Analisis Data Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Areal Lahan Bekas Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal

3. Analisis Data

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, di lahan bekas tambang emas rakyat, diperoleh nilai K kerapatan, KR kerapatan relatif, F frekuensi, FR frekuensi relatif, dan INP indeks nilai penting. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Nilai kerapatan relatif KR, frekuensi relatif FR dan indeks nilai penting INP. No Nama Jenis Jumlah Individu K KR F FR INP 1 Paspalum conjugatum 36040 11,2625 63,249 0,875 9,859 73,108 2 Micania micrantha 14524 4,5388 25,489 1 11,268 36,757 3 Acmella uliginosa 632 0,1975 1,109 0,875 9,859 10,968 4 Paspalum comemersorili 921 0,2878 1,616 0,75 8,451 10,067 5 Ageratum conyzoides 322 0,1006 0,565 0,75 8,451 9,016 6 Crassocephalum crepidioides 93 0,0291 0,163 0,75 8,451 8,614 7 Bidens sp 37 0,0116 0,065 0,5 5,634 5,699 8 Sida rhombifolia 29 0,0091 0,051 0,5 5,634 5,685 9 Solanum torvumn 10 0,0031 0,018 0,5 5,634 5,651 10 Ipomea hederacea 2400 0,75 4,212 0,125 1,408 5,62 11 Diplazium esculentum 165 0,0516 0,29 0,375 4,225 4,515 12 Calopogonium mucunoides 827 0,2584 1,451 0,25 2,817 4,268 13 Borreria sp 112 0,035 0,197 0,25 2,817 3,013 14 Centrosema pubescens 28 0,0088 0,049 0,25 2,817 2,866 15 Adropagu aciculatus 294 0,0922 0,518 0,125 1,408 1,926 16 Borreria laevis 246 0,0769 0,432 0,125 1,408 1,84 17 Amaranthus sp 185 0,0578 0,325 0,125 1,408 1,733 18 Cucumis sp 38 0,0119 0,067 0,125 1,408 1,475 19 Colocasia escutenta 33 0,0103 0,058 0,125 1,408 1,466 20 Chrysopogon sp 32 0,01 0,056 0,125 1,408 1,465 21 Physalis anguleta 8 0,0025 0,014 0,125 1,408 1,422 22 Urena lobata 3 0,0009 0,005 0,125 1,408 1,414 23 Polygala paniculata 1 0,0003 0,002 0,125 1,408 1,41 Total 56980 17,8066 100 8,875 100 200 Ket : K = Kerapatan F = Frekuensi INP= Indeks nilai penting KR = Kerapatan relatif FR = Frekuensi relatif Pada tabel 2 ada dua jenis tumbuhan bawah yang memiliki INP yang tinggi dari 21 tumbuhan bawah lainnya yang ditemukan di areal bekas tambang. Universitas Sumatera Utara Dengan jumlah individum 2 , jumlah KR , FR dan INP terbesar yakni Paspalum conjugatum dan Micania micrantha. Tingginya nilai INP dari kedua jenis tersebut didukung oleh nilai KR dan FR tumbuhan tersebut yang tinggi. Tingginya INP indeks nilai penting suatu individu menunjukkan bahwa individu tersebut tersebar secara merata di daerah bekas tambang emas rakyat, dan tumbuhan tersebut memiliki daya toleransi atau hidup yang tinggi serta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dari tumbuhan tersebut. Seperti cahaya, ketinggian tempat, suhu dan kelembaban Sofyan, 1991 dalam Hutasuhut, 2011. Pada petak pengambilan data tumbuhan bawah, didapati tutupan atau naungan hanya ada pada petak ke-2 dari ke-8 petak yang diteliti. Hal ini menunjukkan dari segi persaingan faktor lingkungan seperti cahaya tumbuhan bawah di areal tersebut tidak mengalami gangguan dan persaingan yang tinggi. Karena pada umumnya tumbuhan membutuhkan cahaya untuk proses hidup. Cahaya yang diterima akan berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan tanaman, karena cahaya merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis. Hal ini sependapat dengan Barus 2003 dalam Faisal 2011 yang mengatakan semakin tingginya intensitas cahaya mencapai tumbuhan dimana daun-daunya akan menjadi jenuh oleh cahaya maka laju fotosintesis menjadi maksimum dan pertumbuhan akan meningkat. Selain faktor toleransi dan daya hidup yang tinggi serta lingkungan yang mendukung pertumbuhan tumbuhan tersebut. Faktor lain yang menyebabkan Paspalum congjugatum dan Micania micrantha memiliki INP yang tinggi adalah Universitas Sumatera Utara faktor biologi dari tanaman tersebut yakni dalam hal perkembangbiakan secara generatif. Gambar 6. Micania micrantha Gambar 7. Paspalum congjugatum Paspalum congjugatum berkembang secara generatif dengan menggunakan biji. Satu individu Paspalum congjugatum dapat menghasilkan 1500 biji yang mudah menyebar baik dengan udara, hewan pada bulu-bulunya, maupun melalui air pada saat hujan, sehingga peluang untuk tumbuh dan berkembang biak Paspalum congjugatum semakin besar Holm, 1977 dalam Adriadi, 2012. Banyaknya biji ini juga memungkinkan pelipatgandaan dari Paspalum congjugatum semakin cepat ditambah sifat dari biji Paspalum congjugatum yang ringan, dan mudah melekat pada apa saja yang melewatinya Nasution,1986. Dengan sifat dan karakteristik dari biji Paspalum congjugatum tersebut maka penyebaran Paspalum congjugatum hampir ditemukan pada seluruh petak pengamatan. Tidak jauh berbeda dengan Paspalum congjugatum, Micania micrantha juga berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji. Tetapi tidak hanya berkembang biak secara generatif Micania micrantha dapat juga berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan batang, namun penyebaran secara vegetatif dengan batang tidak sebanyak dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara biji Tjitrosoedjo dkk, 1983. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang mudah menyebar dan berkembang biak dengan cepat, dalam sehari dapat tumbuh sebanyak 9 cm dan dapat tumbuh di lingkungan apa saja seperti lingkungan lembab dan lingkungan kering Adriadi, 2012. Menurut Nasution 1986 Penyebaran Micania micrantha yang mudah dan cepat dikarenakan biji Micania micrantha memiliki kemampuan bekecambah yang baik yakni lebih dari 60 persen dan kemampuan tumbuh potongan batangnya sebagai stek budregeneration ability melebihi 95 persen. Selain Paspalum congjugatum dan Micania micrantha. Ada 21 individu tumbuhan bawah yang memiliki INP yang rendah. INP terendah adalah Polygala paniculata dengan nilai INP 1,41. Rendahnya INP dari suatu individu menunjukkan bahwa individu tersebut tidak tersebar merata didaerah bekas tambang dan jumlah individunya sedikit disetiap petak pengamatan. Walaupun individu Ipomea hederacea Tabel 2 memiliki jumlah 2400 individu yang merupakan jumlah terbanyak ke-3 setelah Paspalum congjugatum dan Micania micrantha, Ipomea hederacea dari segi frekuensi relatif FR hanya bernilai 1,099 yang artinya individu tersebut hanya ditemukan pada satu petak pengamatan saja. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian tumbuhan bawah pada areal bekas tambang yang lain, terdapat persamaan dan perbedaan tumbuhan bawah yang ditemukan dari segi jumlah tumbuhan bawah dan jenis tumbuhan bawah yang ditemukan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kintom 2013 di kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, diperoleh 12 jenis tumbuhan bawah yang mampu tumbuh pada areal tambang yakni, Cyperus kyllinga, Universitas Sumatera Utara Fimbrystilis miliace, Paspalum conjugatum, Davallia denticulata, Nephrolepis exaltata, Melatomata malabatricum, Hyptis capitata, Cassia tora, Ageratum conyzoides, Ludwigia octovalvis, Solanum torvum, Amaranthus spinosus. Dari hasil penelitian tersebut terdapat empat jenis tumbuhan bawah yang sama yang ditemukan, yakni Paspalum conjugatum, Ageratum conyzoides, Solanum torvum dan Amaranthus spinosus. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Binibis 2013 dari 14 jenis tumbuhan bawah yang ditemukan, terdapat juga empat spesies tumbuhan sama yang ditemukan yakni Paspalum conjugatum, Acmella uliginosa, Sida rhombifolia, Solanum torvum. Berdasarkan tiga lokasi tambang emas yang berbeda diperoleh satu spesies tumbuhan bawah yang sama yang dapat hidup di daerah penambangan emas, yakni Paspalum conjugatum. Berdasarkan hasil penelitian ketiga lokasi ini terbukti bahwa tumbuhan bawah Paspalum conjugatum mampu hidup di daerah yang miskin hara dan lingkungan yang rusak. Pernyataan ini sesuai dengan yang dikemukakan Juhaeti dkk 2009 dalam Binibis 2013 bahwa Paspalum conjugatum merupakan jenis rumput yang mampu hidup dengan baik di tempat yang miskin unsur hara bahkan di tempat yang banyak mengandung merkuri dan mampu mengakumulasikan logam merkuri dalam jumlah yang cukup tinggi yaitu mencapai 47 mg Hgkg bobot kering. Universitas Sumatera Utara

4. Hasil Analisis Tanah