ringan. Oleh karena itu, sulit untuk dideteksi oleh reaksi kimia sehingga dilakukan pendeteksian dengan polimer. Dengan bentuk struktur yang
berulang, maka zeolite yang juga polimer mampu berinteraksi dengan senyawa-senyawa tersebut. Namun, senyawa tersebut mungkin memiliki
interaksi fisik lemah dengan polimer sehingga terjadi proses penyerapan. Hal tersebut mengakibatkan pembengkakan efek swelling pada matriks
polimer. Interaksi ini tidak mengubah tingkat oksidasi pada polimer, tetapi juga dapat mempengaruhi sifat-sifat bahan penginderaan dan membuat gas
terdeteksi. Pelapisan komposit ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut:
Gambar 2.4 Pelapisan Komposit Polimer-Zeolit Sesuai dengan gambar di atas, maka proses deteksi gas-gas tertentu akan
dapat dilakukan dengan adanya muatan listrik yang dialirkan. Bartlett’s group menyajikan model dasar untuk sensor gas polimer yang terdiri dari
film tipis polimer yang uniform dilapisi di atas sepasang elektroda Coplanar serta didukung oleh substrat isolasi. Oleh karena itu, kemampuan zeolit
sebagai adsorbent akan dipengaruhi oleh gas-gas yang diserap sehingga tegangan pada mula-mula akan berubah seiring dengan jumlah dan jenis gas
yang diserap.
Atas dasar itu maka penulis melakukan penelitian ini dalam rangka memanfaatkan zeolit yang merupakan batu-batuan alam yang banyak
dijumpai di Indonesia untuk dijadikan sebagai sensing materials.
2.6.2 Preparasi layar aktif dan komposit polimer
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, pada penelitian ini zeolit yang juga merupakan salah satu polimer dengan gugus rantai
Universitas Sumatera Utara
alumunium silikat dapat digunakan dengan sebagai layer aktif. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan zeolit yang mampu menyerap gas dan sifat-
sifat listrik dipengaruhi oleh gas yang dilewati. Sifat tersebut berupa kemampuan menyerap gas, kemampuan inilah yang dijadikan peneliti
sebagai layer aktif yang merupakan bagian penting pada karakterisasi sensor dengan menggunakan drop coating.
2.6.3 Prinsip Sensing Zeolit
Perbandingan jumlah alumunium dan silikon dalam struktur zeolit biasanya dapat secara efektif disesuaikan, dan dengan mengubah perbandingan
jumlah alumunium dan silikon pada zeolit, kapasitas pertukaran ion dan konduktivitas, interaksi antara zeolit dengan molekul teradsorpsi, dan
memodifikasi sifat hidrofilik atau hidrofobik membuat struktur dan sifat zeolit berubah. Beberapa interaksi tersebut dapat memberikan asumsi bahwa
zeolit berinteraksi dengan suatu senyawa sebagai adsorbent dan prinsip pertukaran ion. Artinya, dengan dua kemampuan zeolit tersebut, sifat
sensing zeolite yang berasal dari adsorbent dapat digunakan sebagai layer aktif untuk sensor yang akan dibuat.
Dengan struktur kimia yang sangat baik dan stabilitas termal baik, zeolit dapat digunakan sebagai substrat untuk meng-karakteristik senyawa
dan perangkat yang diinginkan berupa sifat fisik dan kimia dasar. Misalnya senyawa anorganik atau organik, logam dan logam-organik senyawa cluster
mereka dapat diserap ke dalam pori-pori dan struktur dalam zeolit. Beberapa partikel berukuran nano oksida logam atau logam telah berhasil dimasukkan
ke dalam struktur dan pori-pori sehingga sangat tersebar pada permukaan luar zeolit. Beberapa aplikasi dari bahan zeolit dapat dijadikan sebagai
sensor gas telah dikembangkan berdasarkan karakteristik yang disebutkan di bawah ini
Sejumlah senyawa secara khusus mampu dideteksi dalam bentuk gas melalui pori-pori zeolit , misalnya ruthenium II yang merupakan
senyawa kompleks dapat diserap zeolit karena memiliki super
Universitas Sumatera Utara
adsorbent. Hal ini membuat zeolit dapat dijadikan sebagai sebagai sensor oksigen, kemudian dengan memasukkan metilen biru ke
dalam zeolit membuat zeolit dapat mendeteksi kelembapan ataupun dengan mengkarakteristik LiCl menjadi zeolit sebagai sensor
kelembaban.
Rekontruksi zeolit pada struktur kristal kuarsa permukaan-akustik- gelombang, microcantilever, atau serat optik untuk mendeteksi
beberapa gas dengan penyerapan selektif.
Perbedaan konduktivitas zeolit karena proses penyerapan beberapa gas untuk membuat sensor berdasarkan pengukuran spektroskopi
impedansi.
Menempatkan zeolit ke sensor sebagai bahan filter untuk meningkatkan selektivitas untuk beberapa molekul gas tertentu.
Perendaman zeolit ke beberapa bahan dapat membuat komposit melakukan karakterisasi untuk membuat sensor, seperti
konduktivitas polianilin yang dikomposisikan pada Zeolit memiliki sifat responsif terhadap CO, sedangkan komposit SnO2-Zeolit
responsif terhadap hidrogen dan karbon monoksida.
2.7 Alkohol