Pengertian Sungai dan Klasifikasi Sungai

a. Spring fed intermiten river yaitu sungai intermitten yang sumber airnya berasal dari air tanah. b. Surface fed intermitten river yaitu sungai intermitten yang sumber airnya berasal dari curah hujan atau pencairan es. 3. Sungai tidak permanen ephemeral yaitu sungai tadah hujan yang mengalirkan airnnya sesaat setelah terjadi hujan. Karena sumber airnya berasal dari curah hujan maka pada waktu tidak hujan sungai tersebut tidak mengalirkan air.

C. Kualitas Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan ruangan tempat tinggal, menyiapkan makan, dan minum. Air yang digunakan dalam kebutuhan sehari- hari harus memenuhi syarat-syarat menteri kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492MENKESPERIV2010 tentang syarat dan pengawasan kualitas air, maka parameter kualias air bersih dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih No Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan 1 2 3 4 5 A Fisika 1 Bau - - Tidak berbau 2 Warna Skala TCU 15 - 3 Total zat padat terlarut TDS mgl 500 - 4 Kekeruhan Skala NTU 5 - 5 Rasa - - Tidak berasa 6 Suhu ℃ Suhu udara ± ℃ - 7 Kadar Oksigen DO mgl Minimum B Kimia 1 pH - 6,5-8,5 Merupakan batas minimum dan maksimum, khusus air hujan pH minimum 5,5 Sumber: Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2010

D. Kriteria Baku Mutu Air

Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat energi atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang di tenggang keberadaaannya dalam air PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Untuk itu agar kualitas air tetap terjaga maka setiap kegiatan yang menghasilkan limbah cair yang akan di buang ke perairan umum atau sungai harus memenuhi standart baku mutu atau kriteria mutu air sungai yang akan menjadi tempat pembuangan limbah cair tersebut, sehingga kerusakan air atau pencemaran air sungai dapat dihindari atau dikendalikan Yuliastuti, 2011 Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air menyebutkan bahwa klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 empat kelas yaitu: 1. Kelas Satu : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. 2. Kelas Dua : Air yang peruntukannnya dapat digunakan untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang sama dengan kegunaan tersebut. 3. Kelas Tiga : Air yang peruntukannnya dapat digunakan untuk pembudidayan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang sama dengan kegunaan tersebut.

Dokumen yang terkait

Optimasi Penggunaan Koagulan Terhadap Rancangan Unit Koagulasi, Flokulasi, dan Sedimentasi pada Pengolahan Air Limbah Laboratorium

1 3 57

ANALISA PERUBAHAN KUALITAS AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOAGULASI FLOKULASI SEDIMENTASI DAN FILTRASI (Studi Kasus Air Sungai Progo Sandangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta)

3 22 63

ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FILTRASI KARBON AKTIF CANGKANG KELAPA (StudiKasus : Air SaluranSelokanMataram Jl. Ringroad Barat, Bedog, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta)

1 12 65

ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN ANALISA KAPASITAS SIMPANG JALAN DAN MANAJEMEN LALU LINTAS DI JALAN SELOKAN MATARAM GEJAYAN-SETURAN AKIBAT PENAMBAHAN JALUR LALU LINTAS.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BERKENAAN DENGAN USAHA JASA PENCUCIAN SEPEDA MOTOR DI SELOKAN MATARAM KABUPATEN SLEMAN.

0 3 11

PENUTUP PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR BERKENAAN DENGAN USAHA JASA PENCUCIAN SEPEDA MOTOR DI SELOKAN MATARAM KABUPATEN SLEMAN.

0 2 9

PENDAHULUAN ALTERNATIF DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR RING ROAD BARAT SUKOHARJO DENGAN METODE BINA MARGA 1987, AASHTO 1986 DAN ROAD NOTE 31 (Studi Kasus pada Ruas Jalan Ring Road Barat Sukoharjo).

0 0 5

PENGENDAPAN KOLOID PADA AIR LAUT DENGAN PROSES KOAGULASI-FlOKULASI SECARA BATCH.

0 1 48

Kajian Kinerja Teknis Proses dan Operasi Unit Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling PDAM Sidoarjo

1 1 6

O5 DAN F PADA FOSFOGIPSUM MENGGUNAKAN PROSES KOAGULASI, FlOKULASI, DAN SEDIMENTASI

0 0 77