Sumber Air Bersih LANDASAN TEORI

B. Pengertian Sungai dan Klasifikasi Sungai

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, sungai adalah alur atau wadah air alami dan atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sungai sebagai wadah air mengalir selalu berada di posisi paling rendah dalam lansekap bumi. Mengingat posisinya selalu terletak paling rendah, kondisi sungai sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari kondisi daerah aliran sungai. Sungai memiliki fungsi yang amat penting bagi kehidupan manusia dan alam. Sejarah telah mencatat bahwa sungai adalah tempat berawalnya peradaban. Sejak dahulu kala sungai telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Sungai memiliki berbagai fungsi bagi kehidupan manusia dan alam. Fungsi sungai bagi kehidupan manusia sangat banyak dan penting, antara lain pemanfaatan sungai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sanitasi lingkungan, pertanian, industri, pariwisata, olah raga, pertahanan, perikanan, pembangkit tenaga listrik, transportasi, dll. Demikian pula fungsinya bagi alam sebagai pendukung utama kehidupan flora dan fauna sangat menentukan.Kondisi ini perlu dijaga jangan sampai menurun. Oleh karena itu sungai perlu dipelihara agar dapat menjalankan fungsinya secara baik dan berkelanjutan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 2011 tentang Sungai Karakteristik sungai berdasarkan sifat alirannya dapat dibedakan menjadi 3 macam tipe Mulyanto. 2007 dalam Agustiningsih, 2012, yaitu: 1. Sungai permanen perennial yaitu sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun dengan debit yang relatif tetap. Dengan demikian antara musim penghujan dan musim kemarau tidak terdapat perbedaan aliran yang mencolok. 2. Sungai musiman periodik intermitten yaitu sungai yang alirannya tergantung pada musim. Pada musim penghujan ada alirannya dan musim kemarau sungai kering. Berdaarkan sumber airnya sungai intermitten dibedakan : a. Spring fed intermiten river yaitu sungai intermitten yang sumber airnya berasal dari air tanah. b. Surface fed intermitten river yaitu sungai intermitten yang sumber airnya berasal dari curah hujan atau pencairan es. 3. Sungai tidak permanen ephemeral yaitu sungai tadah hujan yang mengalirkan airnnya sesaat setelah terjadi hujan. Karena sumber airnya berasal dari curah hujan maka pada waktu tidak hujan sungai tersebut tidak mengalirkan air.

C. Kualitas Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan ruangan tempat tinggal, menyiapkan makan, dan minum. Air yang digunakan dalam kebutuhan sehari- hari harus memenuhi syarat-syarat menteri kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492MENKESPERIV2010 tentang syarat dan pengawasan kualitas air, maka parameter kualias air bersih dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih No Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan 1 2 3 4 5 A Fisika 1 Bau - - Tidak berbau 2 Warna Skala TCU 15 - 3 Total zat padat terlarut TDS mgl 500 - 4 Kekeruhan Skala NTU 5 - 5 Rasa - - Tidak berasa 6 Suhu ℃ Suhu udara ± ℃ - 7 Kadar Oksigen DO mgl Minimum

Dokumen yang terkait

Optimasi Penggunaan Koagulan Terhadap Rancangan Unit Koagulasi, Flokulasi, dan Sedimentasi pada Pengolahan Air Limbah Laboratorium

1 3 57

ANALISA PERUBAHAN KUALITAS AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOAGULASI FLOKULASI SEDIMENTASI DAN FILTRASI (Studi Kasus Air Sungai Progo Sandangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta)

3 22 63

ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FILTRASI KARBON AKTIF CANGKANG KELAPA (StudiKasus : Air SaluranSelokanMataram Jl. Ringroad Barat, Bedog, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta)

1 12 65

ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN AKIBAT PENAMBAHAN JALUR LALU LINTAS.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BERKENAAN DENGAN USAHA JASA PENCUCIAN SEPEDA MOTOR DI SELOKAN MATARAM KABUPATEN SLEMAN.

0 3 11

PENUTUP PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BERKENAAN DENGAN USAHA JASA PENCUCIAN SEPEDA MOTOR DI SELOKAN MATARAM KABUPATEN SLEMAN.

0 2 9

PENDAHULUAN ALTERNATIF DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR RING ROAD BARAT SUKOHARJO DENGAN METODE BINA MARGA 1987, AASHTO 1986 DAN ROAD NOTE 31 (Studi Kasus pada Ruas Jalan Ring Road Barat Sukoharjo).

0 0 5

PENGENDAPAN KOLOID PADA AIR LAUT DENGAN PROSES KOAGULASI-FlOKULASI SECARA BATCH.

0 1 48

Kajian Kinerja Teknis Proses dan Operasi Unit Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling PDAM Sidoarjo

1 1 6

O5 DAN F PADA FOSFOGIPSUM MENGGUNAKAN PROSES KOAGULASI, FlOKULASI, DAN SEDIMENTASI

0 0 77