Data Hasil Fast Fourier Transform

Batas bawah -0.2374 0.1594 -2.1273 5,5 ms Batas atas 0.0963 0.5429 1.1349 Batas bawah -0.0963 0.1654 -1.1349 6 ms Batas atas 0.3338 0.5279 4.5304 Batas bawah -0.3343 0.1420 -4.5378 Dari Tabel 4.11. diatas dapat kita lihat gambar grafik hubungan variasi kecepatan angin dengan variasi puncak amplitude baik itu yang terjadi pada Displacemen, yang terjadi pada Acceleration, dan yang terjadi pada velocity pada turbin angin savonius tipe “Helix”. Dari hasil pengukuran, displacement getaran Turbin angin Savanius tipe rotor helix pada 5 lima vareasi kecepatan angin amplitude displacement cenderung stabil dengan puncak atas gelombang getaran terjadi pada kecepatan angin 6 ms dan mempunyai amplitude sebesar 0,3338 mm. Untuk puncak bawah terjadi pada kecepatan angin 6 ms dan mempunya nilai amplitudo sebesar -0.3343 mm. Velocity getaran Turbin angin Savanius tipe rotor helix pada 5 lima vareasi kecepatan angin mempunyai amplitude velocity relative stabil dengan puncak atas gelombang getaran terjadi pada kecepatan angin 4,5 ms dan amplitude sebesar 0.5435 cms. Untuk puncak bawah terjadi pada kecepatan angin 4,5 ms dan mempunya nilai amplitudo0.1791 cmsAcceleration getaran Turbin angin Savanius tipe rotor helix pada 5 lima vareasi kecepatan angin mempunyai amplitude acceleration relative stabil dengan puncak atas gelombang getaran terjadi pada kecepatan angin 6 ms dan amplitude sebesar 4.5304 cm²s. Untuk puncak bawah terjadi pada kecepatan angin 6 ms dan mempunya nilai amplitudo- 4.5378 cms.

4.3. Data Hasil Fast Fourier Transform

Parameter dinamik struktur ditentukan berdasarkan data respon tiap channel yang diukur oleh vibrometer. Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka penentuan periode getar dilakukan pada domain frekuensi atau hasil FFT dari Universitas Sumatera Utara respon yang diukur oleh vibrometer. Setiap respon yang tercatat oleh vibrometer merupakan respon sejarah waktu karena itu output yang tercatat pada tiap channel akan dilakukan FFT untuk mengubahnya menjadi frekuensi domain. Berikut merupakan data hasil hasil FFTnya. 4.3.1. FFT pada kecepatan angin 4 ms Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan softwareMatlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada displacementuntuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4 ms dapat dilihat Gambar 4.17.di bawah. Gambar 4.17. Hasil FFT poros turbin pada displacement getaran kecepatan angin 4 ms Dari hasil FFT poros turbin angin savonius tipe rotor helix pada dicplacement kecepatan angin 4 ms diindikasikan mengalami gejala misalignment dikarenakan pada getaran dari grafik FFT yang dihasilkan terdapat getaran yang lebih besar dari keadaan normal 2 x RPM terlihat pada Gambar 4.17. diatas. Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan softwareMatlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada velocity untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4 ms. Universitas Sumatera Utara Frekuensi poros turbin hasil FFT pada velocity untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4 ms dapat dilihat pada Gambar 4.18. dibawah. Gambar 4.18. Hasil FFT poros turbin pada velocity getaran kecepatan angin 4 ms Dari hasil FFT poros turbin angin savonius tipe rotor helix pada velocity kecepatan angin 4 ms diindikasikan mengalami gejala misalignment dikarenakan pada getaran dari grafik FFT yang dihasilkan terdapat getaran yang lebih besar dari keadaan normal 2 x RPM terlihat pada Gambar 4.18. diatas. Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan software Matlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada acceleration untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4 ms. Frekuensi poros turbin hasil FFT pada acceleration untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4 ms dapat dilihat pada Gambar 4.19. dibawah. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.19. Hasil FFT poros turbin pada acceleration getaran kecepatan angin 4 ms Dari hasil FFT poros turbin angin savonius tipe rotor helix pada acceleration kecepatan angin 4 ms diindikasikan mengalami gejala misalignment dikarenakan pada getaran dari grafik FFT yang dihasilkan terdapat getaran yang lebih besar dari keadaan normal 2 x RPM terlihat pada Gambar 4.19. diatas. 4.3.2. FFT pada kecepatan angin 4,5 ms Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan software Matlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada displacementntuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4,5 ms dapat dilihat Gambar 4.20.di bawah. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.20. Hasil FFT poros turbin angin pada displacement getaran kecepatan angin 4,5 ms Frekuensi poros turbin hasil FFT pada velocity untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4,5 ms. Gambar 4.21. Hasil FFT poros turbin angin pada velocitygetaran kecepatan angin 4,5 ms Frekuensi poros turbin hasil FFT pada acceleration untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4,5 ms. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.22. Hasil FFT poros turbin angin pada accelerationgetaran kecepatan angin 4,5 ms 4.3.3. FFT pada kecepatan angin 5 ms Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan software Matlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada displacementuntuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 5 ms dapat dilihat Gambar 4.23. di bawah. Gambar 4.23. Hasil FFT poros turbin angin pada displacement getaran kecepatan angin 5 ms Universitas Sumatera Utara Frekuensi poros turbin hasil FFT pada velocity untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 4,5 ms. Gambar 4.24. Hasil FFT poros turbin angin pada velocity getaran kecepatan angin 5 ms Frekuensi poros turbin hasil FFT pada acceleration untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 5 ms. Gambar 4.25. Hasil FFT poros turbin angin pada acceleration getarankecepatan angin 5 ms Universitas Sumatera Utara 4.3.4. FFT pada kecepatan angin 5,5 ms Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan software Matlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada displacementuntuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 5,5 ms dapat dilihat Gambar 4.26.di bawah. Gambar 4.26. Hasil FFT poros turbin angin dicplacement getaran pada kecepatan angin 5,5 ms Frekuensi poros turbin hasil FFT pada velocity untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 5,5 ms. Gambar 4.27. Hasil FFT poros turbin angin velocity getaran pada kecepatan angin 5,5 ms Universitas Sumatera Utara Frekuensi poros turbin hasil FFT pada acceleration untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 5,5 ms. Gambar 4.28. Hasil FFT poros turbin pada acceleration getaran kecepatan angin 5,5 ms 4.3.5. FFT pada kecepatan angin 6 ms Berdasarkan fungsi karakter perpindahan, dengan bantuan software Matlab R2012a maka frekuensi dapat digambarkan melalui FFT perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada displacementuntuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 6 ms dapat dilihat Gambar 4.29.di bawah. Gambar 4.29. Hasil FFT poros turbin pada displacement getaran kecepatan angin 6 ms Universitas Sumatera Utara Frekuensi poros turbin hasil FFT pada velocity untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 6 ms. Gambar 4.30. Hasil FFT poros turbin pada velocity getaran kecepatan angin 6 ms Frekuensi poros turbin hasil FFT pada acceleration untuk turbin angin savonius tipe helix pada kecepatan angin 6 ms. Gambar 4.31. Hasil FFT poros turbin pada acceleration getaran kecepatan angin 6 ms Universitas Sumatera Utara Dari seluruh grafik frekuensi pada kecepatan angin 4 ms, 4,5 ms, 5 ms, 5,5 ms, dan 6 ms yang telah dikomputasi dengan metode FFT dengan menggunakan bantuan sofware MatLab R2012a dapat disimpulkan bahwa terjadi fenomena misaligment. Hal ini disebabkan karena tidak terlalu besar pengaruh putaran yang terjadi pada poros turbin sehingga getaran yang dihasilkan oleh poros turbin juga tidak menunjukan pengaruh yang signifikan.

4.4. Perbandingan Hasil FFT dan Lintasan Orbit