KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK INJEKS

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK INJEKSI INTRAVENA
PADA Ny “B” DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANGAN PENYAKIT DALAM PEREMPUAN
RSUD PALEMBANG BARI
TAHUN 2013

MAKALAH
Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI

KELOMPOK : II
MEITA ISMALINDA
RONALD EKAMI
RIZKY YUNI SHARI
ROSALIA AGUSTINA

(11.1293)
(11.1304)
(11.1305)
(11.1306)


AKADEMI KEPERAWATAN AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK
2012 - 2013
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti seminar sebagai syarat
menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan tingkat II semester IV Program Studi
DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang pada tanggal 4
februari – 23 februari 2013 di RSUD Palembang BARI yang disusun oleh :
1. MEITA ISMALINDA

(11.1293)

2. RONALD EKAMI

(11.1304)

3. RIZKY YUNI SHARI

(11.1305)


4. ROSALIA AGUSTINA

(11.1306)

Dengan judul : ”Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada
Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit
Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI”
Mengetahui

Mengetahui

Pembimbing Akademik

Pembimbing Ruangan Perawatan Perempuan

Akademi Keperawatan Aisyiyah

RSUD Palembang BARI


Miming Oxyandi, S. Kep. Ners

Lidia, Am. Kep

NBM: 1088294

NIP:800036146
Mengetahui

Kabid Penunjang Medis dan Pendidikan
RSUD PALEMBANG BARI

Hj.Yulia Surie,S.Pd.M.Kes
NIP: 195060659851120001
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr.Wb.
Puji dan syukur kami hantarkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah seminar praktik klinik
keperawatan dengan judul ” Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi

Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di
Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI ”.
Pada proses pembuatan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan selama Praktik Klinik
Keperawatan di RSUD Palembang BARI.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
kepada :
1. dr. Hj.Makiani, SH, M.M sebagai Direktur RSUD Palembang BARI
2. Khoirin, SKM, M.Kes sebagai Direktur Akademi Keperawatan Aisyiyah
Palembang
3. dr. Hj. Nitra Dewi sebagai wakil Direktur Pelayanan RSUD Palembang BARI
4. dr. H. Hadi Asyik, Sp.A sebagai Ketua Komite Medik RSUD Palembang
BARI
5. Hj. Yulia Surie, S.Pd, M.Kes, sebagai Kepala Bidang Penunjang Medis dan
Pendidikan RSUD Palembang BARI
6. dr. Kristinawati sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Palembang BARI
7. Masrianah, S.Kep. sebagai Kepala Bidang Perawatan RSUD Palembang
BARI
8. Hj. Lilis Suryani, S.Pd sebagai Kepala Seksi Diklat dan Litbang RSUD
Palembang BARI

9. Fadlun, S.ST sebagai koordinator Pembimbing Diklat dan Litbang RSUD
Palembang BARI
10.Titin Muliana, Am.Kep sebagai Kepala Ruangan dan Pembimbing Ruangan
Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI

11.Istati, S.Kep sebagai Pembimbing Klinik Ruang Penyakit Dalam Perempuan
RSUD Palembang BARI
12.Lidia, Am.Kep sebagai Pembimbing Klinik Ruang Penyakit Dalam
Perempuan RSUD Palembang BARI
13.Miming Oxyandi, S.Kep. Ners sebagai dosen Pembimbing Akademi
Keperawatan Aisyiyah Palembang
14.Semua karyawan dan karyawati RSUD Palembang BARI
15.Seluruh staff dosen Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang dan temanteman Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Aisyiyah
Palembang
16.Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril, materil, dan doa
tulus selama kami menjalankan pendidikan di Akademi Keperawatan
Aisyiyah Palembang yang telah ikut membantu kami dalam menyelesaikan
makalah kami ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penyusunan makalah seminar ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan, kekurangan dan kekeliruan baik isi maupun cara penulisan

yang dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta kehilafan
yang dimiliki . Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat edukatif dan membangun dari semua pihak untuk perbaikan dan
penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Palembang,

Februari 2013

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Waktu Pelaksanaan
1.4 Tempat Pelaksanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil RSUD Palembang BARI
2.1.1 Selayang Pandang
2.1.2 Visi, Misi, dan Motto
2.1.3 Sejarah berdirinya RSUD Palembang BARI
2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan
2.1.5 Fasilitas dan Kendaraan Operasional
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Etiologi (Penyebab)
2.2.3 Anatomi Fisiologi
2.2.4 Klasifikasi
2.2.5 Tanda dan Gejala
2.2.6 Patoflow
2.2.7 Komplikasi
2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik

2.2.9 Penatalaksanaan Medis
2.3 Injeksi Intravena
2.3.1 Persiapan Alat

2.3.2 Prosedur Kerja
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Analisa Data
3.3 Diagnosa Keperawatan
3.4 Intervensi Keperawatan
3.5 Implementasi Keperawatan
3.6 Evaluasi Keperawatan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSULTASI

BAB I


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
DBD adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus) yg masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypty (Suriadi dan Yuliani, 2001).
DBD sekarang ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang
signifikan di kebanyakan negara tropik. DBD telah menyebar ke hampir
seluruh wilayah Indonesia. Dari tahun ke tahun penderitanya cenderung
meningkat. Manifestasi klinis utamanya yaitu demam tinggi disertai
dengan kemerahan wajah dengan gejala seperti anoreksia, mual, sakit
kepala, dan nyeri otot, tulang dan sendi, fenomena hemohagic, sering juga
dijumpai pembesaran hati, limfa, dan kelenjar getah bening. Pada kasus
berat, tanda-tanda kegagalan sirkulasi, pasien juga mengalami syok
hipovolemik yang diakibatkan kebocoran plasma (Mansjoer, Arif, 2006).
Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali terjadi pada tahun
1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, Amerika Utara. Penyakit ini
kemudian dikenal dan dinamai pada tahun 1779. Wabah besar global
dimulai di Asia Tenggara pada tahun 1950-an dan hingga tahun 1975.

Demam Berdarah Dengue telah menjadi penyebab kematian utama di
antara anak-anak di daerah tersebut. (WHO, 1999)
Di Indonesia, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai
dikenal pada tahun 1968 di Surabaya dan sekarang menyebar ke seluruh
provinsi di Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI pada tahun 2012 penderita penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) berjumlah 207 orang.
Berdasarkan penjelasan di atas, penyusun tertarik untuk mengambil
judul ” Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B”
Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam
Perempuan RSUD Palembang BARI”.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan tindakan Injeksi Intravena ( IV ) serta
memberikan asuhan keperawatan pada Ny “B”

dengan Demam


Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan
RSUD Palembang BARI.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melaksanakan injeksi intravena (IV) pada Ny “B”
dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam
Perempuan RSUD Palembang BARI.
b. Mahasiswa dapat merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan
pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan
Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
c. Mahasiswa menetapkan kebutuhan tindakan segera dalam injeksi
intravena pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

d. Mahasiswa dapat menyusun rencana dalam pemberian asuhan
keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
e. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD
Palembang BARI.
f. Mahasiswa dapat mengevaluasi keefektifan dari pemberian asuhan
keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
1.3 Waktu Pelaksanaan
Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena (IV) pada Ny
“B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit
Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI dilakukan pada tanggal 04
Februari 2013 sampai dengan tanggal 09 Februari 2013.
1.4 Tempat Pelaksanaan
Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena (IV) pada Ny
“B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) dilakukan di Ruangan
Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

PROFIL RSUD PALEMBANG BARI
2.1.1 Selayang Pandang
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan
unsur penunjang pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan
yang merupakan satu satunya rumah sakit umum milik Pemerintah
Kota di jalan panca usaha No.1 kelurahan 5 Ulu Darat Kecamatan
Seberang Ulu, dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H.
Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan raya
jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001 dibuat jalan alternatif dari jalan
Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI. Saat ini sedang
diupayakan pembangunan jalan langsung menuju RSUD Palembang
BARI dari jalan poros Jakabaring.

2.1.2 Visi Misi dan Motto
a. Visi
Rumah sakit andalan dan terpercaya di Sumatera Selatan
b. Misi
1) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu
2) Melaksanakan manajemen administrasi yang efektif dan
efisien
c. Motto
“ Anda sembuh, kami puas”
Anda puas, kami bahagia……!
2.1.3 Sejarah berdirinya RSUD Palembang BARI
1. Sejarah Berdirinya

1) Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI
merupakan gedung poliklinik/ Puskesmas Panca Usaha.
2) Pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang
BARI dengan SK Depkes nomor 1326/ Menkes/ SK/ XI/ 1997,
tanggal 10 Nopember 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah kelas C.
3) Kepmenkes RI Nomor HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian
status Akreditas penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI, tanggal 7 Nopember 2003.
4) Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian
status Akreditas penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum
Daerah Palembag BARI, tanggal 5 Februari 2008.
5) Kepmenkes

RI

Nomor

241/MENKES/SK/IV/2009

tentang

peningkatan kelas Rumah Skit Umum Daerah Palembang BARI
menjadi kelas B, tanggal 2 April 2009.
6) Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI
berdasarkan keputusan Walikota Palembang No. 915. B tahun 2008
tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD
Palembang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD
(PPK-BLUD) secara penuh.
2. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
1) Tahun 1986 s.d 1995 dr. Jane Lidya Titahelu sabagai Kepala
poliklinik/Puskesmas Panca Usaha
2) Tanggal 1 Juli 1995 s.d Juni 2000: dr Eddy Zarkaty Monasir,
Sp.OG sebagai direktur RSUD Palembang BARI
3) Bulan Juli 2000 s.d Nopember 2000: Pelaksana Tugas dr. H.
Dachlan Abbas, Sp.B

4) Bulan Desember 2000 s.d Februari 2001: Pelaksana Tugas dr. M.
Faisal Soleh, Sp.PD
5) Tanggal 14 Nopember 2000 s.d Februari 2012 : dr. Hj. Indah
Puspita, H.A, MARS sebagai direktur RSUD Palembang BARI.
6) Tanggal 17 Januari 2012 s.d sekarang : dr. Hj. Makiani, SH, M.M
sebagai PLT RSUD Palembang BARI.
2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan
Dalam

memberikan

pelayanan

kesehatan

terhadap

kesehatan terhadap masyarakat RSUD Palembang BARI
mempunyai pelayanan sevagai berikut :
a. Fasilitas
 Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam
 Farmasi / Apotik 24 jam
 Rawat jalan / poliklinik
 Rawat inap
 Bedah sentral
 Rehabilitasi Medik
 Radiologi 24 jam
 Laboratorium Klinik 24 jam
 Patologi Anatomi
 Bank Darah
 Hemodialisa
 Medical Check Up
 ECG/EEG
 USG 4 Dimensi
 Endoskopi
 Kamar Jenazah
 CT Scan 64 Slices
b. Pelayanan
 Poliklinik Penyakit Dalam
 Poliklinik Bedah

 Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
 Poliklinik Anak
 Poliklinik Mata
 Poliklinik THT
 Poliklinik Syaraf
 Poliklinik Kulit dan Kalamin
 Poliklinik Jiwa
 Poliklinik Rehabilitasi Klinik
 Poliklinik Jantung
 Poliklinik Gigi
 Poliklinik Psikologi
 Poliklinik Tumbuh Kembang
c. Instalasi Gawat Darurat
 Dokter Jaga 24 Jam
 Ambulance 24 Jam
d. Pelayanan Rawat Inap
 Perawatan VVIP dan VIP
 Perawatan Kelas I, II, III
 Perawatan Penyakit Dalam Infeksi Perempuan
 Perawatan Penyakit Dalam Infeksi Laki-laki
 Perawatan Anak
 Perawatan Bedah
 Perawatan ICU
 Perawatan Kebidanan
 Perawatan Neonatus dan NICU
e. Pelayanan Penunjang
 Instalasi Laboratorium Klinik
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Farmasi (Apotik)
f. Fasilitas Kendaraan Operasional
 Ambulance 118

 Ambulance Bangsal
 Ambulance Siaga Bencana
 Ambulance Trauma Center
 Mobil Jenazah
g. Instansi Rehabilitasi Medik

2.2

TINJAUAN TEORI
2.2.1

Pengertian
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
demam yang berlangsung akut dengan ciri-ciri demam
manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan
renjatan yang dapat mengakibatkan kematian (Mansjoer,
2000).
DBD adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh
virus dengue (arbovirus) yg masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypty (Suriadi dan Yuliani, 2001).
DBD

adalah

suatu

penyakit

menular

yang

disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty. (Asuhan Keperawatan Bayi dan
anak, Dr. Hursalam, M. Nurs (Hons)).

DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies
aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan
dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi.
Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue
Haemoragic Fever ( DHF ).
2.2.2

Etiologi ( Penyebab )
Penyakit

demam

berdarah

dengue

(DBD)

disebabkan oleh virus yang menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kafiler dan system pembekuan darah,
sehingga menyebabkan pendarahan. Vector yang berperan
dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes
Aegypti.
2.2.3

Anatomi Fisiologi

Sistem Haemoulogik memungkinkan tubuh
memberikan oksigen dan makanan ke semua sel tubuh dan
membuang produk – produk sisa sel. Fungsi umum adalah
alat pengangkutan, pengaturan dan perlindungan tubuh,
darah juga mengatur keseimbangan asam basa dari suhu
tubuh. Darah terdiri dari elemen – elemen berbentuk
plasma dalam jumlah yaitu:
a. Sel darah merah
Mengandung protein Hemoglobin (Hb) yang memberikan
kemampuan kepada sel darah merah untuk mengangkut
oksigen. Nilai normal eritrosit: 4,5 – 6 juta/mm3.
b. Sel darah putih
Memiliki fungsi umum yaitu melindungi tubuh dari
penyakit infeksi dan membentuk inpuritas terhadap
penyakit tertentu. Nilai normal leukosit: 5000 – 10.000/mm3
c. Keping darah
Memiliki fungsi untuk memelihara homeostasis yang berarti
mencegah kehilangan darah. Nilai normal trombosit:
150.000 – 300.000/mm3.
d. Plasma darah
Bagian cair darah dan sekitar 91% merupakan air.
Kemampuan

melarutkan

air

memungkinkan

plasma

berbagai substansi.

2.2.4

Klasifikasi
WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF menurut
derajat penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu :

Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan.
Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan
hemokonsentrasi.
Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala
perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis,
melena, perdarahan gusi.
Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat ( >120x/mnt ) tekanan nadi sempit (