Dari seluruh grafik frekuensi pada kecepatan angin 4 ms, 4,5 ms, 5 ms, 5,5 ms, dan 6 ms yang telah dikomputasi dengan metode FFT dengan menggunakan
bantuan sofware MatLab R2012a dapat disimpulkan bahwa terjadi fenomena misaligment. Hal ini disebabkan karena tidak terlalu besar pengaruh putaran yang
terjadi pada poros turbin sehingga getaran yang dihasilkan oleh poros turbin juga tidak menunjukan pengaruh yang signifikan.
4.4. Perbandingan Hasil FFT dan Lintasan Orbit
Dari pengukuran vibrasi turbin angin savonius tipe rotor helix kemudian data itu di olah secara FFT dan secara analisa lintasan orbit dengan menggunkan
matlab, sehingga didapatkan perbandingan data berupa grafik spektrum dan data lintasan orbit yang merupakan grafik perbandingan frekuensi dan amplitudo, dan
dari grafik itu dapat dianalisa jenis kerusakan turbin dan tingkat kerusakan.
4.4.1. Lintaasan orbit Displacement
Berdasarkan fungsi karakteristik perpindahan maka dengan bantuan softwate Matlab 6.1 maka energi yang didisipasi dapat digambarkan melalui orbit
perpindahan partikel yang bergetar. Perpindahan getaran pada tes-I arah radial, mengikuti persamaan karakteristik perpindahan getaran :
Gambar 4.32. Lintasan orbit pada kecepatan angin 4 ms karakteristik perpindahan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.33. Lintasan orbit pada kecepatan angin 4,5 ms karakteristik perpindahan
Gambar 4.34. Lintasan orbit pada kecepatan angin 5 ms karakteristik perpindahan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.35. Lintasan orbit pada kecepatan angin 5,5 ms karakteristik perpindahan
Gambar 4.36. Lintasan orbit radial pada kecepatan angin 6 ms karakteristik perpindahan
Dari bentuk lintasan orbit pada kecepatan angin 6 ms terlihst semakin luasnya bentuk elips dari lintasan orbit. Dari keseluran bentuk lintsana orbit
menindiksasikan terjadi misaligment.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Lintaasan orbit Velocity
Berdasarkan fungsi karakteristik kecepatan maka dengan bantuan softwate Matlab 2014 maka energi yang didisipasi dapat digambarkan melalui orbit
perpindahan partikel yang bergetar.
Gambar 4.37. Lintasan orbit radial velocity pada kecepatan angin 4 ms
Gambar 4.38. Lintasan orbit radial velocity pada kecepatan angin 4,5 ms
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.39. Lintasan orbit radial velocity pada kecepatan angin 5 ms
Gambar 4.40. Lintasan orbit radial pada velocity kecepatan angin 5,5 ms
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.41. Lintasan orbit radial velocity pada kecepatan angin 6 ms
Dari bentuk lintasan orbit pada kecepatan angin 6 ms terlihst semakin luasnya bentuk elips dari lintasan orbit. Dari keseluran bentuk lintsana orbit
menindiksasikan terjadi misaligment.
4.4.3. Lintaasan orbit Accelaration
Berdasarkan fungsi karakteristik Percepatan maka dengan bantuan softwate Matlab 2014 maka energi yang didisipasi dapat digambarkan melalui orbit
perpindahan partikel yang bergetar.
Gambar 4.42. Lintasan orbit radial Accelaration pada kecepatan angin 4 ms
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.43. Lintasan orbit radial Accelaration pada kecepatan angin 4,5 ms
Gambar 4.44. Lintasan orbit radial Accelaration pada kecepatan angin 5 ms
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.45. Lintasan orbit radial Accelaration pada kecepatan angin 5,5 ms
Gambar 4.46. Lintasan orbit radial Accelaration pada kecepatan angin 6 ms
Dari bentuk lintasan orbit pada kecepatan angin 6 ms terlihst semakin luasnya bentuk elips dari lintasan orbit. Dari keseluran bentuk lintsana orbit
menindiksasikan terjadi misaligment.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN SARAN