Manfaat Penelitian Deskripsi Teoritik

commit to user xxi 3 Untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran Keterampilan Dasar Praktik Klinik mahasiswa. b. Untuk mengetahui pengaturan kerjasama antara STIKES A. Yani Yogyakarta dengan mitra kerja: 1 Untuk mengetahui perjanjian antara STIKES A. Yani Yogyakarta dengan mitra kerja. 2 Untuk mengetahui pengaturan jadwal pembimbingan mahasiswa. 3 Untuk mengetahui hak dan kewajiban antara STIKES A. Yani Yogyakarta dengan mitra kerja. c. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa. d. Untuk mengetahui Kendala-kendala apa yang dijumpai dalam pelaksanaan pembelajaran Keterampilan Dasar Praktik Klinik.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapan dapat menambah pengetahuan dan masukan tentang pelaksanaan Keterampilan Dasar Praktik Klinik yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar mahasiswa di bidang praktik. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan masukan kepada institusi pendidikan dalam memecahkan masalah pembelajaran praktik keterampilan dasar commit to user xxii praktik klinik Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta. b. Bagi Pembimbing Praktik Diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan yang efektik sehingga dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta commit to user xxiii BAB II TINJAUAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Pendekatan dalam Proses Belajar-Mengajar Belajar mengajar adalah suatu proses yang rumit karena tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu cara belajar mengajar yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan adalah penggunaan pendekatan tertentu dalam belajar mengajar karena pendekatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan suatu upaya dalam mengembangkan keaktifan belajar yang dilakukan siswa dan guru. Pendekatan dalam belajar mengajar pada dasarnya adalah melakukan proses belajar mengajar yang menekankan pentingnya belajar melalui proses mengalami untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar yang diinginkan. Peningkatan mutu belajar mengajar sebenarnya tidak terlepas dari pendekatan dalam proses belajar mengajar PBM, karena tidak baiknya hasil belajar mengajar dapat dilihat dari produknya. PBM dikatakan berhasil apabila menghasilkan banyak lulusan dan bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan commit to user xxiv masyarakat, serta yang memadai, juga dalam prosesnya menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar, dan percaya pada diri sendiri. Untuk memperoleh hasil diatas maka salah satu jalan kita perlu meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sebagaimana dikatakan diatas, belajar mengajar adalah suatu proses tidak hanya mendapatkan informasi dari guru, tetapi banyak kegiatan maupun tindakan yang dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada siswa. Dalam pelaksanaan PBM sering dijumpai berbagai masalah. Para siswa meskipun memperoleh nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka nampak kurang mampu menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap dalam situasi yang lain. Memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dipandang paling efektif dan efisien dapat dijadikan pegangan oleh para pendidik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar sasaran pengajaran dapat tercapai. 2. Pembelajaran Praktik Klinik Pembelajaran Praktik Klinik adalah suatu transformasi mahasiswa menjadi seorang bidan professional yang member kesempatan mahasiswa untuk beradaptasi dengan perannya sebagai bidan professional di situasi nyata pada pelayanan kesehatan klinik atau komunitas Nursalam, 2009. 3. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Pembelajaran praktik klinik merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk praktik di Rumah Sakit RS, Puskesmas, unik kesehatan lainnya dan di masyarakat Sofyan, 2004. Menurut Yessie dalam artikelnya commit to user xxv menuyatakan bahwa, suatu pembelajaran praktik klinik harus memenuhi komponen yang menjadi syarat dilaksanakannya pembelajaran praktik klinik, yaitu : a. Lahan Praktik Lahan praktik adalah suatu institusi di masyarakat dimana peserta didik berpraktik pada situasi nyata melalui penumbuhan dan pembinaan keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal Nursalam, 2009. Syarat dan ketentuan lahan praktik dapat dilihat dari pedoman yang ditetapkan bersama antara organisasi profesi, Departemen kesehatan, dan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi JNPK dalam dokumen Standard Sarana Pelayanan dan Standar Petugas Yessi, 2009. Sampai saat ini belum ada kepastian mengenai nisbah rasio antara peserta didik dengan jumlah klien yang tepat, tetapi pada dasarnya untuk penempatan peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat kinerja. Lahan Praktik yang memenuhi persyaratan diantaranya adalah : 1 Kelengkapan fasilitas pendukung pembelajaran klinik 2 Kecukupan jumlah kasus pembelajaran 3 Situasi lingkungan kerja yang kondusif dan memberikan peluang belajar kepada peserta didik 4 Kebijakan yang mendukung pembelajaran klinik 5 Keterjangkauan lahan praktik 6 Lahan praktik telah mempraktikkan praktik terbaik Implement Best Practice commit to user xxvi b. Pembimbing Klinik Pembimbing Klinik adalah seseorang yang melaksanakan bimbingan pembelajaran klinik dalam bentuk edukatif untuk memberikan pengalaman nyata dan membantu peserta didik secara optimal agar mereka dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan. Pembimbing klinik merupakan tim yang terdiri dari pembimbing klinik dari institusi dan pembimbing klinik dari lahan praktik. Rasio pembimbing klinik dan peserta didik adalah 1 : 3 Yessi, 2009. Alur rekruitmen pembimbing klinik dapat dilaksanakan melalui pelatihan keterampilan melatih yang telah dibakukan oleh Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi JNPK dan diharapkan dapat diadopsi oleh instansi terkait, oleh karena alur rekruitmen pembimbing klinik telah dilakukan evaluasi di berbagai Negara yang menunjukkan hasil yang baik Lesson learn from streigtening preservice by JHPIEGO. Alur rekruitmen dibuat sedemikian rupa sehingga pelatih klinik berdasarkan kemampuan dan pilihannya dapat menjadi pelatih madya dan pelatih utama baik di kelas, laboratorium kelas maupun di lahan praktik. Alur rekruitmen ini agaknya dapat diadopsi sebagai salah satu guna menyediakan tenaga pembimbing yang kompeten, sebab organisasi JNPK sudah berkembang sampai ke provinsi dan kabupaten. Namun disadari tidak seluruh provinsi dan kabupaten mempunyai pusat pelatihan reproduksi sekunder P2KS pusat pelatihan reproduksi primer P2KP yang mampu melaksanakan pelatihan bagi pelatih klinik. Dua commit to user xxvii wilayah kerja JNPK yaitu, wilayah timur yang berkedudukan di Surabaya dan wilayah barat yang berkedudukan di Jakarta menjalankan organisasi JNPK sebagai pusat pelatihan reproduksi tertier P2KT. JNPK sebagai jaringan organisasi professional yang melibatkan Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia POGI, Ikatan Bidan Indonesia IBI, Ikatan Dokter Indonesia IDI telah mampu membuat dan menyebarluaskan standar-standar guna peningkatan kesehatan reproduksi dimana pelatihan klinik merupakan bagian penting dari alih kemampuan yang diselenggarakan dan bentuk pelatihan- pelatihan seperti contraceptive technical updated CTU. Kriteria pembimbing klinik : 1 Pembimbing klinik dari institusi pendidikan a Staf akademik dari pendidikan b Mempunyai latar belakang profesi harus sesuai dengan program yang dilaksanakan c Berpengalaman klinik minimal 3 tahun d Mempunyai pendidikan minimal 1 satu tingkat dari program yang dilaksanakan e Mempunyai sertifikat pembimbing klinik f Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan bimbingan klinik 2 Pembimbing dari lahan praktik a Berasal dari unit pelayanan yang digunakan sebagai lahan praktik b Mempunyai latar belakang profesi harus sesuai dengan program yang dilaksanakan commit to user xxviii c Berpengalaman klinik minimal 5 tahun di area klinikyang dikelolanya d Mempunyai pendidikan sama minimal sama dengan program yang dikelolanya e Mempunyai kemampuan yang sama dengan bidang yang dikelolanya f Memiliki sertifikat pembimbing klinik g Mempunyai komitmen yang tinggi dalam melakukan bimbingan klinik 4. Strategi Pembelajaran Klinik Pembelajaran klinik merupakan satu siklus yang menggambarkan proses pembelajaran sistematis yang dilaksanakan sebagai kelanjutan pembelajaran teori yang diberikan di kelas, dan laboratorium praktikum Yessi, 2004. 1 Persiapan Teori Persiapan teori berupa kegiatan penggalian informasiteoritis dan pengalaman peserta didik berkaitan dengan program pembelajaran klinik yang akan dilaksanakan, termasuk informasi tentang lingkungan klinik dimana peserta didik akan melaksanakan praktik klinik Yessi, 2004. 2 Laboratorium Pembelajaran di Laboratorium merupakan proses pembelajaran yang member kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan teori dan konseptual model yang mendukung pembelajaran praktikum di laboratorium. Proses pembelajaran di laboratorium berbagai metode antara simulasi, pemecahan masalah dan demonstrasi dengan peralatan yang dibutuhkan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih keterampilan peserta didik dengan menggunakan commit to user xxix alat peraga atau antar peserta didik samapi kompeten. Laboratorium kelas akan sangat memerlukan investasi yang benar bila kekuatannya adalah pada pemakaian alat-alat yang canggih namun bila penguatan laboratorium kelas didasarkan pada kemampuan pelatih maka investasi laboratorium kelas dapat dialihkan pada investasi SDM melalui pelatihan-pelatihan yang berbasis kompetensi. 3 Pertemuan Pra Klinik Pertemuan Pra Klinik merupakan kegiatan pembelajaran dimana pembimbing memberikan informasi dan membahas kasus-kasus terpilih yang tersedia di lahan praktik sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan akuisi, kompeten, profisien Yessi, 2004. Pada kesempatan ini juga diinformasikan tentang strategi pembimbingan, metode dan system penilaian pembelajaran klinik yang digunakan. 4 Praktik Klinik Praktik klinik adalah kegiatan pembelajaran klinik dengan menggunakan target kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada situasi nyata sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Pembelajaran klinik ini member kesempatan pada peserta didik mendapatkan pengalaman nyata dalam mencapai kompetensi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas tertentu. Dalam proses pembelajaran klinik peserta didik mengembangkan tanggung jawab profesi, berpikir kritis, kreatifitas, hubungan interpersonal, pemahaman terhadap profesi, pemahaman aspek social budaya, dan mengaplikasikan teori ke lahan praktik. commit to user xxx 5 Pertemuan Pasca Praktik Klinik Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi hasil praktik dan langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik terhadap kegiatan pembelajarannya. Kegiatan pasca klinik ini dilakukan untuk mengidentifikasikan temuan peserta didik, kemampuan dan pandangan- pandangan berdasarkan pengalaman yang diperoleh, pada tahap ini pembimbing harus mampu memfasilitasi peserta didik untuk merefleksikan pengalaman beljarnya dan mendiskusikan apa yang diinterpresstasikan peserta didik terhadap kejadian kritis dan keputusan klinik yang dilakukannya. 6 Evaluasi tindak lanjut Pada tahap ini pembimbing melakukan observasi terhadap pelaksanaan praktik klinik khususnya terhadap terhadap pencapaian kompetensi yang ditetapkan dan dapat memberikan umpan balik kepada institusi pendidikan dan lahan praktik. Kegiatan ini diikuti seluruh peserta didik dan pembimbing klinik. 5. Metode Pembelajaran Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh lembaga penyelenggara instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dsb untuk mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa yang akan datang Makarao, 2009. Secara khusus pendidikan dilakukan oleh pelaksana pendidikan yaitu pendidik guru, tutor, pelatih, instruktur, widyaiswara terhadap peserta didik supaya lebih mampu berperan dalam melaksanakan tugas, pekerjaan, dan kehidupan di masa datang. commit to user xxxi Metode pembelajaran menurut Knowles 1979, adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai pendidikan. Metode mencakup pembelajaran individual individual learning method , pembelajaran kelompok group learning method, dan pembelajaran komunitas comumunity learning method . Karakteristik metode pembelajaran merupakan salah satu unsure kurikulum dan digunakan dalm proses pembelajaran. Karakteristik metode pembelajaran adalah luwes, terbuka, dan partisipatif. Dibawah ini meruipakan metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Yamin, 2009: a. Metode Penugasan Metode penugasan merupakan suatu cara pemberian kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dipersipakan guru. Dalam melaksanakan tugas ini siswa dalam memperoleh pengalaman secara langsung dan nyata. Melalui metode ini siswa dapat mengembangkan berbagai keterampilan dan pembiasaan untuk kerja mandiri serta bersikap jujur. b. Metode Eksperimen Metode eksperimen merupakan suatu cara untuk memberikan kesempatan kepada siswa secara perseorangan atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses percobaan secara mandiri. Melalui metode ini siswa sepenuhnya terlibat, antara lain dalam merencanakan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variable, menganalisis data, commit to user xxxii menarik kesimpulan, merumuskan, prinsip atau hukum. Metode ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan sikap ilmiah pada diri sendiri. c. Metode Proyek Metode proyek merupakan suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan mengembangkan sebanyak mungkin pengetahuan yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat dilatih baik secara individual maupun secara kelompok untuk menelaah suatu pelajaran dengan wawasan yang lebih luas, memantapkan pengetahuan yang telah diperoleh, meningkatkan penghargaan terhadap lingkungan, memahami dan berupaya memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari serta menyalurkan minat yang memungkinkan baik dilihat dari segi waktu atau bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran. d. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui proses wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guru memecahkan suatu masalah, memperjelas suatu bahan pelajaran dan mencapai suatu kesepakatan. e. Metode Widyawisata Metode Widyawisata adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung ke obyek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata. Agar widyawisata ini dapat mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan adanya perencanaan yang commit to user xxxiii matang, pelaksanaan yang efektif dan efisien, serta adanya kegiatan tindak lanjut seperti laporan diskusi, deklasi, pameran sederhana, pembuatan karangan siswa pada Koran sekolah. Majalah dinding, atau media lainnya dan evaluasi keseluruhan program wisata. f. Metode Bermain peran Metode bermain peran adalah salah satu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi, daya ekspresi dan penghayatan siswa. Kegiatan memerankan seseorang atau sesuatu akan membuat siswa mudah memahami dan mudah menghayati hal-hal yang dipelajari. g. Metode Demonstrasi Demonstrasi diartikan sebagai metode yang mengutamakan pengungkapan sesuatu showing. Dalam hubungan ini dapat disertai pula dengan : Tanya jawab, diskusi maupun praktik. Apabila lebih banyak ditekankan pada praktik oleh peserta latihan seperti on the job trainning dan simulasi, maka metode ini sering disebut Demonstrasi prestasi kerja Demonstrasi Performance. Demonstrasi merupakan metode dasar dalam menyampaikan keahlian baru kepada peserta didik. Ini merupakan proses menunjukkan kepada peserta didik, bagaimana sesuatu harus dilakukan. Ketika pelatihfasilitator menunjukkan cara kerja sesuatu, pelatih harus menjelaskan bagaimana dan mengapa masing-masing langkah tersebut harus dilakukan. Demonstrasi menjadi efektif, karena menarik panca indera peserta didik. commit to user xxxiv h. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah suatu penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang dijawab siswa. Metode ini sering digunakan dalam proses belajar mengajar bersama-sama dengan metode laaian. Tanya jawab seting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang sedang atau telah dibahas itu dipahami siswa. Dari hasil Tanya jawab guru dapat memperjelas atau meluruskan pemahaman siswa mengenai suatu bahan pelajaran tertentu. i. Metode Latihan Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru. j. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham peserta didik. k. Metode Cerita Metode cerita adalah suatu penanaman nilai-nilai kepada siswa dengan mengungkapkan kepribadian tokoh-tokoh melalui penuturan hikayat, commit to user xxxv legenda, dongeng dan sejarah local. Metode ini dapat digunakan untuk membantu penghayatan nilai dan moral serta pembentukan sikap. l. Metode Simulasi Simulasi adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk meniru suatu kegiatan yang dituntut dalam pekerjaan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. m. Metode Curah Pendapat Brainstroming Brainstroming merupakan metode pembelajaran melalui penggalian pendapat dari pembelajar. Fasilitator melontaarkan suatu topik permasalahn kepada pembelajar. Kemudian pembelajar diminta mengemukakan pendapat, gagasan, atau saran untuk menyelesaikan masalah yang dilontarkan, untuk kemudian dirumuskan oleh fasilitator. Metode Pembelajaran Klinik Pembelajaran klinik menempatkan peserta didik pada situasi klinik yang sesungguhnya dimana peserta didik dapat mengamati dan mempraktikkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai standar kinerja yang disepakati. Pembimbing klinik memerlukan interaksi yang intensif antara pembimbing klinik dengan peserta didik, interaksi seperti ini diperlukan untuk membantu peserta belajar dan menerapkan pengetahuan khusus, perilakuk positif dan mengembangkan keterampilan serta pemecahan masalah klinik. Keterampilan klinik dikembangkan melalui suatu proses yang disebut dengan coaching. commit to user xxxvi Proses coaching meliputi 3 fase : 1 Demonstrasi keterampilan klinik oleh pembimbing 2 Praktik keterampilan oleh peserta didik di bawah pengawasan langsung pembimbing, pertama pada model selanjutnya dengan klien 3 Evaluasi kompetensi keterampilan peserta didik oleh pembimbing Seorang pembimbing coach efektif adalah seseorang yang memiliki karakteristik sebagai berikut : sabar dan mendukung, memberikan pujian dan penguatan positif, memperbaiki kesalahan peserta didik namun tetap mempertahankan harga dirinya serta mendengarkan dan mengamati. Dengan kata lain coach yang efektif adalah focus pada praktik, selalu mendorong kerjasama, berusaha mengurangi kecemasan, memperkuat komunikasi dua arah dan sebagai fasilitator dalam proses belajar. Pendekatan pembelajaran yang efektif dirancang dan diselenggarakan sesuai dengan prinsip-prinsip : a Belajar Orang Dewasa - Dimulai dari pengalaman - Peserta didik memahami akan kebutuhan - Menggunakan metode yang bervariasi - Melakukan praktik menggunakan model anatomi - Membudayakan pengalaman - Realistis - Menggunakan umpan balik positif commit to user xxxvii b Behavior Modeling - Role Model - Gambaran jenis kinerja performance c Competency Based Education - Penekanan pada pengelolaan perilaku - Memfasilitasi dan memotivasi peserta didik - Standarisasi penilaian belajar, instrument penilaian belajar - Evaluasi kinerja d Humanistik - Memfasilitasi proses belajar dimulai pada model - Pembimbing memeragakan keterampilan - Peserta didik memperagakan keterampilan pada model sampai kompeten - Peserta didik mempraktikkan pada klien 6. Media Pembelajaran a. Pengertian Schramm 1977 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs 1977 berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isimateri pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya commit to user xxxviii b. Fungsi media pembelajaran Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya : 1 Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. 2 Dapat melampaui batasan ruang kelas 3 Memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. 4 Media menghasilkan keseragaman pengamatan 5 Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. 6 Media membangkitkan keinginan dan minat baru. 7 Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. 8 Media memberikan pengalaman yang integralmenyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak c. Jenis-jenis media belajar Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya: 1 Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik 2 Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya 3 Projected still media : slide; over head projektor OHP, in focus dan sejenisnya 4 Projected motion media : film, televisi, video VCD, DVD, VTR, komputer dan sejenisnya. commit to user xxxix 7. Sumber Belajar Menurut Anitah 2008 sumber belajar diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar. Sedangkan Majid 2008, mendefinisikan sumber belajar sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari pengertian tersebut sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan, dan sebagainya. b. Benda Yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peningggalan lainnya. commit to user xl c. Orang Yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tetentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi dan ahli-ahli lainnya. d. Buku Yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedia,fiksi dan lain sebagainya. e. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi Misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai belajar. 8. Perjanjian kerjasama antara organisasi a. Pengertian perjanjian Perjanjian adalah Persetujuan antara dua orang atau lebih dalam bentuk tertulis yang dibubuhi materai, yang meliputi hak dan kewajiban timbal-balik. Masing-masing pihak menerima tembusan perjanjian itu sebagai tanda bukti keikutsertaannya dalam perjanjian tersebut. b. Syarat sah perjanjian Sesuai pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata menyebutkan bahwa perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian yang sah. Mengenai sahnya suatu perjanjian diatur dalam pasal 1320 KUH Perdata. commit to user xli Pasal 1320 KUH Perdata menentukan empat syarat sahnya perjanjian, yaitu: 1 Kesepakatan kedua belah pihak Syarat sahnya perjanjian adalah adanya kesepakatan atau consensus yang ditandai dengan perasaan rela atau ikhlas di antara para pihak pembuat perjanjian mengenai hal-hal yang dituangkan didalam isi perjanjian. 2 Kecakapan bertindak Kecakapan bertindak merupakan penjabaran dari cakap hokum, yaitu kecakapan atau kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum bagi orang- orang yang oleh hukum dinyatakan sebagai subjek hukum. 3 Adanya objek perjanjian Adanya objek perjanjian memperjelas bahwa objek yang dimaksud dalam kontrak harus jelas atau setidaknya dapat dipastikan. 4 Adanya kausa yang halal Suatu sebab yang dibolehkan atau halal berarti kesepakatan yang tertuang dalam suatu perjanjian tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan, ketertiban umum, dan kesulitan. 9. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan. Selama belajar mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula commit to user xlii aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya Sukmadinata, 2007. Belajar itu sebagai suatu proses. Prosesnya sendiri tidak kelihatan, yang kelihatan adalah hasil dari proses. Belajar merupakan suatu proses, maka dalam belajar adanya masukan, yaitu yang akan di proses dan adanya hasil dari proses tersebut Walgito, 2004. Menurut kamus Bahasa Indonesia, prestasi adalah sebagai hasil yang telah di capai. Prestasi belajar adalah keberhasilan seseorang dalam belajar. Keberhasilan maksimal dari prestasi seseorang dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah di ajarkan dalam kegiatan formal di kelas dapat terungkap melalui suatu tes, yaitu tes prestasi belajar Azwar, 1996. Belajar merupakan suatu proses, yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku, ini berarti setelah belajar individu mengalami perubahan dalam perilakunya. Karena itu perubahan dapat dalam segi kognitif, afektif dan dalam segi psikomotor. Perubahan perilaku dan kecakapan yang diperoleh dari hasil usaha dan latihan, tiap individu tidak sama hasilnya. Ada individu dengan cepat bisa menguasai ilmu dan keterampilan namun ada individu yang lambat dalam mencapai hasil belajar. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ini maka dilakukan suatu pengukuran atau penilaian melalui suatu tes, yaitu tes prestasi belajar, yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk commit to user xliii mengungkap performansi maksimal individu dalam menguasai bahan- bahan atau materi yang telah di ajarkan Azwar,1996. Tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif. Hasil dari tes ini merupakan cerminan apa yang telah dicapai oleh mahasiswi dalam belajar. Hasil dari tes dapat berupa angka-angka atau huruf-huruf yang masing-masing mempunyai makna yang bertingkat untuk melihat baik-buruk dari hasil belajar individu. Bukti dari prestasi belajar mahasiswi di dokumentasikan dalam buku yaitu buku laporan kemajuan mahasiswi. Prestasi merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswi, dan mereka mulai menyadari bahwa mulai saat inilah mereka di tuntut untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Mahasiswi mulai melihat kesuksesan atau kegagalan masa kini untuk meramalkan keberhasilan di kehidupan mereka nanti sebagai orang dewasa. Pengertian prestasi belajar dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan mahasiswi dalam proses belajar yang dilihat dari nilai ketuntasan belajar pada akhir semester SK Dirjen Mandikdasmen no 122008. Kesimpulan tentang definisi dari prestasi belajar yaitu tingkat keberhasilan mahasiswi selama mengikuti proses belajar pada periode satu semester pada satu lembaga pendidikan yang hasilnya dinyatakan dengan bentuk angka. commit to user xliv b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang dan ada pula dari luar diri individu. Faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar tersebut adalah faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri yang meliputi: 1 Kesehatan, kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar, bila seseorang selalu tidak sehat dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap mahasiswi, agar pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar. 2 Inteligensi, aspek inteligensi ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki inteligensi baik, umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya individu yang inteligensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar sehingga prestasi belajar rendah. 3 Motivasi belajar. Sama hal nya dengan inteligensi, motivasi juga memberi pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Motivasi yang berasal dari dalam diri, karena adanya kesadaran akan pentingnya belajar. Motivasi yang berasal dari luar, yaitu dorongan yang datang dari luar diri, seperti guru, orang tua atau teman. Seorang mahasiswi yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan dengan sungguh-sungguh serta semangat Sukmadinata, 2007. commit to user xlv Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1 Keluarga, faktor keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Hubungan pernikahan, pengasuhan dan perilaku mahasiswi dapat saling memiliki efek langsung maupun tak langsung terhadap satu sama lain. Satu contoh efek langsung adalah pengaruh perilaku orang tua terhadap anaknya. Seperti konflik pernikahan dapat mengurangi efisiensi fungsi orang tua, yaitu dapat memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku mahasiswi Thiessen, 1997. Perpisahan dan perceraian adalah merupakan masalah perasaan yang berat, yang membawa remaja khususnya ke dalam konflik. Selama tahun pertama setelah perceraian: kualitas pengasuhan orang tua terhadap anaknya sering buruk, orang tua lebih sibuk dengan perasaan mereka sendiri. 2 Suasana rumah. Rumah merupakan tempat tinggal, tempat berkumpul anggota keluarga. Suasana rumah yang tenang, damai dan penuh kehangatan kasih sayang serta keakraban antar anggota, sangat besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar. 3 Pendidikan orang tua. Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar anaknya. Orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi, mempunyai pandangan yang lebih tinggi terhadap kemajuan prestasi anaknya. Pola asuh orang tua yang memiliki pendidikan cukup berbeda dengan pola asuh orang tua yang memiliki pendidikan rendah. 4 Sekolah, keadaan sekolah tempat belajar turut commit to user xlvi mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajar, fasilitas, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas dan tata tertib, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan anak. 5 Masyarakat, keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. 6 Lingkungan sekitar tempat tinggal juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar Sukmadinata, 2007. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswi ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswi yaitu : kesehatan inteligensi dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri mahasiswi yaitu : keutuhan keluarga, pendidikan orang tua, suasana rumah, sekolah dan masyarakat. commit to user xlvii

B. Penelitian Yang Relevan