hipotik, fidusia dan hak tanggungan sebagai kreditur preferen dan kreditur separatis.
5. Asas eksekusi, yaitu asas yang menetukan bahwa apabila debitur wanprestasi dan
tidak dapat diperoleh sumber bagi pelunasan utangnya maka harta kekayaan debitur yang merupakan jaminan bagi utang-utangnya harus dieksekusi, yaitu
dijual dengan terlebih dahulu menyatakan debitur pailit.
6. Asas itikad baik, yaitu asas yang menetukan bahwa perjanjian antara debitur dan
kreditur, baik pada waktu pembuatannya maupun pelaksanaannya dilakukan dengan itikad baik oleh semua pihak. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal
1338 KUHPerdata.
7. Asas pacta sun servanda, yaitu asas yang menetukan bahwa perjanjian yang
dibuat diantara para pihak mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.
Tidak berjalannya hak separatis dalam kepailitan sebagaimana mestinya memerlukan suatu pengkajian, terutama sebagai upaya melindungi kepentingan
kreditur pemegang hak jaminan dalam pemenuhan piutangnya.
2. Landasan Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dengan observasi. Dalam rangka
penelitian ini perlu dirumuskan serangkaian defenisi sebagai berikut: Jaminan adalah suatu tanggungan yang dibebani oleh seorang debitur dan atau
pihak ketiga kepada kreditur untuk menjamin kewajibannya dalam suatu perikatan. Hukum Jaminan adalah kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan
hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan fasilitas kredit.
Inggrid Kusuma Dewi : Kedudukan Hukum Bank Sebagai Pemegang Jaminan Kebendaan Pada Perjanjian Kredit Dalam Keadaan Debitur Pailit, 2007
Jaminan kebendaan adalah jaminan yang diperjanjikan secara khusus mengenai benda tertentu antara debitur dengan kreditur yang bersifat mutlak atas
bendanya dan mempunyai cirri-ciri kebendaan. Kreditur preferen adalah kreditur pemegang jaminan kebendaan yang
memiliki hak secara didahulukan terhadap kreditur lainnya untuk mengalami pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi objek jaminan.
Kreditur separatis adalah kreditur yang dapat melakukan eksekusi terhadap objek jaminan seolah-olah tidak terjadi kepailitan.
Perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara nasabah debitur pemberi hak jaminan kebendaan dengan kreditur penerima jaminan kebendaan yang terjadi
dilingkungan perbankan. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Dan Sifat Penelitian
Penelitian adalah pencarian sesuatu inquiry secara sistimatis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat
dipecahkan.
50
Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
50
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal 13.
Inggrid Kusuma Dewi : Kedudukan Hukum Bank Sebagai Pemegang Jaminan Kebendaan Pada Perjanjian Kredit Dalam Keadaan Debitur Pailit, 2007
didasarkan pada metode sistimatika dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya.
51
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode yuridis normatif
52
, yakni dengan mempelajari dan mengkaji asas-asas hukum khususnya kaidah-kaidah hukum
positif yang berasal dari bahan-bahan kepustakaan yang ada dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan terutama yang berkaitan dengan
lembaga jaminan kebendaan dan perkembangan lembaga kepailitan di Indonesia. Penelitian hukum normatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Perundang-Undangan Statute Approach, guna memperkaya pertimbangan- pertimbangan hukum yang tepat untuk menghadapi problem hukum yang dihadapi.
Disamping itu juga menunjukkan bahwa hasil penelitian hukum normatif yang menjawab permasalahan hukum secara kongkret dan faktual.
53
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, untuk memperoleh gambaran umum yang menyeluruh dan sistimatis serta menguraikan keadaan atau fakta yang ada,
yakni tentang kedudukan hukum pemegang jaminan kebendaan pada perjanjian kredit dalam keadaan debitur pailit. Kemudian gambaran umum tersebut dianalisis dengan
bertitik tolak dari perundang-undangan dan pendapat para ahli yang bertujuan mancari dan mendapatkan jawaban dan identifikasi masalah yang akan dibahas lebih
lanjut.
51
Soejono Soekanto, Metode Penelitian Hukum, cetakan 3, UI Press, Jakarta, hal 43
52
Yuridis Normatif atau disebut juga Penelitian Hukum Kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan skunder belaka, Soejono Soekanto dan
Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Kajian Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 13.
53
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang, hal 307
Inggrid Kusuma Dewi : Kedudukan Hukum Bank Sebagai Pemegang Jaminan Kebendaan Pada Perjanjian Kredit Dalam Keadaan Debitur Pailit, 2007
2. Objek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Balai Harta Peninggalan Medan,