Uji Hipotesis Pengujian Data dan Analisis Hasil Penelitian

pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston. Hasil dari pengujian Durbin-Waston dapat dilihat pada tabel IV. 12 sebagai berikut. Tabel IV. 12 Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .645a .416 .234 2.11067 1.299 a . Predictors: Constant, STRES_KERJA, GENDER, PESSIMISM, OPTIMISM, MATH_ANXIETY, PENGALAMAN, PENDIDIKAN, UMUR, INTIMIDATION b . Dependent Variable: KINERJA Sumber: Hasil pengolahan komputer, SPSS 15.0 Pada tabel di atas dapat dilihat pada kolom Durbin-Waston menunjukkan angka +1.299. Angka tersebut memenuhi syarat Durbin- Waston yaitu d L d 4 - d u, atau berada diantara -2 sampai +2, hal ini berarti bahwa dalam model tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Hipotesis

a. Regresi Linear Berganda Regresi linier berganda didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen. Model regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: commit to users Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + + β 7 X 7 + β 8 X 8 + + β 9 X 9 + e Keterangan: Y = Kinerja Karyawan, X 5 = Optimism, a = Konstansta, X 6 = Pessimism, X 1 = Umur, X 7 = Intimidation, X 2 = Jenis Kelamin, X 8 = Math Anxiety, X 3 = Pendidikan, X 9 = Stres Kerja, dan X 4 = Pengalaman, e = error. Berdasarkan pada uji regresi linier berganda menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows ditunjukkan pada tabel IV. 13 sebagai berikut. Tabel IV. 13 Coefficients Model Unstandardize d Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 28.704 5.707 5.029 .000 UMUR .063 .108 .112 .581 .566 GENDER -.397 .762 -.083 -.521 .606 PENDIDIKAN -.242 .515 -.080 -.469 .643 PENGALAMAN .176 .149 .220 1.182 .247 OPTIMISM -.114 .084 -.234 - 1.361 .184 PESSIMISM .190 .138 .239 1.375 .180 INTIMIDATION -.207 .212 -.197 -.974 .338 commit to users Lanjutan Tabel IV.13 MATH_ANXIET Y -.126 .128 -.175 -.987 .332 STRES_KERJA .006 .055 .019 .113 .911 a Dependent Variable: KINERJA Sumber: Hasil Pengolahan Komputer, SPSS 15.0 Hasil pengujian pada tabel IV. 13 di atas, dapat digambarkan sebagai berikut: Y = 28,704 + 0,112 X 1 - 0,083 X 2 - 0,080 X 3 + 0,220 X 4 - 0,234 X 5 + 0,239 X 6 – 0,197 X 7 - 0,175 X 8 + 0,019 X 9 Berdasarkan persamaan regresi tersebut, masing-masing variabel dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, sebagai berikut: 1. Variabel Faktor Demografi a. Umur X1 Variabel umur mempunyai koefisien bertanda positif sebesar 0,112, tetapi tidak signifikan dengan nilai P-Value 0,566 P 0,05, sehingga dapat diartikan semakin tua umur karyawan diindikasikan akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan karyawan PT Indomarco Adi Prima. b. Jenis Kelamin Gender X2 Variabel jenis kelamin mempunyai koefisien bertanda negatif tidak signifikan dengan nilai P-Value sebesar 0,606 P 0,05, commit to users sehingga dapat diartikan jenis kelamin akan berpengaruh secara negatif terhadap tingkat kinerja yang dihasilkan karyawan PT Indomarco Adi Prima. c. Pendidikan X3 Variabel pendidikan mempunyai koefisien bertanda negatif tidak signifikan dengan nilai P-Value sebesar 0,643 P 0,05, sehingga dapat diartikan pendidikan akan berpengaruh secara negatif terhadap tingkat kinerja yang dihasilkan karyawan PT Indomarco Adi Prima. d. Pengalaman X4 Variabel pengalaman mempunyai koefisien bertanda positif tidak signifikan dengan nilai P-Value sebesar 0,247 P 0,05, sehingga dapat diartikan pengalaman akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Indomarco Adi Prima. 2. Variabel Personality a. Optimism X5 Variabel optimism juga mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,184 P 0,05, sehingga dapat diartikan semakin tinggi sifat optimism seorang karyawan maka semakin rendah kinerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Indomarco Adi Prima. commit to users b. Pessimism X6 Variabel pessimism juga mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,180 P 0,05, sehingga dapat diartikan semakin tinggi sifat pessimism seorang karyawan maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Indomarco Adi Prima. c. Intimidation X7 Variabel intimidation juga mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,338 P 0,05, sehingga dapat diartikan semakin tinggi sifat intimidation seorang karyawan maka semakin rendah kinerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Indomarco Adi Prima. d. Math Anxiety X8 Variabel Math Anxiety juga mempunyai koefisien regresi bertanda negatif signifikan sebesar 0,332 P 0,05, sehingga dapat diartikan semakin tinggi sifat kecenderungan Math Anxiety seorang karyawan maka semakin rendah kinerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Indomarco Adi Prima. 3. Variabel Stres Kerja Variabel Stres Kerja mempunyai koefisien regresi bertanda positif dengan tingkat signifikan sebesar 0,911 P 0,05, sehingga dapat diartikan semakin tinggi stress kerja yang dialami seorang commit to users karyawan maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh karyawan PT Indomarco Adi Prima. b. Koefisien Determinasi R 2 Menurut Kuncoro 2001:100 koefisien determinasi R 2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R 2 adjusted besarnya berkisar antara lebih besar sama dengan 0 dan lebih kecil sama dengan 1. Jika semakin mendekati 1 maka model semakin baik karena apabila R 2 adjusted sama dengan 1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel IV. 14 Koefisien Determinasi Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .645a .416 .234 2.11067 1.299 a Predictors: Constant, STRES_KERJA, GENDER, PESSIMISM, OPTIMISM, MATH_ANXIETY, PENGALAMAN, PENDIDIKAN, UMUR, INTIMIDATION b Dependent Variable: KINERJA Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien Determinasi R 2 yang sudah disesuaikan Adjusted R Square adalah sebesar 0,234. Hal ini berarti 23,4 variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh factor demografi, personality dan stress kerja, commit to users sedangkan 76,6 dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. c. Uji Koefisien Regresi Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat Kuncoro, 2001:97. Jika P-value 0,05 berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t ini dapat dilihat pada tabel IV. 13 di atas. Hasil dari pengujian ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang pertama, yaitu: H 1 : Terdapat pengaruh positif umur terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Berdasarkan dari hasil uji diatas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,566 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 1 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara umur terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 2 : Terdapat pengaruh positif jenis kelamin terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Berdasarkan dari hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai commit to users p-value-nya adalah sebesar 0,606 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 2 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 3 : Terdapat pengaruh positif pendidikan terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,643 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 3 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 4 : Terdapat pengaruh positif pengalaman terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,247 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 4 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. commit to users H 5 : Terdapat pengaruh positif optimism terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,184 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 5 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sifat optimism terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 6 : Terdapat pengaruh positif pessimism terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,180 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 6 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sifat pessimism terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 7 : Terdapat pengaruh positif intimidation terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah commit to users sebesar 0,338 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 7 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sifat intimidation terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 8 : Terdapat pengaruh positif math anxiety terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,332 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 8 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sifat math anxiety terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. H 9 : Terdapat pengaruh positif stress kerja terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Hasil uji di atas dengan menggunakan bantuan program SPSS dapat disimpulkan bahwa pada kolom signifikansi nilai p-value-nya adalah sebesar 0,911 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa H 9 tidak didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat strss kerja terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. commit to users d. Uji Koefisien Regresi Serempak Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara bersama-sama. Menurut Kuncoro 2001:98 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil uji F adalah sebagai berikut. Tabel IV. 15 Uji F atau Anova Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressi on 91.884 9 10.209 2.292 .044a Residual 129.193 29 4.455 Total 221.077 38 a Predictors: Constant, STRES_KERJA, GENDER, PESSIMISM, OPTIMISM, MATH_ANXIETY, PENGALAMAN, PENDIDIKAN, UMUR, INTIMIDATION b Dependent Variable: KINERJA Sumber: Hasil Pengolahan Komputer, SPSS 15.0 Berdasarkan dari hasil uji F pada tabel di atas, didapat F hitung sebesar 2,292 dengan tingkat signifikansi 0,044. Oleh karena probabilitas 0,044 lebih kecil dari level of significant 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi pengaruh faktor demografi, personality, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT commit to users Indomarco Adi Prima. Hasil di atas digunakan untuk menjawab hipotesis yang kesepuluh, yaitu: H 10 : Terdapat pengaruh positif faktor demografi, personality, dan stres kerja secara bersama-sama pada kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. Berdasarkan dari hasil pengujian di atas dapat diartikan bahwa factor demografi, personality, dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh secara positif signifikan pada kinerja karyawan PT Indomarco Adi Prima. BAB V commit to users PENUTUP

A. Kesimpulan