Stres Kerja Tinjauan Pustaka 1. Faktor Demografi

a. Computer anxiety Computer anxiety menunjukkan kecenderungan seseorang untuk menjadi susah, khawatir atau ketakutan mengenai penggunaan komputer dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang. Terdapat dua sikap yang berhubungan dengan computer anxiety, yaitu: 1 Fear, yaitu kekhawatiran atau ketakutan terkait dengan penggunaan komputer; 2 Anticipation, yaitu yakin dan senang dengan ide pembelajaran dengan menggunakan keahlian komputer. b. Computer attitudes Computer attitudes menujukkan reaksi atau penilaian seseorang terhadap komputer berdasarkan kesenangan atau ketidaksenangannya terhadap komputer. Terdapat tiga sikap yang berhubungan dengan computer attitudes, yaitu: 1. Pessimism, yaitu sikap percaya bahwa komputer mendominasi dan mengendalikan manusia. 2. Optimism, yaitu sikap percaya bahwa komputer sangat membantu dan bermanfaat. 3. Intimidation, yaitu sikap percaya bahwa komputer menakutkan. c. Math anxiety Math anxiety merupakan ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran yang berhubungan secara khusus dengan matematika.

3. Stres Kerja

Masalah-masalah tentang stres kerja pada dasarnya sering dikaitkan dengan pengertian stres yang terjadi dilingkungan pekerjaan, yaitu dalam commit to users proses interaksi antara seorang karyawan dengan aspek-aspek pekerjaannya. Menurut Charles D, Spielberger dalam Andraeni, 2003 menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Gejala stres ditempat kerja, dapat meliputi: a. Kepuasan kerja rendah. b. Kinerja menurun. c. Semangat dan energi menjadi hilang. d. Komunikasi tidak lancar. e. Pengambilan keputusan jelek. f. Kreatifitas dan inovasi kurang. g. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Menurut Luthans dalam Andraeni, 2003, stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda. Akibat adanya stres kerja orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berfikir dan kondisi fisik individu. commit to users Baron dan Greenberg dalam Andraeni, 2003 mendefinisikan stres sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa mengatasinya. Landy dalam Andraeni, 2003 memahaminya sebagai ketidakseimbangan keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi penting bagi dirinya. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakterististik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan. Menurut Davis dan Newstrom dalam Andraeni, 2003 yang menyebutkan adanya beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung situasi stres antara lain adalah tugasbeban kerja yang terlalu banyak, supervisor yang kurang pandai, terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan, kurang mendapat tanggungjawab yang memadai, ambiguitas peran, perbedaan nilai dengan perusahaan, frustasi perubahan tipe perusahaan dan konflik peran.

4. Konsep Sistem Informasi