dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun dari pemasangan.
b. Misi • Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan. Bangsa
dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetensi global, dengan menjunjung tinggi moral dan
etika. • Untuk memberikan nilai tambah di Industri pertelevisian
dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan
yang berkualitas. • Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun
dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan mengjasilkan
keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
III.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana varian pada suatu faktot
berkaitan dengan varian pada faktor yang lain. Kelebihan menggunakan metode korelasional adalah dapat mengukur hubungan diantara berbagai variabel,
meramalkan variabel tidak bebas, dapat memudahkan untuk membuat pandangan penelitian eksperimental. Sedangkan kelemahannya adalah korelasi tidak selalu
menunjukkan kualitas, walaupun kadang-kadang korelasi yang menunjukkan sebab-akibat.
III.5 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiono dalam buku statistika untuk penelitian dikutip oleh Rosady Ruslan 2003:107, adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi yang masih aktif kuliah di FISIP USU. Peneliti hanya meneliti
mahasiswa S1 angkatan 2011-2012 karena belum disibukkan dengan adanya tugas akhir.
Tabel 2 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi USU
Angkatan Jumlah
2011 145
2012 122
Total 267
Sumber: Subag pendidikan FISIP USU 2013
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Arikunto
menjelaskan apabila subjek yang diteliti kurang dari 100 lebih baik diambil keseluruhannya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Sedangkan jika subjeknya lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10- 15 atau 20-25 Arikunto,2006:12
N=nx25 N=267x25
N=66,75 N=67
Keterangan : N = Jumlah populasi
Universitas Sumatera Utara
n = sampel maka jumlah sampel dalam penelitian ini 25 dari 267 adalah 67 orang.
III.6 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah: 1 Purposive Sampling
Teknik ini adalahh teknik pengambilan sampel yang diseleksi dengan kriteria-kriteria tertentu yang di buat peneliti berdasarkan tujuan penelitian
Krisyantono, 2006;154. Adapun kriteria dari sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu komunikasi FISIP USU angkatan 2011 dan 2012 yang tercatat aktif mengikuti
perkuliahan. b. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
USU yang pernah menonton tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV minimal 2 kali.
2 Accidental Random Sampling Teknik ini adalah memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk
dijadikan sampel. Teknik ini digunakan jika peneliti merasa kesulitan untuk menemui responden atau karena topic yang diteliti adalah persoalan umum
dimana semua orang mengetahuinya Krisyantono, 2006:156. Teknik ini dilakukan setelah menggunakan Purposive Sampling dan sudah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.
3 Proporsional Random Sampling Selanjutnya untuk menentukan responden yang berhak dijadikan sampel agar
sampel dianggap representative maka dalam penarikan sampel digunakan rumus teknik Proporsional Random Sampling. Penggunaan teknik ini memungkinkan
untuk member peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel Arikunto, 2006 : 139 dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
n = �
1
�� �
keterangan : n
: Sampel �
1
: Jumlah Populasi N
: total populasi
Tabel 3 Proporsional Random Sampling
Tahun Jumlah
Penarikan Sampel Sampel
2011 145
145 x 67 267
= 36.38 36
2012 122
122 x 67 267
= 30,61 31
Jumlah 267
61 orang Sumber : Kasubag FISIP USU 2013
III.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan
dilokasi penelitian, pengumpulan data dari reponden melalui kuesioner, setelah dilakukannya pengumpulan data dengan kuesioner dilakukan uji
validitas dan uji readibilitas yang hasilnya akan ditampilkan pada lampiran dan wawancara observasi.
b. Penelitian Kepustakaan Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan
sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
III.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Analisa Tabel Tunggal Analisa table tunggal merupakan analisa yang dilakukan dengan membagi
variabel-variabel penelitian ke dalam jumlah frekuensi dan presentase.
III.9 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan
antara dua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi tata jenjang yang dikemukakan oleh Spearman Arikunto, 2006:278
Korelasi tata jenjang juga disebut dengan rank – difference correlation atau rank – order correlation. Korelasi tata jenjang ditentukan untuk menentukan
hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang.
�
�
= 1 6
∑��² � − �
2
− 1
Krisyanto, 2008;147 Keterangan:
�
�
rho : koefisien korelasi rank order
1 : angka 1, yaitu bilangan konstan
6 : angka 6, yaitu bilangan konstan
di : perbedaan antara pasang jenjang
∑ : sigma atau jumlah
N : jumlah individu dalam sempel
Jika �
�
0, maka hipotesis ditolak �
�
0, maka hipotesis diterima
Universitas Sumatera Utara
Selanjutya untuk melihat lagi tinggi rendahnya korelasi digunakan rumus Guilford Kriyantono,2006:168.
0,20 : Hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 – 0,39 :Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,59 : Hubungan yang tinggi; kuat
0,90 : Hubungan yang sangat tinggi, kuat, dapat diandalkan.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN