Koagulasi dan Flokulasi TINJAUAN PUSTAKA

B. Sedimentasi

“Penyisihan Fraksi Total Suspended Solid Air Limbah Industri Pada Unit Sedimentasi Berdasarkan Tipe Flocculent Settling ”. Bahan air limbah yang digunakan adalah air limbah IPAL. Penelitian ini dirancang untuk menentukan presentase penyisihan TSS skala laboratorium berdasarkan tipe flocculent settling sehingga presentase penyisihan TSS, nilai waktu detensi, dan overflow rate dapat diprediksi berdasarkan kondisi karakteristik air limbah terkini. Metode penelitian dilakukan berdasarkan pengujian konsentrasi TSS air limbah hasil proses koagulasi flokulasi pada beberapa titik sampling per satuan waktu. Variasi presentase penyisihan adalah 10,20,30,40,50,60, dan 70. Berdasarkan kurva isokonsentrasi, total penyisihan fraksi penyisihan terhadap nilai variasi presentasi penyisihan adalah 42,49; 56,79; 63,74; 70;43; 75,57; 78,21; 82,86 . Nilai tersebut menjadi acuan terhadap penentuan waktu detensi dan overflow rate unit sedimentasi Wirasembada. Kurniawan, 2015.

C. Filtrasi

“Pengolahan air gambut untuk penyediaan air bersih dengan metode koagulasi filtrasi menggunakan media filter pasir arang dan arang tempurung kelapa”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air gambut yang berasal dari Komplek Perum Kopri Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, dan untuk mengetahui hasil pengolahan instalasi penyaring air gambut metode koagulasi filtrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi filter dengan arang tempurung kelapa dengan jalan menambah media penyaring ataupun mengganti media penyaring dapat memperbaiki kualitas air gambut yang selama ini menggunakan media penyaring pasir. Media penyaring arang tempurung mampu memperbaiki kualitas air gambut pada parameter warna sebesar 1 skala TCU, kekeruhan sebesar 0,367, pH 8,17 dan kandungan besi 0,033 mgL. Penyaringan kombinasi media pasir dan arang mampu menurunkan warna 1,33 pada skala TCU, kekeruhan sebesar 0,598 NTU, pH sebesar 8,91 dan kandungan besi 0,029 mgL. Sedangkan media penyaring pasir hanya mampu menurunkan warna hingga 8 TCU, kekeruhan 1,696, pH 8,71 dan kandungan besi 0,049 mgl AYUB. Mulyono. 2008. 7

BAB III LANDASAN TEORI

A. Sumber Air Bersih

Secara umum terdapat lima sumber air yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari hari kita diantaranya : 1. Air hujan, yaitu air hasil kondensasi uap air yang jatuh ke tanah. 2. Air tanah, yaitu air yang mengalir dari mata air, sumur artesis atau diambil melalui sumur buatan. 3. Air Permukaan, yaitu air sungai atau danau. 4. Desalinasi air laut, atau air tanah payau asin. Kemudian Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tahap penyediaan sumber air, maka perlu untuk mengetahui siklus atau siklus hidrologi. Di bumi terdapat kira-kira 1,3-1,4 milyard km3 air yamg terdiri dari 97,5 air laut, 1,75 bentuk es dan 0,73 berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Hanya 0,001 berbentuk uap air di udara. Air dibumi mengalami sirkulasi terus menerus dari: penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar Mori, 1993 dalam Hartono, 2005. Siklus hirologi terjadi akibat air dari permukaan tanah dan laut menguap ke udara kemudian berubah menjadi awan sesudah melalui berapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan daratan atau laut. Tidak semua hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai permukaan tanah, sebagian akan tertahan tumbuh-tumbuhan dan sebagian lagi akan menguap dan lainnya mengalir di permukaan tanah. Air hujan yang sampai di permukaan tanah sebagian akan masuk ke dalam tanah infiltrasi, bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengalir mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah kemudian mengalir de daerah-daerah yang rendah, masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut. Dalam perjalanan ke laut sebagian akan menguap dan kembali ke udara, sebagian masuk kedalam tanah dan keluar lagi ke sungai-sungai aliran intra flow. Sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama kepermukaan tanah di daerah yang rendah lintasan air tanah : ground water run off Hartono, 2005

Dokumen yang terkait

Optimasi Penggunaan Koagulan Terhadap Rancangan Unit Koagulasi, Flokulasi, dan Sedimentasi pada Pengolahan Air Limbah Laboratorium

1 3 57

ANALISA PERUBAHAN KUALITAS AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOAGULASI FLOKULASI SEDIMENTASI DAN FILTRASI (Studi Kasus Air Sungai Progo Sandangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta)

3 22 63

ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FILTRASI KARBON AKTIF CANGKANG KELAPA (StudiKasus : Air SaluranSelokanMataram Jl. Ringroad Barat, Bedog, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta)

1 12 65

ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN AKIBAT PENAMBAHAN JALUR LALU LINTAS.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BERKENAAN DENGAN USAHA JASA PENCUCIAN SEPEDA MOTOR DI SELOKAN MATARAM KABUPATEN SLEMAN.

0 3 11

PENUTUP PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BERKENAAN DENGAN USAHA JASA PENCUCIAN SEPEDA MOTOR DI SELOKAN MATARAM KABUPATEN SLEMAN.

0 2 9

PENDAHULUAN ALTERNATIF DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR RING ROAD BARAT SUKOHARJO DENGAN METODE BINA MARGA 1987, AASHTO 1986 DAN ROAD NOTE 31 (Studi Kasus pada Ruas Jalan Ring Road Barat Sukoharjo).

0 0 5

PENGENDAPAN KOLOID PADA AIR LAUT DENGAN PROSES KOAGULASI-FlOKULASI SECARA BATCH.

0 1 48

Kajian Kinerja Teknis Proses dan Operasi Unit Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling PDAM Sidoarjo

1 1 6

O5 DAN F PADA FOSFOGIPSUM MENGGUNAKAN PROSES KOAGULASI, FlOKULASI, DAN SEDIMENTASI

0 0 77