RERANGKA PEMIKIRAN TELAAH PUSTAKA

xxxiii 6. Pemberhentian sementara 7. Pemberhentian atas permintaan sendiri 8. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri 9. Pemberhentian tidak dengan hormat Role ambiguity dan role conflict memang dapat mendorong karyawan untuk melakukan cyberloafing, tetapi cyberloafing dapat diminimalisir dengan adanya persepsi karyawan tentang adanya sanksi organisasi Henle dan Blanchard., 2008. Cyberloafing dapat diminimalisir dengan adanya evaluasi dengan cara yang tepat dalam mengatur stress, ketika karyawan mempunyai persepsi bahwa sanksi organisasi adalah untuk dilaksanakan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hollinger dan Clark 1982, mengindikasikan bahwa sanksi organisasi berhubungan negatif dengan perilaku seperti mencuri, keterlambatan, penyalahgunaan zat-zat kimia dan ketidakarapian di tempat kerja.

D. RERANGKA PEMIKIRAN

Rerangka pemikiran adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori-teori berhubungan dengan beberapa faktor yang akan diidentifikasi sebagai suatu permasalahan Sekaran, 2003. Rerangka pemikiran menunjukkan beberapa variabel yang berbeda yang digunakan dan menggambarkan tentang bagaimana hubungan antar variabel tersebut.Penelitian ini menguji pengaruh work stressor pada perilaku cyberloafing karyawan dengan sanksi organisasi sebagai xxxiv pemoderasi. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Henle dan Blanchard 2008 menunjukkan hubungan tersebut. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas maka model penelitian digambarkan sebagai berikut : Keterangan : Variabel Independen : Work Stressor Role Ambiguity, Role Conflict dan Role Overload Variabel Pemoderasi : Sanksi Organisasi Variabel Dependen : Perilaku cyberloafing Karyawan Role Ambiguity Role Conflict Role Overload Sanksi Organisasi Cyberloafing H1 a H3 a H2 H1 b H1 c H3 b Gambar II.1 xxxv Berdasarkan rerangka pemikiran diatas, penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh work stressor role ambiguity, role conflict dan role overlaod pada perilaku cyberloafing karyawan dengan sanksi organisasi sebagai pemoderasi. Role ambiguity dan role conflict berpengaruh positif pada cyberloafing . Ketika karyawan merasakan role ambiguity dan role conflict, karyawan akan berusaha untuk mengatasinya dengan melakukan cyberloafing. Dalam penelitian ini, hanya variabel role ambiguity dan role conflict yang dimoderasi oleh sanksi organisasi. Dengan adanya variabel sanksi organisasi, akan lebih memperkuat pengaruh role ambiguity pada cyberloafing dan pengaruh role conflict pada cyberlaofing. Role overload mempunyai pengaruh negatif pada cyberloafing, ini dikarenakan karyawan yang mengalami role overload akan lebih terbebani oleh banyaknya pekerjaan yang diberikan, sehingga karyawan yang merasakan role overload hanya mempunyai sedikit potensi dalam melakukan cyberlaofing . Dalam penelitian ini, sanksi organisasi merupakan variabel moderasi. Pada saat role conflict dan role ambiguity tinggi, dengan adanya variabel sanksi organisasi, pengaruh role ambiguity dan role conflict pada cyberloafing akan rendah. Tetapi variabel role overload dalam penelitian ini tidak dimoderasi oleh variabel sanksi organisasi, dikarenakan karyawan yang mengalami role overload akan lebih terbebani dengan pekerjaan mereka, sehingga hanya memiliki sedikit potensi dalam melakukan cyberloafing. xxxvi

E. Hipotesis