Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
BAB I PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus DM akan menjadi masalah global di masa depan, ini tidak hanya masalah kesehatan, tapi juga sosio ekonomi yang akan membebani penderitanya,
keluarga bahkan Negara. Disisi lain penanganan terhadap DM dirasakan masih belum begitu memuaskan. Komplikasi jangka panjang DM dan penurunan kwalitas hidup
penderitanya belum berhasil dihentikan, kenyataan tersebut memberi isyarat bahwa DM belum sepenuhnya dapat dipahami, sehingga perlu usaha lebih keras dalam
mengatasinya. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan usaha pencegahan primer yang ditujukan pada orang-orang yang termasuk kelompok berisiko tinggi, yakni mereka
yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapatkan DM. Usaha ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemecahan masalah ini.
1,2
Jumlah orang yang menderita DM diseluruh dunia tahun 2000 diperkirakan mencapai 154 juta orang dan pada tahun 2025 diramalkan mencapai 300 juta orang. Dari
berbagai penelitian epidemiologi di Indonesia didapatkan prevalensi DM sebesar 1,5 - 2,3 dari penduduk Indonesia.
3,4
Pada penelitian yang dilakukan The Framingham Offspring Study
tentang Parenteral
Transmission of Type 2 Diabetes didapatkan keturunan dengan ibu diabetes
meningkatkan risiko 2,5 - 3,5 kali untuk menderita DM dibandingkan tanpa orang tua DM, begitu juga dengan bapak DM dapat meningkatkan 1,4 - 3,5 kali, dan bila kedua orang
tuanya menderita DM tipe 2 akan meningkatkan 3 - 6 kali lebih sering untuk menderita DM.
5
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
Beberapa bukti dari penelitain sebelumnya ditemukan bahwa resistensi insulin mulai terjadi 10-20 tahun sebelum terjadinya DM tipe 2 tahap prediabetes.
6
Resistensi insulin merupakan keadaan gagalnya respon fisiologis insulin terhadap metabolisme glukosa,
lipid, protein serta fungsi endotel pembuluh darah.
1
American Diabetes Association ADA merekomendasikan pemeriksaan Glukosa
darah puasa sebagai pemeriksaan yang lebih cepat, lebih diterima pasien, lebih murah dan lebih menggambarkan gangguan glukosa darah dan faktor risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular.
7
Dimana peningkatan glukosa darah puasa akan menunjukkkan adanya produksi glukosa oleh hati dan adanya resistensi nsulin. Kombinasi peningkatan produksi
glukosa hati dan hiperinsulinemia puasa menunjukkan terjadinya resistensi insulin, dalam hal ini kemampuan insulin dalam menekan produksi glukosa hati berkurang. Individu
dengan glukosa darah puasa yang terganggu merupakan faktor yang signifikan untuk terjadinya DM tipe 2.
8
Oleh karena itu diagnosis dini dan terapi awal yang efektif akan dapat memperlambat atau mencegah berkembangnya menjadi DM beserta komplikasi
kardiovaskular, dan ADA menganjurkan agar setiap institusi kesehatan melaksanakan penyaringan DM tipe 2 untuk menegakkan diagnosis sedini mungkin.
9,10
Anita Rosari Dalimunthe : Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Kelompok Yang Berisiko Tinggi Dm Tipe 2 Di Kota Medan, 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA