19
II. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian Adi 2008, dengan judul Strategi Pengembangan Usahatani Lele dumbo di Kabupaten Boyolali bertujuan untuk mengidentifikasi
keragaan usahatani lele dumbo di Kabupaten Boyolali, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam
mengembangkan usahatani lele dumbo di Kabupaten Boyolali. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usahatani lele dumbo
di Kabupaten Boyolali yaitu mempertahankan kualitas, promosi perikanan, jaringan distribusi lele dumbo, kemitraan, dan penanaman modal swasta
untuk menembus pasar ekspor; optimalisasi pemberdayaan, peningkatan jumlah unit-unit pembenihan Unit pembenihan Rakyat dan perbaikan sarana
dan prasarana lokasi budidaya serta meningkatkan kualitas sumber daya petani secara teknis, moral dan spiritual melalui kegiatan pembinaan untuk
memaksimalkan produksi dan daya saing ikan lele dumbo. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usahatani lele dumbo di
Kabupaten Boyolali adalah meningkatkan kualitas sumber daya petani secara teknis, moral dan spiritual melaui kegiatan pembinaan untuk memaksimalkan
produksi dan daya saing ikan lele dumbo. Menurut Sulistyowati 2004 dalam penelitian yang berjudul Analisis
Pendapatan Usahatani Pembesaran Ikan Lele dumbo Clarias gariepinus di Kabupaten Boyolali bertujuan untuk mengkaji besarnya pendapatan
usahatani pembesaran ikan lele dumbo, besarnya kontribusi pendapatan usahatani pembesaran ikan lele dumbo terhadap pendapatan total keluarga
petani dan mengkaji berapakah besarnya efisiensi usahatani pembesaran ikan lele dumbo di Kecamatan Sawit Boyolali.
Diperoleh hasil analisis bahwa usahatani pembesaran ikan lele dumbo diusahakan di lahan sawah, dua pertiga luas lahan sawah digunakan untuk
usaha pembesaran ikan lele dumbo dengan rata-rata pendapatan Rp. 121.221.130,00 per usahatanith. Sedangkan sepertiga luas sawah ditanami
6
20 padi dengan rata-rata pendapatan Rp 473.367,00 per usahatanith. Sedangkan
pendapatan dari usahatani lahan tegal Rp 150.883,70 per usahatanith, dari usahatani lahan pekarangan Rp 82.833,33 per usahatanith dan dari luar
pertanian sebesar Rp 7.879.666,67 per tahun. Sehingga rata-rata pendapatan total keluarga petani secara keseluruhan adalah Rp 129.807.881,40 per tahun.
Hal tersebut menunjukan bahwa pendapatan yang diperoleh dari usaha pembesaran ikan lele dumbo lebih besar bila dibandingkan dengan
pendapatan dari usaha di luar usaha pembesaran ikan lele dumbo. Kontribusi yang didapat dari penelitian terdahulu di atas untuk
Penelitian Strategi Pengembangan Usahatani Lele dumbo di Kabupaten Boyolali yaitu untuk mengetahui faktor internal dan eksternal dengan
menggunakan analisis SWOT serta alternatif strategi pengembangan kemudian memilih prioritas strategi mana yang lebih kuat yang akan
dikembangkan sehingga memperoleh strategi pengembangan yang efektif untuk dilaksanakan. Sedangkan penelitian Analisis Pendapatan Usahatani
Pembesaran Ikan Lele dumbo Clarias gariepinus Di Kabupaten Boyolali memberikan gambaran mengenai cara mengetahui pendapatan mengusahakan
lele dumbo.
B. Tinjauan Pustaka 1. Lele dumbo