebih dari 3 penyakit.APACHE II Metode evaluasi akut fisiologi dan kesehatan kronis digunakan untuk
menghasilkan tujuan skor ringkasan untuk menggambarkan tingkat keparahan penyakit masing- masing perawatan pasien di unit intensice care ICU. 10 skor ini memperhitungkan usia,akut
keparahan penyakit pada 24 jam pertama di ICU disebut sebagai Rata akut fisiologi, tingkat keparahan penyakit kronis, alasan masuk ICU, dan apakah atau tidak pasien telah menjalani
operasi darurat segera sebelum masuk ke ICU. Diagnosa pasien dikelompokkan ke dalam kategori jika mereka dengan APACHE II koefisien diagnostic yang sama. Sebelum ini koefisien
diperoleh melalui model data dari 26 ICU di UK dan Ireland. 10 skor ini diperlukan karena pasien dengan sama skor APACHE II mungkin memiliki probabilitas kematian yang berbeda
tergantung pada diagnosis pasien. Raine,2002
Berdasarkan penelitian pasien yang meninggal di ICU kebanyakannya adalah pasien tua berbanding pasien yang telah sembuh, tetapi faktor usia bukan prediktor signifikan dalam
statistic kematian. Ini juga menunjukkan bahwa usia pasien dalam penelitian ini terdapat korelasi positif terhadap skor APACHE 11. Penelitian juga menunjukkan bahwa mortalitis laki-
laki lebih tinggi di ICU tetapi bukan antara rawat inap yang lain. Selain itu,pasien laki-laki lebih lama mendapat rawatan di ICU berbanding perempuan dengan mean waktu 3.2 dan 2.6 hari
masing-masing.Karlovic,2003
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil dari hubungan antara usia dengan kesembuhan didapati didapati nilai p
value nilai signifikant adalah 0.071. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara usia dengan kesembuhan pasien
2. Berdasarkan hasil dari hubungan antara jenis kelamin dengan kesembuhan didapati nilai p value nilai signifikant adalah 0.133. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara jenis
kelamin dan kesembuhan pasien.
6.2 Saran 1. Kepada peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian yang sama dengan memperbanyak
sampel dari ruang ICU dewasa dan ICU anak, serta menggunakan desain penelitian yang lebih sesuai untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.
2. Kepada masyarakat untuk terus memberi perhatian terhadap kepentingan usia dan jenis kelamin serta keparahan suatu penyakit dalam kesembuhan pasien untuk mencapai tahap
kesembuhan yang tinggi. 3. Kepada Tenaga Kesehatan, supaya memberikan kepentingan terhadap usia dan jenis kelamin
serta tingkat keparahan pasien dalam pemberian pelayanan kesehatan untuk mencapai tahap kesembuhan yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara