Tempat dan Waktu Penelitian Perangkat Wind Tunnel Prosedur Penelitian Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai dan direncanakan berlangsung selama 2 sd 6 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian di Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Laboratorium Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No URAIAN Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 9 Bulan 10 1 Pembuatan proposal 2 Pengumpulan Refrensi 3 Pengujian 4 Pengumpulan Data 5 Analisa Data 6 Penulisan Skripsi 7 Seminar Skripsi 8 Sidang Skripsi

3.2 Perangkat Wind Tunnel

Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah turbin angin savonius yang diletakkan dalam model instalasi sederhana wind tunnel skala laboratorium seperti terlihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.1. 1Perangkat Wind Tunnel, 2Turbin angin. 1 2 Universitas Sumatera Utara

3.3 Prosedur Penelitian

Secara garis besar pelaksanaan penelitian seperti terlihat pada diagram alir Gambar 3.2. Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Mulai Study Literatur Persiapan  Setting Alat Ukur  Uji coba sistem Set Up Pengambilan Data  5 variasi kecepatan angin 4, 4.5, 5, 5.5, 6  Kec. Putaran rotor 100 detik  Arus dan Tegangan 100 detik Analisa Data  Menghitung kec. Sudut, dan frekuensi  Menghitung nilai perpindahan, kecepatan, dan percepatan rotor pada 5 variasi kec. Angin  Menganalisis indikasi rotor dengan metode Fast Fourier Transform FFT Hasil Ya Kesimpulan Selesai Tidak Universitas Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan turbin angin savonius tipe rotor helix,seperti terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Turbin angin savonius tipe “helix”

3.4 Bahan

Beberapa bahan dari pada komponen turbin angin savonius tipe rotor helix ini, anatara lain: 1. Dudukan lengan sudu. Dudukan lengan sudu ke dua turbin angin berbentuk silinder berbahan besi dengan ketebalan 10 mm, dan diameter luarnya 20 mm serta diameter dalam 10 mm, seperti terlihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Bentuk dudukan lengan sudu 2. Lengan sudu Lengan sudu kedua turbin angin berbahan plat besi dengan ketebalan 0,7 seperti terlihat pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Lengan sudu 3. Sudu Sudu kedua turbin angin berbahan pelat aluminium dengan ketebalan 0,3 mm, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.6. Gambar 3.6. Bahan pelat Aluminium untuk sudu 4. Poros Berdasarkan jenis turbin ini, maka poros dipasang secara vertikal dan poros terbuat dari bahan stainless steel dengan diameter 8 mm dan tinggi 535 mm, seperti terlihat pada Gambar 3.7. Universitas Sumatera Utara . Gambar 3.7. Poros 5. Bantalan Bearing bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros yang mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Bearing harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik, seperti pada Gambar 3.8. . Gambar 3.8. Bantalan 6. Transmisi Daya Dalam penelitian ini roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya dan putaran. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Diameter luar roda gigi pada poros 120 mm, dan diameter luar roda gigi pada poros motor DC 10 mm, seperti pada Gambar 3.9. Universitas Sumatera Utara a b Gambar 3.9. a Roda Gigi pada Poros Turbin dan b Pada Poros motos DC 7. Generator Listrik Generator listrik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 12V 100mA, seperti Gambar 3.10. Gambar 3.10. Generator Listrik 8. Bola lampu dan wayar Bola lampu yang akan digunakan adalah jenis bola lampu LED seperti pada Gambar 3.11. Gambar 3.11. Lampu LED dan Wayar Universitas Sumatera Utara

3.5 Peralatan