dilapangan. Secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa ketersediaan air pada bendung Sidoras melebihi kebutuhan air irigasi, baik secara teoritis maupun dengan penelitian lapangan, pada
tingkat persawahan maupun pada pintu pengambilan. Dengan kata lain, ketersediaan air, masih mencukupi kebutuhan air yang ada dilapangan. Untuk lebih detailnya, hasil analisa
evaluasi pemakaian dan ketersediaan air pada irigasi Bandar Sidoras kanan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5.4 Evaluasi Pemakaian Dan Ketersediaan Air Pada Waktu Penelitian Pada Tingkat Persawahan IR
Bulan Periode
Ketersediaan Air Kebutuhan
Keterangan m
3
det ltdetha
Teoritis ltdetha
Lapangan ltdetha
September I
9,92 4,92
2,35 2,58
CUKUP
Pada Pintu Pengambilan DR
September I
9,92 4,92
2,67 3,307
CUKUP
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam perhitungan pemakaian air irigasi, hanya dihitung pemakaian air pada saat musim tanam II dan III dikarenakan Daerah Irigasi Bandar Sidoras hanya menanam padi saja.
Dari hasil analisa ketersediaan air secara teoritis, ketersediaan air sungai dengan menggunakan metode F.J. Mock, diperoleh debit andalan Q80 adalah sebesar 9,92 m
3
det untuk tengah bulanan I dan Q80 untuk tengah bulanan II = 12,35 m
3
det. Evaluasi ketersediaan air hanya dilakukan pada data dan hasil perhitungan pada masa penyiapan lahan,
musim tanam Padi II di bulan September periode pertama. Dari hasil analisa kebutuhan air pada pintu pengambilan secara teoritis, diketahui
bahwa kebutuhan air maksimum pada masa tanam Padi I terjadi pada bulan April periode kedua sebesar 3,30 ltdtha. Untuk masa tanam padi II, kebutuhan air maksimum pada pintu
pengambilan terjadi pada bulan September periode kedua sebesar 3,03 ltdetha. Untuk mengevaluasi pemakaian dan ketersediaan air berdasarkan pola tanam yang diterapkan, baik
secara teoritis maupun lapangan, digunakan data hanya pada bulan September periode pertama.
Besarnya debit pemakaian air irigasi diukur pada tingkat persawahan dan pada pintu pengambilan. Pada pintu pengambilan dihitung secara teoritis dan pengukuran lapangan. Dari
hasil perhitungan secara teoritis, diperoleh bahwa besarnya ketersediaan air pada bendung adalah sebesar 4,92 ltdetha dan besar kebutuhan pada pintu pengambilan diperoleh sebesar
2,67 ltdetha, sedangkan berdasarkan hasil pengukuran dilapangan diperoleh besar kebutuhan air sebesar 3,307 ltdetha. Pada tingkat persawahan secara teoritis, kebutuhan air
diperoleh 2,35 ltdetha dan berdasarkan pengukuran di lapangan diperoleh sebesar 2,67 ltdtha .
Dari evaluasi hasil perhitungan, secara teoritis maupun berdasarkan penelitian lapangan, dapat dinyatakan bahwa air yang tersedia pada bendung Bandar Sidoras, lebih
besar dari jumlah air yang dibutuhkan pada pintu pengambilan maupun pada tingkat persawahan. Dengan demikian, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, secara
keseluruhan dapat disimpulkahn bahwa pada Daerah Irigasi Bandar Sidoras Kanan dengan luas areal irigasi 2016 ha, besar ketersediaan air lebih besar dari pemakaian air berdasarkan
pola tanam yang diterapkan, sehingga, masih memungkinkan dilakukan perluasan.
6.2 Saran