15
yang menggunakan TCPIP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
4. UDP menyediakan perhitungan checksum berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP [3].
2.6.2 Cara kerja UDP
Adapun cara kerja UDP adalah sebagai berikut : 1.
Paket berisi port client dan port sumber berbentuk file text dikirimkan ke server dalam UDP header.
2. Paket berisi port client dan port sumber berbentuk file audio dikirimkan ke
server dalam UDP header. 3.
UDP tujuan membaca nomor port tujuan dan memproses data 4.
Paket asli memiliki port tujuan sehingga server dapat mengirimkan data kembali ke ftfp client.
5. Untuk point 3 dan 4 berulang lagi saat server menerima file audio dari client.
6. Saat aplikasi ingin mengirim data, UDP tidak akan mem-buffer atau mem-
fragmen data. 7.
Karena UDP tidak mem-fragmen data, jika data yang lebih besar dari MTU, lapisan IP yang harus mem-fragmen nya [3].
2.7 TCP Vegas
TCP Vegas adalah sebuah algoritma yang menekankan pada keterlambatan paket daripada kehilangan paket. TCP Vegas merupakan
Universitas Sumatera Utara
16
pengembangan dari TCP Reno. TCP Vegas dikembangkan di University of Arizona oleh Lawrence Brakmo dan Larry L. Peterson.
Perbedaan antara TCP Vegas dengan TCP lainnya terletak pada fase slowstart, pendeteksian bandwidth yang tersedia, serta mekanisme pendeteksian
paket yang hilang. Ide dasar dari TCP Vegas adalah mencegah terjadinya packet loss yang bukan hanya disebakan oleh kongesti sehingga ukuran congestion
window menjadi tidak terlalu besar. Dengan terkontrolnya ukuran congestion window dengan tepat, maka packet yang hilang dalam jaringan dapat dicegah,
sehingga penurunan throughput akibat dari mengecilnya ukuran congestion window dapat dihindari [4].
Pada TCP Vegas dalam mengamati keadaan jaringan , tidak hanya berdasarkan umpan balik ACK, tapi juga mengestimasi kondisi jaringan
berdasarkan RTT round trip time. TCP Vegas mengatur congestion window dengan mengamati perubahan RTT round trip time dari paket yang dikirimkan
sebelumnya oleh pengirim kepada penerima. Jika RTT besar, maka jaringan mengalami kongesti dan memperkecil ukuran congestion window. Jika RTT kecil
berarti jaringan dalam keadaan normal dan ukuran congestion window diperbesar [4].
Dengan demikian jelaslah bahwa TCP Vegas jelas lebih baik daripada TCP Tahoe, Reno dan SACK dalam hal menghadapi paket yang hilang. TCP
Vegas tidak perlu menunggu 3 detik untuk menduplikasi paket sehingga paket dapat dikirim kembali.
Universitas Sumatera Utara
17
2.8 Network Simulator
Network simulator NS awalnya dibangun sebagai varian dari real network simulator pada tahun 1989 di UCB University of California Berkeley.
Pada tahun 1995 pembangunan network simulator dibangun didukung oleh Defense Advenced Research Project Agency DARPA melalui Virtual Internet
Testbed VINT Project, yaitu sebuah tim riset gabungan yang terdiri dari tenaga ahli [5].
2.8.1 Kelebihan NS
Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan NS dalam melakukan proses simulasi dalam hal membantu menganalis riset atau tugas
perkuliahan. NS dilengkapi dengan tool validasi yaitu tool yang digunakan sebagai penguji validasi yang terdapat pada NS. Dengan menggunakan NS
simulasi yang dibuat jauh lebih mudah dilakukan dari pada menggunakan software seperti Delphi atau C++. NS sendiri bersifat open source yang membuat
pengguna NS dengan mudah mengembangkannya [5].
2.8.2 Menjalankan Skrip NS
Cara membuat skrip simulasi NS sangat sederhana, skrip ini bisa dibuat didalam program teks editor yang ada pada sistem operasi LINUX. Skrip
tersebut disimpan didalam sebuah folder dengan format .tcl contohnya “simulasi.tcl“. Untuk menjalankan simulasi tersebut cukup dengan masuk
kedalam folder yang berisikan file tcl tersebut dan mengetikkan nama file tcl yang ingin dijalankan. Contohnya : [rootaccessnet your_folder] ns
Universitas Sumatera Utara
18
simulasi.tcl [5].
2.8.3 Komponen Pembangun NS
Sebelum membangun simulasi melalui NS-2 hendaknya kita mengenal komponen pembangun NS. Pada masing-masing komponen terdapat juga fungsi
yang digunakan untuk keperluan pembuatan simulasi. Komponen pembangun NS ditunjukkan seperti Gambar 2.3 [5].
Gambar 2.3 Komponen pembangun NS-2 NS-2 juga dapat digunakan untuk mensimulasikan protokol jaringan
TCPsUDPRTP, Traffic behavior FTP, Telnet, CBR, dan lain-lain, Queue management RED, FIFO, CBQ, algoritma routing unicast Distance Vector,
Link State dan multicast PIM SM, PIM DM, DVRMP, shared tree dan Bidirectional Shared Tree, aplikasi multimedia yang berupa layered video,
quality of service video-audio dan transcoding. NS juga mengimplementasikan beberapa MAC IEEE 802.3, 802.11 di berbagai media, misalnya jaringan
berkabel seperti LAN, WAN, point to point, jaringan tanpa kabel seperti mobile IP, Wireless LAN, bahkan simulasi hubungan antar node yang
menggunakan media satelit [5].
Universitas Sumatera Utara
19
2.8.4 Bahasa NS-2
Dalam menjalankan sebuah program, selain menggunakan bahasa C NS-2 juga menggunakan dua bahasa yaitu:
1. TCL
Tcl Tool Command Language merupakan string-based command language, bahasa Tcl diciptakan oleh John Ousterhout sekitar tahun 1980-an. Tcl
didesain sebagai “perekat” yang membangun software building block
menjadi suatu aplikasi. Adapun dasar-dasar dalam membuat bahasa Tcl adalah syntax dasar, variable dan array, repetisi loop, perintah kondisional,
comment, dan prosedur. Nama prosedur, build in command, variable dan array bersifat case
sensitive, artinya andai nama prosedur dan variabel sama, keduanya tidak akan saling konflik saat simulasi dijalankan [5].
2. OTCL
OTCL Object Oriented TCL merupakan ekstensi tambahan dari Tcl yang membuat fungsi object oriented pada Tcl agar dapat didefeniskan dan class
Otcl dapat digunakan.
2.8.5 Output Simulasi NS
Saat simulasi yang dijalankan berakhir, maka NS akan membuat satu atau lebih file keluaran berupa text-based yang berisi detail hasil simulasi. Ada
Universitas Sumatera Utara
20
dua jenis file keluaran yang ditampilkan NS yaitu: file trace yang digunakan untuk analisa numerik dan file nacetace yang digunakan sebagai tampilan
grafis simulasi yang dikenal sebagai network animator nam [5].
2.9 Evaluation Video EvalVid
Evaluation Video EvalVid adalah metode pengukuran kualitas video yang dikembangkan oleh University of Berlin, Telecommunication
Network Group. Didalam Evalvid terdapat framework dan berbagai tool yang dapat digunakan sebagai pengevaluasi video baik yang ditransmisikan lewat
jaringan komunikasi yang nyata ataupun simulasi. Evalvid biasa digunakan untuk menghitung kualitas video berdasarkan perhitungan PSNR dari frame-by-frame.
EvalVid memiliki struktur modular, sehingga memudahkan pengguna untuk mengganti codec dan memungkinkan untuk terjadinya pertukaran jaringan. Pada
Gambar 2.4 menggambarkan struktur framework EvalVid [6].
Gambar 2.4 Struktur Framework EvalVid
Universitas Sumatera Utara
21
Framework evaluasi ini berisi transmisi yang lengkap dari video digital mulai dari source video, reordering pada source, encoding, paketisasi, transmisi
jaringan, reduksi jitter oleh buffer play-out, decoding, hingga video yang diterima oleh end-user. Data yang diperoleh dari evaluasi akan diproses
pada arus transmisi dan akan disimpan dan ditandai pada file-file yang berbeda, kemudian file-file ini digunakan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan, misalnya, loss rate, jitter, dan kualitas video [6 ].
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang