Pengertian Padi Permasalahan dalam Usaha Tani Padi

1. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh faktor – faktor produksi dalam proses produksi padi pada usaha tani di Kecamatan Pekalongan Selatan. 2. Untuk mengetahui skala produksi penggunaan faktor- faktor produksi pada usaha tani padi di Kecamatan Pekalongan Selatan. 3. Untuk mengetahui apakah penggunaan faktor –faktor produksi pada usaha tani padi di Kecamatan Pekalongan Selatan sudah efisien.atau belum.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi petani di lokasi penelitian, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dalam mengalokasikan penggunaan masing-masing input. 2. Bagi pengambil kebijakan, dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan pertanian selanjutnya. 3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan ekonomi pertanian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Usaha Tani Padi

1. Pengertian Padi

Padi merupakan tanaman musiman termasuk golongan rumput-rumputan yang usianya termuda yaitu kurang dari satu tahun dan cukup satu kali berproduksi. Menurut AAK, 1990:16 padi digolongkan menjadi : a. Menurut keadaan berasnya, dibedakan menjadi beras ketan dan biasa . b. Menurut cara dan tempat bertanam dibedakan menjadi : 1. Padi gogo yaitu padi yang ditanam di daerah tegalan. 2. Padi biasa yaitu padi yang ditanam disawah. 3. Padi gogo rancah yaitu padi yang ditanam didaerah tadah hujan. 4. Padi lebak yaitu padi yang ditanam didaerah rawa-rawa. c. Menurut umur, dibedakan menjadi : 1. Padi ganjah 2. Padi tengahan 3. Padi dalam

2. Permasalahan dalam Usaha Tani Padi

Masalah-masalah yang timbul dalam pertanian datang silih berganti mengiringi petani dalam proses produksi. Namun semua itu merupakan tantangan yang harus dihadapi. Secara garis besar permasalahan yang timbul dalam usaha tani padi adalah sebagai berikut mochar daniel, 2000 : a. Jarak waktu yang cukup lebar dalam proses produksi Jarak waktu ini disebut gestation period, dimana petani harus mengadakan pengeluaran setiap hari, setiap minggu, sedangkan pendapatan petani hanya diterima pada saat musim panen yang memakan waktu berbulan- bulan b. Biaya Produksi Dalam usaha tani biaya dibutuhkan setiap saat seperti biaya pembelian pupuk, obat-obatan, sewa tanah, dan lain- lain. Namun pada kenyataannya tidak semua petani dapat menyediakan biaya secara tepat, baik tepat waktu maupun tepat jumlah. Keadaan ini timbul karena pola penerimaan dan pengeluaran petani tidak seimbang. Penerimaan petani diperoleh setelah panen tiba sedangkan pengeluaran dilakukan setiap hari sesuai kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Masalah ini sering menimbulkan resiko yang sangat besar pada petani, kalau biaya tidak dapat dipenuhi secara tepat waktu ataupun tepat jumlah maka akibatnya adalah produksi atau hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan. c. Tekanan jumlah penduduk Pertambahan jumlah penduduk akan meningkatkan permintaan akan bahan pangan, sementara keadaan yang sama juga menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian yang dapat dikerjakan dan diolah. Permasalahan ini membutuhkan perhatian dan pemikiran dari semua pihak, baik pemerintah swasta maupun petani itu sendiri. d. Pertanian Subsisten Pertanian subsisten diartikan suatu sistem bertani dimana tujuan utama dari petani adalah untuk memenuhi keperluan hidupnya beserta keluarganya. Mereka memandang pertanian sebagai sarana pokok untuk memenuhi kebutuhan keluarga yaitu malalui hasil pertanian. Tanda- tanda pertanian subsisten adalah sangat eratnya hubungan usaha tani dan rumah tangga petani atau antara produksi dan konsumsi yang keduanya tidak dapat dipisahkan.

3. Teknik atau Cara Bertanam Padi di Sawah