Data Jenis, Habitus Dan Famili Tumbuhan Bawah

2. Data Jenis, Habitus Dan Famili Tumbuhan Bawah

Dari penelitian analisis vegetasi yang sudah dilakukan, diperoleh jumlah jenis, habitus dan famili tumbuhan bawah pada areal bekas tambang emas rakyat di Kecamatan Naga Juang. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data jumlah jenis, habitus, dan famili tumbuhan bawah No Nama Jenis Habitus Famili 1 Paspalum conjugatum Rumput Gramineae 2 Micania micrantha Herba menjalar Asteraceae 3 Acmella uliginosa Herba Asteraceae 4 Paspalum commersorili Rumput Gramineae 5 Ageratum conyzoides Herba Asteraceae 6 Crassocephalum crepidioides Herba Asteraceae 7 Bidens sp Herba Asteraceae 8 Sida rhombifolia Perdu Malvaceae 9 Solanum torvumn Perdu Solanaceae 10 Ipomea hederacea Herba menjalar Convolvulaceae 11 Diplazium esculentum Paku-pakuan Athyriaceae 12 Calopogonium mucunoides Herba menjalar Fabaceae 13 Borreria sp Herba Rubiaceae 14 Centrosema pubescens Herba menjalar Fabaceae 15 Adropagu aciculatus Rumput Poaceae 16 Borreria laevis Herba Rubiaceae 17 Amaranthus sp Herba Amarantaceae 18 Cucumis sp Herba menjalar Cucurbitaceae 19 Colocasia esculenta Herba Araceae 20 Chrysopogon sp Rumput Poaceae 21 Physalis anguleta Herba Polygalaceae 22 Urena lobata Perdu Malvaceae 23 Polygala paniculata Herba Polygalaceae Berdasarkan tabel 1 jumlah jenis tumbuhan bawah yang berhasil diperoleh sebanyak 23 jenis tumbuhan, yang berasal dari empat habitus dan tiga belas famili. Empat habitus yang ditemukan adalah habitus rumput, herba, paku- pakuan dan perdu. Tiga belas famili yang ditemukan adalah famili Gramineae, Asteraceae, Rubiaceae, Convolvulaceae, Malvaceae, Solanaceae, Athyriaceae, Fabaceae, Poaceae, Amaranthaceae, Cucurbitaceae, Araceae, Polygalaceae. Universitas Sumatera Utara Setiap habitus tumbuhan bawah ditemukan jumlah yang berbeda-beda. Habitus yang terbanyak adalah habitus herba, berjumlah 15 jenis tumbuhan bawah, yaitu Micania micrantha, Acmella uliginosa, Ageratum conyzoides, Crassocephalum crepidioides, Ipomea hederacea, Bidens sp, Calopogonium mucunoides, Borreria sp, Centrosema pubescens, Borreria laevis, Amaranthus sp, Cucumis sp, Colocasia esculenta, Physalis anguleta dan Polygala paniculata. Habitus selanjutnya adalah rumput dengan jumlah empat jenis tumbuhan bawah yaitu, Paspalum conjugatum, Paspalum commersorili, Adropagu aciculatus, Chrysopogon sp Urutan yang ke tiga di tempati yang berhabitus perdu berjumlah tiga jenis tumbuhan bawah, yaitu Sida rhombifolia, Solanum torvum, Urena lobata. Habitus yang paling sedikit ditemukan adalah habitus paku-pakuan dengan jenis tumbuhan Diplazium esculentum. Mendominasinya tumbuhan bawah yang berhabitus herba pada lahan bekas pertambangan emas rakyat di Kecamatan Naga Juang diduga karena, lahan bekas pertambangan emas tersebut sedang dalam proses suksesi di tahap awal. Pada umumnya proses perubahan tutupan lahan dari yang tidak ada vegetasi menjadi ada vegetasi pada tahap awalnya diawali dengan tumbuhnya jenis-jenis tumbuhan kecil sebagai pionir yang berhabitus herba kemudian berkembang. Perkembangan yang terjadi akan mengubah suatu habitat hingga tumbuhan dari habitus lain dapat hidup. Sesuai dengan pernyataan Anwar dkk 1987 dalam Hutasuhut 2011 yang mengatakan hutan yang baru mengalami suksesi ditandai dengan banyaknya tumbuhan-tumbuhan pionir dan tumbuh-tumbuhan kecil lainnya seperti tumbuhan dari habitus herba dan habitus semak. Universitas Sumatera Utara Penyebab lain mendominasinya habitus herba pada lahan bekas tambang dapat dilihat dari segi alat perkembangbiakan tumbuhan habitus tersebut. Alat perkembangbiakan tumbuhan dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu perkembangbiakan vegetatif atau a-seksual, yaitu bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru tanpa ada peristiwa perkawinan peleburan sel kelamin jantan dan betina dan perkembangbiakan generatif atau seksual yaitu perkembangbiakan yang didahului oleh peristiwa perkawinan Tjitrosoepomo, 2001. Pada habitus herba perkembangbiakan tumbuhan tidak hanya terjadi secara generatif seperti biji, namun juga secara vegetatif. Secara vegetatif bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru lebih banyak bila dibandingkan dengan bagian tubuh tumbuhan secara generatif. Soemarwoto dkk 1992 dalam Hutasuhut 2011 mengatakan tumbuhan herba dapat berkembang biak dengan potongan dari batang tanaman, dari umbi, rhizome, stolon bahkan dari daun tumbuhan tersebut. Banyaknya bagian tubuh dari habitus herba yang dapat dijadikan alat perkembang biakan memungkinkan dominansinya dalam suatu wilayah. Pada tumbuhan bawah yang ditemukan pada areal bekas tambang yang termasuk ke dalam habitus herba pada lahan tersebut, terdapat tumbuhan yang berkembang biak secara generatif seperti Acmella uliginosa, Crassocephalum crepidioides, Bidens sp, Borreria laevis, Borreria sp. Ada juga yang berkembang biak secara vegetatif seperti Colocasia esculenta dan Ipomea hederaceae. Ditemukan juga ada tumbuhan bawah yang dapat berkembang biak baik secara Universitas Sumatera Utara generatif maupun vegetatif dalam satu tumbuhan seperti Micania micrantha, Ageratum conyzoides, Calopogonium mucunoides, Centrosema pubecens. Gambar 2. Herba Acmella uliginosa Gambar 3. Herba Bidens sp Pada gambar 2 dan 3 terlihat tumbuhan bawah Acmella uliginosa dan Bidens sp yang termasuk habitus herba. Ciri dari tumbuhan herba ini, memiliki batang yang basah karena banyak mengandung air, lunak tidak berkayu dan ukurannya lebih kecil dibandingkan habitat semak atau pohon Nadakavukaren dan McCraken, 1985 dalam Rahmadani, 2011. Pada kelompok famili, jumlah tumbuhan bawah yang ditemukan juga bervariasi. Famili dengan jumlah tumbuhan bawah terbanyak adalah famili Asteraceae berjumlah lima jenis tumbuhan. Jumlah terbanyak kedua terdapat pada famili Rubiaceae dengan jumlah tiga jenis tumbuhan. Terbanyak ketiga dengan jumlah dua jenis tumbuhan adalah famili Gramineae, Malvaceae, Fabaceae, Poaceae dan Polygalaceae. Sedangkan famili dengan jumlah tumbuhan bawah yang paling sedikit ditemukan, dengan jumlah tumbuhan yang di temukan hanya satu tumbuhan bawah adalah famili, Convolvulaceae, Solanaceae, Athyriaceae, Cucurbitaceae, Amarantaceae dan Araceae. Banyaknya jumlah tumbuhan bawah pada famili Asteraceae diduga karena ada kekhasan dari famili Asteraceae ini, kekhasannya adalah famili Asteraceae Universitas Sumatera Utara pada umumnya memiliki organ perkembangbiakan generatif yang ringan. Karena ringan biji dari suku ini dapat dengan mudah tersebar oleh angin. Sesuai dengan pernyataan Faisal 2011 yang mengatakan anggota famili Asteraceae merupakan tumbuhan yang sederhana yang memiliki alat perkembangbiakan yang ringan sehingga mudah terpencar serta hidup pada berbagai habitat. Menurut Lawrence 1965 dalam Fahmi dkk 2012 menyebutkan bahwa Asteraceae merupakan famili yang memiliki anggota spesies terbesar kedua dalam kingdom Plantae. Banyaknya anggota famili Asteraceae dalam kingdom Plantae memungkinkan akan banyak ditemukan spesies ini di suatu ekosistem, bahkan tidak menutup kemungkinan, di lahan bekas penambangan emas spesies dari famili ini juga dapat hadir. Gambar 4. Ageratum conyzoides Gambar 5. Crassocephalum crepidioides Pada gambar 4 dan 5 terlihat bunga tumbuhan bawah dari famili Asteraceae yakni jenis Ageratum conyzoides berwarna putih dan bunga Crassocephalum crepidioides yang berwarna merah. Bunga ini dalam prosesnya akan membentuk buah, dimana di dalam buah tersebut terdapat biji-biji kecil yang akan menyebar ke udara apabila buah tersebut telah masak. Universitas Sumatera Utara

3. Analisis Data