Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
BAB III PENELITIAN SENDIRI
3.1. Latar belakang
Prevalensi DM dari tahun ke tahun makin meningkat dan pada dasarnya diawali oleh adanya resistensi insulin. Resistensi insulin mempunyai hubungan dengan DM tipe 2
dan kejadian penyakit kardiovaskular penyakit jantung koroner dan sroke, yaitu sebesar satu setengah kali dibandingkan dengan orang normal.
10,30
Pada awalnya resistensi insulin belum menyebabkan diabetes klinis, dimana sel pankreas masih dapat mengkompensasi, sehingga terjadi hiperinsulinemia yaitu kadar
glukosa darah masih normal atau sedikit meningkat. Kemudian bila sudah terjadi kelelahan sel pankreas, baru timbul DM klinis yang ditandai dengan kadar glukosa darah
yang meningkat.
9,31
Oleh karena itu diagnosis dini dan terapi awal yang efektif akan dapat memperlambat atau mencegah berkembangnya menjadi DM beserta komplikasi
kardiovaskular, dan ADA menganjurkan agar setiap institusi kesehatan melaksanakan penyaringan DM tipe 2 untuk menegakkan diagnosis sedini mungkin.
13
Berdasarkan ADA American Diabetes Association tahun 1997, disebut glukosa darah puasa terganggu GDPT bila dijumpai kadar glukosa darah puasa GDP diatas
100 mgdl dan dibawah 126 mgdl, dan menyebutkan pemeriksaan GDP sebagai suatu pemeriksaan yang lebih menggambarkan gangguan kadar glukosa di dalam darah dan
akan menjadi DM dan kejadian kardiovaskular.
7,9
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
Di Amerika Serikat pada kelompok usia 40 - 70 tahun prevalensi GDP berkisar 23 dan kejadian GDP pertahun 3.6 - 8.7.
32,33
Penelitian Rao S.S 2004 menyebutkan 70 GDPT akan menjadi penderita DM dalam jangka waktu 6 -10 tahun kemudian.
Studi Funagata Diabetes 1999
menyimpulkan bahwa angka harapan hidup pada penderita GDPT dengan risiko kardiovaskular menurun 0,98 kali selama 7 tahun dibanding populasi normal.
35
Studi DECODE group
1999 menyimpulkan risiko kematian GDPT disertai kardiovaskular sekitar 1,4 kali 1,02-1,92 dibanding populasi normal.
36
Paris prospective studi 1999
mendapatkan bahwa risiko kematian meningkat sekitar 4,05 pada penderita GDPT disertai kardiovaskular dibanding dengan populasi normal.
32
Henry P dkk 2007 mendapatkan hubungan kadar GDPT disertai peningkatan tekanan darah sistolik 140
meningkatkan mortalitas sebesar 1,1 selama 8 tahun dibanding populasi normal.
15,34
Sepengetahuan kami belum ada penelitian tentang gambaran GDP di Indonesia, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran GDP
pada kelompok yang berisiko tinggi DM tipe 2 di kota Medan.
3.2. Perumusan Masalah