29 layak sesuai dengan kondisi internal, dapat untuk memaksimal
kekuatan dan peluang, mengurangi kelemahan dan ancaman, dan adanya keleluasaan pengguna untuk mengintegrasikan berbagai
sumber informasi yang terkait Harisudin, 2009.
2 QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang didasarkan sampai seberapa jauh faktor-faktor keberhasilan
kritis eksternal dan internal kunci dimanfaatkan atau ditingkatkan. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dihitung dengan
menentukan dampak kumulatif dari masing-masing faktor keberhasilan kritis internal dan eksternal David, 2004.
QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara
objektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Jadi secara konseptual, tujuan
QSPM adalah untuk menetapkan ketertarikan relatif relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah
dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Seperti alat analisis untuk
memformulasikan strategi lainnya, QSPM juga membutuhkan intuitive judgement yang baik Umar, 2002.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang telah dibudidayakan secara luas oleh masyarakat Indonesia karena nilai
ekonomisnya dan telah dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat secara luas karena dagingnya enak dan gurih dengan tekstur yang empuk.
Selain itu daging lele dumbo memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi daging Lele dumbo antara lain protein 18, 2 , lemak
12,7 , dan karbohidrat 9,7 .
30 Kegiatan pembenihan lele dumbo sangat penting untuk mendukung
budidaya lele dumbo dalam peningkatan ekonomi dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Pengembangan pembenihan lele dumbo diawali dengan
identifikasi lingkungan internal maupun eksternal. Identifikasi tersebut perlu dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang dianggap berpotensi untuk
terjadi. Faktor internal dapat berupa kekuatan maupun kelemahan tergantung pada pengaruhnya terhadap suatu usaha. Faktor-faktor internal tersebut dapat
berupa produk, pasar, manajemen, SDM, keuangan, produksi. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor eksternal dapat berupa
perkembangan ekonomi, perkembangan sosial budaya, pemerintah hukumperaturan, teknologi, serta perubahan pasar dan pesaing.
Penelitian ini dimulai dengan menganalisis keadaan usaha pembenihan lele dumbo di Kabupaten Boyolali. Keadaan usaha dalam hal ini
menyangkut perhitungan biaya yang benar-benar dikeluarkan selama proses produksi benih lele dumbo, penerimaan serta pendapatan yang diperoleh.
Kemudian menganalisis lingkungan internal dan eksternal, selanjutnya mengidentifikasi lingkungan tersebut meliputi kekuatan dan kelemahan
faktor internal serta peluang dan acaman faktor eksternal yang mendukung dan menghambat pertumbuhan usaha pembenihan lele dumbo.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan faktor-faktor internal dan eksternal tersebut ke dalam matrik SWOT. Matrik SWOT dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrik SWOT ini akan menghasilkan beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha pembenihan lele dumbo di
Kabupaten Boyolali. Dari beberapa alternatif strategi tersebut perlu dilakukan penilaian atau evaluasi untuk memutuskan prioritas strategi yang dapat
dilaksanakan. Pada tahap pemilihan strategi keputusan decision stage ini alat analisis kuantitatif yang digunakan adalah Quantitative Strategic
Planning Matriks QSPM. QSPM memungkinkan perencana strategi mengevaluasi alternatif strategi secara obyektif.
31 Dari uraian di atas dapat disusun dalam bagan kerangka teori
pendekatan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Penelitian
D. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel