Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada kelompok kontrol, terapi yang dilakukan adalah secara farmakologiobat- obatan. Pilihan obat yang diberikan adalah kombinasi dari analgesik, vitamin B complex dan jenis muscle relaxant. Hasil dari penilaian pretest dan postest selama 1 bulan pengobatan terdapat angka kenaikan tingkat ADL. Pasien diberikan obat-obatan untuk rawat jalan dan diedukasi cara untuk mencegah kambuhnya rasa sakit, seperti menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat, dan penggunaan korset untuk menjaga postur punggung. Tingkat kepatuhan pasien untuk datang menjalani fisioterapi sangat berpengaruh pada tingkat perbaikan gejala, karena pasien dianjurkan menjalani fisioterapi minimal seminggu sekalisesuai yang dijadwalkan agar mendapat efek terapi maksimal. Faktor yang mempengaruhi keefektifan terapi farmakologi dari pasien LBP adalah jenis obat dan dosis yang dikonsumsi, dan kontrol aktivitas sehari-hari pasien Chou Huffman, 2007. Kendala yang sering dijumpai adalah pasien masih sering lupa untuk tidak beraktivitas terlalu berat karena harus melakukan rutinitas seperti bekerja atau mengangkat benda-benda berat. Persepsi pasien untuk meminum obat saat nyeri sudah terasa berat juga menjadi faktor yang menyebabkan rekurensi gejala nyeri pada pasien LBP Atlas Deyo, 2001. Pada kelompok intervensi, subjek penelitian mendapatkan intervensi fisioterapi dan obat-obatan rawat jalan. Berdasarkan hasil penelitian, terbukti pemberian 3 modalitas fisioterapi yang terdiri dari MWD, US dan TENS dapat memberikan perbaikan rasa nyeri sehingga meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Konsep kerja MWD adalah dengan mengalirkan gelombang untuk diubah menjadi sumber panas pada jaringanorgan target. MWD memancarkan gelombang pada frekuensi 2,45 GHz dan panjang gelombang maksimal 12,25 cm, sehingga efektif untuk digunakan pada jaringan yang dangkalsuperfisial. Penggunaannya dengan meletakkan pemancar mendekati area tubuh yang sakit pada jarak 10 cm. Kontraindikasi dari penggunaan MWD adalah penggunaan lempenglogam yang tertanam pada tubuh, terdapat iskemik pada jaringan tubuh, infeksiperadangan akut, kehamilan, menstruasi, dan pada pasien yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik, karena rasa panas yang dihasilkan pada setiap pemakai alat ini berbeda-beda sehingga harus diatur senyaman mungkin bagi pemakai. Ultrasound juga merupakan salah satu alat yang memiliki konsep kerja seperti diatermi. Alat US memancarkan gelombang suara pada frekuensi 1 atau 3 MHz dengan jarak penyerapan pada kisaran 2-5 cm. Cara penggunaannya yaitu dengan dibantu oleh fisioterapis untuk memijatkan tranduser pada area kulit yang sebelumnya telah diolesi gel sebagai transmitor gelombang. Kontraindikasi dari US sama dengan MWD karena cara kerja alat yang mirip. Cara kerja dari TENS yaitu dengan mengalirkan impuls listrik pada arus lemah melalui logam terbungkus yang ditempelkan pada area kulit yang sakit. Mekanisme pengurangan rasa sakit dengan memanfaatkan aliran listrik tersebut memblok pain pathway signal, sehnigga otak tidak menerima impuls nyeri atau biasa dikenal sebagai teori “gate control”. Teori lain juga menyebutkan pada aliran arus yang lebih lemah, impuls yang dialirkan TENS merangsang pembentukan endorfin sebagai pengeblok sinyal nyeri ke otak. Prosedur penggunaan alat-alat tadi digunakan masing-masing selama 10-20 menit Cherkin, et al, 2001 Naidoo, et al, 2012. 43

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Gambaran tingkat ADL Activities of Daily Living pada pasien low back pain di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping berdasar subjek penelitian adalah 66 pasien tergolong dalam ketergantungan ADL≤90 dan 6 orang tergolong mandiri ADL90. 2. Terdapat pengaruh dari pemberian fisioterapi yaitu meningkatnya tingkat ADL pada pasien LBP di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

B. Saran

1. Saran untuk masyarakat Saran untuk masyarakat luas adalah untuk selalu menjaga kesehatan secara umum, agar terhindar dari resiko terkena penyakit low back pain. Untuk pasien low back pain saran dari peneliti adalah untuk selalu patuh instruksi dari dokter, dan mempertimbangkan fisioterapi sebagai salah satu terapi yang efektif untuk penyembuhan yang lebih optimal. 2. Saran untuk penyedia layanan kesehatan Saran untuk penyedia layanan kesehatan adalah untuk memperbaiki fasilitas seperti penyediaan peralatan dan tenaga fisioterapi yang memadai. Juga memperbaiki sistem penjadwalan bagi pasien sebagai peningkatan mutu pelayanan untuk pasien. 3. Saran untuk peneliti selanjutnya Saran untuk peneliti selanjutnya adalah lebih menyempurnakan lagi penelitian ini dengan memperhatikanmengontrol variabel-variabel lain agar hasil penelitiannya lebih baik sehingga dapat diterapkan pada tempat-tempat layanan kesehatan. 45 DAFTAR PUSTAKA Ariska, I. 2014. Penatalaksanaan Shortwave Diathermy Swd, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation Tens Dan Terapi Latihan William Flexion Exercise Pada Kasus Low Back Pain Miogenik Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Atlas, S. J., Deyo, R. A. 2001. Evaluating and Managing Acute Low Back Pain in the Primary Care Setting. Journal of General Internal Medicine, 162, 120 –131. Retrieved from http:doi.org10.1111j.1525-1497.2001.91141.x Bare, B. G., Smeltzer, S. C. 2005. Brunner Suddarths : Textbook of Medical Surgical Nursing. Philadelphia: Lippinicott. Cherkin, D., Sherman, K., Deyo, R., Shekelle, P. 2001. Randomized trial comparing traditional Chinese medical acupuncture, therapeutic massage, and self-care education for chronic low back pain. Arch Intern Med, 161, 1081-1088. Chou, R., Huffman, L. H. 2007. Medications for Acute and Chronic Low Back Pain: A Review of the Evidence for an American Pain SocietyAmerican College of Physicians Clinical Practice Guideline. Annals of Internal Medicine. Deyo, R. A., Weinstein, J. N. 2001. Low Back Pain. New England Journal of Medicine, 344;363-370. Ferrara, P. E. 2008. Effect of pre-operative physiotherapy in patients with end- stage osteoarthritis undergoing hip arthroplasty. Clinical Rehabilitation, 977-86. Fricke, J. 2010. Activities of Daily Living. International Encyclopedia of Rehabilitation. Ginsberg, L. 2011. Lecture Notes: Neurology. Jakarta: Erlangga Medical Series. Hanafiah, M. J., Amir, A. 2008. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: EGC. Harahap. 2004. Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah. Jakarta: PERDOSSI.