xxxv
4. Rukun Kafalah
Menurut Imam Abu Hanifah dan Muhammad bin Hasan Asy- Syaibani, rukum kafalah adalah ijab pernyataan penerimaan tanggung
jawab dari penjamin dan Kabul persetujuan kreditor. Namun menurut jumhur ulama, rukun kafalah ada empat yaitu:
a. Ijab dari al-kafil;
b. Al-kafil
penjamin yaitu orang yang cakap bertindak hukum; c.
Al-makful atau al- madmun;
d. Al-makful ‘anhu atau al-madmun‘anhu
, yaitu orang yang dituntut atau debitor, baik masih hidup ataupun sudah wafat.
37
4. Kajian Umum Tentang Asuransi
a. Pengertian Asuransi
Asuransi yang berasal dari bahasa Belanda Assurantie yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari
peristilahan Assurantie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung, dan Geassureerde bagi tertanggung.
38
Asuransi dalam KUH Perdata diatur dalam Pasal l774, yang bunyinya sebagai berikut :
“Suatu perjanjian untung-untungan adalah suatu perbuatan yang hasilnya, mengenal untung ruginya baik bagi semua pihak maupun bagi
sementara pihak, bergantung pada suatu kejadian yang belum tentu”.
39
Berdasarkan ketentuan pasal 1774 ayat 2 KUH. Perdata perjajian asuransi itu dimasukkan menjadi salah satu jenis dari konsoovereenkomst
37
Abdul Aziz Dahlan, Opci. hlm,, 847.
38
Emi P Simanjuntak. Hukum Pertanggungan, UGM, Yogyakarta, 1992.hlm. 7.
39
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Alumni, Banadung, 1984, hlm.132
xxxvi atau perjanjian untung-untungan di samping lijfrente bunga cagak
hidup dan pertaruhan dan perjudian. Pengertian Asuransi menurut pasal 246 KUHD adalah sebagai
berikut : “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dimana
seseorang penanggung dengan menikmati suatu premi mengikatkan dirinya kepada tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian karana
kehilangan, kerusakan, atau ketiadaan keuntungan yang diharapkan, yang akan dideritanya karena kejadian yang tidak pasti”.
40
Menurut Robert, I Mehr.
41
Asuransi adalah “A device for reducing risk by combining a sufficienent number of exposure units to make their
individuallosses collectively predictable, The predictable loss is them sharid by ordistributed proportionately among all units in the
combination .
Suatu alat
untuk mengurangi
risiko dengan
menggabungkan sejumlah unit-unit yang berisiko agar kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat diprediksis tersebut
kemudian dibagi dan didistribusikan secara proporsional diantara semua unit-unit dalam gabungan tersebut
Menurut Prof. Mark R. Green
42
“Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi
yang bertujuan
mengurangi risiko,
dengan jalan
mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat
diramalkan dalam batas-batas tertentu”. Menurut C. Arthur William Jr dan Richard M. Heins
43
, yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a. ”Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang
dilakukan oleh seorang penanggung”.
40
Ninik Suparni, KUHD Kepailitan, Jakarta, PT.Rineka, 1997, hlm.80.
41
Robert I Mehr. Life Insurance Theory and Practice, l985, Business Publication .Inc, dalam Syakir Sula, Asuransi Syari’ah Life and General Konsep dan Sisem Operaional, Cet.I, Gema Insani,
Jakarta. 1987. hlm 26.
42
http:radenbeletz.comarti-asuransi-definisi-fungsi-asuransi.html , diakses tanggal 02 Maret
2010
43
Ibid
xxxvii b.
”Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian
finansial”.
Takaful means a scheme based on brotherhood, solidarity and mutual assistance which provides for mutual financial aid and assistance
to the participants in case of need whenebey the participantsmutually agree to contribute for that purpose
.
44
Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
1. Pihak tertanggung insured yang berjanji untuk membayar uang premi
kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur. 2.
Pihak penanggung insure yang berjanji akan membayar sejumlah uang santunan kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara
berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
3. Suatu peristiwa accident yang tak terntentu tidak diketahui
sebelumnya. 4.
Kepentingan interest yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
b. Jenis- Jenis Asuransi.